Anda di halaman 1dari 11

MODUL 3 KB 4

PENILAIAN RANAH AFEKTIF

Kelompok 4:
1. Dwi Puji L
2. Endah Puji
3. Yanu Novandi
4. Lina Khoirun Nisa
5. Yuyun Ainun J
6. Aviyanti Wijaya
7. Nunung Sri R
A. Konsep Dasar

 Ranah Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah


afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan
nilai.
 Menurut Krathwohl ranah afektif terdiri atas lima level yaitu
 1. receiving = siswa memperhatikan suatu gejala
 2. responding = siswa mulai ikut mengerjakan suatu gejala
 3. valuing = siswa memberikan nilai, keyakinan, atau sikap
 4. organization = siswa membangun sistem nilai yang konsisten
 5. characterization = siswa mulai mengendalikan perilaku hingga menjadi pola
hidup
Karakteristik yang penting dalam Ranah Afektif

1. Sikap
Menurut Fishbean dan Ajzen sikap didefinisikan sebagai predisposisi yang
dipelajari untuk merespon secara positif atau negatif terhadap suatu
objek, situasi, konsep, atau orang.
2. Minat
Menurut Getzel adalah suatu disposisi yang teroganisir melalui
pengalaman yang mendorong seseorangg untuk memperoleh objek
khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian
atau pencapaian.
3. Konsep Diri
Adalah penilaian yang dilakukan dilakukan individu terhadap
kemampuan dan kelemahan diri sendiri (Smith dalam Mardapi, 2004).

4. Nilai
Merupakan suatu keyakinan yang dalam tentang perbuatan, tindakan,
atau perilaku, yang dianggap baik dan yang dianggap tidak baik.
B. Beberapa Cara Penilaian Ranah Afektif
Berikut beberapa cara penilaian pada ranah afektif menurut Ericson
(dalam Nasoetion dan Suryanto, 2002):

 1. Pengamatan Langsung :
Memperhatikan tingkah laku anak, kemudian
mencari atribut yang mendasari tingkah laku
tersebut
 2. Wawancara:

Memberikan pertanyaan terbuka atau tertutup


pada siswa
 3. Angket atau kuesioner:

Memberikan pertanyaan dan pilihan pernyataan


yang sesuai dan terstruktur
 4. Teknik Proyektil:

Memberikan tugas atau pekerjaan atau objek


yang belum pernah dikenal siswa.

 5. Pengukuran terselubung :

Memberikan tugas atau pekerjaan atau objek


yang belum pernah dikenal siswa.
C. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN AFEKTIF

1. Merumuskan tujuan pengukuran afektif


Untuk mengetahui sikap siswa terhadap suatu objek. Misal sikap siswa
terhadap kegiatan ekstrakurikuler.
2. Mencari definisi konseptual dari afektif yang akan diukur
Hal ini bias dilakukan dengan mencari pada buku-buku teks yang relevan.
3. Menentukan definisi operasional dari setiap afektif yang akan diukur
Untuk menentukan cara pengukuran definisi konseptual
4. Menjabarkan definisi operasional menjadisejumlah indicator
5. Menggunakan indikator sebagai acuan menulis dalam pernyataan-pernyataan
dalam instrument
6. Meneliti kembali setiap butir pernyataan
7. Melakukan uji coba
8. Menyempurnakan instrumen
9. Mengadministrasikan instrumen
Kaidah – kaidah dalam merumuskan
pernyataan- pernyataan dalam
instrumen afektif
•Hindari pernyataan yang mengarah pada peristiw ayang lalu
•Hindari pernyataan yang faktual
•Hindari pernyataan yang dapat di tafsirkan ganda
•Hindari pernyataan yang tidak berkaitan denganafektif yang akan
di ukur
•Hindari pernyataan yang menyangkut keperluan semua orang atau
pernyataan yang tidak terkait dengan siapapun
•Upayakan kalimat pernyataan tersebut pendek,sederhana, jelas, dan
langsung pada permasalahannya
•Hindari penggunaan kata asing atau lokal
•Hindari pernyataan negatif atau tidak
3. Definisi operasional:
perasaan positif/negatif
siswa terhadap mapel
1. Tujuan: mengukur matematika
kecenderungan sikap
siswa terhadap mapel
matematika 4. Indikator Sikap:
Kecenderungan siswa
belajar mapel
A. Contoh Pengukuran Sikap matematika
Siswa terhadap mapel
matematika

5. Menggunakan indikator untuk menulis


2. Definisi Konseptual: pernyataan tentang sikap siswa, contoh
Respon Siswa terhadap alat ukur:
mapel matematika Saya senang belajar matematika: 5 4 3 2 1
Sangat tidak senang
B. Contoh Pengukuran Minat Siswa
terhadap mapel IPA

2. Definisi Konseptual:
1. Tujuan : Memperoleh 3. Definisi Operasional:
Pengalaman yg
informasi minat siswa Keingintahuan siswa
mendorong siswa
terhadap mapel IPA tentang mapel IPA
mempelajari IPA

5. Menggunakan Indikator untuk menulis


Pernyataan tentang minat siswa, contoh alat
ukur: 4. Indikator Minat:
Manfaat IPA, usaha
IPA bermanfaat untuk memecahkan masalah mempelajari IPA
sehari hari: Sangat bermanfaat 5 4 3 2 1 Sangat
tidak bermanfaat
C. Contoh
Pengukura
n Konsep
1. Tujuan:
5. Menulis Diri Siswa memperoleh
Pernyataan informasi
kelebihan&ke
tentang kurangan
konsep diri siswa
siswa terhadap
mapel

4. Indikator 2. Definisi
Sikap diri: Konseptual:
Kesulitan, Persepsi
kesenangan siswa pada
pada mapel 3. Definisi
dirinya
tertentu Operasional: sendiri
Pernyataan
kemampuan
diri sendiri
menyangkut
mapel
D. Contoh Pengukuran Nilai
1. Tujuan: Memperoleh informasi tentang nilai yang dianut siswa

2. Definisi Konseptual: Merupakan keyakinan yang mendalam terhadap suatu pendapat,


kegiatan/objek

3. Definisi Operasional: Keyakinan siswa tentang objek/kegiatan

4. Indikator tentang Nilai: Keyakinan atas keberhasilan

5. Menggunakan Indikator untuk menulis pernyataan tentang Nilai. Contoh alat ukur:
Saya yakin saya bisa berprestasi di kelas: Sangat yakin 5 4 3 2 1 Sangat tidak yakin

Anda mungkin juga menyukai