Anda di halaman 1dari 49

ASSALAMUALAIKUM WR WB

BELAJAR, MINAT,
KESULITAN BELAJAR

Kuliah Psikologi
POLKESMA
ROSSYANA S HERIANTO
Materi:
• Pengertian Belajar dan Teori Belajar
• Pengertian Minat dan Jenis Minat
• Kesulitan Belajar: Definisi, Penyebab,
Macam, Identifikasi dan Intervensi
Coba Pikirkan :
• Apa yang terlintas dalam benak kalian
ketika mendengar kata “belajar”?
• Coba sebutkan apa yang kalian lakukan
ketika belajar!
In short, all these behaviors are the
product of experience—that is, they
represent learning.
(Singkatnya, semua perilaku ini adalah
produk, dari pengalaman, yaitu mereka
mewakili pembelajaran).
Learning
is a relatively permanent change
(perubahan yang relatif permanen) :
• in behavior or in behavioral
potentiality (dalam perilaku atau
potensi perilaku)
Learning
• That results from experience and cannot
be attributed to temporary body states
such as those induced by illness, fatigue,
or drugs (yang dihasilkan dari pengalaman
dan tidak dapat dikaitkan dengan keadaan
tubuh sementara seperti yang disebabkan
oleh penyakit, kelelahan, atau obat-
obatan), (Hergenhahn, 1993).
3 elemen penting dari belajar:
1. Adanya perubahan perilaku, bisa baik maupun
buruk.
2. Perubahan perilaku akibat latihan atau
pengalaman (harus ada proses), bukan
karena pertumbuhan/kematangan atau
bawaan.
3. Perubahan perilaku bersifat relatif permanen,
berapa lama? Tidak bisa dipastikan, paling
tidak beberapa hari, bulan dan tahun. Bukan
karena kesadaran sesaat atau kelelahan.
• Hampir semua perilaku manusia
berdasarkan dari pengalaman-
pengalaman sebelumnya.
• That is why learning is one of the most
fundamental concepts in all of
psychology (itulah sebabnya belajar
adalah salah satu konsep yang paling
mendasar alam semua psikologi).
Learning is “the key process in human behavior”
• Berkaitan dengan semua yang kita lakukan dan
pikirkan.
• Peran penting dalam belajar bahasa dan
berbicara.
• Penampilan.
• Sikap dan keyakinan.
• Tujuan hidup.
• Kepribadian (bisa adaptif maupun yang
maladaptif).
• Bahkan persepsi kita.
Manfaat mempelajari tentang prinsip belajar:
• Menjelaskan tingkah laku manusia.
• Memodifikasi perilaku yang tidak adaptif.
• Mengasuh anak.
• Membentuk perilaku baru, misal membiasakan
olahraga/gaya hidup sehat dll.
• Iklan, strategi marketing.
• Peningkatan kinerja karyawan.
• Proses pembelajaran di kelas.
• Pembelajaran ABK.
• Psikoterapi dll
Evolusi Pendekatan Belajar
ASSOCIATIONIST
APPROACHES
prevalent during first half
of 20th century CONSTRUCTIVIST
Learning is APPROACHES
response strengthening. dominating psychology
today
Teachers are Learning is
response monitors. knowledge construction.
Students are
response makers. INFORMATION Teachers are
cognitive guides.
PROCESSING
Learning is Students are
meaning-makers.
information
processing.

Teachers are Students are


information information
providers. processors.
Evolusi Pendekatan Belajar
Pendekatan Asosiasi
Lazim selama peruh pertama
abad ke 20
CONSTRUCTIVIST
Belajar adalah penguatan APPROACHES
respons. dominating psychology
today
Guru adalah Learning is
pemantau respon.
knowledge construction.
Mahasiswa adalah
pembuat respon. INFORMATION Teachers are
cognitive guides.
PROCESSING
Belajar adalah Students are
meaning-makers.
pemprosesan
informasi

Teachers are Students are


information information
providers. processors.
• Pengkondisian klasik adalah salah satu tipe /
bentuk dari belajar dimana stimulus yang
memenuhi syarat dapat membangkitkan
respon/perilaku tertentu, yang aslinya
dibangkitkan oleh stimulus lain.
• Sebuah respon dapat dialihkan dari satu situasi
ke situasi lainnya dengan melalui suatu
prosedur kondisioning responden atau klasik.
• Belajar terjadi sebagai hasil dari 2 stimulus yg
dihadirkan pada saat hampir bersamaan
•  Association is the key
Definitions:
• UNCONDITIONED STIMULUS (UCS): a stimulus
that has the ability to produce a natural & automatic
response.

• UNCONDITIONED RESPONSE (UCR): a natural &


automatic response produced by the US.
• NEUTRAL STIMULUS (NS): a neutral stimulus that
does not have the ability to produce a natural &
automatic response.

• CONDITIONED STIMULUS (CS): a formerly NS


that becomes associated with the UCS.

• CONDITIONED RESPONSE (CR): a response


produced by the CS.
Generalization & Discrimination
• Generalization: process that occurs when
stimuli similiar, but not identical.
Ex. Nilai matematika jelek, maka cemas
juga terhadap ujian fisika serta kimia.
• Discrimination: process that occurs when a
person gives different respones to similiar
but not identical stimuli.
Ex. Nilai matematika jelek, maka cemas
juga terhadap ujian fisika serta kimia,
tetapi tidak thdp ujian bahasa, sejarah.
• Pengkondisian operan adalah salah satu
bentuk dari belajar dimana respon atau
perilaku dikendalikan dari akibat atau
konsekuensinya.
• Contoh, berjalan, menari, tersenyum,
menyapa dll.
• Nampaknya spontan dan seluruhnya
berada dalam perintah individu, ternyata
operan sangat mudah dipegaruhi oleh
akibatnya.
Representing Knowledge
dalam Long-term Memory
• Declarative  meaningful learning adalah
lebih efektif daripada rote learning (belajar
hafalan), informasi harus diajarkan
sebagai ide yang saling berhubungan
daripada potongan materi yang terisolasi.
• Procedural  tergantung dari declarative
dan condition knowledge,
mengembangkan dengan cara mencapai
kemampuan otomatis, yaitu latihan.
2. Cognitive Process
Untuk menjelaskan tentang:
• Bagaimana informasi dipindakahkan dari
sensory memory ke working memory dan
dari working memory ke long-term memory.
• Bagaimana individu dapat menyimpan
informasi dengan lebih efisien.
• Proses (atensi, persepsi, pengkodean dan
pengambilan informasi) yang memindahkan
informasi dari satu tempat penyimpanan ke
tempat penyimpanan yang lain.
Strategi belajar dengan
metakognisi:
• Menyadari pentingnya atensi  duduk depan,
mematikan musik ketika belajar.
• Menyadari tentang kemungkinan salah persepsi
 akan berusaha mencari info tambahan atau
bertanya.
• Menyadari keterbatasan dari working memory
 mencatat
• Membuat makna informasi  berusaha mencari
hubungan topik baru dengan yang lama
Teori Belajar konstruktivis
• Adalah teori belajar yang menunjukkan
bahwa individu membuat pengetahuan
mereka sendiri dari suatu topik yang
sedang dipelajari daripada hanya
menerima pengetahuan tersebut dengan
cara transmisi dari sumber lain, seperti
dari orang lain atau dari membaca
sesuatu.
• Jadi, individu mengkonstruksi informasi
dan pengetahuan, tidak hanya
merekamnya saja.
Karakteristik teori belajar konstruktivis

Pengetahuan dikonstruksi berdasarkan


logika individu

Pemahaman baru tergantung dari


pengetahuan sebelumnya

Interaksi sosial memfasilitasi


pembelajaran

Belajar lebih bermakna dengan tugas


real-world (nyata)
Konstruktivis Kognitif
Tahap Perkembangan Kognitif
Sensorimotorik
Pra-Operasional
Operasional-Konkret
Operasional-Formal

Proses Kognitif
Adaptasi
Asimilasi
Akomodasi

Jean Piaget
Konstruktivis Sosial
Menekankan pada kolaborasi dengan
orang lain untuk menghasilkan
pengetahuan dan pemahaman

Zone of Proximal Development


Scaffolding

Lev Vygotsky
Konstruktivis Sosial
Zone of Proximal Development
Rentang tugas yang terlalu sulit bagi
siswa/mhs untuk dicapai sendiri,
tetapi dapat dipelajari dengan
panduan dan bantuan dari orang
dewasa atau anak lain yang lebih ahli.
Konstruktivis Sosial
Scaffolding
Teknik pengubahan tingkat dukungan
sepanjang sesi pelajaran, dimana orang
yang lebih ahli (guru atau teman)
memberikan bimbingan kepada siswa/mhs
untuk mencapai tingkat performa yang
diharapkan
Kesulitan Belajar
• Learning Disabilities (LD)  anak yang
menderita gangguan belajar setidak-
setidaknya dalam satu atau beberapa
mata pelajaran, namun ketidakmampuan
tersebut bukan karena kurangnya
kecerdasan atau retardasi mental dan
bukan karena gangguan lainnya.
Penyebab LD
• Ada permasalahan neurologis, yaitu MBD
minimum brain damage di area otak
tertentu.
• Hal tesebut dapat disebabkan oleh
perkembangan janin (fetal alcohol
syndrome), dan perkembangan awal
anak-anak.
• Anak laki-laki lebih besar kemungkinannya
mengalami gangguaan LD
Area Akademik LD
• Disleksia  Kerusakan parah dalam
kemampuan untuk membaca dan mengeja.
• Disgrafia  kesulitan dalam menulis tangan,
menulis sangat lambat, tulisan sulit dibaca,
kesalahan ejaan karena ketidakmampuan
menyesuaikan bunyi dengan hurufnya.
• Diskalkulia  kesulitan dalam pelajaran
berhitung/matematika, selalu membuat
banyak kesalahan dalam berhitung atau
menggunakan cara yang tidak efisien dalam
memecahkan soal berhitung.
Identifikasi LD
• Sangat sulit, terutama untuk LD ringan.
• Diagnosis dapat ditegakkan ketika anak
usia sekolah dasar terutama pada kelas 2.
• Prosedur : laporan dari orangtua dan guru,
lalu tes psikologi secara mendalam, yaitu
tes IQ, tes kemampuan Visual-Motorik, tes
Memori dan tes informal lainnya.
Manifestasi LD
• Kesulitan mempertahankan atensi
• Kesulitan menyelesaikan tugas
• Motivasi rendah dalam bidang akademik
• Keterampilan sosial yang buruk dan
masalah emosional.
Intervensi LD
• Meminimalkan stimulus yang potensial
mengganggu konsentrasi.
• Gunakan berbagai modalitas untuk
menyajikan informasi.
• Belajar strategi dan keterampilan belajar.
• Menggunakan alat bantu belajar.
Minat
• Interest  persepsi bahwa suatu aktivitas/
topik menimbulkan rasa ingin tahu dan
menarik; biasanya disertai oleh
keterlibatan kognisi dan afek yang positif.
• minat suatu bentuk motivasi intrinsik.
• Minat pada sesuatu, menyebabkan
individu tersebut mencurahkan perhatian
yang lebih dan terlibat secara kognitif,
mempelajari lebih bermakna, terperinci,
dan terorganisasi.
PENGERTIAN MINAT

• Menurut John Holland, minat adalah aktivitas atau tugas-


tugas yang membangkitkan perasaan
ingin tahu,perhatian, dan memberi kesenangan atau
kenikmatan.
• Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak
diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan
ditekuni
Jenis Minat
• Minat situasional  minat yang dipicu
secara temporer oleh sesuatu di lingkungan
sekitar.
• Minat pribadi  minat yang bersifat jangka
panjang dan relatif stabil pada suatu topik
atau aktivitas.
Bacalah Contoh Kasus
• In 1953 a Japanese researcher observed
a young macaque (a type of monkey) on
the island of Koshima washing a sweet
potato in a stream before eating it. No one
had ever seen a macaque do this before.
Soon, other members of the monkey’s
troop were showing the same behavior.
Several generations later, macaques on
Koshima still wash their potatoes before
eating them (De Waal, 2001).
• In 2005 Wade Boggs was elected to
baseball’s Hall of Fame. Boggs was as
renowned for his superstitions as he was for
his great hitting. For 20 years Boggs ate
chicken every day of the year. Before games
he followed a rigorous set of rituals that
included stepping on the bases in reverse
order, running wind sprints at precisely 17
minutes past the hour, and tossing exactly
three pebbles off the field. Every time he
stepped up to hit during a game, he drew the
Hebrew letter chai in the dirt with his bat. For
Boggs, the slightest deviation in this routine
was profoundly upsetting (Gaddis, 1999;
Berdasarkan contoh kasus
• Apakah monyet itu mengetahui dan memahami
bahwa kebersihan makanan harus dijaga?
• Apakah ritual yang dilakukan oleh Boggs, pemain
baseball, merupakan ritual kesuksesan?
Berdasarkan contoh kasus
• Macaques aren’t born with the habit of washing their
sweet potatoes, nor do swallows begin life knowing how
to operate motion sensors.
• Wade Boggs adopted his superstitious rituals because
they seemed to be associated with his successfully
hitting a baseball.
Sumber Referensi
• Eggen, P. & Kauchak, D. (2010). Educational
Psychology. New Jersey: Pearson Education,
Inc.
• Hergenhahn, B.R. & Olson, M.H. (1993). An
Introduction To Theories Of Learning. New
Jersey: Prentice-Hall, Inc.
• Santrock, J.W. (2004). Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
• Ormrod, J.E. (2009). Psikologi Pendidikan:
Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang.
Jakarta: Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai