Anda di halaman 1dari 13

“TRANSPLANTASI ORGAN

MENURUT PERSPEKTIF
ISLAM”

Oleh:
Nila Nuraini 1711011009
Aliyatunisa’ 1711011014
Siti Nuraini 1711011040
RUMUSAN MASALAH

• Apa yang dimaksud dengan transplantasi organ ?

• Bagaimana hukum dari transplantasi organ ?

• Bagaimana kondisi pendonor transplantasi organ


yang di perbolehkan?

• Bagaimana kondisi pendonor transplantasi organ


yang di haramkan?
DEFINISI TRANSPLANTASI ORGAN

Pencangkokan (transplantasi)
Transplantasi adalah pemindahan organ
organ tubuh yang mempunyai daya
hidup yang sehat untuk
menggantikan organ tubuh
yang tidak sehat dan tidak
berfungsi dengan baik.
Video Transplantasi Jantung
Transplantasi Wajah
Dalam pelaksanaan transplantasi organ
tubuh ada tiga pihak yang terkait Berdasarkan jenis transplantasi yang
dengannya : digunakan dalam dunia kedokteran,
1. Donor transplantasi terdiri dari dua jenis yaitu :
2. Resipien 1. Transplantasi jaringan
3. Tim ahli 2. Transplantasi organ
Autotransplantasi
Ditinjau dari segi hubungan
genetic antara donor dan Homotranplantasi
resipien, transplantasi dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu :
Heterotransplantasi 
HUKUM ISLAM TERHADAP
TRANSPLANTASI ORGAN

1. Hukum Transplantasi Organ Tubuh dari Donor yang Masih Hidup


a. Firman Allah dalam Al Quran surah Al Baqarah ayat 195 :
‫لى الَتّـَّ ْهلُك َِة‬ َ
َ َ ‫َوال َ تُلْقُ ْوا ِبأيْ ِديْك ُْم إ‬
.”Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan“

Hal ini tidak diperbolehkan karena dalam qaidah fiqh disebutkan:


َّ‫الَض َر ُرال َ يُ َز ُال ِب ّـ‬
‫الَض َر ِر‬ َّ‫ّـ‬
“Bahaya (kemudharatan) tidak boleh dihilangkan dengan bahaya
(kemudharatan) lainnya”.
b. Qaidah Fiqhiyyah
‫ح‬
ِ ‫ل‬
ِ ‫ا‬‫ص‬َ ‫م‬
َ ‫ل‬ ْ
‫ا‬ ‫ب‬
ِ ْ
‫ل‬ ‫ج‬َ ‫لى‬
َ ‫ع‬
َ ‫م‬
ٌ َّ
‫د‬ َ ‫ق‬ ‫م‬
ُ ‫د‬
ِ ‫س‬
ِ َ ‫ا‬‫ف‬ ‫م‬
َ ‫ل‬‫ا‬ْ ‫• َدرْ ُء‬
“menolak mafsadat (bahaya) didahulukan
daripada meraih maslahat (manfaat)”

c. Qaidah fiqh
َّ ‫الض ََّر ُر اَل ي َُزا ُل بِال‬
‫ض َر ِر‬
“kemudharatan (bahaya) tidak boleh dihilangkan
dengan kemudharatan (bahaya) lagi”
2. Hukum Transplantasi Organ Tubuh dari Donor dalam Kondisi Koma
a. Hadist nabi
َ َ‫ا‬
ِ َ‫ض َر َر َوال‬
‫ض َرا َر‬
“Tidak boleh membuat madharat pada diri sendiri dan
tidak boleh pula membuat madharat pada orang lain”. 
3.  Hukum Transplantasi Organ Tubuh dari Donor yang Sudah Meninggal

Mengambil organ tubuh donor (jantung, mata atau ginjal) yang


sudah meninggal secara yuridis dan medis, hukumnya mubah, yaitu
dibolehkan menurut pandangan Islam dengan syarat bahwa :
a. Hal ini berdasarkan qaidah fiqhiyyah :
ِ ‫ات تُبِ ْي ُح ْال َمحْ ظُ ْو َرا‬
‫ت‬ ُ ‫ضر ُْو َر‬
َّ ‫ال‬ •
“Darurat akan membolehkan yang diharamkan”.

Juga berdasarkan qaidah fiqhiyyah :


‫الض ََّر ُر يُ َزا ُل‬ •
“Bahaya itu harus dihilangkan”.
b. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqh : al-dararu al yuzalu bi al-darari
artinya kemudaratan tidak boleh dihilangkan dengan kemudaratan lagi.
c. Harus ada wasiat dari donor kepada ahli warisnya untuk mendonorkan
organ tubuhnya bila meninggal atau ada izin ahli warisnya.
d. Pengambilan organ tubuh donor (si mayit) dilakukan dokter ahli
sehingga tidak merusak jasad (melecehkan kehormatan mayit) dan
atas motivasi untuk menolong resipien bukan untuk tujuan
komersialisasi organ tubuh donor.
syukron

Anda mungkin juga menyukai