Anda di halaman 1dari 22

FILSAFAT, AGAMA, ETIKA,

DAN HUKUM
Oleh Kelompok 4

Reni septiani (15133100044)


Rani pujiastuti (15133100195)
Ema amelia (15133100161)
Eva Budiana (15133120156)
Meilia Saraswati (16133100003)

Dosen Pengampu : Ningrum Pramusiati, M. Si, Ak, CA


HAKIKAT FILSAFAT

Filsafat berasal dari dua kata Yunani yaitu :

Philo ●
Cinta

Sophia ●
Bijaksana

Filsafat berarti cinta terhadap kebijaksanaan


HAKIKAT FILSAFAT

Karakteristik utama berpikir filsafat

Sifatnya yang menyeluruh, artinya mempertanyakan hakikat keberadaan


dankebenaran tentang keberadaan itu sendiri sebagai satu kesatuan
secarakeseluruhan, bukan dari perspektif bidang per bidang, atau sepotong-potong

Sifatnya yang mendasar, artinya filsafat tidak begitu


saja percaya bahwa ilmuitu adalah benar

Sifatnya yang spekulatif, karena filsafat selalu ingin mencari jawaban


bukansaja pada suatu hal yang sudah diketahui, tetapi juga yang belum
diketahui
HAKIKAT FILSAFAT

Unsur-unsur filsafat

Pemikiran
Tujuan

Interpretasi

Metode

Objek
HAKIKAT FILSAFAT
Perbedaan Filsafat dengan Ilmu
No Aspek Filsafat Ilmu
1 Ontologis Segala sesuatu yang bersifat fisik dan non Segala sesuatu yang
fisik, baik yang dapat direkam melalui indra bersifat fisik dan dapat
maupun yang tidak direkam melalui indra
2 Epistemologis Pendekatan yang bersifat reflektif/rasional- Pendekatan
deduktif ilmiah,menggunakan
pendekatan deduktif &
induktif

3 Aksiologis Sangat abstrak, bermanfaat tetapi tidak secara Sangat


langsung bagi umat manusia konkret,langsung dapat
dimanfaatkan bagi
kepentingan umat
manusia
HAKIKAT AGAMA
Unsur-unsur penting rumusan agama

1. Hubungan manusia dengan sesuatu yang tak terbatas, yang


transedental, yangIlahi-Tuhan Yang Maha Esa
2. Berisi pedoman tingkah laku (dalam bentuk larangan dan
perintah), nilai-nilai,dan norma-norma yang diwahyukan
langsung oleh Ilahi melalui nabi-nabi
3. Untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan hidup kekal di
akhirat.
HAKIKAT AGAMA

Unsur-unsur utama agama

Kitab suci yang ditulis oleh


Ada kitab suci Nabi berdasarkan wahyu
langsung dariTuhan

Ada suatu lembaga yang


membina, menuntun umat
manusia, dan menafsirkan
kitab suci bagi kepentingan
umatnya
HAKIKAT AGAMA
Setiap Agama Berisi Tentang

Taqwa, Doqma, Doktrin, Filsafat


Ketuhanan.

Sosial, Moral, Etika

Ritual, upacara, tata cara ibadah.

Tujuan Agama
HAKIKAT ETIKA

Etika berasal dari kata yunani ethos (bentuk tunggal yang berarti
tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat watak
perasaaan, sikap dan cara berfikir.
1. Etika secara etimologi dapat di artikan sebagai ilmu tentang
apa yang biasa di lakukanatau ilmu tentang adat kebiasaan
yang berkenaan dengan hidup yang baika dan yang buruk
(kanter 2001).
2. Menurut lawrence weber dan post (2005) etika adalah suatu
konsepsi tentang prilaku yang benar dan salah. Etika
menjelaskan prilaku bermoral atau tidak dan berkaitan
HAKIKAT ETIKA

NO ETIKA sebagai praksis Etika sebagai ilmu atau


tata susila
1 sama dengan moral atau moralitas yang adalah
berarti adat istiadat, kebiasaan, nilai-nilai, pemikiran/penilaian
norma-norma yg berlaku dalam kelompok moral . Etika sbg
atau masyarakat pemikiran bisa saja
mencapai taraf ilmiah
bila proses penalaran
thd moralitas tsb.
Bersifat kritis, metodis
dan sistemis
HAKIKAT NILAI

Pengertian nilai oleh beberapa ahli :


Donie Koesuma (2007) nilai sebagai kualitas suatu hal yang
menjadikan hal itu dapat di sukai, di inginkan, berguna, dan
dihargai sehingga dapat menjadi objek bagi kepentingan tertentu.
Fuad Farid ismail dan Abdul Hamid Mutawalli (2003) merumuskan
nilai sebagai standar atau ukuran yang kita gunakan untuk
mengukur segala sesuatu.
HAKIKAT NILAI

Pengertian nilai oleh beberapa ahli :


Menurut Max Schiller : Nilai bersifat material, cara menangkap nilai
bukan dengan pikiran, melainkan perasaan
intensional. Ada gugus nilai, Gugus 3 dan 4 tidak
mempunyai acuan Fisik.

Enak dan Tidak


Nilai Vital ( Luhur dan
Hina)

Nilai Rohani

Nilai Sekitar yang


Kudus
KESIMPULAN HAKIKAT NILAI

Nilai selalu dikaitkan dengan sesuatu (benda, orang,


hal)

Ada bermacam-macam (gugus) nilai selain nilai uang


(ekonomis) yang sudah cukup dikenal

Gugus-gugus nilai membentuk hierarkidari yang


terendah sampai yang tertinggi
Hubungan Agama, Etika dan Nilai

 Tidak ada agama yang tidak mengajarkan etika/moralitas, kualitas


iman tidak hanya ditentukan oleh peribadatan (hubungan
manusia dengan Allah) namun juga oleh moral dan etika
(hubungan manusia dengan manusia)
 Tujuan semua agama adalah untuk mewujudkan nilai tertinggi
yaitu hidup kekal atau kehidupan di akhirat. Nilai yang lebih tinggi
dari nilai duniawi misal nilai ekonomis , nilai duniawi dianggap
sebagai media untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi
HUKUM ETIKA DAN ETIKET
no hukum etika etiket

1. Persamaan : sama2
mengatur perilaku
manusia
2. Perbedaan:
A. Sumber Hukum Negara, pemerintah masyarakat Golongan masyarakat

B. Sifat Pengaturan Tertulis , berupa Ada yg lesan (berupa lisan


UNdang2, Peraturan adat kebiasaan) dan ada
Pemerintah, dsb yg tertulis (berupa kode
etik)

C. Obyek2 yg diatur Bersifat lahiriah Bersifat rohaniah, Bersifat lahiriah mis


misnya hukum missalnya perilaku etis tata cara berpakaian
warisan, hukum (jujur, tidak menipu, ( utk pesta, sekolah,
agraria, hukum bertanggung jawab) dan pert resmi, berkabung
tatanegara) dan perilaku tidak etis dll)tata cara menerima
rohaniah ( mis: hukum ( korupsi, mencuri, tamu, berbicara dgn
pidana) berzina) orang tua dsb
KONSEP PARADIGMA MANUSIA
UTUH

 Karakter dan Kepribadian Karakter adalah kompetensi mencakup:


fisik (body), pikiran (mind), jiwa/roh (spiritual).
 Karakter menentukan tingkat keberhasilan seseorang.
 Karakter dapat diubah melalui pendidikan dan pelajaran tiada henti
 Tingkat keberhasilan seseorang ditentukan oleh kecocokan antara
karakter dan tuntutan kenyataan
ANALOGI SEL

Ada maksud Kesadaran


yang lebih Kesatuan
tinggi

Kreatifitas
Penerimaan Efisiens

Pembentukan
makanan

Keberadaan Keabadian
Memberi
Hubungan Kecerdasan, Karakter Sel dan
Etika
Empat Sepuluh sifat/Karakter sel Chopra Etika Nafis
Kecerdasan
Covey
PQ • Efisiensi (setiap sel menerima energi/ makanan dengan tidak • Psiko Etika
berlebihan untuk mempertahankan hidup, tidak mau menimbun
makanan/energi)
IQ • Kesadaran (kemampuan beradaptasi) • Psiko Etika
• Keabadian (meneruskan pengetahuan dan talenta kepada sel-sel
generasi berikutnya)
EQ • Penerimaan (menrima kehadiran dan ketergantungan dengan sel- • Sosio Etika
sel lainnya)
• Memberi (memberi/membantu integritas sel-sel lainnya)
• Pembentukan ikatan (kesadaran bahwa keunikan/ perbedaan
fungsi setiap sel tidaklah meniadakan kesamaan identitas mereka)
SQ • Maksud yang lebih tinggi (mengabdi kepada kepentingan tubuh/ • Teo Etika
sesuatu yang lebih besar, lebih luas, lebih tinggi, serta tidak
mementingkan diri-sendiri)
• Kesatuan (semua sel menyadari kesatuan/ kebersaman mereka)
• Kreatifitas (menemukan cara-cara baru, tidak berpegang pada
perilaku lana)
• Keberadaan (semua sel patuh pada siklus hidup universal)
Model Pembangunan Manusia Tidak
Utuh

Manusia lebih berorientasi mengejak


kekayaan materi,kesenangan indriawi, dan
kekuasaan sehingga kurang sekali bahkan
lupa untuk mengembangkan kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual. Sikap
dan perilaku tidak etis ini mengakibatkan
terbentuknya karakter negatif
Model Pembangunan Manusia Utuh

Mengembangkan sikap dan perilaku


hidup etis dalam arti luas, yaitu dengan
memadukan dan menyeimbangkan
kualitas kesehatan fisik, pengetahuan
intelektual (psiko etika), kematangan
emosional dan kerukunan sosial (sosio
etika) dan kesadaran spiritual (teo etika).
Slide Title
• Make Effective Presentations
• Using Awesome Backgrounds
• Engage your Audience
• Capture Audience Attention
Slide Title
Product A Product B
• Feature 1 • Feature 1
• Feature 2 • Feature 2
• Feature 3 • Feature 3

Anda mungkin juga menyukai