MANAJEMEN PERUBAHAN
RESISTENSI PERUBAHAN
ORGANISASI DAN SOLUSI
MENGATASINYA
1. KONSEP RESISTENSI
Resistensi perubahan; reaksi alamiah terhadap
sesuatu yang menyebabkan gangguan dan
hilangnya keseimbangan (equilibrium).
Resistensi perubahan; kecenderungan bagi
pekerja untuk tidak ingin berjalan seiring dengan
perubahan organisasi, baik oleh ketakutan
individual atas sesuatu yang tidak diketahui atau
kesulitan organisasi.
Resistensi terhadap
perubahan adalah respons
emosional atau perilaku
terhadap perubahan kerja
riil atau imajinatif
Sifat Resistensi
Resistensi bersifat Jelas (Overt) terhadap
perubahan organisasi dilakukan melalui
memo, rapat, pertukaran satu per satu, dan
sarana umum lainnya.
Resistensi bersifat tersembunyi (covert)
dapat berjalan tanpa pemberitahuan
sampai merusak proyek perubahan
Respon yang bersifat negatif terhadap perubahan
melalui beberap fase:
Stability (stabilitas)
Immobilization (tidak bergerak)
Denial (penolakan)
Anger (kemarahan)
Bargaining
Depression (tekanan)
Testing (Pengujian)
Acceptance (penerimaan)
Respon yang bersifat positif terhadap perubahan melalui
beberap fase:
Uninformed optimism (suatu perasaan optimisme,
Informed pessimism (timbulnya pernyataan optimisme terhdap perubahan
Helpful realism (tumbuhanya kesadaran bahwa perubahan merupakan
realitas yang harus dihadapi
Informed optimism(keberanian untuk menyatakan optisme terhadap
perubahan, dan
Completion (menunjukkan kesedian turut serta dalam proses perubahan.
Penyebab munculnya resistensi dalam perubahan
Stabilitas struktural
Suboptimasi
Kultural organisasi
Norma Kelompok
TEORI MENGATASI RESISTENSI DALAM PERUBAHAN