ara: Sastra Ba
tak
Oleh Kelompok 2
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Anggota Kelompok 2:
1. Bintang Raphael Cornelius - 13010120140056
2. Linda Febriyanti - 13010120140058
3. Tixma Dias Pramukti - 13010120140105
4. Agnes Guiretia - 13010120140111
5. Vatrischa Putri Nur. S. - 13010120140131
6. Putra Satya Haprabu - 13010120140145
Apa dan bagaimana sih,
Sastra Batak itu?
Suku Batak,
Suku Batak adalah salah satu suku di Indonesia yang
tinggal di provinsi Sumatera Utara. Secara Geografis di
Provinsi Sumatera Utara, Suku Batak terdiri dari 5 etnis, yaitu
Batak Toba (Tapanuli Utara), Batak Simalungun, Batak
Karo, Batak Mandailing, Batak Angkola (Tapanuli Selatan),
dan Batak Pakpak (Dairi) yang tiap etnisnya memiliki bahasa
dan karakteristik yang berbeda-beda.
Bagaimana Sastra Batak itu?
Contohnya ialah:
Legenda Patung Sigale- Gale di Tomok, Kabupaten Samosir
Menceritakan tentang seorang Raja di Samosir yang bernama Raja Rahat
dan mempunyai anak yang bernama Raja Manggale yang gugur saat perang
wilayah di Samosir
Legenda Siraja Batak
Menceritakan asal muasal orang Batak yang kini sudah menyebar
membuat 6 sub etnis Batak yaitu Batak Toba, Batak Simalungun,
Batak Angkola, Batak Pakpak Dairi, Batak Mandailing, dan Batak Karo
3.) Andung-Andung
Andung-Andung adalah sebuah bentuk nyanyian yang bernuansa kesedihan atau
ratapan seorang pada suatu kondisi yang menyayat hati atau kemalangan.
Contoh:
Marsirang ma hita hape, Sinirang ni hamatean i … Berpisahlah kita padahal,
dipisah oleh kematian itu … ‘Ternyata kita harus berpisah … oleh kematian …’
Contoh:
Kisah Mardan.
Kisah si Mardan ini mengisahkan sebuah keluaga di Porsea Kabupaten Toba yang
hidupnya sangat susah, dalam keluarga tersebut memiliki anak yang bernama Mardan.
Yang karena kemiskinan, ia pun merantau ke kota. Namun, setelah merantau, ia tidak
mengakui ibu dan adiknya. Lalu ibunya berdoa kepada tuhan untuk menegur si
Mardan.
Tokoh Pelopor Sastra Batak:
1. Sitor Situmorang
Sitor Situmorang adalah seorang penyair kelahiran
2 Oktober 1924 di Desa Harianboho, sebelah
barat Danau Toba, Sumatra Utara. Beliau banyak
menampilkan corak simbolik dalam sajak-
sajaknya.
Beberapa karya sastra yang telah diterbitkannya
adalah Surat Kertas Hijau (1953), Dalam Sajak
(1955), Wajah Tak Bernama (1955), Drama
Jalan Mutiara (1954) dan yang paling fenomenal
adalah karya esai Sastra Revolusioner (1965)
2. Achmad Rivai Nasution
Achmad Rivai Nasution adalah penulis
kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara,
tanggal 9 Pebruari 1935, yang memiliki
nama pena Dev Vareyra. Sajak- sajaknya
dimuat dalam antologi Kande (1982), Nafas
Tanah Rencong (1992),Banda Aceh (1993),
Kumpulan sajak dan cerpennya yang telah
diterbitkan adalah Melalui Api (1992).
3. Tilhan Oberlin Gultom
Tilhang Oberlin Gultom adalah seniman
pendiri dari Opera Batak bernama Opera
Tilhang (1920-1970). Pria kelahiran Desa
Sitamiang, Pulau Samosir ini telah mencipta
360 lagu, 12 tumba dan 24 judul drama.
Beberapa karyanya adalah “Pulo Batu”
mengisahkan perlawanan Sisingamangaraja XII
dan “Perempuan di Pinggir Danau” tentang
keserakahan manusia khususnya orang
Batak dalam mengeksploitasi Danau Toba.
Fungsi Sastra Batak:
Dalam perkembangannya, sastra batak sangat erat hubungannya dengan alam dan
masyarakat sekitar. Karya sastra Batak juga mengandung arti kiasan atau
perumpamaan. Dalam setiap karya sastra batak mengandung nilai dan makna
kebudayaan setempat. Misalnya, pepatah yang mengandung nilai rohani yang
mendalam. Dalam adat dan kebudayaan Batak menganut sistem patrilineal dimana
marga diwariskan melalui keturunan laki-laki. Bukan hanya marga, kesenian dan
tradisi adat masyarakat Batak sangat dijaga dan diwariskan secara turun-temurun.
Daftar Pustaka
Sihaloholistick. 2014. “Sastra Daerah: Sastra Budaya Batak Toba”.
https://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/sastra-budaya-batak-toba?quicktabs_2=1&quicktab
s_1=1 .
Diakses pada 26 Maret, 2021.
Silitonga Chandra. 2018. “ TRADISI OPERA BATAK PADA MASYARAKAT BATAK TOBA”
TRADISI OPERA BATAK PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: KAJIAN KONTINUITAS DAN PER
UBAHAN SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN OLEH ADI CANDRA S
.[ Diakses pada 26 Maret, 2021]