Anda di halaman 1dari 2

MODUL 3

KB 4 PENILAIAN RANAH AFEKTIF

A. KONSEP DASAR
Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar siswa .Menurut Krathwohl (dalam
grondlund and line 1990) ranah afektif terdiri atas lima level yaitu :
1. Receiving : merupakan keinginan siswa untuk memperhatikan suatu gejala / stimulus
2. Responding :Merupakan partisipasi akt if siswa untuk gejala yang dipelajari
3. Valuing : Merupakan kemampuan siswa untuk memberikan nilai, keyakinan, atau sikap
dan menunjukkan suatu derajat internalisasi dan komitmen
4. Organization : Merupakan kemampuan anak untuk memngoganisasi nilai yang satu
dengan nilai yang lain dan konflik antar nilai mampu di selesaikan dan siswa mulai
membangun sistem nilai internal yang konsisten.
5. Charakterization: -Pada level ini anak sudah mampu mengendalikan perilaku sampai
pada waktu tertentu hingga menjadi pola hidupnya.
Karakteristik yang penting dalam ranah afektif :
1. Sikap : Predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara positif atau negatif
terhadap suatu objek.
2. Minat : Suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong
seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktifitas , pemahaman dan ketrampilan
untuk tujuan pencapaian.
3. Konsep diri : Penilaian yang dilakukan individu terhadap kemampuan dan
kelemahan diri sendiri.
4. Nilai : Suatu keyakinan yang dalam tentang perbuatan, tindakan, atau perilaku yang
dianggap baik atau tidak baik.
B. BEBERAPA CARA PENILAIAN AFEKTIF
Menurut Ericson ( dalam Nasoetionan dan suryanto, 2002 ) penilaian afektif dapat dilakukan
dengan cara :
1. Pengamatan langsung
2. Wawancara
3. Angket atau kuisioner
4. Teknik proyektil
5. Pengukuran terselubung
C. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN AFEKTIF
Sama seperti pengembangan alat ukur pada umumnya, pengembangan alat ukur efektif
dimulai dengan :
1. Merumuskan tujuan tujuan afektif r
2. Mencari definisi konseptual dari afektif yang akan diukur
3. Menentukan Definisi Operasional dari setiap afektif yang aka diukur
4. Menjabarkan Definisi Operasional menjadi sejumlah indikator
5. Menggunakan Indikator sebagai acuan Menulis Pernyataan –pernyataan dalam Instrumen
6. Meniti kembali setiap Butir Pernyataan
7. Melakukan Uji Coba
8. Menyempurnakan Instrumen
9. Mengadministrasikan Instrumen

Anda mungkin juga menyukai