Anda di halaman 1dari 18

- ULUMUL HADITS -

Klasifikasi Hadits dari


Berbagai Aspek
(shahih, hasan dan dho’if)
SITI HAFIZHAH SUMADJI
2020203888104005
DAFTAR ISI
01 04
Latar Hadist
Belakang Hasan
Pengertian, Pembagian, kitab

02 05
Rumusan Hadist
Masalah Dho’if Pembagian,
Pengertian,
Pengamalan

03 06
Hadist Shahih Kesimpulan
Pengertian dan Pembagian
Latar
belakang
Ditinjau dari segi kualitasnya, hadits Kualitas keshahihan suatu hadits
terbagi menjadi dua yaitu, hadits merupakan hal yang sangat
Maqbul (hadits yang dapat diterima penting, terutama hadits-hadits
sebagai dalil) dan haditst Mardud yang bertentangan dengan hadits,
(hadits yang tertolak sebagai dalil). atau dalil lain yang lebih kuat.
Hadits Maqbul terbagi menjadi dua Dalam hal ini, maka kajian makalah
yaitu hadits Shahih dan Hasan, ini diperlukan untuk mengetahui
sedangkan yang termasuk dalam apakah suatu hadits dapat
hadits Mardud salah satunya adalah dijadikan hujjah syar’iyyah atau
hadits Dha’if. tidak.
RUMUSAN MASALAH

1 2 3
Apa yang Apa yang Apa yang
dimaksud dengan dimaksud dengan dimaksud dengan
hadist Shahih hadist Hasan hadist Dho’if
Hadits
Shahih
A. Pengertian Hadist Shahih
Hadits Shahih didefinisikan oleh
Kata shahih menurut bahasa dari kata Ibnu Ash Shalah, sebagai berikut :
shahha, yashihhu, suhhan wa “Hadits yang disandarkan kepada
shihhatan wa shahahan, yang menurut Nabi saw yang sanadnya
bahasa berarti yang sehat, yang bersambung, diriwayatkan oleh
selamat, yang benar, yang sah dan (perawi) yang adil dan dhabit
yang benar hingga sampai akhir sanad, tidak
ada kejanggalan dan tidak berillat”
Syarat sebuah hadist disebut
shahih Yang
Perawiny diriwayatkan
a Adil tidak syaz
Yang
Muttashil Perawiny diriwayatkan
sanadnya a Dhabit terhindar dari
Illat
Notes
:
Pembagian Hadist Shahih
A. Shahih li Dzatihi
yaitu hadis yang mencakup semua syarat-syarat atau sifat-sifat hadis maqbul secara sempurna,
dinamakan “shahih li Dzatihi” karena telah memenuhi  semua syarat shahih,dan tidak butuh dengan
riwayat yang lain untuk sampai pada puncak keshahihan, keshahihannya telah tercapai dengan
sendirinya.

ِ ‫ َعن أَبِي ُهريرَة ر‬، َ‫ َعن أَبِي ُزر َعة‬، ‫ َعن ُعمارَة ب ِن الْ َق ْع َق ِاع ب ِن ُش ْبرم َة‬، ‫ ح َّد َثنَا ج ِرير‬، ‫يد‬
َ َ‫ ق‬، ُ‫ضي اللَّهُ َع ْنه‬
‫ال‬ ٍ ‫ح َّد َثنَا ُقتيبةُ بن س ِع‬
َ َ َْ ْ ْ ْ َُ ْ ْ ََ ْ ٌ َ َ َ ُ ْ َْ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ‫ َجاء ر ُجل إِلَى ر ُس‬:
.‫ك‬ َ ‫ أ ُُّم‬: ‫ال‬
َ َ‫ص َحابَتي ؟ ق‬ َ ‫َّاس بِ ُح ْس ِن‬
ِ ‫َح ُّق الن‬ َ ‫ول اللَّه َم ْن أ‬ َ ‫ َف َق‬،  ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ يَا َر ُس‬: ‫ال‬ َ ‫ول اللَّه‬ َ ٌ ََ
‫ ثُ َّم أَبُوك‬: ‫ال‬
َ َ‫ ثُ َّم َم ْن ؟ ق‬: ‫ال‬
َ َ‫ ق‬. ‫ك‬ َ ‫ ثُ َّم أ ُُّم‬: ‫ال‬َ َ‫ ثُ َّم َم ْن ؟ ق‬: ‫ال‬
َ َ‫ ق‬. ‫ك‬َ ‫ ثُ َّم أ ُُّم‬: ‫ال‬
َ َ‫؟ ق‬    ‫ ثُ َّم َم ْن‬: ‫ال‬
َ َ‫ق‬

Hadis yang diriwayatkan dari Bukhari dan Muslim diatas, adalah salah satu hadis
shahih yang tidak terdapat ke-syaz-an maupun illat
Pembagian Hadist Shahih
A. Shahih li Gairihi
dinamakan hadis shahih li ghairihi karena predikat keshahihannya diraih melalui
sanad pendukung yang lain. Berikut contoh hadis shahih li ghairihi yang
diriwayatkan oleh at-Tirmidzi.

● ‫ول‬
ُ ‫ال َر ُس‬
َ َ‫ ق‬: ‫ال‬ َ َ‫ ق‬، ‫ َع ْن أَبِي ُه َرْي َرَة‬، ‫ َع ْن أَبِي َسلَ َم َة‬، ‫ َع ْن ُم َح َّم ِد بْ ِن َع ْم ٍرو‬، ‫ َح َّد َثنَا َع ْب َدةُ بْ ُن ُسلَْي َما َن‬، ‫ب‬
ٍ ْ‫َح ّدَ َثنَا أَبُو ُك َري‬
‫صالة‬ ِ ِ ِّ ِ‫ لَوال أَ ْن أَ ُش َّق علَى أ َُّمتِي ألَمرُتهم ب‬: ‫اللَّ ِه صلَّى اللَّه علَي ِه وسلَّم‬
َ ‫الس َواك ع ْن َد ُك ِّل‬ ْ ُ َْ َ ْ َ ََ َْ ُ َ
Hadis tersebut dinilai oleh muhaddisin sebagai hadis shahih li ghairihi sebagaimana
dijelaskan diatas. Pada sanad hadis tersebut, terdapat Muhammad bin ‘Amr yang dikenal
orang jujur, akan tetapi kedhabitannya kurang sempurna, sehingga hadis riwayatnya hanya
sampai ke tingkat hasan. Namun keshahihan hadis tersebut didukung oleh adanya hadis lain,
yang lebih tinggi derajatnya
Hadits
Hasan
A. Pengertian Hadist Hasan
Dengan demikian dapat dikatakan
Menurut pendapat Ibnu Hajar, ”Hadist bahwa hadis hasan adalah hadis
hasan adalah hadist yang dinukilkan yang memenuhi syarat-syarat hadis
oleh orang yang adil, yang kurang kuat shahih seluruhnya, hanya saja
ingatannya, yang muttasil sanadnya, semua perawi atau sebagiannya, 
tidak cacat dan tidak ganjil kurang  ke-dhabitan-nya dibanding
dengan perawi hadis shahih
Pembagian Hadist Hasan
Hadis Hasan terbagi atas dua, yang pertama hadis Hasan Lidzatihi,
adalah hadis yang dirinya sendiri telah memenuhi keriteria hasan
sebagaimana telah disebutkan, dan tidak memerlukan bantuan yang lain
untuk mengangkatnya kederajat hasan. Dan yang kedua yaitu hadis
Hasan Ligairihi, adalah hadis yang sanadnya ada rawi yang tidak diakui
keahliannya, tetapi dia bukanlah orang yang terlalu banyak kesalahan
dalam meriwayatkan hadis, kemudian ada riwayat dengan sanad yang
lain yang bersesuaian dengan maknanya
Contoh hadis hasan li gairihi
َ‫َن ْام َرأَةً ِم ْن بَنِي َف َز َارة‬
َّ ‫ أ‬: ‫ َع ْن أَبِ ِيه‬، َ‫ت َع ْب َد اللَّ ِه بْ َن َع ِام ِر بْ ِن َربِ َيعة‬
ُ ‫ قَال َس ِم ْع‬، ‫اص ِم بْ ِن عَُب ْي ِد اللَّ ِه‬
ِ ‫ َعن َع‬، ُ‫ح َّد َثنَا ُش ْعبة‬
ْ َ َ
ْ َ‫ك بَِن ْعلَْي ِن ؟" قَال‬ ِ ِ‫ك ومال‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ُ ‫ال رس‬
: ‫ال‬ َ َ‫ ق‬. ‫ َن َع ْم‬: ‫ت‬ َ َ ‫" أ ََرضيت م ْن َن ْفس‬: ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬ َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ ‫ َف َق‬. ‫ت َعلَى َن ْعلَْي ِن‬
ْ ‫َت َزَّو َج‬
)‫(رواه الترمذي‬. ُ‫َج َازه‬ َ ‫فَأ‬  
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari jalur Syu’bah dari ‘ashim bin
‘Ubaidillah,dari Abdillah bin Amir bin Rabi’ah, dari ayahnya bahwasanya
seorang wanita dari bani Fazarah menikah dengan mahar sepasang sandal.
Kemudian at-Tirmidzi berkata,”pada bab ini juga diriwayatkan (hadis yang
sama) dari ‘Umar, Abi Hurairah,Aisyah dan Abi Hadrad.”Jalur ‘Ashim
didha’ifkan karena buruk hafalannya, kemudian hadis ini dihasankan oleh at-
Tirmidzy melalui jalur riwayat yang lain
Kitab-kitab yang memuat hadist
Hasan
● a.   Sunan at-Tirmidzy
● b.  Sunan Abu Daud
● c.   Sunan ad-Dar Quthny
Hadits
Dho’if
A. Pengertian Hadist Dho’if
Secara Terminilogis, para ulama
Kata Dhaif menurut bahasa yang mendefinisikan secara berbeda-
berarti lemah, sebagai lawan dari beda. Akan tetapi pada dasarnya
Qawiy yang kuat. Sebagai lawan dari mengandung maksud yang sama,
kata shahih, kata Dhaif secara bahasa Pendapat An-Nawawi : “Hadist
berarti Hadist yang lemah, yang sakit yang didalamnya tidak terdapat
atau yang tidak kuat syarat-syarat Hadist Shahih dan
syarat-syarat Hadist Hasan
Pembagian Hadist Dho’if
1 2
Dhaif disebabkan karena tidak Dhaif karena terdapat cacat
memenuhi syarat pada perawinya
bersambungnya Sanad

Notes
: Dho’if karna cacat pada perawinya terbagi lagi
Dho’if karna sanad terbagi lagi menjadi beberapa menjadi: hadis maudhu’, hadis matruk. Hadis
hadis yaitu: Hadis muallaq, hadis mursal, hadis munkar, hadis majhul, hadis mubham, hadis syaz,
munqathi’ dan hadis mu’dhal hadis maqlub, hadis mudraj, hadis musahaf
Pengamalan Hadist Dho’if

Hadis dhaif pada dasarnya adalah tertolak dan tidak boleh diamalkan, bila
dibandingkan dengan hadis shahih dan hadis hasan. Namun para ulama 
melakukan pengkajian terhadap kemungkinan dipakai dan diamalkannya hadis
dhaif, sehingga terjadi perbedaan pendapat diantara mereka
Ada tiga pendapat dikalangan ulama mengenai
penggunaan hadis dhaif:
a. Hadis dhaif tidak bisa diamalkan secara mutlak, baik mengenai fadhail a’mal maupun ahkam.
pendapat ini diperpegangi oleh Yahya bin Ma’in, Bukhari dan Muslim, Ibnu Hazm, Abu Bakar
ibn Araby.

b. Hadis dhaif bisa digunakan secara mutlak, pendapat ini dinisbatkan kepada Abu Daud dan
Imam Ahmad. Keduanya berpendapat bahwa hadis dhaif lebih kuat dari ra’yu perorangan

c. Sebagian ulama berpendapat bahwa Hadis dhaif bisa digunakan dalam masalah fadhail mawa’iz
atau yang sejenis bila memenuhi beberapa syarat
Kesimpulan
Dari beberapa uraian diatas, maka dapatlah diambil beberapa kesimpulan.
1. Hadits shahih merupakan hadits yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang
sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yanga adil dan dhabit hingga sampai akhir
sanad tidak ada kejanggalan dan tidak berikat. Hadits shahih ini juga terbagi menjadi dua macam
yaitu shahih lizathihi dan shahih lighairi.

2. Hadits hasan merupakan hadits yang dinukilkan leh orang yang adil, tapi kurang kuat ingatannya
yang muttasil sanadnya, tidak cacat dan tidak ganjil. Hadits hasan ini juga terbagi menjadi dua
yaitu: Hadits Shahih lizathihi dan Hadits Shahih li-ghairihi

3. Hadits Dhaif adlah, Hadits yang didalamnya tidak terdapat syarat-syarat hadits shahih dan hadits
hasan. Atau dapat juga diartikan hadits yang kehilangan, satu syarat atau lebih dari syarat-syarat
hadits shahih atau hadits hasan
‫شكرا كثيرا‬
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai