Anda di halaman 1dari 29

MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS

(0312TS1107)
SYNTAX

Syntax merupakan salah satu ilmu kebahasaan yang


mempelajari tentang struktur pembentukan kata-kata secara
gramatikal sehingga menjadi satu kesatuan kalimat terstruktur
dan bermakna jelas.

Pada umumnya penyusunan kalimat sederhana bahasa inggris


secara gramatikal , mengikuti alur 
(Subject+Verb+Object/ Complement)
"Syntax is the study of the principles and processes by which
sentences are constructed in particular languages. Syntactic
investigation of a given language has as its goal the
construction of a grammar that can be viewed as a device of
some sort for producing the sentences of the language under
analysis."(Noam Chomsky, 2002:11)

“Mata pelajaran atau subyek dari prinsip-prinsip dan proses-


proses dimana kalimat dibentuk dalam bahasa tertentu.
Penelitian syntax dalam sebuah bahasa mempunyai tujuan
sendiri dimana susunan grammar yang bisa dilihat sebagai
sebuah alat untuk memproduksi/menghasilkan kalimat-kalimat
dalam bahasa”
“First and foremost, syntax deals with how sentences are
constructed, and users of human language employ a striking
variety of possible arrangements of the element in
sentences.”

Intinya dari pengertian tersebut adalah syntax mengulas


bagaimana kalimat itu dibentuk dan pengguna bahasa
menggunakan sebuah variasi yang istimewa yang
memungkinkan membentuk elemen dalam kalimat.
Pengertian yang lebih sederhana datang dari Matthew, dia
mengatakan bahwa “Syntax is derived from a Greek word
meaning ‘arrangement’. Syntax berasal dari bahasa Yunanai
yang berarti “Susunan”. Susunan ini mempelajari cara-cara
dimana kata terbentuk bersama dalam sebuah kesatuan
membentuk suatu kesatuan yang lebih besar. Kedudukan
kalimat sendiri berdasarkan pemahaman ini merupakan
kesatuan terbesar yang bisa diterima dalam linguistic. Intinya
adalah bagaimana kata itu menjadi bentuk lebih besar
kemudian berubah menjadi frase, klausa dan terakhir menjadi
sebuah kalimat.
Contoh Syntax dalam Linguistic
1.Box
2.That big box
3.That big box is very heavy

Kata Box (1) merupakan kata (word), kemudian That big box
(2) adalah frase dan yang terakhir (3) merupakan klausa. Karena
definisi dari Kata mungkin sudah terlalu jelas, maka mari
berlanjut pada Frase (phrase). Frase terbentuk dari beberapa
kata dan kemudian akan berkembang lebih besar menjadi
sebuah klausa. Dan Klausa adalah gabungan beberapa kata yang
mengandung sebuah kata kerja terbatas yang tidak bisa terbentuk
dalam keadaan terpisah.
Syntax pun membahas grammar dengan sangat rinci.
Grammar adalah tata bahasa yang baik dan benar. Syntax
merupakan cabang Linguistik dan dasarnya mulai dari Parth of
Speech seperti verb, noun, subject hingga pembentukan struktur
kalimat majemuk.
Biasanya Syntax ditandai dengan bentuk tree diagram dan
simbol. Gunanya agar memudahkan penamaan part of
speech ketika dianalisa satu persatu.
Untuk membuat tree diagram, kamu harus mampu
membandingkan antara kata, frasa, dan klausa. Ketiga hal
tersebut dapat membantumu menganalisis tiap bagian yang
berpotensi dalam membentuk kalimat sempurna.
Kata
Sebuah bagian dari bahasa yang paling kecil.
Misalnya, person, dog, atau place.
Frasa
Kumpulan dari dua kata atau lebih yang dapat membentuk
makna lain. Misalnya, beautiful dress, this cake, atau pink
shirt.
Klausa
Meskipun sering disamakan dengan frasa, padahal klausa
punya arti lain lho. Kalau frasa hanya terbagi atas dua atau
lebih kata, maka klausa lah yang mendekati pembentukan
kalimat majemuk yang sempurna. Klausa dapat terdiri dari
beberapa kata atau frasa, tapi belum menjadi sebuah
kalimat. Pada umumnya, klausa
memiliki subject dan verb. Misalnya, this pink shirt is
pretty, I eat a cake, she returns the book.
Contoh Pertama Tree Diagram Syntax

Bagaimana bisa kalimat tunggal “The chef


cooks the soup” terbentuk? Caranya dengan
menganalisis per bagiannya menggunakan tree
diagram sintaks. Berikut strukturnya.
Jenis part of speech dengan simbol
The – D (determiner)

Chef – N (noun)

Cooks – V (verb)

The – D (determiner)

Soup – N (noun)

 
Contoh kalimat diatas sudah sesuai dengan penyusunan kata-
kata secara gramatikal. Jika disusun dalam pohon diagram
syntax akan terlihat runtut. Sebuah kalimat lengkap secara
sintaksis terdiri dari NP (  Noun Phrase/FRASA KATA
BENDA) + VP ( Verb Phrase/FRASA KATA KERJA ).

NP => sekumpulan kata -kata yang memiliki satu makna yang


berfungsi memodifikasi kata bendanya .
VP => sekumpulan kata yang terdiri dari kata kerja dan objek
Frasa

The (D) + chef (N) = The chef (NP/noun phrase)

The (D) + soup (n) = The soup (NP/noun phrase)
Cooks (V) + the soup (NP) = cooks the soup (VP/verb

phrase)
The chef (NP) + cooks the soup (VP) = The chef cooks the

soup (S/sentence)
Jadi intinya adalah mengelompokkan antara NP dengan VP
yang nantinya akan menjadi S atau kalimat. Tipsnya yaitu
mulailah dari mengetahui jenis part of speech masing-masing
kata, lalu kelompokkan menjadi frasa. Setelah bertemu hasil
akhir NP dan VP, maka terbentuklah kalimat sempurna.
Contoh Kedua Tree Diagram Syntax
Pada contoh kedua, “The ball often hit the tree and the man”
merupakan kalimat majemuk.
Langkah menganalisa :

Jenis part of speech dengan simbol


• The – D (determiner)
• Ball – N (noun)
• Often – Adv (adverb)
• Hits – V (verb)
• The – D (determiner)
• Tree- N (noun)
• And – Conj (conjunction)
• The – D (determiner)
• Man – N (noun)
Frasa
Kumpulkan bentuk NP/noun phrase
 The (D) + ball (N) = The ball  (NP)
 The (D) + tree (N) = the tree (NP)
 The (D) + man (N) = the man (NP)
The tree (NP) + and (Conj) + the man (NP) = the tree and the

man (NP)
Lalu, bentuk VP/verb phrase
Often (Adv) + hits (V) + the tree and the man (NP) = often hits the
tree and the man (VP)
Terakhir, jadikanlah sebuah kalimat/sentence
The ball (NP) + often hits the tree and the man (VP) = The ball often

hits the tree and the man (S)


.
I eat an apple  
Kata "I" merupakan subyek yang harus diletakkan di awal
kalimat.
Kata "eat" merupakan kata kerja yang harus diletakkan setelah
subyek
determiner "an" menyatakan jumlah ( kuantitas ). Ini bagian
dari modifikasi kata benda (obyek ) yang dijabarkan.
kata "apple" merupakan obyek yang harus diletakkan setelah
kata kerja.
Sintaks bisa dipelajari dengan mudah jika paham  part of speech.
Contoh Penerapan Syntax Dalam Kalimat

Setelah mengetahui aturan dasar syntax yang dijelaskan


pada poin sebelumnya, kini saatnya kita melihat contoh
penerapannya dalam contoh-contoh kalimat pada poin ini.
Untuk memandu kita agar lebih memahami tiap contoh
kalimat acuan, kami telah menyediakan arti bahasa
Indonesia, bold pada subject, verb, dan object yang
membentuk syntax, dan garisbawah pada adverb atau
keterangan yang memperjelas 3 elemen syntax,
yakni, subject, verb, dan object.
Penjelasan lebih lanjut mengenai syntax setelah masing-masing
contoh kalimat di bawah ini:

1. Both of them love each other (Mereka berdua saling


mencintai satu dengan yang lainnya).
Penjelasan: Dalam contoh kalimat ini, subject-nya adalah
“both of them” (mereka berdua, frasa), verb-nya
adalah verb 1, yakni “love” (mencintai, kata), dan object-
nya adalah “each other” (satu dengan yang lainnya, frasa).
Semua komponen subject, verb, dan object yang berurutan
ini menunjukkan syntax.
2. They begrudgingly changed their plans (Mereka
dengan mendongkol mengubah rencana mereka).
Penjelasan: Meskipun ada kata adverb “begrudgingly”
(dengan mendongkol, kata) di tengah-
tengah subject “they” (mereka, kata) dan verb 2 “changed”
(mengubah, kata yang asal verb 1-nya adalah “change”),
hal tersebut tidak mengubah
urutan verb sesudah subject dan object (yakni frasa “their
plans” yang berarti rencana mereka) sesudah verb,
sehingga sesuai dengan syntax.
3. I joined the chat room yesterday (Aku bergabung di
ruang obrolan kemarin).
Penjelasan: Contoh kalimat ini pun
memperlihatkan subject (“I” yang berarti aku, kata), verb
2 (“joined”, bergabung, kata yang asal verb 1-nya “join”),
dan object (“the chat room”, frasa yang berarti ruang
obrolan) yang berurutan sesuai aturan syntax. Setelahnya,
ada kata yang menunjukkan keterangan waktu, yakni
“yesterday” (kemarin).
Contoh Penerapan Syntax Dalam Percakapan
Selain dalam contoh kalimat seperti ketiga contoh di atas, kita juga
dapat menemui penerapan syntax dalam berbagai contoh
percakapan, seperti yang terdapat pada poin ini. Agar memudahkan
pengertian kita, contoh percakapan ini telah dilengkapi dengan
panduan yang sama dengan poin sebelumnya dalam contoh kalimat.
Tidak hanya arti bahasa Indonesianya saja yang kita baca. Kita pun
akan melihat tanda-tandanya, yakni bold pada subject, verb,
dan object yang merupakan dasar dari aturan syntax,
serta garisbawah pada adverb atau keterangan-keterangan lainnya
yang menguatkan bentuk aturan syntax. Penjelasan lebih lanjut
mengenai materi syntax juga tersedia di akhir contoh percakapan
berikut ini:
Cathy: Hey, Hina, do you know where the children are?
(Cathy: Hei, Hina, apakah kamu tahu di mana anak-anak berada?)
Hina: Look over there! *points to the children in the garden* They
are playing Frisbees over there.
(Hina: Lihat ke sana! *menunjuk pada anak-anak di taman* Mereka
sedan gbermain Frisbee di sana.)
Cathy: Oh, goodness! It is almost the study time. I’d better reach out
to them!
(Cathy: Oh, ya ampun! Ini hampir waktunya belajar. Aku harus
mendatangi mereka!)
Hina: W—wait, Cathy… Where are you going?
(Hina: T—Tunggu, Cathy… Kamu mau ke mana?)
Cathy: I’m getting to them. *then goes reaching out to the children*
(Cathy: Aku akan mendatangi mereka. *lalu pergi mendatangi anak-
anak itu*)
 Baris kedua contoh percakapan memberikan kita pelajaran
aturan syntax dalam kalimat, yakni yang terdiri dari kata
“they” (mereka) yang adalah subject-nya, frasa “are playing”
(sedang bermain) yang adalah verb –ing (dari asal verb 1,
“play”, bermain) sebagai verb-nya, dan kata “Frisbees”
(Frisbee) sebagai object-nya. Sementara itu, keterangan yang
menguatkan syntax berupa keterangan tempat, yakni frasa
“over there” (di sana).
 Baris ketiga pun memberikan kita pelajaran aturan syntax,
yakni yang terdapat dalam kalimat yang semuanya
mengandungi masing-masing dari kata “it” (ini)
sebagai subject, kata “is” (adalah) sebagai verb 1, dan frasa
“the study time” (waktunya belajar) sebagai object-nya, serta
kata “almost” (hampir) sebagai adverb yang
mengapit subject ditambah verb dengan object di akhir
kalimat.
 Konsistensi aturan syntax yang mengurutkan subject, verb,
dan object juga dapat kita lihat pada baris terakhir
percakapan, yakni yang secara berturut-turut terdiri dari kata
“I” (aku, subject), frasa “’m getting” (akan mendatangi, verb
–ing dari verb 1, “get”) sebagai verb-nya, dan frasa “to them”
(kepada mereka) sebagai object-nya.
 Lewat contoh percakapan pada poin ini maupun contoh
kalimat yang terdapat pada poin sebelumnya, kita tahu
aturan syntax selalu konsisten urutannya antara subject, verb,
maupun object, terlepas dari letak adverb maupun
keterangan-keterangan lain yang memperkuat aturan syntax di
dalam membentuk sebuah kalimat tertulis maupun
percakapan.
1. A: Where are they going?
B: ___________________________ (shopping mall)
Answer: They are going to the shopping mall.
(1. A: Ke mana mereka akan pergi?
B: ___________________ (mal).
Jawaban: Mereka akan pergi ke mal.)
Catatan: Sebelum menjawab pertanyaan yang tidak memiliki pilihan
jawaban semacam ini, terlebih dahulu kita perhatikan frasa dalam
kurung, kemudian konteks pertanyaan yang ditanyakan dalam soal.
Kata “they” sebagai subject dan frasa “are going” (akan pergi, dari
asal verb 1 “go”) sebagai verb sudah jelas dalam pertanyaan A.
Sementara itu, frasa “shopping mall” (mal) dalam tanda kurung
merupakan object-nya. Bila diurutkan sesuai syntax, maka jawabannya
menjadi “They are going to the shopping mall.” (Mereka akan pergi ke
mal: Jangan lupa tambahkan titik di akhir kalimat.
2. Mark this statement as true (T) or false (F):
My family went to the supermarket last week. Answer: T
(2. Tandai pernyataan ini sebagai benar (B) atau salah (S):
Keluargaku pergi ke supermarket minggu lalu. Jawaban: B)
Catatan: Dari contoh soal kedua ini, kita mengetahui adanya frasa “last
week” (minggu lalu) sebagai keterangan waktu di akhir kalimat sesudah
frasa object, yakni “to the supermarket” (ke supermarket). Sebelumnya,
ada pula frasa subject “my family” (keluargaku) dan verb 2 “went”
(pergi, dari asal verb 1, “go”) yang letaknya berurutan.
Karena subject, verb, dan object letaknya berurutan sesuai syntax, maka
jawaban dari contoh soal kedua ini adalah “T” atau “True”. Tidak
masalah bila frasa “last week” ada di akhir kalimat.

Anda mungkin juga menyukai