Anda di halaman 1dari 28

PEMBIMBING :

dr.Satria Yanis,Sp.KK
KEPANITRAAN KLINIK SENIOR BAGIAN
KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
2017
DEFINISI

adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal yang
umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan
dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga
atau penderita (dermatitis atopi, rhinitis alergika, asma bronkhiale, dan
konjungtivitis alergika)(Sularsito.S.A & Djuanda, 2005)
ETIOLOGI BELUM DIKETAHUI
PASTI..

• Interaksi berbagai faktor : genetik , imunologik, farmakologik ,


lingkungan, sawar kulit.

• 80 % penderita DA memiliki kadar IgE dan eosinofil yang


meningkat.

• Terdapat defisiensi imunologik, karena fungsi sel – T menurun


Banyak pada bayi dan anak
50% kasus
- hilang ketika remaja
- dapat menetap
Dimulai pada masa dewasa
PEMICU

• Kulit yang kering


• Infeksi  kebanyakan oleh S.aureus
• Perbedaan iklim
• Alergi oleh inhalan (debu,serbuk bunga) , makanan tertentu, kimiawi
(lotion, sabun, detergen) dan autoalergen.
• Pakaian terlalu tebal , misal wool
• Stress
GAMBARAN KLINIS

• Umumnya kulit kering , pucat/kusam , kadar lipid epidermis kurang.


• Pruritus >>, hilang timbul terutama malam hari  “eczema is the itch that
rashes”
• Os menggaruk-garuk terus  kelainan polimorfi
FASE INFANTIL

Lesi mulai di muka berupa :


Eritema
Papulo-vesikel yang halus »karena gatal digosok > pecah
> eksudatif > krusta
Likenifikasi : usia >18 bulan
Lesi kemudian meluas ke tempat lain :
¤ skalp + leher
¤ pergelangan tangan
¤ lengan + tungkai
FASE ANAK

• Kelanjutan bentuk infantil,timbul sendiri (de novo)


• Lesi > kering, kurang eksudatif, papul >>, likenifikasi
(+), skuama <<<
• Lokasi: Flexor, lipat dalam siku, lutut, pergelangan
tangan , kelopak mata, leher, jarang di muka
• Mudah infeksi sekunder
• Hipersensitif terhadap bulu2 : kucing, anjing, ayam,
burung dan Wol
FASE ANAK

Lingkaran setan :
gatal  garuk (++)
Itch Scratch
Cold weather
erosi >> likenifikasi Wool
DA > 50 % permukaan.tubuh Detergent
soap
gangguan. pertumbuhan Frequent
bathing
stress

Scratch Itch
FASE DEWASA

Lesi kering, agak menimbul


Papul datar (+)
Plak likenifikasi (++)
Skuama (+)
Ekskoriasi  eksudasi pelan2 hiperpigmentasi
♣ Distribusi lesi kurang karakteristik

»sering mengenai tangan dan pergelangan tangan


»dapat ditemukan setempat: bibir, vulva, puting susu, skalp
KRITERIA DIAGNOSTIK (HANIFIN & RAJKA)

Anamnesis MINOR:
Gambaran klinis sesuai umur •Xerosis
•Infeksi kulit (khususnya oleh S.aureus dan
3 kriteria mayor + minor virus herpes simpleks)
(menurut Hanifin-Rajka) •Dermatitis nonspesifik pada tangan atau
kaki
•lktiosis/hipediniar palmads/keratosis pilaris
•Pitiriasis alba
MAYOR : •Dermatitis di papila mamae
•Pruritus •White dermographism dan delayed blanch
•Dermatitis di muka / ekstensor pd bayi- response
anak •Keilitis
•Dermatitis pd fleksura pd remaja- •Lipatan infra orbital Dennie-Morgan
dewasa •Konjungtivitis berulang
•Dermatitis kronis residif •Keratokonus
•Riwayat atopi penderita - keluarga •Katarak subkapsular anterior
•Orbita menjadi gelap
Muka pucat atau eritem
Gatal bila berkeringat

Intolerans terhadap wol atau pelarut lemak


Aksentuasi perifolikular

Hipersensitif terhadap makanan

Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan atau emosi


Tes kulit alergi tipe dadakan positif

Kadar IgE di dalam serum meningkat

Awitan pada usia dini1.


KRITERIA DIAGNOSTIK

• Harus mengalami gatal


• Dan 3 atau lebih dari gejala berikut:
• Riwayat keterlibatan lipatan kulit
• Riwayat asma atau hay fever pada anak tersebut, atau riwayat
penyakit atopik pada keluarga dekat jika anak berusia kurang
dari 5 tahun
• Riwayat kulit kering di tahun sebelumnya
• Munculnya gejala sebelum usia 2 tahun
• Eksema di bagian fleksor tubuh (lipatan siku, lutut,
pergelangan tangan)
DIAGNOSA BANDING

• Dermatitis seboroik
• Dermatitis kontak alergi
• Dermatitis kontak iritan
• Dermatitis numularis
• Psoriasis
• Dermatofitosis
Dermatitis kontak alergi dermatitis atopik

Psoriasis

Dermatitis atopik
Dermatitis numularis Dermatitis seboroik

dermatofitosis
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Darah : p↑ IgE serum, eosinofilia.


• Tes alergi pd kulit
• Kultur bakteri : koloni S.aureus di hidung dan
lesi kulit
• PA kulit : berbagai tingkat akantosis,
spongiosis, infiltrasi dermis oleh limfosit,
monosit,sel mast, dan eosinofil.
Kronik residif
Remisi pada masa anak dapat kambuh saat
PROGNOS remaja – dewasa
A Dapat komplikasi dengan infeksi S.aureus
dan HSV
PENANGANAN UMUM
• No rubbing, no scratching
• Cari faktor pemicu dan sebisa mungkin dihindar
MEDIKAMENTOSA

Pengobatan Topikal
1.Hidrasi Kulit
diberikan pelembab misalnya krim hidofilik urea 10%, asam laktat
5%, emolien
2.Kortikosteroid Topikal
3.Imunomodulator topikal
Takrolinus (untuk anak usia 2-15 tahun  0,03%; dewasa  0,03%, 0,1%)
 Pimekrolimus
4.Preparat Ter (Likuor Karbonis Detergen 5%-10% atau crude coal tar 1%-
5%)
5.Antihistamin (krim dokasepin 5%)
 Pengobatan Sistemik
• Kortikosteroid (Sistemik : Prednison (30-60 mg/hari)
• Antihistamin
 Sistemik  generasi I dan II
 Generasi I  difenhydramin Hcl, klorfeniramin maleat, hidroxyzine
 Generasi II  loratadin
• Antiinfeksi
• Interferon
• Imunomodulator
• Siklosporin 5mg/kg/hari
TERAPI SINAR (phototerapy)
•PUVA (photochemotherapy)untuk DA yang berat dan luas
•UVB atau Goeckerman dengan UVB dan ter juga efektif
GAMBARAN DERMATITIS ATOPIK PD
BERBAGAI LOKASI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai