PENERBIT
PENULIS
TANGGAL TERBIT
ABSTRAK
• Untuk mengetahui factor yang berhubungan dengan oligohidramnon seperti usia, status hidrasi, penyakit
terkait kehamilan, status gizi dan kondisi janin pada antara wanita hamil di Nepal
TUJUAN
• Kasus oligohidramnion lebih banyak terjadi pada: Kelompok usia >40 tahun, Riwayat ketuban bocor ≤7 hari, sangat
haus, dan produksi urin yang sedikit.
•Berisiko lebih tinggi pada: Riwayat TD tinggi, defisiensi tambahan daging, ikan, telur dan sayur-sayuran, BMI
HASIL kehamilan rendah
• Oligohidramnion dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas perinatal yang tinggi. Ada beberapa factor
yang berhungan dengan kejadian oligohidramnion. Intervensi awal diperlukan dalam bentuk induksi
persalinan, pemantauan interpartum yang ketat, hidrasi ibu untuk meningkatkan volume cairan ketuban,
KESIMPULA percahnya membrane buatan dalam fase aktif persalinan, perencanaan awal cara persalinan dapat
N
mencegah hasil perinatal yang buruk.
PENDAHULUAN
Peningkatan volume AF sangat
Amnion Fluid (AF) atau cairan besar, pada 10 minggu sebanyak 25
ketuban adalah lingkungan yang ml 20 minggu 400 ml 28
sangat dinamis untuk minggu 800 ml konstan sd aterm
perkembangan janin. menurun 42 minggu 400ml
Analisis statistic :
Non-probability Purposive
Sampling
Waktu Penelitian :
Januari 2016 – Juli 2016
Populasi :
148 wanita hamil dengan usia
kehamilan ≥ 28 minggu
Kriteria inklusi Kriteria eksklusi
Kriteria inklusi
4 pasien tereksklusi
Non Probability purposive sampling
148 pasien
Outcome variabel
- Status hidrasi
- Penyaki dalam kehamilan
- Status gizi
- Kondisi janin
hasil
Usia rata rata pasien adalah 23,99 tahun
dengan 45,9% berada pada kelompok usia
21-25 tahun dan 6,9% berusia diatas 30
tahun.
Oligohidramnion lebih banyak pada
kelompok umur ≥25 tahun, usia
kehamilan >40 minggu, primigravida
dan yang melahirkan 1 kali.
- Primigravida
Pada penilitian ini 45,9% pasien berada pada usia 21-25 tahun. Hal ini seuai
dengan penelitian Nazima et al al dimana 46,15% wanita hamil berusia 20-29
tahun.
Pada penelitian ini oligohidramnion terjadi pada usia kehamilan ≥ 40 minggu (p <
0,001). Temuan ini sesuai dengan penelitian Madhavi et al dimana insiden
oligohidramnion 40% tinggi di antara kehamilan post term ( 40- > 42 minggu)
Pasien yang memiliki BMI kehamilan rendah memiliki 2,71 kali lebih mungkin memiliki
oligohidramnion berat. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Neggers &
Goldenberg dimana tingkat kenaikan berat badan kehamilan yang rendah dikaitkan
dengan peningkatan resiko kelahiran premature sedangkan kenaikan berat badan pada
trimester kedua atau ketiga yang rendah telah terbukti dikaitkan dengan kelahiran
premature spontan dan berkurangnya jumlah ciran ketuban.
KESIMPULAN
Oligohidramnion d
ikaitkan dengan m
perinatal yang ting orbiditas dan mort
gi. Ada beberapa alitas
dengan kejadian o factor yang berhun
ligohidramnion. In g an
dalam bentuk indu tervensi awal dipe
ksi persalinan, pe rlukan
yang ketat, hidrasi mantauan interpa
ibu untuk meningk rtum
ketuban, percahny atkan volume caira
a membrane buata n
persalinan, perenc n dalam fase aktif
anaan awal cara p
mencegah hasil pe ersalinan dapat
rinatal yang buruk
.
KETERBATASAN
• 1 paragraf : +
• Informatif : +
• Tanpa singkatan
selain yang
baku : +
• Jumlah kata
<250 : + (202)
PENDAHULUAN
• 2 bagian : +
• Paragraf pertama
alasan penelitian : -
• Paragraf kedua
hipotesis/tujuan : +
• Pustaka relevan : +
• 1 halaman : +
No Kriteria
MET 1. Disebutkan desain, tempat dan waktu Ya
penelitian?
ODE 2. Disebutkan populasi sumber? Ya
No Kriteria
Pertanyaan
Apakah nilai p<0,05? Ya
Apakah dicantumkan interval kepercayaan? Ya