Anda di halaman 1dari 10

KEPRAMUKAAN

Kelompok 3

Anisyah agusthia n
Diah wulandari
Masruro
A.Dasar Pendidikan Kepanduan

1. Pendidikan kepramukaan merupakan salah satu Pendidikan non formal


yang menjadi wadah pengembangan potensi diri serta memiliki akhlak
mulia, pengendalian diri, dan kecakapan hidup untuk melahirkan kader
penerus perjuangan bangsa dan Negara.

2. Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang


progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya,
meliputi aspek spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan merupakan
proses pembinaan dan pengembangan potensi kaum muda agar menjadi
warga negara yang berkualitas.
B. Tujuan Pendidikan Kepanduan
Tujuan pendidikan kepramukaan bagian yang tak terpisahkan untuk mewujudkan
Tujuan Nasional seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang – Undang
1. Dasar 1945, yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh Tumpah
Darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahtraan Umum, mencerdaskan
kehidupan Bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kepada perdamaian abadi, kemedekaan dan keadilan sosial

Menetapkan bahwa, Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak –


2 anak dan pemuda – pemuda Indonesia dengan prinsip – prinsip,
seperti di bawah ini :

• Dasar metodik pendidikan kepanduan yang pelaksanaanya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan
dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia
• Diharapkan Pramuka menjadikan manusia berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental,
moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya, tinggi kecerdasan dan ketereampilannya, kuat
dan sehat pisiknya.
Tujuan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar


menjadi manusia yang memiliki :

•kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha


Esa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, dan
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa

•kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan


membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia

•jasmani yang sehat dan kuat

•kepedulian terhadap lingkungan hidup


C. Konsep anak didik

Pengertian siswa atau peserta didik menurut ketentuan umum undangundang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Dengan demikian peserta didik adalah orang yang
mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan

Oemar Hamalik mendefinisikan peserta didik sebagai suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya
diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional.
Menurut Abu Ahmadi peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya). Individu di artikan
"orang seorang tidak tergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan
tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri".

Sedangkan Hasbullah berpendapat bahwa siswa sebagai peserta didik merupakan salah satu input yang ikut menentukan
keberhasilan proses pendidikan. Tanpa adanya peserta didik, sesungguhnya tidak akan terjadi proses pengajaran. Sebabnya
ialah karena peserta didiklah yang membutuhkan pengajaran dan bukan guru, guru hanya berusaha memenuhi kebutuhan
yang ada pada peserta didik.4 Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, bisa dikatakan bahwa peserta didik adalah
orang/individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan
berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.
D. Lingkungan pendidikan

Menurut Sartain (seorang ahli psikologi Amerika) dalam buku M. Ngalim Purwanto menjelaskan bahwa lingkungan ialah meliputi semua kondisi-
kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita
kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan bagi gen yang lain.

Menurut Mohammad Surya, lingkungan adalah segala hal yang merangsang individu, sehingga individu turut terlibat dan mempengaruhi
perkembangannya.

Menurut Zakiah Daradjat, dalam arti yang luas lingkungan mencakup iklim dan geografis, tempat tinggal, adat istiadat, pengetahuan, pendidikan
dan alam. Dengan kata lain, lingkungan adalah segala sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang. Ia
adalah seluruh yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia, atau hal-hal yang mempunyai hubungan dengan seseorang. Sejauh
manakah seseorang berhubungan dengan lingkungannya, sejauh itu pula terbuka peluang masuknya pengaruh pendidikan kepadanya.
 
E. Bahan-bahan pendidikan

Atan Long (1982) BBM terdiri daripada berbagai bahan dan sesuatu bahan boleh disampaikan
dengan berbagai cara, misalnya dalam bentuk buku,carta, . Alat-alat penyampaiannya dinamakan
BBM.” Thomas, R. Murray, Swartout, Sherwin G (1963)

Hanya alat bantu mengajar yang mempunyai komunikatif tinggi yang mampu membantu pelajar


memperolehi  pengalaman belajar yang berfaedah bagi mengembangkan sikap ilmiah dan sikap
sosial, kemantapan emosi dan daya penghargaan.”
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas bolehlah
disimpulkan bahwa BBM boleh dibahagikan kepada tiga
kategori:

a. Bahan-bahan yang menggunakan media elektronik seperti filem pelajaran,filemjalur,slaid,


overhead projektor (OHP), pita video, radio, pita rakaman,piring hitam, CD ,komputer,radio
kaset, televisyen, internet dan sebagainya.
b. Bahan yang tidak menggunakan media bukan elektronikseperti suara, gambar,carta, model,
surat khabar, papan hitam, papan putih,papan flanel, papan magnet, kad-kad imbasan, buku
dan sebagainya.
c. Bahan bercorak pengalaman seperti lakonan, lawatan, projek, pameran,bahanmaujud (realia)
dan sebagainya
KESIMPULAN

Pramuka merupakan kegiatan yang positif bagi masyarakat, oleh karena itu jika
dilihat dari sejarah masa lalu Pramuka segera diterima oleh masyarakat Indonesia
karena Pramuka melahirkan generasi yang sadar akan hubungan manusia dengan
Tuhan, dengan sesama manusia, dengan alam sekitar.

Pramuka juga mengajarkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter saat ini


memang harus segera dilakukan, mengingat perkembangan masyarakat yang 
berjalan. Karakter budaya Indonesia yang  sudah dikagumi bangsa lain jangan
sampai pupus oleh gesekan mental generasi muda yang lebih menyenangi budaya
asing. Namun dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia justru menjadi
motivasi untuk lebih mencintai budaya bangsa sendiri melalui aspek-aspek yang
diajarkan dalam kepramukaan.
T H A N K

Y O U

Anda mungkin juga menyukai