Mikosis Superficial & Mikosis Kutaneus 2
Mikosis Superficial & Mikosis Kutaneus 2
MIKOSIS SUPERFICIAL
&
MIKOSIS KUTANEUS
A. MIKOSIS SUPERFISIAL
Pitiriasis Versikolor
Spesies Penyebab
Malassezia furfur
Malassezia globosa
Pitriasis Versikolor Malassezia restrica
Malassezia obtusa
Malassezia sympodialis
Malassezia sloffiae
Patologi
L
es
i
p
a
d
a
ku
lit
Gejala
2. Trichophytn
Berbentuk kapas-granula,banyak
sp
kelompok mikrokonidia, bulat
T. Menta-
berbentuk seperti anggur di cabang
grophytes
terminal, hifa bergelung/spiral banyak
dalam isolat primer. Makrokonidianya
juga berbentuk pensil
Tabel Morfologi Dermatofita
NO. GENUS/ MORFOLOGI DAN IDENTIFIKASI GAMBAR AKTUAL
SPESIES
3.
Trichophyto Menghasilkan koloni pipih yang
n sp bertekstur seperti bedak atau beludru
pada permukaan observasi berwarna
T. tonsurans cokelat, kemerahan jika dibalik.
4.
Microsporu Koloni permukaan putih, seperti kapas
m sp dan warna kuning tua jika kloni dibalik.
M. canis Berbentuk lonjong dan tidak khas
Makrokonidianya berbentuk kumparan
yang berujung runcing, melengkung,
atau berkait. dan terdiri atas 8-15 sel,
serta berdinding tebal.
Tabel Morfologi Dermatofita
NO. GENUS/ MORFOLOGI & IDENTIFIKASI GAMBAR AKTUAL
SPESIES
Kelembapan Kehangatan
Predisposisi genetik
• Epidemiologi : lebih tinggi terjadi pada daerah beriklim panas
dan lembab serta berpenduduk padat
• Pemakaian sepatu sehingga membuat kondisi hangat dan
lembab : Infeksi di kaki
• Sumber infeksi : tanah atau hewan yang terinfeksi pada kasus
dermatofit geofilik&zoofilik
• Antropofilik kontak langsung/benda mati yang tercemar :
handuk,baju,kamar mandi umum yang terkontaminasi,dan
benda lain yang serupa
Non-dermatofita
Dermatofita menghasilkan keratinases (enzim pemecah keratin) yang memungkinkan untuk invasi
jamur ke dalam jaringan keratin. Dinding sel dermatofita juga mengandung mannans (sejenis
polisakarida) yang dapat menghambat respon imun (T. rubrum mengandung mannans yang dapat
mengurangi proliferasi keratinosit).
Beberapa predisposisi yang memudahkan terjadinya TU yaitu kelembaban, trauma berulang pada kuku,
penurunan imunitas, gaya hidup (penggunaan kaos kaki dan sepatu tertutup terus-menerus, olahraga berlebihan
dan penggunaan tempat mandi umum). Peningkatan invasi jamur dapat terjadi pada pasien dengan defek pada
suplai vaskularisasi (akibat pertambahan usia, insufisiensi vena, penyakit arteri perifer, pasien
immunocompromised).
Invasi jamur dimulai dari permukaan lempeng kuku, celah lipatan kuku lateral, proksimal ataupun hiponikium
(distal kuku). Setelah terjadi perlekatan awal, jamur mengalami pertumbuhan, germinisasi dan penetrasi pada
jaringan kuku dan kondisi ini yang menyebabkan kuku rusak. Dapat terjadi onkomikosis sekunder dimana
infeksi terjadi setelah jaringan di sekitar kuku sudah terinfeksi seperti pada psoriasis atau trauma kuku.
Tinea unguium pada kuku kaki biasanya terjadi setelah tinea pedis, sedangkan tinea unguium
pada kuku tangan dikaitkan dengan tinea manus, tinea corporis dan tinea capitis.
Gambaran Klinis
●
Jamur menginvasi permukaan dorsal
●
Pola tinea unguium yang
●
Jamur masuk melalui kutikula kuku. Paling sering disebabkan oleh T.
lipatan kuku posterior kemudian mentagrophytes atau T. rubrum (pada
paling sering terjadi. anak), dan kadang disebabkan oleh
berpindah sepanjang lipatan
●
Infeksi dimulai dari stratum kuku proksimal menginvasi Acremonium, Fusarium dan
korneum daerah hiponikium matriks kuku.
Aspergiluus terreus.
●
Superfisial White Onychomycosis
(lipatan kuku) kemudian ●
Paling sering disebabkan oleh T. (SWO): Permukaan lempeng kuku yang
masuk ke subungual. rubrum. terinvasi jamur menunjukkan gambaran
●
Kadang tampak garis kuning ●
Selalu dikaitkan dengan keadaan putih seperti tepung/serbuk kapur dan
immunocompromised, banyak kadang mudah retak. Biasanya terjadi
pada pojok kuku yang pada kuku kaki, sering disebabkan oleh
berlanjut ke proksimal. ditemukan pada penderita HIV. T. mentagrophytes var. interdigitalis
●
Dapat mengenai satu atau dua Superfisial Black Onychomycosis
Sering dikaitkan dengan
●
●
kuku. (SBO): lempeng kuku berwarna hitam,
tinea pedis dan biasanya ●
Gambarannya berupa bintik putih disebabkan oleh T. rubrum var.
disebabkan oleh T. rubrum. di bawah lipatan kuku proksimal. nigricans atau kapang (mold
Scytalidium dimidiatum).
TINEA KORPORIS
Penyakit ini banyak diderita oleh orang-orang yang kurang mengerti kebersihan dan
banyak bekerja ditempat panas, yang banyak berkeringat serta kelembaban kulit
yang lebih tinggi. Predileksi biasanya terdapat dimuka, anggota gerak atas, dada,
punggung dan anggota gerak bawah.
Bentuk yang klasik dimulai dengan lesi-lesi yang bulat atau lonjong dengan tepi yang
aktif. Dengan perkembangan ke arah luar maka bercak-bercak bisa melebar dan
akhirnya dapat memberi gambaran yang polisiklis, arsiner, atau sinsiner. Pada
bagian tepi tampak aktif dengan tanda-tanda eritema, adanya papel-papel dan
vesikel, sedangkan pada bagian tengah lesi relatif lebih tenang. Bila tinea korporis ini
menahun tanda-tanda aktif jadi menghilang selanjutnya hanya meninggalkan
daerah-daerah yang hiperpigmentasi saja.
TINEA KRURIS
Penyakit ini memberikan keluhan perasaan gatal yang menahun, bertambah hebat
bila disertai dengan keluarnya keringat. Kelainan yang timbul dapat bersifat akut
atau menahun. Kelainan yang akut memberikan gambaran yang berupa makula yang
eritematous dengan erosi dan kadang-kadang terjadi ekskoriasis. Pinggir kelainan
kulit tampak tegas dan aktif.
Apabila kelainan menjadi menahun maka efloresensi yang nampak hanya makula
yang hiperpigmentasi disertai skuamasi dan likenifikasi. Gambaran yang khas adalah
lokalisasi kelainan, yakni daerah lipat paha sebelah dalam, daerah perineum dan
sekitar anus. Kadang-kadang dapat meluas sampai ke gluteus, perut bagian bawah
dan bahkan dapat sampai ke aksila.
Penyebab utama adalah Epidermofiton flokkosum, Trikofiton rubrum dan
T. mentografites
TINEA MANUS
Kelainan ini ditandai dengan lesi bersisik terasa gatal, kemerah – merahan,
alopesia yang kelabu dan kusam dan kadang – kadang terjadi klinis berat.
2. KERION
Biasanya terjadi di
masyarakat pedesaan
PATOFISIOLOGI
Trichophyton mentagrophytes
menyerang stratum korneum
dari epidermis dan folikel
rambut
permukaan kulit
2. Tipe Superfisial
• tampak sama seperti folikulitis oleh bakteri
• Rambut kusam dan rapuh
3. Tipe Circinata
• Sama seperti tinea circinata
• Aktif,terlihat antara batas vesiculopustul dan skala
pusat
Reaksi Trikofitid
A. SPESIMEN
Spain.