Anda di halaman 1dari 8

KONSEP PENDIDIKAN SENI

Pada dasarnya pelajaran seni merupakan mata pelajaran yang baru dikembangkan di Sekolah dasar
oleh pemerintah. Seperti yang sudah diketahui pada masa dulu pendidikan seni atau kertakes selalu
mengajarkan menggambar dan menyanyi. Namun dengan seiring perkembangan jaman kini sekolah dasar
menambah pengetahuan seni dengan mengajarkan materi seni tari. Pendidikan seni di sekolah dasar
sesungguhnya guru di tuntut kreativitasnya karena pada masa ini anak baru dapat mencontoh dan meniru
apa yang dilihat, belum pada tahap merasakan secara rangsang dan yang lainnya. Saat ini mata pelajaran
kertakes sangat penting bagi sekolah dasar karena di dalam pelajaran seni adanya estetika yang berkaitan
dengan kejiwaan, kebutuhan mental, serta perkembangan fisik yang didorong oleh ketrampilan fisik.
KONSEP PENDIDIKAN SENI DI SEKOLAH DASAR

Konsep pendidikan seni di sekolah dasar akan menjelaskan tentang:


 Seni membantu perkembangan daya pikir anak
 Seni membantu pengembangan kepekaan anak
 Produksi karya seni membangkitkan karsa anak
 Seni membantu memahami materi pelajaran lain
 Pendidikan tentang seni
A. SENI MEMBANTU PENGEMBANGAN DAYA FIKIR, RASA, DAN KARSA

1. Seni Membantu Pelatihan Pengembangan Daya Pikir


Ketika kita melihat seorang siswa sedang menari dan menyanyi ingatan dan memori pada gerak dan
nada akan berkonsentrasi dalam satu penampilan. Proses ini memerlukan kecermatan dalam mengatur
tempo, maupun ekspresi yang sebenarnya saling berkaitan antara gerak dan irama. Demikian juga dengan
seorang anak yang sedang menggambar dan menciptakan benda seni praktis, kinerja otak dan rasa akan
menyatu untuk menemukan proporsi bentuk yang ideal serta keindahan bentuk yang memuat pengetahuan
tentang warna, bahan serta medium karya.
2. Seni Membantu Pelatihan Pengembangan Kepekaan Rasa
Proses kerja rasa digerakkan untuk menciptakan suasana keindahan ketika anak melukis segala angan-
angan dan ide anak tercurahkan agar warna yang ditampilkan sesuai dengan bentuk yang dibayangkan dan
kadangkala anak harus mengatur kekuatan warna yang dilakukan secara otomatis. Kepekaan rasa juga
terjadi ketika anak sedang menyanyi dan menari. Ketika menyanyi maka akan tergerak pada keselarasan
nada, dan jika menari akan menggerakkan tubuh mereka dengan luwes.

3. Pelatihan Produksi Seni Membangkitkan Karsa Anak


Proses berkarya pada hakikatnya merupakan kegiatan berangan-angan serta membayangkan terciptanya
suatu karya. Misalnya: ketika dalam suatu penampilan seorang anak menyanyikan sebuah lagu ‘kupu-kupu’,
sebenarnya angan-angan mereka melambung membayangkan keindahan kupu-kupu yang sedang terbang.
Dalam hal ini karsa anak akan bergerak menuju imajinasi tentang kupu-kupu tersebut.
4. Seni membantu memahami pelajaran lain
Secara umum dalam hal belajar setiap anak akan mengalami kesulitan tetapi tidak semua anak
mengalami kesulitan yang sama. Dengan adanya pembelajaran seni akan menemukan jalan keluarnya.
Meskipun tidak semuanya. Mengapa demikian karena ketika anak-anak tidak dapat berkonsentrasi maka
dengan seni dapat berkonsentrasi. Ada anak yang tidak dapat menghitung maka di dalam seni akan
diajarkan dengan menggunakan gambar atau warna dengan demikian ingatan tentang menghintung akan
melekat pada memorinya. Ada anak yang tidak dapat mengenal bahasa maka kita dapat mengajarkan
dengan menyanyi. Semua contoh tersebut merupakan hal yang sering ditemui ketika mengajar. Oleh
karena itu sebagai guru seni di sekolah dasar kita wajib untuk belajar untuk meningkatkan kreativitas
sebagai guru. Kreativitas tidak melulu dengan hal yang besar misalnya bisa menggambar dengan baik,
menyanyi dengan nada yang baik, dan mengenal gerak tari (minimal tarian daerah).
5. Pendidikan Tentang Seni
Seni dapat dipandang sebagai sudut karya seni atau sering disebut (1) ujud seni, (2) proses
berkesenian yang merupakan kegiatan seseorang dalam memproduksi seni, dan tekakhir yaitu (3)
apresiasi seni merupakan kegiatan mengkaji dan menghayati seni setelah terwujud. Demikian pula
pendidikan seni merupakan pelatihan tentang karya seni sebagai ekspresi dan ungkapan perasaan yang
mencipatakan (membuat) seni tersebut.

NB: untuk memperdalam meteri silahkan anda membaca buku pendidikan seni di SD modul 11
TERIMAKASIH,
SELAMAT BELAJAR
REFERENSI : MODUL PENDIDIKAN SENI DI SD BAGIAN 11

Anda mungkin juga menyukai