Anda di halaman 1dari 20

KONSEP MEDIS OMA

( Otitis Medial Akut )


POKOK BAHASAN
1. DEFINISI
2. MANIFISTASI KLINIS
3. PENYEBAB
4. PATOFOSIOLOGI ( BAGAN )
DEFINISI OMA ( Otitis Media Akut )
1. Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh
mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum
mastoid, dan sel-sel mastoid. (Soepardi, et al.,ed.
2007)
2. Otitis media akut adalah infeksi akut telinga tengah.
(Brunner & Suddarth 2002)
3. Otitis media akut adalah inflamasi pada telinga tengah
yang berkaitan dengan akumulasi cairan. (Williams &
Wilkins 2011)
Gejala dapat bervariasi menurut
beratnya infeksi, bisa sangat ringan
dan sementara atau sangat berat.

■ Adanya eksudat di telinga tengah


Manifestasi klinis
yang mengakibatkan kehilangan
pendengaran konduktif.
■ Nyeri Telinga
■ Demam
■ Kehilangan pendengaran
■ Tinitus
■ Membran timpani sering tampak
merah danmenggelembung
Etiologi / penyebab
Brunner&Suddarth (2002) menjelaskan otitis media akut
disebabkan oleh :

 Bakteri yang umum ditemukan sebagai organisme penyebab


adalah Streptoccocus pneumoniae, Hemophylus influenzae, dan
Moraxella catarrhalis.
 Williams & Wilkins (2011) menambahkan bakteri penyebab otitis
media akut adalah Staphylococcus aureus, Escherecia coli,
Pneumococcus, Streptococcus anhaemolyticus, Proteus
vulgaris, dan Pseudomonas aerugenosa.
Williams & Wilkins
 Paling sering terjadi bila terjadi disfungsi tuba eustachii seperti
(2011) ( OMA obstruksi yang diakibatkaan oleh infeksi saluran pernapasan
supuuratif ) atas, inflamasi jaringan di sekitarnya (misalnya: sinusitis,
1. infeksi melalui hipertrofi adenoid), atau reaksi alergi (misalnya: rinitis alergika).
2. Tuba eustachius
3. Membran
timpani
4. Infeksi melalui
aliran darah
Penatalakasanaan Medis

Menurut Williams & Wilkins (2011), penatalaksanaan otitis media akut meliputi:
a) Terapi antibiotik, seperti amoksilin
b) Analgetik seperti aspirin atau asetaminofen
c) Sedatif (pada anak kecil)
d) Terapi dekongestan nasofaring
ASKEP TEORI OMA
Pengkajian

Diagnosa keperawatan

Intervensi keperawatan
PENGKAJIAN
Menurut Tucker et al (2007) pengkajian yang dilakukan pada sistem pendengaran
meliputi :

■ Data Subjektif

■ Sakit telinga

■ Sakit kepala

■ Penurunan, kehilangan ketajaman pendengaran pada satu atau


kedua telinga

■ Distorsi suara

■ Tinitus

■ Merasakan penuh atau sumbatan di dalam telinga

■ Mendengar gaung suara sendiri


Lanjutan…

■ Mendengar suara letupan saat menguap atau menelan

■ Vertigo, pusing, ketidakseimbangan

■ Gatal pada telinga

■ Merasa denyut jantung di telinga

■ Drainase telinga (berwarna gelap, merah, hitam, jernih, kuning)

■ Penggunaan minyak, lidi kapas, jepit rambut untuk membersihkan telinga


Data Objektif

■ Penampilan umum

■ Tanda vital : peningkatan TD, suhu, nadi, dan pernapasan

■ Kemampuan mendengar : penggunaan alat bantu dengar

■ Kemampuan membaca gerakan bibir atau menggunakan bahasa isyarat

■ Keterlambatan bicara dan perkembangan bahasa (jika pada anak kecil)

■ Refleks terkejut

■ Toleransi terhadap suara yang keras


Lanjutan..

■ Tipe, warna, dan banyaknya drainase telinga

■ Riwayat medikasi (streptomisin, salisilat, kuinin, gentamisin)

■ Alergi

■ Usia (pertimbangan gerontologis)

■ Kaji tingkat gangguan pendengaran


Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
• Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera faktor biologis : inflamasi telinga
• Resiko Cedera berhubungan dengan faktor regulatori : disfungsi sensori
• Ansietas berhubungan dengan akan dilakukan tindakan pembedahan

Post Operasi
• Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan terjadinya tuli konduksi akibat
pengangkatan tulang mastoid
• Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan
Intervensi Keperawatan
Dx : Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera faktor biologis : inflamasi telinga

NOC: Kriteria hasil:


 Pain level • Mampu mengontrol nyeri
 Pain control • Melaporkan bahwa nyeri berkurang
 Comfort level • Mampu mengenali nyeri

NIC :
 Pain management
• Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
• Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
• Ajarkan teknik non farmakologi: nafas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin.
• Berikan analgesik sesuai program
• Dorong dukungan keluarga dan orang terdekat
Dx : Resiko Cedera berhubungan dengan faktor regulatori : disfungsi sensori
Kriteria hasil:
NOC: • Klien terbebas dari cedera
 Risk Kontrol • Mampu mengenali perubahan status
 Safety Behavior kesehatan
 Immune Status • Klien mampu menjelaskan cara mencegah
cedera
NIC : • Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
 Environment management

● Kaji ketajaman auditori pasien


● Pertahankan lingkungan aman untuk pasien
● Sediakan alat yang diperlukan dan pastikan kemampuan pasien untuk mencapainya dengan mudah
● Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
● Jelaskan semua pengobatan, prosedur dan perawatan, sadari adanya hambatan bahasa
● Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit
Dx : Ansietas berhubungan dengan akan dilakukan tindakan pembedahan

NOC: Kriteria hasil:


 Kontrol kecemasan • Memahami penyebab ansietas
 Koping • Menunjukkan tingkah laku yang positif
dalam mengatasi ansietas
NIC : • Melaporkan penurunan tingkat ansietas
 Anxiety reduction
• Pertahankan lingkungan tenang, tanpa stress
• Kaji tingkat ansietas
• Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
• Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
• Libatkan keluarga untuk mendampingi pasien
Post Operasi

Dx : Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan terjadinya tuli konduksi akibat pengangkatan tulang
mastoid

NOC: Kriteria hasil:


 Sensory function: hearing & vision • Meningkatkan keterampilan yang telah dipelajari
 Fear self control untuk komunikasi
 Anxiety self control • Menunjukkan tingkah laku koping positif
 Coping • Menerima keterbatasan yang disebabkan oleh
gangguan pendengaran
NIC :
 Communication Enhancement
• Kaji dan bangun cara berkomunikasi
• Dorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi permintaan
• Berdiri di depan pasien ketika berbicara
• Hanya berbicara dengan satu orang dalam satu waktu
• Beri anjuran kepada pasien dan keluarga tentang alat bantu atau bahasa isyarat.
• Berikan pujian positif jika diperlukan
Dx : Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan

NOC: Kriteria hasil:


 Immune Status • Tidak terjadi peradangan/ infeksi yang
 Knowledge: infection control ditandai dengan luka bersih dan kering,
 Risk control daerah sekitar luka tidak bengkak
• Tidak terjadi infeksi sistemik
NIC :
 Infection control
• Pertahankan teknik aseptik
• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
• Observasi insisi untuk mengidentifikasi tanda infeksi meliputi : kemerahan, nyeri tekan, pembengkakan pada luka
insisi, pasien mengeluh nyeri, rabas yang tidak biasa, peningkatan suhu tubuh
• Pertahankan agar sumbat telinga luar tetap bersih dan kering
• Ganti sumbat luar bila perlu
• Laksanakan pemberian antibiotik sesuai program terapi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai