Anda di halaman 1dari 23

migrain

Oleh :
Achmad Rezki Chairamsyah

Pembimbing :
Dr. dr. Herlambang, Sp.OG,KFM
BAB I
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
 Nama : Ny. S
 Umur : 32 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Suku : Melayu Jambi
 Alamat : RT. 4 Cempaka Putih
Latar Belakang Sosial, Ekonomi, Demografi Lingkungan, dan Keluarga

 Status pernikahan : Menikah


 Jumlah anak :2
 Status ekonomi : Menengah kebawah
 Biaya Kesehatan : BPJS
 Lingkungan :
 Pasien Ny. S tinggal bersama kedua anaknya dan suaminnya dalam satu rumah. Ny. S
tinggal di kawasan pemukiman yang padat, terdiri dari satu lantai di mana terdapat sebuah
ruang keluarga dan dua buah kamar, sebuah dapur dan sebuah kamar kecil. Kebersihan
rumah cukup terjaga. Hubungan dengan kedua anaknya, suaminya serta tetangganya
tergolong baik karena Ny. S seorang yang peramah dan suka bergaul. Lingkungan tempat
tinggal Ny. S masuk dalam penilaian cukup memuaskan. Terdapat sebuah sumur di dapur
rumah. Namun tidak terdapat halaman rumah di rumah mereka. Jarak antar rumah 1 dan
rumah lainnya cukup berdekatan. Sampah keluarga langsung dibuang di tempat sampah
yang tersedia dirumah os.
Keluhan Utama
 Nyeri kepala sebelah kanan sejak 3 hari yll.

Keluhan Tambahan:
 Mual

Riwayat Perjalanan Penyakit:


 Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 3 hari yll. Keluhan tersebut disertai
dengan mual. Sekali berlangsung serangan biasanya ± 4 jam. Pasien mengatakan keluhan
muncul baru pertama kali dan dirasakan hilang timbul. Nyeri kepala dirasakan pada kepala
bagian kanan. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Pasien mengatakan beberapa hari ini
pasien sulit tidur dikarenakan harus membeli barang dagangan pada malam hari. Telinga
berdenging (-), kesemutan (-), lemah anggota tubuh (-).
 Faktor yang memperberat: memberat saat pasien duduk atau beranjak dari tidur.
 Faktor yang memperingan: jika pasien berbaring
Riwayat Penyakit Dahulu
 Keluhan yang sama sebelumnya (-)
 Riwayat trauma (-)
 Riwayat vertigo (-)
 Riwayat hipertensi (-)

Riwayat Penyakit keluarga:


 Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang sama.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum
 Keadaan umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : compos mentis
 Suhu : 36, 9°C
 Nadi : 82x/menit
 Pernafasan : 19x/menit
 Berat Badan : 58 kg
 Tinggi Badan : 155 cm
 Kesan gizi : baik
Pemeriksaan Fisik Head to Toe
 Kepala Bentuk : normocephal
Simetri : simetris
 Mata Conjungtiva : anemis (-/-)
Sklera : ikterik (-/-)
Reflex cahaya : +/+
 Hidung : tidak ada kelainan
 Telinga : tidak ada kelainan
 Mulut Bibir : lembab
Gusi : warna merah muda, perdarahan (-)
Lidah : merah, ulkus (-)
Tonsil : T1/T1, hiperemis (-)
 Leher : tak ada pembesaran KGB
Thorax :
 Jantung : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
 Paru : Vesikuler normal kanan/kiri, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Abdomen : Soepel, nyeri tekan (-), BU (+) normal.

Genitalia : dalam batas normal.


Ekstremitas :
 Ekstremitas Atas : akral hangat, edem (-), sianosis (-), CRT <2 detik
 Ekstremitas Bawah : akral hangat, edem (-), sianosis (-), CRT <2 detik 
Diagnosis
 Migren tanpa aura

Diagnosis Banding
 Tension Type Headache
 Nyeri Kepala Klaster
Penatalaksanaan
Non Farmakologi
 Self-monitoring untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi migrennya.
 Mengelola faktor pencetus secara efektif.
 Menghindari gaya hidup yang memperburuk migren
 Mempertahankan sleep hygiene yang baik.
 Mampu mengelola stress
Farmakologi
 Ibuprofen tablet 400 mg 3 x 1 tablet sehari.
 Ranitidin tablet 150 mg 3 x 1 tablet sehari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
 Migraine adalah nyeri kepala berulang dengan manifestasi serangan selama 4-72 jam.
Karakteristik nyeri kepala unilateral, berdenyut, intensitas sedang atau berat, bertambah
berat dengan aktivitas fisik yang rutin dan diikuti dengan mual dan/atau fotofobia dan
fonofobia. 1
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap migren ialah :
 Faktor pencetus
 Faktor familial

Klasifikasi
Secara umum dibagi menjadi dua:1
Migren dengan aura
 Suatu serangan nyeri kepala berulang dimana didahului gejala neurologi fokal yang
reversible secara bertahap 5-20 menit dan berlangsung kurang dari 60 menit.

Migren tanpa aura


 Nyeri kepala berulang dengan manifestasi serangan selama 4-72 jam. Karekteristik nyeri
kepala unilateral, berdenyut, intensitas sedang atau berat, bertambah berat dengan aktivitas
fisik yang rutin dan diikuti dengan nausea dan atau fotofobia dan fonofobia
Diagnosis
1. Anamnesis
 Pasien mengklain adanya pajanan yang menyebabkan iritasi kutaneus
 Onset dari gejala terjadi dalam beberapa menit sampai jam untuk DKI akut. DKI lambat
dikarakteristikkan oleh causa pajanannya, seperti benzalkonium klorida (biasanya terdapat
pada cairan disinfektan), dimana reaksi inflamasinya terjadi 8-24 jam setelah pajanan.
 Onset dari gejala dan tanda dapat tertunda hingga berminggu-minggu ada DKI kumulatif
(DKI Kronis). DKI kumulatif terjadi akibat pajanan berulang dari suatu bahan iritan yang
merusak kulit.
 Penderita merasakan sakit, rasa terbakar, rasa tersengat, dan rasa tidak nyaman akibat
pruritus yang terjadi.
Diagnosis
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik 
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang.
 CT scan dan MRI dapat dilakukan dengan indikasi tertentu, seperti: pasien baru pertama kali
mengalami sakit kepala, ada perubahan dalam frekuensi serta derajat keparahan sakit kepala,
pasien mengeluh sakit kepala hebat, sakit kepala persisten, adanya pemeriksaan neurologis
abnormal, pasien tidak merespon terhadap pengobatan,
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Analgetik dan OAINS
 Aspirin 500-1000 mg per 4-6 jam
 Ibuprofen 400-800 mg per 6 jam
 Paracetamol 500-1000 mg per 6-8 jam untuk terapi migraine ringan sampai sedang.
 Kalium diklofenak (powder) 50-100 mg perhari dosis tunggal

Antimuntah
 Antimuntah oral atau perektal dapat digunakan untuk mengurangi gejala mual dan muntah dan
meningkatkan pengosongan lambung.
 Metokloperamid 10 mg atau domperidon 10 mg oral dan 30 mg rektal.
Non Medikamentosa
 Pasien harus memperhatikan pencetus dari serangan migraine yang dialami, seperti kurang
tidur, setelah memakan makanan tertentu misalnya kopi, keju, coklat, MSG, akibat stress,
perubahan suhu ruangan dan cuaca, kepekaan terhadap cahaya terang, kelap kelip,
perubahan cuaca, dan lain-lain. 
BAB III
ANALISA KASUS

 Pada kasus ini, Ny. S, usia 32 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sebelah kanan sejak 3
hari yang lalu disertai mual. Diagnosis migraine tanpa aura ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik. Pada anamnesis didapatkan keterangan nyeri kepala sebelah kanan
sejak 3 hari yang lalu disertai mual. Sekali berlangsung serangan biasanya ± 4 jam. Keluhan
muncul baru pertama kali dan dirasakan hilang timbul. Nyeri kepala dirasakan pada kepala
bagian kanan. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk

 Berdasarkan anamnesis maka dapat disimpulkan penyakit yang diderita os adalah migraine
tanpa aura. Maka tindakan selanjutnya yang dapat diberikan pada pasien ini adalah :
Non Farmakologi
 Self-monitoring untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi migrennya.
 Mengelola faktor pencetus secara efektif.
 Menghindari gaya hidup yang memperburuk migren
 Mempertahankan sleep hygiene yang baik.
 Mampu mengelola stress.

Farmakologi
 Ibuprofen tablet 400 mg 3 x 1 tablet sehari.
 Ranitidin tablet 150 mg 3 x 1 tablet sehari.
DAFTAR PUSTAKA

1. Lionel Ginsberg, Neurology : Bab 11 Strokes, Lecture Notes, Eight Edition, 2005, pg 89-
97.
2. David Rubenstein, David Wayne, John Bradley, Kedokteran Klinis, Lecture Notes, Sixth
Edition, 2003, pg 101-103.
3. Mark H. Beers, MD, Andrew J. Fletcher, MB, Thomas V. Jones, MD (2003), The Merck
Manual of Medical Information. United States of America : Merck & CO, Inc. ,Second
Edition, pg 457-458.
4. Michael Eliasziw, James Kennedy, Micheal D. Hill, Alastair M. Buchan, Henry J.M.
Barnett, for the North American Symptomatic Catorid Endarterectomy Trial (NASCET)
Group, Early risk of stroke after a transcient ischemic attack in patients with internal
carotid artery disease, CMAJ, Mar. 30, 2004; 170 (7) pg 1105-1109.

Anda mungkin juga menyukai