Anda di halaman 1dari 60

KONSEP TABARUK

DALAM ISLAM
MUHAMMAD BAHRUL ULA, S.Pd. S.Ag
DEFINISI TABARUK

Tabaruk diambil dari kata berkah, yang


substansinya adalah bertambah dan
berkembang.
Tabaruk adalah mencari tambahan dan
perkembangan dari sesuatu yang menjadi
sarana tabaruk.
AL-QUR’AN DAN TABARUK

Dan jadikanlah sebagian maqam


Ibrahim tempat shalat.
AL-QUR’AN DAN TABARUK

Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka:


"Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah
kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat
ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan
keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa
oleh Malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.
AL-QUR’AN DAN TABARUK

Pergilah kamu dengan membawa baju


gamisku ini, lalu letakkanlah dia ke wajah
ayahku, nanti ia akan melihat kembali. (93).
Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira
itu, maka diletakkannya baju gamis itu ke
wajah Yakub, lalu kembalilah dia dapat
melihat. (96)
KHILAFIYAH SUNNI - WAHABI
NO TABARUK SUNNI WAHABI

01 TABARUK DENGAN DZAT BOLEH BOLEH


PARA NABI SEPERTI
KERINGAT DAN BAJU
MEREKA
02 TABARUK DENGAN TEMPAT BOLEH SYIRIK
PARA NABI DAN TEMPAT
YANG PERNAH DISENTUH
OLEH MEREKA
03 TABARUK DENGAN DZAT BOLEH SYIRIK
DAN PENINGGALAN ORANG
SHALIH
RAMBUT NABI 

Rasulullah  menyuruh tukang pangkas


rambutnya, untuk mencukur rambut bagian
kanan dan kirinya, lalu rambut-rambut itu
dibagi-bagikannya kepada para sahabat
RAMBUT NABI 

Sahabat Khalid bin Walid  bertabaruk


dengan rambut ubun-ubun Rasulullah ,
ditaruh di dalam kopiahnya untuk
kemenangan perang. Setiap peperangan, ia
selalu menang.
LUDAH NABI 
Para
sahabat 
bertabaruk
dengan air
sumur
Bidha’ah,
yang pernah
diludahi
oleh Nabi 
DAHAK NABI 

Setiap Rasulullah  berdahak, pasti dahak


beliau jatuh ke tangan salah seorang sahabat
yang menangkapnya, lalu ia gosokkan ke wajah
dan kulitnya.
KERINGAT NABI 

Sahabat Ummu Sulaim mengambil


keringat Nabi  dan menaruhnya ke
dalam botol, sebagai minyak wangi.
DARAH NABI 

Abdullah bin Zubair  bertabaruk, meminum darah


bekam Nabi , sehingga menjadikan tubuhnya
sangat kuat.
AIR SENI NABI 

Barokah, pelayan Ummu Salamah (istri Nabi ),


bertabaruk dengan menimun air seni Nabi  yang
akan menjadi pelindungnya dari api neraka.
TABARUK TIDAK SYIRIK

Dalam hadits-hadits di atas,


para sahabat bertabaruk
dengan air wudhu, ludah,
dahak, darah, keringat dan air
seni Nabi , dan Nabi  pun
tidak melarangnya, pertanda
bahwa tabaruk memang bukan
syirik ketika dilakukan oleh
seorang Mukmin sepanjang
masa.
MENCIUM MAKAM NABI 

Sahabat Abu Ayyub al-Anshari


, bertabaruk dengan mencium
makam Nabi 
MENCIUM MAKAM NABI 

Sanad hadits Abu


Ayyub al-Anshari
shahih, tetapi
Wahabi bermain-
main dengannya
MENCIUM MAKAM NABI 

Imam Ahmad bin Hanbal


membolehkan bertabaruk
dengan cara mengusap
dan mencium mimbar dan
makam Nabi  dengan
maksud taqarub kepada
Allah 
TANGAN MENYENTUH NABI 

Abdurrahman bin Razin,


ulama tabi’in, bertabaruk
dengan mencium tangan
sahabat Salamah bin al-
Akwa’ , yang pernah
disentuh dan dibai’at
Rasulullah 
TANGAN MENYENTUH NABI 

Tsabit al-Bunani,
ulama tabi’in,
mencium tangan
sahabat Anas bin
Malik , yang
pernah menyentuh
Rasulullah 
TANGAN DAN KAKI NABI 

Sahabat Wazi’ bin


Amir , mencium
kedua tangan dan
kedua kaki Nabi 
TANGAN DAN KAKI ORANG SHALEH

Sahabat Ali bin


Abi Thalib ,
mencium tangan
dan kedua kaki
sahabat Abbas ,
paman Nabi 
TANGAN DAN KAKI ORANG SHALEH

Imam Muslim mencium wajah


gurunya al-Imam al-Bukhari, lalu
meminta restu untuk mencium
kedua kaki al-Imam al-Bukhari.
BENDA DISENTUH TANGAN
YANG DISENTUH NABI 

Abu al-Aliyah, ulama salaf, mencium


apel pemberian sahabat Anas bin
Malik , sahabat Nabi 
KITAB KHUSUS TENTANG MENCIUM
TANGAN DAN KAKI

Al-Imam al-Hafizh
Abu Bakar bin al-
Muqri’ al-
Ashbahani (w. 381
H) menulis kitab
khusus tentang
mencium tangan,
berjudul al-
Rukhshah fi
Taqbil al-Yad.
KITAB KHUSUS TENTANG MENCIUM
TANGAN DAN KAKI

Al-Imam al-Hafizh
Abu Sa’id Ibnu al-
A’rabi (w. 381 H)
menulis kitab
khusus tentang
mencium tangan,
berjudul al-Qubal
wa al-Mu’anaqah
wa al-Mushafahah
KITAB KHUSUS TENTANG MENCIUM
TANGAN DAN KAKI

Al-Imam Abu al-


Fadhl Abdullah bin
Muhammad al-
Shiddiq al-Ghumari
(w. 1990) menulis
kitab khusus
tentang mencium
tangan dan kaki,
berjudul I’lam al-
Nabil bi-Jawaz al-
Taqbil.
BERKAH AIR HUJAN

Sahabat Ibnu Abbas ,


bertabaruk dengan air
hujan dengan cara
menghujankan pelana dan
baju-bajunya.
BOLEHKAH BERTABARUK DENGAN
SELAIN RASULULLAH ?

JELAS BOLEH
AIR WUDHU KAUM MUSLIMIN

Rasulullah  bertabaruk dengan air


wudhu kaum Muslimin dengan cara
menyuruh mengambilkan air dari tempat
bersesuci kaum Muslimin lalu
meminumnya karena mengharap berkah
kaum Muslimin.
AIR WUDHU KAUM MUSLIMIN

Rasulullah  bertabaruk
dengan air wudhu kaum
Muslimin dengan cara
menyuruh mengambilkan
air dari tempat bersuci
kaum Muslimin lalu
meminumnya karena
mengharap berkah kaum
Muslimin.
UNTA NABI SHALEH 
Rasulullah 
melarang para
sahabat
mengambil air
dari daerah
kaum Tsamud
yang diazab oleh
Allah, dan
memerintahkan
mereka
mengambil air
tempat minum
unta Nabi Sholeh

BOLEHKAH BERTABARUK DENGAN
MAKAM ORANG SHALEH?

JELAS BOLEH
MAKAM NABI 

Pada musim paceklik, para sahabat bertabaruk


dengan makam Nabi , dengan cara membuatkan
lubang dari makam itu ke langit, sehingga antara
makam dan langit tidak ada atap yang
menghalanginya. Sehingga setelah itu, hujan pun
turun dengan lebat sekali, rerumputan tumbuh
dengan subur dan unta-unta menjadi sangat gemuk
MAKAM ABU HANIFAH

Imam al-Syafi’i bertabaruk dengan makam


al-Imam Abu Hanifah, ketika ada hajat,
beliau menunaikan sholat dua raka’at, lalu
berziarah ke makam Abu Hanifah dan
berdoa di sana, dan hajatnya segera
dikabulkan oleh Allah.
MAKAM AHLUL BAIT

Al-Imam al-Hafizh Ibnu Hibban, pengarang


Shahih Ibn Hibban, ketika menghadapi
kesulitan, berziarah ke makam Sayyidina Ali
ar-Ridha bin Musa al-Kazhim, berdoa di
sampingnya, dari selalu dikabulkan oleh Allah.
MAKAM AHLUL BAIT

Al-Imam Abu Ali al-Khallal, guru para ulama


madzhab Hanbali, setiap ada problem, bertabaruk
dengan berziarah ke makam Sayyidina Musa al-
Kazhim bin Ja’far as-Shadiq dan bertawasul
dengannya, sehingga Allah memudahkan
keinginannya.
MAKAM AHLUL BAIT

Imam Ibnu Khuzaimah, ulama salaf dan


pengarang kitab Shahih Ibn Khuzaimah,
bertabaruk dengan berziarah dan berdoa di
depan makam Sayidina Ali ar-Ridha bin Musa
al-Kazhim di Thus
MAKAM AHLUL BAIT

Di pintu al-Bardan, Baghdad ada makam


cucu Sayidina Ali bin Abi Thalib .
Masyarakat Muslim bertabaruk dengan
berziarah ke sana, agar hajat segera
dikabulkan.
MAKAM AHLI HADITS

Al-Imam Abu Ali an-Naisaburi, guru al-Imam al-


Hakim pengarang kitab al-Mustadrak bertabaruk
dengan berziarah dan berdoa di makam Imam
Yahya bin Yahya sesuai dengan petunjuk Nabi 
melalui mimpinya.
MAKAM WALI ALLAH

Menurut al-Imam al-Dzahabi,


makam Ibnu Zirak banyak
diziarahi orang dengan tujuan
tabaruk
MAKAM WALI ALLAH

Imam Ibrahim al-Harbi, murid al-Imam


Ahmad bin Hanbal berkata: “Makam Ma’ruf
al-Karakhi penawar yang mujarab”.
Maksudnya, berdoa di sampingnya,
mempermudah terkabulnya permohonan.
MAKAM ORANG SHALEH

Makam orang-
orang shaleh
mengalirkan
berkah bagi
peziarahnya.
MAKAM ORANG SHALEH

Al-Imam al-Hafizh al-Dzahabi:


“Makam para wali itu berkah,
berdoa di sana memudahkan
terkabulnya doa.”
MAKAM ORANG SHALEH

Al-Imam al-Hafizh Abdul Ghani bin


Sa’id al-Maqdisi al-Hanbali
bertabaruk dengan makam Imam
Ahmad bin Hanbal, ketika terkena
bisul tidak sembuh-sembuh begitu
lama. Ia usapkan tangan itu ke
makam Imam Ahmad, lalu sembuh
dan tidak kambuh lagi
MAKAM ORANG SHALEH

Al-Imam al-Hafizh al-Khathib al-


Baghdadi (w. 463 H), pengarang Tarikh
Baghdad, bertabaruk dengan makam
Imam Bisyr al-Hafi, ulama shufi dan
wali Allah, agar dimakamkan di
samping makam beliau
MAKAM ORANG SHALEH

Pada masa Ibnu Taimiyah


(abad ke-7 dan 8 H),
banyak ulama yang ahli
ibadah dan memiliki
karomah memilih berdoa
dan beribadah kepada
Allah di depan makam
orang-orang shaleh
BAJU ORANG SHALEH

Imam al-Syafi’i bertabaruk dengan air rendaman


baju al-Imam Ahmad bin Hanbal. Baju tersebut
dipakai oleh Imam Ahmad ketika disiksa oleh
penguasa Bani Abbasiyah dalam tragedi mihnah
kemakhlukan al-Qur’an
TEMPAT ORANG SHALEH

Al-Imam al-Hafizh al-Mujtahid


Taqiyuddin as-Subki bertabaruk
dengan tempat duduk al-Imam
an-Nawawi ketika mengajar di
Madrasah Darul Hadits al-
Asyrafiyyah, dengan cara
mengguling-gulingkan wajah dan
jenggotnya pada tempat tersebut
TANAH MAKAM WALI ALLAH

Mengambil debu makam para ulama,


syuhada dan orang shaleh untuk tujuan
tabaruk, hukumnya boleh dan bukan bid’ah
yang diharamkan.
TANAH MAKAM ORANG SHALEH

Kaum Hanabilah bertabaruk dengan


tanah kuburan al-Syarif Abu Ja’far al-
Hasyimi al-Hanbali dan membacakan
ribuan kali khataman al-Qur’an di
makamnya, tanpa ada ulama yang
membid’ahkan dan melarangnya.
TANAH KUBURAN IBNU TAIMIYAH
Para
pengagum
Ibnu
Taimiyah
bertabaruk
dengan tanah
kuburan Ibnu
Taimiyah
untuk
kesembuhan
sakit mata.
SAYIDINA UMAR  DAN TABARUK

Sebagian kelompok ada yang berasumsi bahwa Sayidina


Umar bin al-Khatthab  melarang tabaruk dengan
atsar/peninggalan orang-orang shaleh, dengan dasar, hadits
mauquf riwayat Ibnu Abi Syaibah dan lain-lain, ketika
melihat orang-orang mengunjungi masjid yang pernah
ditempati Rasulullah  shalat, Umar berkata: “Begitulah
Ahlul-Kitab itu celaka, menjadikan peninggalan para nabi
sebagai gereja.”
SAYIDINA UMAR  DAN TABARUK

Pernyataan Sayidina Umar bin al-Khatthab 


tersebut, bukan dimaksudkan melarang tabaruk
dengan atsar orang-orang shaleh, akan tetapi
Umar tidak suka orang-orang berziarah tanpa
menunaikan sholat di situ, atau khawatir
persoalannya disalahpahami oleh sebagian orang
dan dianggapnya sebagai perkara wajib.
SAYIDINA UMAR  DAN TABARUK

Umar  berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimana


seandainya maqam Ibrahim ini kita jadikan
tempat sholat?” Lalu turunlah ayat: “Dan
jadikanlah maqam Ibrahim sebagai tempat
sholat.”
SAYIDINA UMAR  DAN TABARUK

Ketika penaklukan Baitul Maqdis di Palestina,


Sayidina Umar  menunaikan sholat di tempat
Rasulullah  menunaikan sholat.
SAYIDINA UMAR  DAN TABARUK

Umar  sangat memperhatikan Masjid Quba’,


masjid yang sering didatangi Rasulullah 
Umar : “Seandainya Masjid Quba’ ada di
tempat yang jauh, tentu kita akan
mendatanginya dengan mengendarai unta.”
SAYIDINA UMAR  DAN TABARUK

Umar  sangat
memperhatikan talang rumah
Abbas, yang pernah ditaruh
oleh Rasulullah 
WAHABI ANTI ATSAR RASULULLAH ,
TETAPI PRO ATSAR ULAMA WAHABI
WAHABI ANTI ATSAR RASULULLAH ,
TETAPI PRO ATSAR ULAMA WAHABI

Pena terakhir Syaikh Utsaimin yang


dikeramatkan kaum Wahabi
WAHABI ANTI ATSAR RASULULLAH ,
TETAPI PRO ATSAR ULAMA WAHABI

Wahabi yang mengkafirkan acara


maulid dan haul, ternyata menggelar
haul Syaikh Utsaimin

Anda mungkin juga menyukai