• “shorter is better.”
• Memuat keseimbangan internal dan
eksternal.
• Menarik komitmen seluruh pemangku
kepentingan.
• Dapat diwujudkan.
• Tidak berdasarkan kondisi saat ini
(orientasi ke depan).
Pendekatan dalam perumusan Visi
• Top down
• Bottom up
• Campuran Top down dan Bottom up
Cara Perumusan Visi (1)
1. Mengkaji makna visi yang lebih
tinggi untuk digunakan sebagai
acuan.
2. Menginventarisasi rumusan tugas
yang tercantum dalam struktur dan
tata kerja organisasi.
3. Rumusan tugas tersebut dirangkum
dan dirumuskan kembali.
Cara Perumusan Visi (2)
4. Konsep rumusan visi didiskusikan kembali
dengan seluruh anggota organisasi untuk
memperoleh masukan, klarifikasi dan
saran-saran.
5. Perumusan visi dikomunikasikan dengan
seluruh stakeholders guna memperoleh
penyempurnaan.
6. Rumusan visi yang telah disepakati
ditetapkan dengan keputusan pimpinan,
sehingga visi tersebut menjadi milik
bersama dan mendapat dukungan serta
komitmen dari seluruh anggota
organisasi/institusi.
Beberapa pertanyaan kunci dalam
perumusan Visi
• Kebutuhan organisasi
• Pelanggan
• Penawaran barang atau jasa
pelayanan
• Keuntungan yg bersaing
Statemen Misi
Keutuhan Tujuan
Alokasi Sumberdaya
Misi
Atmosfer Organisasional
Bidang/Bagian
Seksi/Unit
Goal/ Objectives/
Misi Tujuan Sasaran
Sub Seksi/Sub Unit
Individu pelaksanan
Perumusan Tujuan
1) Bertolak belakang
2) Berbeda sebagian
3) Netral
4) Dpt didekatkan atau hampir sama
5) Tepat sama
TUGAS
• CARI CONTOH VISI, MISI, TUJUAN,
SASARAN, STRATEGI SEBUAH
ORGANISASI/PERUSAHAAN.
• REVIEW VISI DAN MISI STIKES
MAJAPAHIT, APA SUDAH SESUAI
MENURUT ANDA, & BAGAIMASA
SEBAIKNYA VISI MISI STIKES
MAJAPAHIT YANG BAIK MENURUT
ANDA.