Anda di halaman 1dari 12

SAK ETAP

dan SAK
EMKM
Kelompok 6 A19 PADP

Yopie Tianingrum 19802241002


Fika Yulianti 19802241003
Dwi Elisa Zunita 19802241007
M. lathu Ghozy Malawat 19802241011
Dewi Ayu Ningtyas 19802241017
01
Mengapa UMKM
membutuhkan
standar pelayanan
keuangan?
Pengertian Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Format dan prosedur pembuatan laporan keuangan yang menjadi aturan baku penyajian informasi keuangan suatu
kegiatan usaha atau perusahaan.

Macam-macam SAK
1. PSAK-IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – International Financial Reporting Standards)
adalah SAK yang telah mengadopsi IFRS dan berlaku di Indonesia.
2. SAK-ETAP adalah Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Standar ini dipakai
oleh entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan, sehingga entitas (perusahaan) dimaksud
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi penggunaan ekstrernal.
3. PSAK Syariah adalah standar yang berpatok pada prinsip hukum agama (syariat) Islam.
4. SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) diterbitkan sebagai peraturan pemerintah (PP) yang diterapkan untuk
entitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD).
5. SAK-EMKM. Ikatan Akutan Indonesia sebagai organisasi profesi yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia,
berkomitmen untuk turut maemajukan perekonomian negara. Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) IAI
telah mengesahkan SAK EMKM pada 24 Oktober 2016. SAK EMKM ini dibuat sederhana agar menjadi standar
akuntansi dan keuangan yang mudah dipahami oleh pelaku UMKM di Indonesia. SAK EMKM ini diharapkan
dapat membantu entitas dalam melakukan transisi dari pelaporan keuangan yang berdasar kas ke pelaporan
keuangan dengan dasar akrual. Penerbitan SAK EMKM ini diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong
literasi keuangan bagi UMKM di Indonesia sehingga memperoleh akses yang semakin luas untuk pembiayaan
dari industri perbankan.
Fungsi Standar Akuntansi Keuangan
1. Untuk keseragaman laporan keuangan.
2. Memudahkan penyusunan laporan keuangan.
3. Mempermudah auditor dan pembaca laporan keuangan untuk memahami dan
membandingkan laporan keuangan entitas berbeda-beda.
02
Apakah yang
dimaksud dengan
SAK ETAP dan
SAK EMKM?
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK
ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK
ETAP)
Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik (sak etap) dimaksudkan untuk
digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik (etap), yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas
publik signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur,
dan lembaga pemeringkat kredit.
SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan memberi
kemudahan akses etap kepada pendanaan dari perbankan.
SAK ETAP merupakan sak yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada sak umum, sebagian besar
menggunakan konsep biaya historis; mengatur transaksi yang dilakukan oleh etap; bentuk pengaturan yang
lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah selama beberapa tahun.
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS
MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (SAK EMKM)
SAK EMKM dirancang sebagai standar akuntansi yang sederhana yang dapat digunakan untuk entitas mikro kecil dan
menengah, sehinga UMK dapat menyusun laporan keuangan untuk tujuan akuntabilitas dan pengambilan keputusan. Laporan
keungan tersebut dapat juga digunakan oleh entitas untuk memperoleh pendanaan dari pihak lain serta lampiran pelaporan
pajak.
Sesuai dengan namanya, SAK EMKM dirancang khusus untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sesuai UU No. 20 Tahun
2008 yang berlaku aktif mulai 1 Januari 2018. Tujuannya adalah sebagai acuan dalam pembuatan laporan keuangan yang
berisi informasi posisi dan kinerja keuangan.
Informasi tersebut berguna bagi kreditor maupun investor untuk pengambilan keputusan ekonomi sekaligus
pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik usaha.
Setidaknya, ada 3 Laporan Keuangan menurut SAK EMKM:
(a) Laporan posisi keuangan (neraca);
(b) Laporan laba rugi;
(c) Catatan atas laporan keuangan, yang berisi tambahan dan rincian.
Disajikan dalam bentuk dua periode/2 tahun (minimum) untuk dapat dibandingkan satu sama lain.
03
Apakah alasan
diterbitkan SAK
EMKM oleh
DSAK?
Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) menunjukkan bahwa 97%
lapangan kerja diberikan oleh UMKM sehingga berkontribusi signifikan mengurangi pengangguran di
Indonesia. Melihat peran penting tersebut, maka dibutuhkan dukungan dari seluruh pihak untuk
mengembangkan dan mewujudkan UMKM yang maju, mandiri, dan modern. Sebagai bagian organisasi
IAI yang mempunyai otonomi untuk menyusun dan mengesahkan standar akuntansi keuangan Dewan
Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) memberlakukan SAK baru khusus
untuk Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) yang diterbitkan untuk membantu EMKM di
Indonesia yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2018.
Penerbitan SAK EMKM ini diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong literasi keuangan bagi UMKM
di Indonesia sehingga memperoleh akses yang semakin luas untuk pembiayaan dari industri perbankan.
Kedepannya, SAK EMKM juga diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan dan pengembangan
pedoman/panduan akuntansi bagi UMKM yang bergerak di berbagai bidang usaha.
04
Sebarapa penting
UMKM
menerbitkan
laporan
keuangannya?
Laporan keuangan berperan sangat penting, disamping sebagai acuan bagi pemilik usaha dalam
pengambilan keputusan, juga terutama untuk memperoleh gambaran kondisi kinerja keuangan perusahaan,
untung atau rugi. Begitu juga pada skala usaha mikro kecil dan menengah, catatan yang baik dan tertib
akan membantu seorang pelaku usaha mengetahui transaksi apa saja yang telah dilakukan usahanya selama
periode tertentu. Dengan mengetahui transaksi apa yang telah dilakukan, pelaku usaha dapat
memperkirakan berapa uang yang telah dan akan dipakai untuk mengembangkan usahanya kedepan.
Alasan penting adanya laporan keuangan bagi UMKM :
1. Sebagai perencanaan bisnis
2. Dapat mengetahui posisi keuangan setiap bulan
3. Mudah dalam mengontrol biaya
4. Mudah mendapatkan pinjaman dari Bank
5. Untuk menghitung pajak yang harus dibayar
6. Sebagai informasi untuk manajemen dan alat pengambilan keputusan dalam bisnis
Thank You

Anda mungkin juga menyukai