Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN BENCANA

KEBAKARAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Ahmad Afiful Anwar (201903001)
Deaz Lutfi Aulia A (201903009)
Elsa Latifatul Habibah (201903017)
Inge Carolina (201903026)
Lola Asmarita (201903035)
Nurlaili Fitriani (201903044)
Safiq Sharul Wahyudi (201903051)
Shava Nanda Justitia (201903056)
Vera Talia Awanda (201903065)
Apa itu
kebakaran??
??
Definisi
Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mnggangu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam yang bisa
menimbulkan korban jiwa, kerusakan, dan juga kerugian. Bencana dibagi menjadi 2 yaitu bencana alam dan
bencana non-alam.

Bancana alam adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam .

Sementara bencana non-alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa non-alam .

Kebakaran merupakan suatu bencana/musibah yang diakibatkan oleh api dan dapat terjadi dimana
saja dan kapan saja. Kebakaran yang diakibatkan oleh ledakan atau hubungan arus pendek listrik.
Kebakaran terjadi karena adanya tiga faktor yang menjadi unsur api. Jenis, jumlah dan banyaknya cairan
gas,dan debu yang mudah terbakar dapat menyebabkan ledakan yang parah.
 
Faktor-faktor yang menyebabkan kerentanan Komponen keselamatan kebakaran
kebakaran

• Penggunaan instalasi listrik. • Sarana proteksi kebakaran.


• Penggunaan peralatan memasak. • Akses mobil pemadam kebakaran.
• Penggunaan alat penerangan saat • Sarana penyelamatan jiwa,dan
listrik padam (lampu • Manajemen Keselamatan
energensi,genset, lampu teplok, Kebakaran Gedung (MKKG).
lilin),dan
• Penggunaan alat nyamuk bakar
Fase-fase bencana

1. Fase pra dampak


Merupakan fase peringatan (warning phase) yaitu tahap awal adanya bencana. Informasi diperoleh dari
badan satelit dan meteorologi cuaca, atau lembaga lain yang bertanggung jawab terjadinya bencana. Biasanya
badan penanggulangan bencana akan melakukan beberapa kegiatan diantaranya :

01 02
Pencegahan Mitigasi Bencana
(Mitigation)

03 04
Kesiapsiagaan Peringatan Dini
(Preparedness) (Early Warning)
Lanjutan...

2. Fase dampak 3. Fase pasca dampak


Merupakan fase terjadinya bencana. Pada fase inilah Fase pasca dampak dimulai saat pemulihan dari
manusia berusaha semaksimal mungkin mencari fase darurat. Fase ini juga ditandai dengan
pertolongan untuk menyelamatkan diri, keluarga, atau dimulainya masyarakat berusaha kembali
harta benda agar dapat bertahan hidup (survive). Dalam melakukan aktifitassecara normal.
tahap ini mencakup tanggap darurat dan bantuan darurat.

Pemulihan (recovery)
Tanggapan Darurat (Response)
Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap Rehabilitasi (rehabilitation)
tanggap darurat, diantaranya yaitu:
● Pengkajian yang tepat terhadap lokasi, kerusakan
dan sumberdaya
● Penentuan status keadaan darurat bencana
Rekontruksi (reconstruction
● Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana
● Pemenuhan kebutuhan dasar
● Perlindungan terhadap kelompok rentan
● Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana
vital

Bantuan Darurat (Relief)


Apa saja Peran
Perawat yang
Sesuai dengan
Fase Bencana?
 
1. Fase pra dampak 2. Fase bencana

a. Perawat dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi a. Apabila saat kita datang namun belum ada petugas pemadam
tenaga kesehatan dalam penanggulangan kebakaran maka segara hubungi petugas pemadam kebakaran.
ancaman bencana kebakaran. b. Membuat lokasi penyelamatan darurat didaerah yang aman dan tidak
b. Perawat ikut terlibat dalam kegiatan penyuluhan dekat dengan lokasi kebakaran karena ditakutkan api merembet
mengenai bencana kebakaran baik yang diadakan kearea yang digunakan sebagai lokasi penyelamatan darurat.
lembaga pemerintah ataupun lembaga masyarakat. c. Perawat dapat menyediakan kebutuhan para korban untuk sementara
c. Perawat dapat memberikan selembaran mengenai waktu dengan berkoordinasi dengan pemerintah desa atau para
tanda-tanda kebakaran pada setiap rumah warga agar masyarakat.
warga dapat lebih waspada. d. Perawat menenangkan para korban
d. Perawat dapat bekerja sama dengan pihak pemerintah e. Perawat menentukan siapa perawat yang dijadikan petugas triase saat
desa mengenai pengadaan APPAR disetiap RT disertai ada korban.
dengan keterangan penggunaannya. f. Perawat dapat melakukan pertolongan pertama pada korban.
e. Perawat ikut serta dalam program promosi kesehatan g. Perawat mementukan target untuk penyelamatan agar seluruh tim
yang dilakukan untuk meningkatkan kesiapan mempunyai target yang sama.
masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran h. Bertindak cepat dalam upaya penyelamatan korban.
yang meliputi hal-hal berikut: i. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan pasti.
j. Perawat berkonsentrasi dalam melakukan .
● Usaha pertolongan diri sendiri (pada masyarakat
k. Perawat membuat koordinasi dengan perawat lain dalam pembagian
tersebut).
tugas saat bencana kebakaran terjadi.
● Pelatihan pertolongan pertama pada keluarga.
l. Perawat dapat bekerja sama dengan masyarakat sekitar alam
● Perawat dapat memberikan informasi mengenai
melakukan pertolongan.
apa saja yang perlu dilakukan pada saat
bencana kebarakan terjadi.
● Perawat juga dapat memberikan beberapa
alamat dan nomor telepon darurat.
Lanjutan...

3. Fase pasca dampak


a. Perawat memberikan support kepada korban agar tidak putus asa dan dapat semangat kembali.
b. Perawat dapat membantu korban mencari solusi dari masalah yang dihadapinya.
c. Perawat memberikan perawatan tidak hanya pada fisik tetapi juga psikosoial.
d. Membantu korban untuk penyediaan kebutuhan selama belum dapat kembali kerumah.
e. Stres psikologis yang terjadi dapat terus berkembang hingga terjadi post-traumatic stress disorder (PTSD) yang
merupakan sindrom dengan tiga kriteria utama yaitu:
● Pertama, gejala trauma pasti dapat dikenali.
● Kedua, individu tersebut mengalami gejala ulang traumanya melalui flashback, mimpi, ataupun peristiwa-
peristiwa yang memacunya.
● Ketiga, individu akan menunjukkan gangguan fisik. Selain itu, individu dengan PTSD dapat mengalami
penurunan konsentrasi, perasaan bersalah, dan gangguan memori.
f. .Tim kesehatan bersama dengan masyarakat serta profesi lain yang terkait dalam bencana kebakaran bekerja sama
dengan unsur lintas sektor untuk menangani masalah kesehatan masyarakat pasca-gawat darurat serta mempercepat
fase pemulihan menuju keadaan sehat dan aman.
g. Bekerja sama dengan pemerintah desa dan masyarakat untuk membantu perbaikan tempat tinggal korban kebakaran
sehingga kehidupan para korban kebakaran dapat kembali berjalan normal meskipun dengan kondisi yang sedikit
berbeda.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai