Anda di halaman 1dari 21

PERTEMUAN V

MANAJEMEN PERUBAHAN

RESISTENSI PERUBAHAN
ORGANISASI DAN SOLUSI
MENGATASINYA
1. KONSEP RESISTENSI
 Resistensi perubahan; reaksi alamiah terhadap
sesuatu yang menyebabkan gangguan dan
hilangnya keseimbangan (equilibrium).
 Resistensi perubahan; kecenderungan bagi
pekerja untuk tidak ingin berjalan seiring dengan
perubahan organisasi, baik oleh ketakutan
individual atas sesuatu yang tidak diketahui atau
kesulitan organisasi.
Resistensi terhadap
perubahan adalah respons
emosional atau perilaku
terhadap perubahan kerja
riil atau imajinatif
Sifat Resistensi
 Resistensi bersifat Jelas (Overt) terhadap
perubahan organisasi dilakukan melalui
memo, rapat, pertukaran satu per satu, dan
sarana umum lainnya.
 Resistensi bersifat tersembunyi (covert)
dapat berjalan tanpa pemberitahuan
sampai merusak proyek perubahan
Respon yang bersifat negatif terhadap perubahan
melalui beberap fase:
 Stability (stabilitas)
 Immobilization (tidak bergerak)
 Denial (penolakan)
 Anger (kemarahan)
 Bargaining
 Depression (tekanan)
 Testing (Pengujian)
 Acceptance (penerimaan)
Respon yang bersifat positif terhadap perubahan melalui
beberap fase:
 Uninformed optimism (suatu perasaan optimisme,
 Informed pessimism (timbulnya pernyataan optimisme terhdap perubahan
 Helpful realism (tumbuhanya kesadaran bahwa perubahan merupakan
realitas yang harus dihadapi
 Informed optimism(keberanian untuk menyatakan optisme terhadap
perubahan, dan
 Completion (menunjukkan kesedian turut serta dalam proses perubahan.
Penyebab munculnya resistensi dalam perubahan
 Stabilitas struktural
 Suboptimasi
 Kultural organisasi
 Norma Kelompok
TEORI MENGATASI RESISTENSI DALAM PERUBAHAN

Pendekatan Kotter & Schlesinger untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan


Komunikasi Partisipasi Fasilitas Negosiasi Manipulasi Paksa

1. Berikan informasi 1. Ajak/libatkan 1. Explore area 1. Negosiasikan 1. Gunakan 1. Paksa secara


tentang perubahan kelompok- resistensi baik formal kekuasaan- eksplit
2. Berikan alasan- kelompok yang 2. Bujuk untuk maupun nonformal kekuasaan untuk 2. Ancam akan
alasan logis "Kalah" dan merasa bergabung 2. Gunakan memanipulasi mencabut imbalan
(rasional) dirugikan 3. Fasilitas arbitrase (pihak ke- kepatuhan 3. Beri surat teguran
3. Edukasikan 2. Partisipasikan perubahan sikap dan 2. Kombinasikan untuk menghentikan
manifest dalam mengambil perilaku ancaman dengan kontrak
4. Lakukan keputusan imbalan
perdebatan 3. Peroleh
komitmen dari
kelompok yang
Strategi untuk memperoleh kekuasaan dalam menciptakan
perubahan Menurut French & Revan (1958)
 Dapatkan “sponsor” yang berkuasa
 Dapatkan bos/atasan yang berkuasa
 Bentuk aliansi dengan orang-orang berpengaruh
 Bangun koalisi
 Dapatkan dukungan dari rekan-rekan
 Bangun hubungan dengan kelompok yang mampu melakukan perubahan
 Kelilingi diri dengan kalangan ahli dan setia
 Publikasi keberhasilan
 Lakukan kontrol terhdap sumber-sumber daya bernilai.
 Dapatkan promosi
 Bangun keahlian pada area yang penting
 Pindah ke unit yang lebih penting
 Bangun citra yang lebih tepat
 Hindari anggota yang ternoda
 Tampil sangat diperlukan
 Tampak terlihat
 Bersahabat
TINGKAT RESISTENSI
 ACCEPTANCE
 INDIFFERENCE
 PASSIVE RESISTANCE
 ACTIVE RESISTENCE
SUMBER TIMBULNYA TANTANGAN /PENOLAKAN INDIVIDU
TERHADAP PERUBAHAN MENURUT ROBBINS (DALAM WINARDI,
2005:7
RESISTENSI INDIVIDU
 KETAKUTAN ATAS HAL YANG TIDAK DIKETAHUI
 ANCAMAN TEHADAP HUBUNGAN SOSIAL
 KEBIASAAN
 PROSES INFORMASI SELEKTIF
 KECENDERUNGAN INDIVIDU TERHADAP PERUBAHAN
 IKLIM KETIDAKPERCAYAAN
 KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN
 GANGGUAN TRADISI BUDAYA DAN ATAU
HUBUNGAN KELOMPOK
 KONFLIK KEPRIBADIAN
 KURANGNYA KEBIJAKSANAAN DAN / ATAU
WAKTU TIDAK TEPAT
 SISTEM PENGHARGAAN TIDAK MEMPERKUAT
RESISTENSI ORGANISASI
 KELAMBATAN STRUKTURAL
 KELAMBATAN KELOMPOK KERJA
 TANTANGAN TERHADAP KESEIMBANGAN KEKUATAN
 USAHA PERUBAHAN SEBELUMNYA TIDAK BERHASIL
 ANCAMAN TERHADAP KEAHLIAN
 ANCAMAN TERHADAP ALOKASI SUMBER DAYA YANG SUDAH ADA
BAHAYA RESISTENSI YANG TIDAK TERATASI

 RESISTENSI BERSIFAT MENJALAR


ATAU MENULAR
 RESISTENSI BERSIFAT
MELUMPUHKAN
 RESISTENSI BERSIFAT MERINTANGI
ALASAN KARYAWAN DAPAT MENOLAK PERUBAHAN

 MEREKA TIDAK INGIN MENINGGALKAN


POSISI SEKARANG
 MEREKA TIDAK BERJALAN SEARAH
DENGAN ORGANISASI
 MEREKA TIDAK INGIN PERGI MELALUI
PROSES PERUBAHAN
 MEREKA TIDAK MELIHAT BAHWA ADA
RENCANA PERUBAHAN
STRATEGI MENGATASI RESISTENSI
 Membentuk dinamika politik
 Mendidik angka kerja
 Mengikut sertakan pekerja pada usaha
perubahan
 Menghargai perilaku konstruksi
 Menciptakan organisasi pembelajaran
 Memperhitungkan situasi
TAKTIK MENGATASI RESISTENSI
 PENDIDIKAN DAN KOMUNIKASI
 PARTISIPASI DAN KETERLIBATAN
 FASILITAS DAN DUKUNGAN
 NEGOSIASI DAN KESEPAKATAN
 MANUPULASI DAN MEMILIH
 PEMAKSAAN EKSPLISIT DAN IMPLISIT
Hal yang Perlu dipertimbangKan dalam merencanakan
komunikasi :
 Siapa Target group yang harus menerima komunikasi
 Apakah yang harus dikomunikasikan
 Apakah kombinasi komunikasi satu arah dan dua
arah harus direncanakan
 Gaya komunikasi apa yang harus digunakan dan
apakah harus sama semua kelompok
 Apakah pesan yang telah dikomunikasikan kepada
mereka yang terpengaruh perubahan dapat
merasakan
 Modal komunikasi apa yang harus dipergunakan.

Anda mungkin juga menyukai