Anda di halaman 1dari 19

INTERAKSI OBAT ANTIBAKTERI

OLEH KELOMPOK 4:

Anikko Yulinda Nur Maula (611910040)


Chelcie Lowra Pangesti (611910047)
Dimas Rizal Fikri (611910084)
Meganingrum Wulandari (611910067)
Rinda Puspita Sari (611910074)
Rizka Ayuning Putri Harianto (611910076)
Rizki Arinovita (611910077)
ANTIBAKTERI
• Senyawa kimia yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan mematikan
bakteri dengan cara mengganggu metabolisme bakteri yang merugikan.
• Umumnya dibuat secara sintetis dengan membuat biakkan fungi dalam suatu
tangki besar bersamaan dengan zat penutrisi dan gas oksigen.
• Penggunaan antibakteri didasarkan pada dua prinsip, antara lain.
a. Penyebab Infeksi : berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi dan uji kepekaan
kuman pada pasien yang menderita infeksi.
b. Faktor Pasien : pemberian antibakteri perlu diperhatikan pada pasien dengan
gangguan fungsi ginjal, fungsi hati, Riwayat alergi, daya tahan terhadap infeksi,
daya tahan terhadap obat, beratnya infeksi, etnis, usia, dan faktor-faktor lainnya.
KLASIFIKASI ANTIBAKTERI
• Penisilin
• Sefalosporin

• Aminoglikosida
• Tetrasiklin

• Polipeptida
• Makrolida
PENISILIN
• Diperoleh dari sintesis jamur Penicillium chrysogenum
• Efektif digunakan dalam membunuh bakteri gram positif, khususnya
golongan cocci
• Bekerja dengan menghambat terjadinya proses sintesis polimer
penyusun peptidoglikan bakteri, sehingga dinding sel bakteri tidak
dapat terbentuk secara sempurna
• Contoh obat golongan penisilin adalah amoksisilin dan kloksasilin
AMOKSISILIN
Indikasi
Infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, keadaan otitis media akut,
infeksi Helicobacter pylori, dan abses dental

Mekanisme Kerja
Menghambat proses pembentukan dinding sel bakteri yang mengakibatkan
dinding sel tidak dapat terbentuk secara sempurna, sehingga tidak dapat
melindungi inti sel terhadap tekanan osmosis
• Amoksisilin – Dicumarol (Moderate)
Interaksi :
Meningkatkan resiko terjadinya pendarahan, khususnya pada pasien dengan gangguan
fungsi ginjal dan hati, serta pada kelompok geriatri
Hal yang dimonitoring :
Nilai referensi waktu protrombin atau INR

• Amoksisilin – Doxycycline (Moderate)


Interaksi :
Doxycycline dapat menurunkan efektivitas amoksisilin
Saran :
Tidak direkomendasikan untuk pemberian secara bersamaan, konsultasikan kepada
dokter untuk peresepan obat pengganti yang tidak menyebabkan interaksi
• Amoksisilin – Entecavir (Moderate)
Interaksi :
Penggunaan secara bersamaan dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan
darah pasien
Saran :
Perlu dilakukan penyesuaian dosis atau dose adjustment

• Amoksisilin – Estradiol (Moderate)


Interaksi :
Amoksisilin dapat menurunkan efektivitas estradiol, sehingga dapat meningkatkan resiko
terjadinya kehamilan
Saran :
Perlu dilakukan penggantian kontrasepsi selama penggunaan amoksisilin
• Amoksisilin – Tetrasiklin (Moderate)
Interaksi :
Penggunaan secara bersamaan dapat menyebabkan penurunan efektivitas amoksisilin
Saran :
Perlu peresepan obat pengganti yang tidak menyebabkan interaksi

• Amoksisilin – Warfarin (Moderate)


Interaksi :
Penggunaan secara bersamaan dapat menyebabkan peningkatan resiko terjadinya
pendarahan, khususnya pada pasien geriatri dan pasien dengan gangguan fungsi ginjal
maupun hati
Hal yang perlu dimonitoring :
Nilai referensi waktu protrombin atau INR
• Amoksisilin – Metotreksat (Major)
Interaksi :
Amoksisilin yang diberikan dengan dosis tinggi dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah dan meningkatkan efek metotreksat, sehingga
menyebabkan terjadinya toksisitas
Saran :
Perlu dilakukan penyesuaian dosis atau dose adjustment dan monitoring
oleh dokter secara rutin selama menggunakan kedua obat tersebut
KLOKSASILIN
Indikasi
Infeksi karena bakteri staphylococcus yang memproduksi penisilinase

Mekanisme Kerja
Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih
Penicillin Binding Protein (PBP), sehingga terjadi penghambatan sintesis
peptidoglikan dinding sel bakteri
• Kloksasilin – Anisindion (Moderate)
Interaksi :
Meningkatkan resiko terjadinya pendarahan, khususnya pada pasien dengan gangguan
fungsi ginjal dan hati, serta pada kelompok geriatri
Hal yang dimonitoring :
Nilai referensi waktu protrombin atau INR

• Kloksasilin – Kloramfenikol (Moderate)


Interaksi :
Kloramfenikol dapat menurunkan efektivitas kloksasilin pada beberapa terapi infeksi
Saran :
Perlu diberikan obat pengganti yang tidak menyebabkan interaksi, apabila tetap diberikan
secara bersamaan perlu dilakukan dose adjustment dan monitoring secara berkala
• Kloksasilin – Pemetreksed (Moderate)
Interaksi :
Kloksasilin dapat meningkatkan kadar pemetreksed dalam plasma darah, sehingga menyebabkan
efek samping yang serius seperti anemia, serta timbulnya pendarahan dan infeksi
Saran :
Perlu dilakukan penyesuaian dosis atau dose adjustment dan monitoring oleh dokter secara berkala

• Kloksasilin – Metotreksat (Major)


Interaksi :
Pemberian kloksasin dosis tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan peningkatan
efek dari metotreksat yang menyebabkan timbulnya toksisitas
Saran :
Perlu dilakukan dose adjustment dan monitoring secara berkala oleh dokter selama menggunakan
kedua obat tersebut
Tetracycline
• Senyawa ini diperoleh dari Streptomyces aureofaqciens dan Strptomyces rimosus
• menghambat bakteri baik Gram positif maupun Gram negatif. seperti infeksi
saluran napas dan acne, infeksi saluran kemih dan pada eradikasi Helicobacter
pylori, malaria, disentri.
• Contoh obat golongan tetracycline adalah tetracycline hcl, doxycycline.
Tetracycline Hcl
• Indikasi : infeksi bakteri yang sensitif terhadap obat ini, misalnya pada
acne, sifilis, gonorrhea, amebiasis, kolera, dan brucellosis
• Mekanisme kerja : Bekerja pada proses sintesis protein yaitu
antibiotik ini akan berikatan dengan subunit 30S rRibosom sehingga
akan menghambat ikatan aminoasil –tRNA pada sisi A rRibosom
sehingga akan mengganggu ikatan peptide
• Tetracycline – ampicillin
Interaksi Obat: tetrasiklin menurunkan efek ampisilin dengan
antagonisme farmakodinamik.
Saran : hindari penggunaan secara bersamaan atau perlu pemantauan
oleh dokter mengenai efek terapeutik selama obat digunakan

• Tetracycline – carbamazepin
Interaksi obat : karbamazepin akan menurunkan kadar atau efek
tetrasiklin dengan mempengaruhi metabolisme enzim hati / usus
CYP3A4
Saran : Perlu diberikan obat pengganti yang tidak menyebabkan
interaksi atau menghindari penggunaan secara bersamaan
• Tetracycline –estradiol
Interaksi : tetrasiklin akan menurunkan tingkat atau efek estradiol
dengan mengubah flora usus. Berlaku hanya untuk bentuk hormon
oral.
Saran : menghindari penggunaan hormon estradiol bersama dengan
tetracycline, penggantian estradiol selama penggunaan tetracycline
Doxycyline hcl
• Indikasi :demam tiphoid dan golongan thyphosa, demam Q,
demam rickettsialpox and tick yang disebabkan oleh Rickettsiae,
infeksi saluran nafas yang disebabkan Mycoplasma pneumoniae,
acne.
• Mekanisme kerja : Menghambat sintesis protein dengan demikian,
pertumbuhan bakteri dengan mengikat subunit ribosom 30S dan
mungkin 50S dari bakteri yang rentan, dapat memblokir disosiasi
peptidil t-RNA dari ribosom, menyebabkan sintesis protein yang
bergantung pada RNA terhenti
• Doxycycline – dikloksasillin
Interaksi : doksisiklin menurunkan efek dikloksasilin dengan
antagonisme farmakodinamik
Saran : Perlu diberikan obat pengganti yang tidak menyebabkan
interaksi, apabila tetap diberikan secara bersamaan perlu dilakukan
dose adjustment dan monitoring secara berkala

• Doxycyline – ferosus sulfate


Interaksi :errous sulfate menurunkan kadar doksisiklin dengan
menghambat absorpsi GI. Berlaku hanya untuk bentuk oral dari kedua
agen
Saran : penggunaan secara bersamaan perlu dihindari atau diperlukan
obat alternatif
• Doxycyline – digoxin
Interaksi : doksisiklin akan meningkatkan tingkat atau efek digoksin
dengan mengubah flora usus.
Saran : perlu dilakukan monitoring oleh dokter selama menggunakan
obat tersebut

Anda mungkin juga menyukai