Anda di halaman 1dari 88

Farmasi Fisik 1

Kelompok 2

Wujud Zat
Perubahan Fase dan Bentuk Padat,
Mesofase atau Kristal Cair

Nama Kelompok
Andra Dwi Githa
Anindya Rahmanina
Anugraha Putri P
Aulia Akbar
PENDAHULUAN

Semua yang ada di alam semesta ini,


terdiri dari wujud-wujud atau fase-fase,
yang dibedakan menjadi 4, yaitu wujud
padat, wujud cair, wujud gas, dan wujud
peralihan (mesofase).
Fase Padat

Padatan atau kristal padat memiliki susunan


pola geometris yang tetap. Berbeda dengan
fase gas dan cairan, padatan memiliki bentuk
yang pasti dan susunan unit yang teratur.
Padatan juga mempunyai titik leleh yang
pasti, yaitu perubahan yang tajam dari fase
padat ke fase cair.
Struktur Kristal

 Kristal mengandung susunan molekul dan


atom yang sangat teratur yang disatukan
oleh interaksi nonkovalen.
 Bagian terkecil dari struktur kristal disebut
sel satuan (unit cell)
 Contoh sederhananya dari garam
anorganik, Natrium Klorida
Tujuh unit cell kristal

1. Kubik
panjang rusuk yang sama ( a = b = c) serta
memiliki sudut (α = β = γ) sebesar 90°

Contoh : NaCl
2. Tetragonal
Dua rusuknya yang memiliki panjang sama (a = b
≠ c) dan semua sudut (α = β = γ) sebesar 90°

Contoh : Urea
3. Heksagonal
Memiliki 6 sisi yang sama, dua nilai sudut yaitu 90°
dan 120° (α = β = 90°dan γ =120°) , sedangkan
pajang rusuk-rusuknya adalah a = b ≠ c

Contoh : Iodoform
4. Rombis
Panjang rusuknya berbeda-beda (a ≠ b≠ c), dan
memiliki sudut yang sama (α = β = γ) yaitu sebesar
90°.

Contoh : iodium
5. monoklin
 Panjang rusuk yang berbeda-beda (a ≠ b≠ c), dan
sudut α = γ = 90° dan β ≠ 90°.

Contoh : sukrosa
6. triklin
Panjang rusuk yang berbeda (a ≠ b ≠ c), dan sudut
yang berbeda-beda pula yaitu α ≠ β ≠ γ ≠90°.

Contoh : asam borat


7. Trigonal
a = b = c; α = β = γ ≠ 90°

Contoh : CaCO3
Ada 3 macam unit cell yang umum
ditemukan pada obat-obatan, yaitu

Triclinic Rombis

Monoclinic
Contoh Padatan Kristal

1. Kristal Natrium klorida (NaCl)


Berbentuk kisi-kisi kubik. Terdiri dari ion natrium
yang disisipi oleh kisi-kisi ion klorida

2. Intan dan Grafit


Kisi yang terdidri dari atom yang terikat oleh
ikataan kovalen.

3. Karbon dioksida, hidrogen klorida, dan naftalena


Kisi terdiri dari molekul
4. Zat organik
Molekul terikat oleh gaya van der Waals dan
ikatan hidrogen, sehingga ikatan menjadi lemah
dan titik leleh yang rendah

5. Hidrokarbon alifatik
Mengkristal dengan rantai yang terletak dalam
susunan sejajar

6. Asam lemak
Mengkristal dalam lapisan dimer dengan
rantai terletak sejajar atau berbentuk tenda
dengan sudut terhadap bidang datar
7. Kristal ion
Atom umumnya keras dan rapuh dan
mempunyai titik leleh tinggi

8. Kristal molekul lunak


Mempunyai titik leleh rendah

9. Kristal logam
Terdiri dari ion bermuatan positif pada medan
elektron yang mudah bergerak, yang disebut gas
elektron. Gerakan elektron dalam kisi bebas.
Kristalisasi

Kristalisasi dari larutan merupakan


hasil dari 3 proses berikut, yaitu

- kejenuhan larutan
- pembentukan inti kristal
- pembentukan kristal mengelilingi inti
Faktor yang mempengaruhi laju pembentukan
dan kestabilan kristal
1. Pelarut
2. Suhu
3. Tekanan
4. pola susunan kristal
5. Garam, jika kristalisasi terjadi melalui
pembentukan kompleks garam laut yang
mengendap
Titik leleh dan panas
peleburan

Titik leleh dan panas peleburanTemperatur


dimana cairan berubah menjadi padatan
dikenal dengan titik beku. Temperatur ini
sama dengan titik leleh kristal zat murni.
Titik beku atau titik leleh padatan kristal
murni didefinisikan sebagai temperatur
dimana cairan murni dan padatan berada
dalam kesetimbangan.
Panas yang diasorbsi ketika 1
gram padatan meleleh atau
panas yang dilepaskan ketika
cairan itu membeku dikenal
sebagai panas peleburan, untuk
air pada 0o C adalah 80 kal/g
(1436 kal/mol).
Perubahan titik beku atau titik leleh terhadap tekana
dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan
clapeyron, yaitu

- ∆T/∆P adalah perubahan titik lebur karena


perubahan tekanan,
- T adalah titik lebur pada tekanan 1 atm,
- V1 adalah volume molar liquid, V2 adalah volume
molar solid,
- ∆Hf adalah panas peleburan molar.
Tabel titik leleh normal dan beberapa zat
Panas peleburan molar ∆Hf
zat Titik leleh (K)
(kal/mol)
H2O 273.16 1436
H2S 187.61 568
NH3 195.3 1424
PH3 139.4 268
CH4 90.5 226
C2H6 90 683
n-C3H8 85.5 842
C6H6 278.5 2348
C10H8 353.2 4550
a n p a n a s p e le b u r an
ik le b u r (t it ik le le h ) d
Tit y a n g e ra t d e n g a n
r m e m p u n y a i h u b u n gan
mola le b u r a ta u a nas
ng g i titi k
kelarutan. Semakin ti k e c il k e la r u ta n .
ra n m o la r, s e mak in
pe le b u a ri d e n gan
o la r b is a d ic
Panas peleburan m p a d a s o lv e n
k e la r u t n sen y a w a
m e n g u ji p o p u la ri ta s
y a n g s a m a d e n g a n
pop u la ri ta s m u d ian
erb a g a i s u h u k e
senyawa uji pada b k e la ru ta n v e rs us
d e n g a n h u b u n gan ln
dib u a t
1/T.
Hubugan titik leleh dan kelarutan

Titik leleh menunjukkan gaya atraksi antar


molekul penyusun padatan, semakin
besar titik leleh gaya atraksi semakin kuat.
Meleleh : ikatan antar molekul banyak yang
putus
Melarut : ikatan antar molekul putus
membentuk ikatan baru dengan solven
maka kelarutan akan meningkat dengan
turunnya titk leleh
Polimorf

 Struktur kimia sama dapat membentuk


padatan kristal yang berbeda, masing
– masing bentuk disebut polimorf.

 Polimorf yang berbeda titik leleh dan


kelarutan berbeda, bioavailabilitas
berbeda

 Polimorf yang metastabil akan


memberikan kelarutan yang lebih
tinggi
Pembentukan polimorf senyawa dapat bergantung
pada beberapa variabel yang berkaitan dengan proses
kristalisasi, termasuk

1. perbedaan pelarut
2. kotoran yang mungkin mendukung polimorf
metastabil karena penghambatan spesifik pola
pertumbuhan; 
3. suhu saat kristalisasi dilakukan;
4. Geometri ikatan kovalen tingkat kejenuhan dari
mana bahan dikristalkan (umumnya semakin tinggi
konsentrasi di atas kelarutan, semakin banyak
kemungkinan bentuk metastabil terlihat);
5. Apakah molekulnya kaku dan planar atau bebas
dan fleksibel); 
6. Daya tarik dan penolakan kation dan anion
7.Cocok kation ke koordinat yang energetik
menguntungkan dalam kisi kristal;
8. Suhu dan tekanan. 
Contoh polimorfisme yang paling umum
adalah kontras antara intan dan grafit, yang
keduanya tersusun dari karbon kristal. Dalam
hal ini, tekanan dan suhu tinggi mengarah
pada pembentukan berlian dari karbon unsur.
cukup jelas bahwa berlian memiliki kebiasaan
kristal yang berbeda dari grafit. Perlu dicatat
bahwa berlian adalah bentuk kristal karbon
yang kurang stabil (metastabil) daripada
grafit.
polimorfi yang berbeda memberikan
kelarutan yang berbeda pula. Untuk
sebuah obat yang mudah larut, suatu
polimorfi mungkin lebih terapeutis
aktif daripada polimorf lain dengan
obat yang sama.
Berdasarkan struktur penyusun partikelnya,
wujud padat dibedakan menjadi 2

Padatan amorf (kristal amorf)

Padatan kristal (kristal kristalin)


Padatan Amorf

• Padatan Amorf ialah padatan yang partikel


penyusunnya tersusun tidak teratur dengan
daya ikat rendah yang mengakibatkan
kelarutannya tinggi.
• Menurut laman web eprints.uad.ac.id, obat yang
terbuat dari padatan amorf lebih banyak disukai
untuk dikonsumsi karena bioavailabilitasnya
tinggi, contoh novobiosin amorf lebih cepat
diarbsorbsi daripada novobiosin kristal.
Padatan amorf berbeda dengan
padatan kristal sebab mereka
cenderung mengalir jika diberikan
tekanan yang cukup selama
beberapa waktu, dan mereka tidak
mempunyai titik leleh tertentu.
us , b ia s a n y a
k r i s t a l k u b
o r f , m is a l n ya a s a m a k e
Bahan a m k a n s ifa ts e r b
m e m pe rlih a t ku b u s
, y a itu e n t u k
isotropik t a l ya n g t d a k b erb
ng
a a r a h . K r is a n s i fa t y a
segal i k, m e m p e r li h atk
ju
a n i s o tr o p d e k s b ia s , la
adalah h a nt a r l is t ri k , in
( d a y a t a l
berbeda rb a g a i ar a h d a r i k r i s
d a b e
kelarutan) pa
Contoh Padatan Amorf
PADATAN KRISTAL

• Tersusun dalam pola geometris atau kisi-


kisi.
• Memiliki bentuk tertentu dan susunan yang
rapih.
• Tidak dapat dikomprosikan.
• Memiliki titik leleh tertentu, yaitu perubahan
tajam dari padatan ke cairan.
• Gaya ikat kristal adalah atraksi elektrostatis
dari ion yang bermuatan berlawanan.
• Penyusun kristal : atom, molekul, atau ion.
Padatan Kristal
Berdasarkan unit yang menempatinya
titik kisi dan ikatan yang
menghubungkan titik kisi maka padatan
kristal bisa diklasifikasikan sebagai
berikut :

- Molekular
- Ionik
- Kovalen
- Logam
Difraksi Sinar-X

• Berfungsi untuk mengetahui jarak bidang kisi


kristal, bangun kristal.
• Sinar-x mempunyai panjang gelombang yang
besarnya sampir sama dengan jarak antara
kristal atom atau molekul.
• Untuk dapat melihat bangun kristal, pola difraksi
sinar-x dibuat foto pada plat pekat yang
diletakkan di belakang kristal.
Contoh: penisilin
Kristal Cair atau Mesofase

• Merupakan peralihan antara wujud cair dan


wujud padat

• Molekul yang membentuk kristal cair : organik,


bentuk perpanjangan dan garis lurus, kaku,
mempunyai dipole yang kuat dan gugus yang
mudah terpolarisasi.

• Dapat terbentuk dari : pemanasan padatan


(kristal cair termotropik) dan pelarutan pada
padatan (kristal cair liotropik)
Molekul yang membentuk kristal cair adalah

1. Organik
2. Bentuk perpanjangan dan garis lurus
3. Kaku
4. Mempunyai dipol yang kuat dan mudah
terpolarisasi
Sifat dan ciri krisal cair
Karena keadaanya yang merupakan peralihan,
kristal cair memiliki beberapa sifat zat cair dan
beberapa sifat zat padat

Contohnya :kristal cair bergerak


Oleh karena itu dapat dikatakan mempunyai sifat
mengalir seperti cairan. Pada saat yang sama
kristal cair memiliki sifat birefringent, suatu sifat
yang berhubungan engan kristal. Dalam keadaan
tersebut, cahaya yang melewati zat dibai atas dua
komponen dengan kecepatan bebrbeda dan indeks
bias yang berbeda pula.
Bentuk Mesofase
Mesofase Berdasarkan Arah Geraknya

NEMATIK (Benang)

KOLESTERIK

SMEKTIK (Batang)
Tipe-Tipe
Kristal Cair

1. Smektik
- Molekul bergerak dalam dua arah dan
hanya berputar pada satu sumbu.
- Terbentuk dalam campuran terner yang
berisi surfakta, air dan zat tambahan yang
amfifilik lemak atau nonpolar
- Digunakan dalam pelarutan zat yang tidak
larut dalam air
2. Nematik

- Bergerak dalam tiga dimensi dan


berputar pada satu sumbu
- Peka terhadap medan listrik, untuk
mengembangkan sistem peraga
MESOFASE KOLESTERIK
• Kristal Cair Kolesterik molekulnya berjajar
dalam lapisannya. Arah gerakan
molekulnya sejajar dari satu bidang ke
bidang lain. Setiap lapisannya mempunyai
arah molekul yang berbeda tiap
lapisannya. Setelah beberapa lapisan,
arah/orientasi molekul akan berulang
kembali.
Berdasarkan proses pembentukan kristal cair
ada dua macam kristal cair, yaitu

1. Kristal cair thermotropik, yang didapat


dengan pemanasan padatan, misalnya
pemanasan kolesterol benzoat pada 145oC,
senyawa ini menjadi cairan pada 179oC

2. Kristal cair liotropik, yang didapat dengan


penambahan solven dalam padatan tertentu,
misalnya campuran trietanolamin dan asam
oleat.
PEMANFAATAN PRINSIP MESOFASE

Kristal cair nematik peka terhadap medan listrik,


suatu sifat yang digunakan untuk mengembangan
sistem peragaan.
Kristal cair smektik digunakan dalam pelarutan zat
yang tidak larut dalam air. Fase kristal cair tipe ini
seringkali terdapat dalam emulsi dan berperan
dalam mempertinggi stabilitas fisik yang disebakan
oleh kekentalannya yang tinggi
PEMANFAATAN PRINSIP MESOFASE

Kristal cair juga dapat berfungsi sebagai


model biofisika yang menggunakan
model struktur dan fungsi membran sel
karena mempunyai struktur yang sama
dengan membran sel
PEMANFAATAN MESOFASE DI
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Tampilan kristal cair (Inggris: Liquid
Crystal Display) juga dikenal sebagai
LCD adalah suatu jenis media tampilan
yang menggunakan kristal cair sebagai
penampil utama. LCD sudah digunakan
di berbagai bidang misalnya dalam alat-
alat elektronik seperti televisi, kalkulator
ataupun layar komputer
Pada LCD berwarna semacam monitor
terdapat banyak sekali titik cahaya
(piksel) yang terdiri dari satu buah kristal
cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau
disebut sebagai titik cahaya, namun
kristal cair ini tidak memancarkan cahaya
sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah
perangkat LCD adalah lampu neon
berwarna putih di bagian belakang
susunan kristal cair
Contoh

Lipoidal pada syaraf

Jaringan otak

Pembuluh darah

Komponen dari empedu : kolesterol,


asam garam empedu, dan air

Membran sel
1. Perhaikan pernyataan-pernyataan berikut !
1) Energi kristal/kisi
2) Panas peleburan moral
3) Titik lebur
4) Suhu kritik dan tekanan kritik
Jawablah sesuai petunjuk penjawaban SBMPTN
model 2. Dari pernyataan tersebut yang bukan
merupakan sifat khusus dari padatan adalah
Pembahasan

1. Energi kristal/ kisi, yaitu energi yang diperlukan


untuk mengubah 1 mol padatan menjadi gas
yang tersusun dari zarah yang menempati titik
kisi.
2. Panas peleburan Molar (ΔHf ), yaitu panas yang
diperlukan oleh 1 mol padatan untuk melebur.
3. Titik lebur (To), yaitu suhu dimana terjadi
kesetimbangan antara padatan dan cairan,
dipengaruhi oleh tekanan atmosfer.
Jadi, jawabannya D. 4 saja
2. Perhatikan pernyataan -pernyataan berikut
3. Smektik
4. Kristal amorf
5. Nematik
6. Kristal kristalin
Jawablah sesuai petunjuk penjawaban SBMPTN
model 2. Dari pernyataan tersebut , manakah yang
merupakan klasifikasi padatan
Pembahasan

Padatan diklasifikasikan menjadi dua:

1. Padatan amorf (kristal amorf)


Padatan amorf tidak mempunyai bentuk kristal
tertentu sehingga titik leleh tidak tentu. Energi ikat/
kisi rendah sehingga kelarutannya tinggi.

2. Padatan kristal (kristal kristalin)


Padatan kristal mempunyai bentuk yang teratur.
Bagian terkecil penyusun padatan yang masih
mempunyai sifat dari padatan tadi disebut unit sel.
3. Perhatikan pernyataan berikut
4. Amat keras dan rapuh
5. Titik leburtinggi
6. Isolator
Dari pernyataan sifat sifat tersebut, yang memilii
sifat tersebut adalah
A.Gas ideal
B.Molekuler
C.Ionik
D.Kovalen
E.Logam
Pembahasan
Nama Molekuler Ionik Kovalen Logam
Unit yang
Ion +
menempati Molekul Atom Ion positif
Ion -
titik kisi

Van der wals, Atraksi Psangan Atraksi listrik ion


Gaya ikat
kutub elektrostatik elektron + dg elektron

Amat lunak, ttk Amat keras dan Amat keras, tl Keras/lunak, tl


Sifat lebur rendah, rapuh, tl tinggi, amat tinggi, cukup tinggi,
volatil, isolator isolator isolator konduktor

NaCL, KNO3,
Contoh H2O, H2, CO2 Intan, SiC, SiO2 Na, Cu, Fe, Al
Na2SO4
4. Berikut ini yang merupakan contoh
padaatan molekuler adalah
A. H20
B. KNO3
C. SiO2
D. Na
E. NaCl
Pembahasan
Nama Molekuler Ionik Kovalen Logam
Unit yang
Ion +
menempati Molekul Atom Ion positif
Ion -
titik kisi

Van der wals, Atraksi Psangan Atraksi listrik ion


Gaya ikat
kutub elektrostatik elektron + dg elektron

Amat lunak, ttk Amat keras dan Amat keras, tl Keras/lunak, tl


Sifat lebur rendah, rapuh, tl tinggi, amat tinggi, cukup tinggi,
volatil, isolator isolator isolator konduktor

NaCL, KNO3,
Contoh H2O, H2, CO2 Intan, SiC, SiO2 Na, Cu, Fe, Al
Na2SO4
5. Berikut ini yang merupakan gaya ikat yang
terdapat pada logam adalah
A. Van der waals
B. Atraksi elektrostatik
C. Pasangan elektrom
D. Atraksi listrik ion
E. Gaya london
Pembahasan
Nama Molekuler Ionik Kovalen Logam
Unit yang
Ion +
menempati Molekul Atom Ion positif
Ion -
titik kisi

Van der wals, Atraksi Psangan Atraksi listrik ion


Gaya ikat
kutub elektrostatik elektron + dg elektron

Amat lunak, ttk Amat keras dan Amat keras, tl Keras/lunak, tl


Sifat lebur rendah, rapuh, tl tinggi, amat tinggi, cukup tinggi,
volatil, isolator isolator isolator konduktor

NaCL, KNO3,
Contoh H2O, H2, CO2 Intan, SiC, SiO2 Na, Cu, Fe, Al
Na2SO4
6. Perhatikan pernyataan berikut
7. Smektik
8. Thermotropik
9. Nematik
10.Liotropik

Jawablah sesuai petunjuk penjawaban


SBMPTN model 2. Dari pernyataan ersebut
yang merupakan tipe bentuk mesofase adalah
Pembahasan

Berdasarkan gerakan tadi ada dua macam kristal


cair yaitu tipe SMEKTIK, yang mempunyai gerakan
molekul dua arah dan berputar pada satu sumbu
dan tipe NEMATIK, yang mempunyai garakan
molekul tiga arah dan berputar pada 1 sumbu.
7. Perhatikan pernyataan berikut
8. Smektik
9. Thermotropik
10.Nematik
11.Liotropik

Jawablah sesuai petunjuk penjawaban SBMPTN


model 2. Dari pernyataan tersebut yang
merupakan bentuk kristal cair berdasarkan
proses pembuatannya adalah
Berdasarkan proses pembentukan kristal cair ada
dua macam kristal cair yaitu Kristal cair
thermotropik, yang didapat dengan pemanasan
padatan, misalnya pemanasan kholesterol benzoat
pd 145oC, senyawa ini menjadi cairan pada 179oC
dan Kristal cair liotropik, yang didapat dengan
penambahan solven dalam padatan tertentu,
misalnya campuran trietanolamin dan asam oleat
8. Apa yang dimaksud sifat polimorf pada
padatan
A. Sifat yang bekaitan dengan masa atau daya
tahan obat selama dalam tubuh
B. Sifat yang membuat semua senyawa
terpisah-pisah
C. Sifat untuk memotong senyawa menjadi
potongan kecil
D. Sifat yang dapat membuat suatu senyawa
yang sama bisa saling berikatan
membentuk padatan dengan struktur kristal
yang berbeda-beda.
E. Sifat yang digunakan untuk mengabsorpsi
suatu senyawa dalam tubuh
Pembahasan

Senyawa yang sama bisa saling berikatan membentuk


padatan dengan struktur kristal yang berbeda-beda.
Senyawa tersebut dikatakan mempunyai sifat
polimorfi.
Polimorf satu dengan yang lain bisa mempunyai titik
leleh dan kelarutan yang berbeda sehingga
bioavailabilitasnya juga berbeda. Contoh polimorfi
yang baik adalah oleom cacao (lemak coklat). Dia
mempunyai 4 polimorf yaitu β (titik lebur sekitar 35oC),
βI (sekitar 29oC), α (sekitar 24oC), dan γ (sekitar 18
oC)
9. Perhatikan pernyataan berikut
10.Titik leleh menunjukkan gaya atraksi antar
molekul penyusun padatan, semakin besar titik
leleh gaya atraksi semakin kuat.
11.Semakin besar titik leleh semakin besar pula
kelarutan yang akan terjadi
12.Titik leleh menunjukkan gaya atraksi antar
molekul penyusun padatan, semakin besar titik
leleh gaya atraksi semakin kuat.
13.titik leleh tidak ada hubugannya dengan
kelarutan
Jawablah sesuai petunjuk penjawaban SBMPTN
model 2. Dari pernyataan terebut, mnakah
hubungan yang tepat antara titik leleh dan
kelarutan
Pembahasan
Mengapa titik leleh mempunyai hubungan yang
erat dengan kelarutan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
• Titik leleh menunjukkan gaya atraksi antar
molekul penyusun padatan, semakin
besar titik leleh gaya atraksi semakin kuat.
• Meleleh : ikatan antar molekul banyak yang
putus
• Melarut : ikatan antar molekul putus membentuk
ikatan baru dengan solven
maka kelarutan akan meningkat dengan
turunnya titk leleh
10.Berdasarkan bentuknya unit sel terbagi atas
A. 5 bentuk
B. 6 bentuk
C. 7 bentuk
D. 8 bentuk
E. 4 bentuk
Pembahasan
Beberapa bentuk unit sel telah dikenal misalnya
kubik (NaCl), tetragonal (Urea), heksagonal
(iodoform), rombik/ortorombic (iodine), monoklin
(sukrosa), triklin (asam borak), trigonal
11. Pada bentuk nematik mesophase memiliki titik
sumbu sebanyak
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Pembahasan
ada dua macam kristal cair yaitu tipe SMEKTIK,
yang mempunyai gerakan molekul dua arah dan
berputar pada satu sumbu dan tipe NEMATIK,
yang mempunyai garakan molekul tiga arah dan
berputar pada 1 sumbu
12.Kristal yang berperan dalam mempertinggi
stabilitas fisik yang disebabkan oleh
kekentalannya yang tinggi
A. Kristal amorf
B. Kristal kristalin
C. Kristal nimetik
D. Kristal smektik
E. Kristal kolesterol
Pembahasan

Kristal cair smektik digunakan dalam pelarutan zat


yang tidak larut dalam air. Fase kristal cair tipe ini
seringkali terdapat dalam emulsi dan berperan
dalam mempertinggi stabilitas fisik yang disebakan
oleh kekentalannya yang tinggi
13.Kristal cairan memiliki fungsi model biofisika
karena
A. Banyak terdapat di alam
B. Memiliki kesamaan struktur dengan sel hati
C. Memili kesamaan struktur dengan sel jantung
D. Memilki bentuk yang unik
E. Memilki kesamaan strutur dengan membran
sel
Pembahasan

Kristal cair juga dapat berfungsi sebagai model


biofisika yang menggunakan model struktur dan
fungsi membran sel karena mempunyai struktur yang
sama dengan membran sel
DAFTAR PUSTAKA
• Mufti, M. Kristal Cair. http://
www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1272541
639 (Diakses pada 19 Agustus 2018, pukul 14.00
WIB)
• Anonim. Modul Kuliah Farmasi Fisika 1. http://
eprints.uad.ac.id/1417/1/FARFIS_I.pdf (Diakses
pada 19 Agustus 2018, pukul 14.00 WIB)
• Nis, Rina. Fase Farmasi Fisika 1. http://
www.academia.edu/11077605/fase_farmasi_fisika_
1
(Diakses pada 19 Agustus 2018, pukul 14.00 WIB)
• Gambar yang ada dalam power point ini diambil dari
google picture.
DAFTAR PUSTAKA

Martin, Alfred. Farmasi Fisik 1. Jakarta: Penerbit


Universitas Indonesia,1990

Rusli, Rolan. Sistem Kristal dan Kisi Bravais.


http://rolanrusli.com/sistem-kristal-dan-kisi-bravais/
(diakses 18 Agustus, 2018)

Martin A, Bustamante P, Chun AHC, 1993,


Physical Pharmacy, ed 4th Ed, Lea and Febiger,
Philadelphia.
anonim, Kristal dan Struktur Kristal.
https://sites.google.com/site/metalurgifisik/home/perkul
iahan-met-fis/struktur-molekul/kristal-struktur-kristal.
(diakses 19 Agustus 2018)

Florence, A.T. & Attwood D., 2006, Physiochemical


Principles of Pharmy, 4th Ed., Pharmaceutical Press,
London.

Suri, Nurma. Wujud Zat dan Kesetimbangan Fase.


https://
www.google.co.id/search?q=peta+kerapatan+elektron
+dan+kalium+benzil+penisilin&safe=strict&source=lnm
s&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjSiqz01PbcAhVFfis
KHV_sBl4Q_AUICigB&biw=1366&bih=623#imgrc=Kff
DAFTAR PUSTAKA

Sinko, P.J, 2011 Martin’s Physical Pharmacy and


Pharmaceutical Sciences 6th Ed, Lippincott Williams
& Wilkins, A Wolters Kluwer Co., philadelphia

Martin, Alfred, James Swarbrick, Arthur Cammarata.


2009. Farmasi Fisik Dasar-Dasar Kimia Fisik Dalam
Ilmu Farmasetika. UI-Press. Jakarta
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai