Anda di halaman 1dari 6

Intervention Study

Penelaah:
Gerda Arlinda Metubun
Septine Eka Putri
J. Priyo Utomo
SUPLEMEN VIT-D SEBELUM dan SELAMA COV-19
TERKAIT dengan KELANGSUNGAN HIDUP 3 BULAN
yang LEBIH BAIK PADA PASIEN GERIATRI
1
Penulis :
Melinda Beaudenon, Romain Simon, Jenifer Gautier, Mialy Guenet, Marie Otekpo, Thomas
Celarier, Cedric Annweiler.
Publikasi :
29 Juli 2021
TUJUAN PENELITIAN

Untuk menentukan apakah suplementasi vitamin


D3 yang dikonsumsi sebelum atau selama COVID-
19 dikaitkan dengan peningkatan 3 bulan
kelangsungan hidup pada pasien geriatri yang
dirawat di rumah sakit karena COVID-19.
METODE, HASIL DAN
2
KESIMPULAN PENELITIAN
METODE HASIL KESIMPULAN
Kelompok intervensi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
didefinisikan sebagai semua Suplementasi vitamin D3
peserta yang diberi 76,1% (n = 51) peserta bertahan selama 3
suplemen vitamin D3 bulan pada kelompok Intervensi, dikaitkan dengan
sebelum atau selama COVID-
19 (n = 67).
dibandingkan dengan hanya 53,6% (n= kelangsungan hidup 3 bulan
15) pada kelompok Pembanding (P =
Suplemen yang digunakan 0,03). Rasio hazard yang disesuaikan
yang lebih baik pada pasien
bolus vitamin D3 (yaitu,
50.000 IU per bulan, atau sepenuhnya untuk kematian 3 bulan COVID-19 yang lebih tua.
80.000 IU atau 100.000 IU adalah HR = 0,23 [95%CI: 0,09;0,58](P =
atau 200.000 IU setiap 2-3 0,002) pada kelompok Intervensi
bulan), atau suplementasi
dibandingkan dengan kelompok
harian dengan 800 IU.
Kelompok pembanding yang Pembanding. Kelompok intervensi juga
terlibat mereka yang tidak telah memiliki waktu kelangsungan hidup
memiliki suplemen vitamin D lebih lama (log-rank P = 0,008).
(n = 28).
Bagaimana menentukan bahwa pada
penelitian yang dilakukan intervensi 3
studi terjadinya confounding minimal?
Confounding 4

Confounding yang terdapat dalam artikel penelitian ini adalah 2


peserta memiliki nilai albumin serum yang hilang dan konsentrasi
25-hidroksivitamin D (25(OH)D). Sehingga kedua peserta tersebut
tidak dimasukkan ke dalam sampel yang diteliti. Jadi menurut
kelompok kami, artikel penelitian ini sudah melakukan
confounding minimal dengan baik.
Confounding

Confounding (bahasa Latin, berarti "menuang bersama") dapat didefinisikan


sebagai bias dalam estimasi efek pajanan/ faktor risiko terhadap kejadian penyakit yang
ingin diteliti akibat kekurang-sebandingan (“lack of comparibility”) antara
kelompok/populasi terpajan dan kelompok/populasi tidak terpajan.

Confounding adalah bias yang terjadi akibat tercampurnya efek pajanan


utama dengan efek faktor risiko eksternal lainnya atau adanya variabel lain
sebagai perancu yang tidak diperhitungkan pada metode maupun saat
analisis.

Anda mungkin juga menyukai