TABLET Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/produk/jasa yang menunjang kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.
Pengendalian mutu adalah teknik dan kegiatan yang dilaksanakan untuk
memenuhi persyaratan mutu. Mutu tidak hanya menguji produk akhir untuk memenuhi kesesuaian produk terhadap spesifikasi, tetapi harus dipantau sejak dini. Dalam industri farmasi PROSES harus dikendalikan. Proses terdiri dari : fasilitas, bahan baku, mesin, personil dan metode yang digunakan. Dalam pembuatan tablet pengendalian mutu meliputi : • Pengujian bahan baku • Pengendalian mutu selama proses : granul dan tablet • Produk akhir : QC / QA Ad. 1. Pengujian Bahan Baku • Terdiri dari zat aktif dan eksipien • Diuji mutunya terhadap persyaratan mutu menurut Farmakope Indonesia dan Farmakope lain maupun persyaratan industri. • Menurut Farmakope Indonesia, bahan baku diperiksa pemerian, identifikasi, kemurnian dan kandungan unsur kimia tertentu. • Lain-lain : Karakteristik yang sesuai dengan formulasi dan teknologi yang akan digunakan. Ad 2. Pengendalian Mutu Proses i. Pengujian Mutu Granul a.Granulometri adalah analisis ukuran dan distribusi ukuran granul. b. Bobot jenis : BJ. Sejati, Bj. Nyata, Bj. Mampat. c.Sifat pemampatan : dihitung setelah granul dimampatkan 10X, 50X dan 500X. % pemampatan : (Vo – V500)/Vo X 100 % % pemampatan < 20% : keteraturan fabrikasi akan tercapai. Cont’ d d. Perbandingan Hausner : Memberikan gambaran friksi antar partikel, merupakan perbandingan antara Bj sebelum pemampatan dan Bj sesudah pemampatan. Nilai perbandingan kira-kira 1,2 menunjukkan friksi antara partikel yang rendah, sedang nilai > 1,6 serbuk massa yang lebih kohesif. Carr index : kompresibilitas. % kompresibilitas : (Df –Do)/Df X 100 % = Cont’ d e. Sifat alir Metode corong : langsung Sudut istirahat : tak langsung f. Kelembaban Kadar lembab yang tinggi : mengurangi sifat alir kadar lembab rendah : daya kohesi kurang : tablet mempunyai friabilitas tinggi. AD. 2.1. Pengujian Mutu Tablet a. keseragaman Keteraturan secara fisik diperiksa dengan bobot tablet. Dalam hal ini digunakan peta kendali (dibuat grafik). • Keseragaman bobot (FI III) • Keseragaman bobot (FI IV) • Keseragaman bobot (FI V)
Perbedaan bobot tablet disebabkan oleh :
• Ukuran & distribusi granul pada mesin cetak. • Adanya granul ukuran besar yang terlalu banyak. • Sifat aliran massa cetak. Cont’ d b. Keseragaman ukuran FI III : kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3X dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet. Cont’ c. Kekerasan : dinyatan dengan kg/cm2 d Persyaratan kekerasan tablet tidak dicantumkan di dalam farmakope. Kekerasan tablet dapat berbeda karena komposisi / formulasi. Metode granulasi dan tekanan yang digunakan pada percetakan tablet. Kekerasan tablet merupakan fungsi dari pengisian ruang cetak dan tekanan pada saat kompresi. Pada pengisian ruang cetak yang konstan, kekerasan meningkat dengan meningkatnya gaya kompresi. Kekerasan minimal 4 kg/cm2, maks. 10 kg/cm2 umumnya cukup baik. Cont’ d d. Friabilitas/kerenyahan Friabilitas adalah merupakan sifat permukaan tablet. Uji friabilitas : untuk menguji ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan pada saat pengemasan, transportasi dan penyimpanan. Prinsif : Menghitung bobot yang hilang selama pengujian 20 tablet ditimbang, masukkan ke dalam alat friabilator, putar 100X; bersihkan dari bagian tablet yag terlepas (debu), timbang kembali. Hitung Nilai F = (W0 – Wt)/Wo X 100 % Nilai F < 1 % Cont’ e. Waktu hancur d Untuk dapat diabsorpsi, zat aktif harus dalam keadaan terlarut. Kebanyakan tablet, pelarutan yang cepat terjadi setelah tablet hancur (terdesintegrasi) : granul atau partikel yang lebih halus. Dari hasil penelitian dibuktikan tidak selalu ada korelasi antara waktu hancur dengan disolusi. Uji waktu hancur dilakukan menurut FI IV. Persyaratan : sesuai monografi masing-masing FIII : Tablet tidak bersalut : 15 menit Tablet bersalut 60 menit. Ad 3. Pengendalian Produk Akhir • Pengujian dilakukan sesuai dengan persyaratan farmakope dan persyratan yang ditetapkan oleh pabrik itu sendiri; meliputi : • Organoleptik : rupa dan bau • Sifat fisik : Keseragaman ukuran, kekerasan, friabilitas, waktu hancur. • Kimia / Analistik : Penetapan kadar (sesuai monografi) dan Keseragaman sediaan (meliputi : keseragaman bobot dan kandungan) • Disolusi.