Silabi Yang Ditentukan

Program

1. Teori-teori Hukum
2. Perkembangan teori Hukum
(pendekatan historik)
3. Penemuan Hukum
Pendahuluan
• Peristilahan :
• Teori
• Ide dasar (pokok/dasar pemikiran)
• Wawasan (konsep ide)
• Aliran
• Model
• Teori/aliran/ide dasar/wawasan terkait dengan :
• ruang lingkup masalah pokok
• Nilai sosio-filosofisk, sosio-politik, sosio-kultural,
sosio-historik
• perubahan/perkembangan masyarakat
(nasional/global),
• Posisi keluarga hukum (family law).
APAKAH “TEORI” &
“TEORI HUKUM”?

• Bahasa Latin “theoria” :

perenungan.
• Bangunan berpikir yang tersusun
secara sistematis, logis, empiris
dan juga simbolis.
• Konstruksi di alam cita atau ide
manusia;
• Apakah teori hukum?
Black’s Law
Dictionary
• Theory of law :
• the legal premise (dasar pemikiran hkm);
or
• set of principles on which a case rests.

• Doctrine :
• A rule,
• principle,
• theory, or
• tenet of the law (ajaran/prinsip/pendirian)
Black’s Law Dictionary

 the
legal premise
(dasar pemikiran hkm);

 tenet of the law

TEORI (ajaran/prinsip/pendirian)
HUKUM
 set of principles (asas-asas) PP-4

 doctrine of law (doktrin)

 Pengertian
"Wawasan"
• "Wawasan" mengandung
makna :
– Konsep; -> ide dasar -> pokok
pemikiran;
– Cara pandang;
– Pandangan/tinjauan;
– Pengertian/pemahaman/
pengetahuan yg. dalam (insight).
 RESUME

DASAR-DASAR
TEORI-TEORI PEMIKIRAN
HUKUM HUKUM

APAKAH TEORI Hukum = ILMU Hukum

 PROF. PAUL SCHOLTEN
• Membedakan Teori Hk dgn Ilmu Hkm;
• Ilmu Hk :
– objeknya “bestaande recht” (hkm yg ada)  umumnya
disebut “hukum positif”  objeknya “hukum” (isinya);
– Ilmu hukum tidak bisa ada, tanpa pengandaian logikal dari
teori hukum.
• Teori Hk :
– objeknya “bangunan dari pemikiran hukum”  bukan
“isinya”,
– meneliti suatu bagian dari jiwa manusia;
– memperoleh bahannya dari ilmu hkm;

• Catatan BNA :
– Sulit dipisahkan antara teori hukum dgn ilmu
hukum.
PROF. PAUL SCHOLTEN

• Ilmu Hukum  ilmu ttg.:

• Hukum positif
• Putusan pengadilan (jurisprudensi)
• Hukum kebiasaan
• Keyakinan/jiwa hukum rakyat.
• Keadilan.
• Iedere rechtsbeslissing van een
jurist ist gewetensbeslissing.
Didahulukannya pembaharuan/pembangunan Filsft Hk & Ilmu Hk, sesuai
pula dengan :

MEUWISSEN
Dog- Sjrh Perb. Sosio Psiko-
matik Hk. Hk -logi logi
Hk Hk Hk
Teori Hkm
Dalam arti
Luas.
Ilmu Hk. PS
ILMU HUKUM

TEORI HUKUM (dlm arti sempit) Teori Hk PS

FILSAFAT HUKUM Filsafat Hk PS

 BRUGGINK
FILSAFAT HUKUM

Meta-teori

Meta-meta teori
TEORI HUKUM

Meta-
teori

teori DOGMATIK HUKUM

teori

teori

HUKUM POSITIF
Didahulukannya pembaharuan/pembangunan Filsft Hk & Ilmu Hk, sesuai
pula dengan pandangan Meuwissen & Bruggink :

MEUWISSEN BRUGGINK

ILMU HUKUM FILSAFAT HUKUM

TEORI HUKUM
TEORI HUKUM
(dlm arti sempit)
DOGMATIK HUKUM

FILSAFAT HUKUM HUKUM POSITIF

RESUME :
Dari pandangan Meuwissen & Bruggink :
 Teori Hkm & ilmu (dogmatik) hkm 
bertolak/bersumber
dari ide/nilai-nilai filosofis (filsafat hukum).
LATAR BELAKANG (sumber)
IDE DASAR

• Grundnorm: Pancasila (nilai-nilai

sosio-filosofik, sosio-politik, sosio-
kultural);
• pengalaman historis;
• kondisi empirik;
• perkembangan masyarakat
(nasional/internasional/global),
• perkembangan teori/keilmuan;
• bahan-bahan komparasi.
 Dasar Pemikiran Hk
( Ide Dasar )

• Paul Scholten : nilai keadilan.

• Pompe : nilai kepercayaan.
• Sudarto : nilai kasih sayang.
• Barda : nilai keseimbangan.

NILAI DSR. PEMIKIRAN Utk. merancang/

(IDE DASAR) HUKUM membuat/mencipta
Nilai Keseimbangan

QS. AL MULK 67: 3

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.

Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan
Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat
sesuatu yang tidak seimbang?
 Nilai Keseimbangan
QS. 82. Al Infithaar : 7

7. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempur-

nakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)-
mu seimbang,

Perhatikan : digunakan kata “fa’adalak” (dari kata “’adlun” = justice)

 Penemuan Hukum Notaris
Notaris Menurut UU No.2/2014 adalah:
adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta
otentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini atau berdasarkan UU
lainnya
Pasal 15 ayat (1)
Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua
perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh
peraturan perUUan dan/atau yang dikehendaki oleh yang
berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik,
menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta,
memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu
sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan
atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang
ditetapkan oleh undang-undang
 Pasal 15 ayat (2)
Notaris berwenang pula:
a. mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian
tanggal surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam
buku khusus;
b. membukukan surat di bawah tangan dengan mendaftar
dalam buku khusus;
c. membuat kopi dari asli surat-surat di bawah tangan berupa
salinan yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan
digambarkan dalam surat yang bersangkutan;
d. melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat
aslinya;
e. memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan
pembuatan akta;
f. membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau
g. membuat akta risalah lelang.
 Semenjak tahun 1961 berdasarkan PP No.10 /1961
Notaris tidak lagi berwenang membuat perjanjian-perjanjian pemindahan
hak atas tanah.Selanjutnya wewenang itu diberikan kepada PPAT
(Pejabat Pembuat Akta Tanah)
Syarat untuk dapat diangkat menjadi Notaris sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 UU.No.2/2014 adalah:
a. warga negara Indonesia;
b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. berumur paling sedikit 27 (dua puluh tujuh) tahun;
d. sehat jasmani dan rohani yang dinyaatakandengan surat keterangan
sehat dari dokter dan psikiater;
e. berijazah sarjana hukum dan lulusan jenjang strata dua kenotariatan;
f. telah menjalani magang atau nyata-nyata telah bekerja sebagai
karyawan Notaris dalam waktu paling singkat 24 bulan berturut-turut
pada kantor Notaris atas prakarsa sendiri atau atas rekomendasi
Organisasi Notaris setelah lulus strata dua kenotariatan; dan
g. tidak berstatus sebagai pegawai negeri, pejabat negara, advokat,
atau tidak sedang memangku jabatan lain yang oleh undang-undang
dilarang untuk dirangkap dengan jabatan Notaris
 Apakah hanya hakim yang
melakukan penemuan hukum?
- Tujuan Penemuan Hukum adalah memecahkan masalah-
masalah konkret.
- Setiap Sarjana Hukum yang bekerja dibidang
profesinya (di bidang hukum) adalah melakukan
penemuan hukum
- Karena selalu dihadapkan/menghadapi masalah-
masalah hukum konkret untuk dipecahkan dan
dicarikan hukumnya.
- Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai
semua perbuatan, perjanjian dan penetapan yang
diperintahkan oleh peraturan umum atau diminta klien.
 Lanjutan ….
Notaris menghadapi masalah konkret yang diajukan oleh
klien yang minta dibuatkan akta
Masalah hukum konkret atau peristiwa yang diajukan
oleh klien merupakan peristiwa konkret yang masih
harus dipecahkan atau dirumuskan menjadi peristiwa
hukum yang merupakan tugas notaris. Disinilah
Notaris melakukan penemuan hukum.
Agar supaya hasil penemuan hukum oleh notaris lebih
memuaskan, maka penting dikuasai perkembangan ilmu
hukum, teori hukum, metode penemuan hukum serta
perkembangan sistem hukum.
Pemecahan masalah-masalah hukum oleh notaris yang
dilakukan dengan baik, tepat akan membantu
penegakan hukum
 TANGGUNGJAWAB NOTARIS
SECARA PIDANA
- Ketentuan pidana tidak diatur
dalam UUJN (UU No.2/2014)
- Notaris dikenakan pidana apabila
melakukan tindak pidana
- UUJN mengatur sanksi atas
pelanggaran yang dibuat Not
terhadap UUJN. Sanksinya al. akta
yang dibuat tidak memiliki
kekuatan otentik
 Unsur tindak Pidana
Menurut D Simons
a. Unsur Objektif dan Unsur Subjektif
dari strafbaarfeit, yaitu:
1) Perbuatan manusia (yang positif
atau negatif, atau membiarkan);
2) diancam dengan pidana;
3) Melawan hukum;’
4) dilakukan dengan kesalahan;
5) oleh orang yang mampu
bertanggung jawab.
b. 1s/d 3 adalah unsur objektif, 4-5
adalah unsur subjektif.
4. Unsur TP menurut RUU KUHP
Pasal 11 RUU:
(1) Tindak pidana adalah perbuatan melakukan
atau tidak melakukan sesuatu yang oleh
peraturan per-uu-an dinyatakan sebagai
perbuatan yang dilarang dan diancam
dengan pidana.

(2) Untuk dinyatakan sebagai tindak pidana

selain perbuatan tersebut dilarang dan
diancam pidana, harus juga ber-sersifat
melawan hukum atau bertentangan dengan
kesadaran hukum masyarakat.

(3) Setiap tp selalu dipandang bersifat melawan

hukum, kecuali ada alasan pembenar.
SIFAT MELAWAN
HUKUM
1. SIFAT MELAWAN HUKUM
FORMIL
2. SIFAT MELAWAN HUKUM
MATERIEL
Pandangan Sudarto

Syarat Pemidanaan

Ada orang yang

Ada perbuatan:
1. Memenuhi rumusan
2. Bersifat melawan hukum
Melakukan perbuatan
1. Mampu bertanggung
Jawab
2. Bersifat dolus atau culpa
3. Tidak ada alasan
pemaaf
Tindak Pidana yang erat
kaitannya dengan jabatan
Notaris al:
- Tindak Pidana Pemalsuan Surat
(Pasal 263 KUHP)
- Tindak Pidana Rahasia Jabatan
(Pasal 322 (1) KUHP)
- Tindak Pidana Pemalsuan yang
dilakukan oleh pejabat (Pasal 461
KUHP)
Pasal 263 (1) :
Barangsiapa membuat surat palsu atau
memalsukan surat yang dapat menimbulkan
suatu hak, perikatan atau pembebasan
utang atau yang diperuntukkan sebagai
bukti daripada suatu hal dengan maksud
untuk memakai atau menyuruh orang lain
memakai surat tersebut seolah-olah isinya
benar dan tidak palsu, diancam jika
pemakaian tersebut dapat menimbulkan
kerugian karena pemalsuan surat dengan
pidana penjara paling lama 6 tahun
Pasal 263 (2) :
Diancam dengan pidana yang sama,
barangsiapa dengan sengaja memakai surat
palsu atau dipalsukan seolah-olah sejati jika
pemakaian surat tersebut dapat
menimbulkan kerugian.

Pasal 322 (1)

Barangsiapa dengan sengaja membuka
rahasia yang wajib disimpannya karena
jabatan atau pencahariannya, baik yang
sekarang maupun yang dahulu, diancam
dengan denda paling banyak Rp.9000,-
Pasal 416:
Seorang pejabat atau orang lain yang
diberi tugas menjalankan suatu
jabatan umum terus-menerus atau
untuk sementara waktu, yang sengaja
membuat secara palsu atau memalsu
buku-buku atau daftar-daftar yang
khusus untuk pemeriksaan
administrasi, diancam dengan pidana
penjara paling lama 4 tahun