Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

“EKTIMA”

Disusun oleh : Ida Deby Ester Rerey (0130840109)

Pembimbing : dr. Rani, Sp.KK, M.Kes, FINSDV

SMF KULIT DAN KELAMIN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA-PAPUA

2019
PENDAHULUAN

Ektima adalah pioderma ulseratif kulit yang umumnya disebabkan oleh Stre
ptococcus atau S.Aureus atau kombinasi dari keduanya.

Epidemiologi : - Anak-anak, pasien usia lanjut dan pasien yang memiliki riwayat DM
- Keadaan sosial yang rendah, malnutrisi, kepadatan penduduk dan sani
tasi yang buruk

Patofisiologi
Kerusakan jaringan yang sudah ada sebelumnya (misalnya ekskoriasi, gigitan sera
ngga, dermatitis) atau gangguan imunitas (misalnya penderita diabetes) juga dapa
t menjadi faktor predisposisi terjadinya ektima. Selain itu penyebaran oleh kuman
streptococcus pada kulit diperburuk oleh hygiene yang kurang. 2
LANJUTAN…

Tampak sebagai krusta tebal berwarna kuning, biasanya berlokasi di tungkai bawa
h, yaitu tempat yang relatif banyak mendapat trauma. Jika krusta diangkat ternyat
a lekat dan tampak ulkus yang dangkal.

Pemeriksaan laboratorium biopsi kulit dengan pewarnaan gram dari jaringan kulit
dalam dan kultur bakteri.

DD : Impetigo Krustosa dan Folikulitis


Komplikasi : Ektima jarang memberikan gejala sistemik dan komplikasi menyeluru
h akibat infeksi streptococcus pada kulit berupa selulitis, erysipelas,
ganggren, lymphangitis, supurasi lymfadenitis dan bakterimia.
3
LANJUTAN…
Tatalaksana :
Meningkatkan hygien dan nutrisi, dan pengobatan pada penyakit lain yang mendasari.
  Topikal Sistemik  

Lini Pertama Mupirocin Dicloxacillin 250-500 mg PO empat kali

sehari selama 5-7 hari

  Fucidic Acid Amoxicillin plus clavulanic acid; 250-500 mg empat kali

cephalexin sehari

Lini Kedua   Azithromycin 500 mg x 1, 250 mg perhari

(Alergi Terhadap Golongan selama 4 hari

Penisilin)

    Clindamycin 15 mg/kg/hari

Erythromycin 250-500 mg PO empat klai

sehari selama 5-7 hari

4
II

Laporan kasus
dan
pembahasan
1

Nama
2 : Nn. A.R
J.K : Perempuan
Umur
3 : 17 tahun
Diidentifikasi secara mikrobiologis oleh adanya Bakteri Gram
diplococci.

Identitas Alamat : Komp.


Neisseria gonorrhoeae RSUD
dapat diperoleh DokjaringII
di beberapa
4 an mukosa di saluran genital bawah.
Suku : Biak
Agama : Kristen
5 Dapat menyebar Protestan
ke saluran genital atas.

Pendidikan: SMA
6 Merupakan penyakit yang dikategorikan penyakit tua/lama.

6
1

2
1. Keluhan Utama
2.
3 Riwayat Penyakit Sekarang
Diidentifikasi secara mikrobiologis oleh adanya Bakteri Gram
diplococci.

Anamnesa 3. Riwayat Penyakit


Neisseria gonorrhoeae Dahulu
dapat diperoleh di beberapa jaring
4
4. Riwayat Penyakit Keluarga
an mukosa di saluran genital bawah.

5. Riwayat Sosial
5 Dapat menyebar ke saluran genital atas.

6 Merupakan penyakit yang dikategorikan penyakit tua/lama.

7
1

Pemeriksaan
2 Fisik Head to Toe :
DBN
3 Diidentifikasi secara mikrobiologis oleh adanya Bakteri Gram
Pemfis diplococci.

& Status Dermatologis :


Neisseria gonorrhoeae dapat diperoleh di beberapa jaring
Lokasi
4 an mukosa: di
Kedua kaki bawah.
saluran genital dan jari telunjuk kanan
status dermatologis Efloresensi : Tampak pustul, erosi,
eksoriasi dan krusta
5 Dapat menyebar ke saluran genital atas.

6 Merupakan penyakit yang dikategorikan penyakit tua/lama.

8
1

3 Diidentifikasi secara mikrobiologis oleh adanya Bakteri Gram


diplococci.

Foto klinis 4
Neisseria gonorrhoeae dapat diperoleh di beberapa jaring
an mukosa di saluran genital bawah.

5 Dapat menyebar ke saluran genital atas.

6 Merupakan penyakit yang dikategorikan penyakit tua/lama.

9
1 Ektima

2 Impetigo Krustosa & Folikulitis


Diagnosa kerja, diagnosis ba
nding, prognosis, 3
Dubia ad Bonam
&
penatalaksanaan 4
Eritromizin 3 x 500mg per oral
Omeprazole 2 x 40mg per oral
5
(Secara topikal) Asam fusidat 2%

10
II

kesimpulan
Terima Kasih
Jayapura 22 November 2019

Fakultas Kedokteran Universitas Cendrawasih

SMF Kulit dan Kelamin RSUD DOK 2

JAYAPURA

Anda mungkin juga menyukai