Anda di halaman 1dari 18

Aisyah, M.

Kep
 Berfikir kritis adalah suatu proses dimana
seseorang atau individu dituntut untuk
menginterpretasikan dan mengevaluasi
informasi untuk membuat sebuah penilaian
atau keputusan berdasarkan kemampuan,
menerapkan ilmu pengetahuan dan
pengalaman(Pery & Potter,2005).
 Bandman dan Bandman (1988), berpikir kritis

adalah pengujian secara rasional terhadap


ide-ide, kesimpulan, pendapat, prinsip,
pemikiran, masalah, kepercayaan dan
tindakan.
 Sistematik dan senantiasa menggunakan
kriteria yang tinggi (terbaik) dari sudut
intelektual untuk hasil berpikir yang ingin
dicapai.
 Individu bertanggung jawab sepenuhnya atas
proses kegiatan berpikir.
 Selalu mengunakan kriteria berdasar standar
yang telah ditentukan dalam memantau proses
berpikir.
 Melakukan evaluasi terhadap efektivitas
kegiatan berpikir yang ditinjau dari pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
1. Pengetahuan dasar spesifik
2. Pengalaman
3. Kompetensi
4. Sikap dalam berfikir kritis
5. Standar / karakteristik berpikir kritis
Komponen pertama berpikir kritis adalah
pengetahuan dasar perawat yang spesifik
dalam keperawatan.
 Pengetahuan dasar ini meliputi teori dan

informasi dari ilmu-ilmu pengetahuan,


kemanusiaan, dan ilmu-ilmu keperawatan
dasar.
Pengalaman adalah hasil interaksi
antara individu melalui alat indranya dan
stimulus yang berasal dari beberapa
sumber belajar. Menurut Rowntree pada
proses belajar ada lima jenis stimulus/
rangsangan yang berasal dari sumber
belajar yaitu :
a. Interaksi manusia (verbal dan
nonverbal), adalah interaksi antara
manusia baik verbal maupun nonverbal.
b. Realita (benda nyata, orang dan kejadian),
adalah rangsangan yang meliputi benda-
benda nyata, peristiwa nyata, binatang nyata,
dan sebagainya.
c. Pictorial representation, adalah jenis
rangsangan gambar yang mewakili suatu
objek dan peristiwa nyata.
d. Written symbols, adalah lambang tertulis
yang dapat disajikan dalam berbagai macam
media.
e. Recorded sound, adalah rangsangan dengan
suara rekaman yang membantu mengontrol
realitas mengingat bahwa suara senantiasa
berlangsung atau jalan terus.
Merupakan proses kognitif yang digunakan
untuk membantu penilaian keperawatan.
Terdapat tiga tipe kompetensi, yaitu:
 Berpikir kritis umum: pengetahuan tentang
metode ilmiah, penyelesaian masalah, dan
pembuatan keputusan.
 Berpikir kritis secara spesifik dalam praktik
klinik : alasan mengangkat diagnose dan
membuat keputusan untuk perencanaan
tindakan selanjutnya.
 Berpikir kritis yang spesifik dalam
keperawatan melalui pendekatan proses
keperawatan (pengkajian sampai evaluasi).
 merupakan sikap yang diperoleh dari proses
berpikir kritis dan sikap belum merupakan
suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi
merupakan predisposisi tindakan/ kesiapan
untuk bereaksi terhadap stimulus atau objek
 Newcomb dalam Notoatmodjo (1993), sikap

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk


bertindak
 Standar intelektual
Dalam standar intelektual untuk menghasilkan
proses berpikir perlu di perhatikan tentang;
rasional dan memiliki alasan yang tepat,
reflektif, menyelidik, otonomi berpikir, kreatif,
terbuka dan mengevaluasi.
 Standar professional

Pada standar profesioanal keperawatan


memiliki kode etik keperawatan dan standar
praktek asuhan keperawatan.
1. Relevance
Relevansi (keterkaitan) dari pernyataan yang
dikemukakan.
2. Importance
Penting tidaknya isu atau pokok-pokok
pikiran yang dikemukakan.
3. Novelty
Kebaruan dari isi pikiran, baik dalam
membawa ide-ide atau informasi baru
maupun dalam sikap menerima adanya ide-
ide baru orang lain.
4. Outside material
Menggunakan pengalamannya sendiri atau
bahan-bahan yang diterimanya dari
perkuliahan (refrence).
5. Ambiguity clarified
Mencari penjelasan atau informasi lebih
lanjut jika dirasakan ada ketidakjelasan.
6. Linking ideas
Senantiasa menghubungkan fakta, ide atau
pandangan serta mencari data baru dari
informasi yang berhasil dikumpulkan.
7. Justification
Memberi bukti-bukti, contoh, atau
justifikasi terhadap suatu solusi atau
kesimpulan yang diambilnya. Termasuk di
dalamnya senantiasa memberi penjelasan
mengenai keuntungan (kelebihan) dan
kerugian (kekurangan) dari suatu situasi
atau solusi.
8. Critical assessment
Melakukan evaluasi terhadap setiap
kontribusi / masukan yang datang dari
dalam dirinya maupun dari orang lain.   
9. Practical utility
Ide-ide baru yang dikemukakan selalu
dilihat pula dari sudut keperaktisan /
kegunaanya dalam penerapan.

10. Width of understanding


Diskusi yang dilaksanakan senantiasa
bersifat meluaskan isi atau materi diskusi
1. Berpusat pada pertanyaan (focus on question)
2. Analisa argument (analysis arguments)
3. Bertanya dan menjawab pertanyaan untuk
klarifikasi (ask and answer questions of
clarification and/or challenge)
4. Evaluasi kebenaran dari sumber informasi
(evaluating the credibility sources of
information)

Anda mungkin juga menyukai