Anda di halaman 1dari 16

PEDAGOGIK ( ilmu

mendidik )
DRA. AAS SARASWATI, M.PD /
ACEP RONI HAMDANI, M.PD
Kedewasaan
Dalam Memilih
Pasangan
Untuk Menjadi
Bekal
Pendidikan
Anak
KELOMPOK 5
Lutfiah Nur (205060042) Tsaniya Aghniya
(205060033)

Eva Oktavia (205060006)


Annisa Nurfitriani
(205060026)

Zalfa Luthfiyah (205060015)

Linka Rizky Magfira


(205060003)
Sofia Khaerunnisa
(205060030)
BATAS BATAS PENDIDIKAN
“Pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang
dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan
agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan
orang lain. Dalam melaksanakan pendidikan akan terkait beberapa unsur diantaranya:
Tujuan pendidik,anak didik sebagai subyek dan dibimbing. Pendidik sebagai orang
yang membimbing, alat pendidikan, dan lingkungan pendidikan. untuk mencapai
tujuan Pendidikan pendidik tidak boleh mengabaikan praktik pendidikan. Alat
pendidikan berupa perintah, larangan, hukuman, menciptakan dan memelihara tata
tertib, jadi teladan bagi anak meniru meniru (perbuatan), memberi kesempatan untuk
turut serta atau untuk melihat dalam suatu kegiatan, menjelaskan, menugaskan,
melarang, menghambat (supaya jangan terjadi)”
PENDIDIK
Pendidik adalah orang dewasa yang
bertanggung jawab membimbing anak untuk
mencapai tujuan, yaitu kedewasaan. Orang tua
(ayah dan ibu) Merupakan Pendidik kodrati
pada hakikatnya tidak bisa digantikan oleh
orang lain, Hubungan anak sampai orang tua
berlangsung sejak anak belum sadar akan
kehidupan ini. Selain orang tua ada juga Guru,
sebagai pengganti orang tua.Guru harus
bertindak mewakili orang tua anak dalam
melaksanakan tugasnya sebagai Pendidik di
sekolah
ASPEK PRIBADI ANAK
DIDIK
anak didik adalah manusia sebagai individu
atau pribadi (manusia Seutuhnya). peserta
didik harus dipandang sebagai subyek.
Kalau Pendidik memandang anak sebagai
obyek, berarti anak dapat ditentukan
sebagaimana kemampuan Pendidik. maka
dalam hal ini pendidik tetap memegang
peranan tidak membiarkan tindakan anak
didik, melainkan tetap membantu, memberi
pertolongan, melayani sesuai dengan
eksistensi nya agar menuju perkembangan
yang dewasa sesuai dengan norma norma
yang berlaku.
ALAT PENDIDIKAN
Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau perbuatan atau situasi, yang dengan sengaja
diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yaitu kedewasaan
● Alat pendidikan menurut Langeveld dipilih atas empat aspek
● Berhubung dengan tujuan pendidikan
● Orang tua yang akan menggunakan alat tersebut
● Bahan perantara (medium) tempat pemakaian alat itu ditujukan berhubungan dengan
jenis bahan obyek yang hendak di olah untuk mencapai tujuan
● Berhubungan dengan pertanyaan, apakah akibat dari penggunaan alat tersebut
Selanjutnya Langeveld (1980) Mengelompokkan lima jenis alat pendidikan yaitu
● Perlindungan
● Kesepahaman
● Kesamaan arah dalam pikiran dan perbuatan,
● perasaan bersatu,
● Pendidikan karena kepentingan diri sendiri
1. Perlindungan
Perlindungan merupakan syarat dasar bagi semua Pergaulan
termasuk di dalamnya Pergaulan pendidikan. Perlindungan harus
datang dari pihak orang dewasa, yang bertindak untuk menuruni
anak didik. Baik Jasmani maupun Rohani, sehingga anak merasa
terlalu lindung oleh orang dewasa.
Kesepahaman timbulkan orang dewasa, baik disadari maupun
tidak disadari, akan menjadi contoh (Teladan) Bagi anak didik,
dan sebaliknya pula disadari atau Indah, anak akan mencoba
meniru perbuatan Pendidik orang tua dan guru sangat beperan
penting disini karena apa yang mereka perbuat maka akan
dijadikan contoh bagi anak.
2. Kesamaan arah dalam pikiran dan
perbuatan
Anak anak diikutsertakan dalam kehidupan orang dewasa
(Pendidik) dengan memberikan kesempatan kepada nya turut
bertanggung jawab agar anak anak makin mau memikul
tanggung jawab. Dalam hal itu anak dapat diberikan tanggung
jawab penuh anak mengamati berkaitan dengan kepentingannya
sendiri. Dalam hubungan ini perencanaan bersama
dikemukakan maksud dan tujuan kegiatan, diadakan
perjanjian, anak Di ingatkan pada tanggung jawab nya dan
pada janjinya. Dari pihak anak dituntut kedisiplinan pada
peraturan dan janjinya.
3. Persamaan bersatu
Perasaan bersatu timbul karena interaksi yang berlangsung
antara Pendidik dan anak didik yang bersifat kekeluargaan dan
menimbulkan saling pengertian serta saling mengisi antara kedua
pihak. Anak yang terbiasa dalam suasana perasaan bersatu, akan
memperoleh pengalaman dasar tentang corak hidup bersama
(Hidup bermasyarakat) untuk saling mengisi, mempercayai, setia,
dan jujur.. Tindakan atau perbuatan pendidikan untuk
memelihara perasaan bersatu dapat berupa menasehati,
memperingatkan, menegur, dan dapat juga dilaksanakan
hukuman.
4. Pendidikan karena
kepentingan diri sendiri
Pendidikan karena kepentingan sendiri, berarti si
anak telah menyadari kepentingan nya dirinya
sendiri bertangungjawab untuk membentuk dirinya
sendiri. Pendidik memberikan tanggung jawab
penuh kepada anak didik agar ia dapat
melaksanakan tugas sebagai hasil pilihannya sendiri
Pendidik mengetahui dan menyadari terhadap
kepentingan si anak untuk membentuk diri sendiri,
dan anak menyadarinya terhadap kepentingan
tersebut.

Memberi kebebasan kepada anak didik merupakan


alat pendidikan yang terakhir karena anak didik
harus bertanggung jawab, harus berdiri sendiri dan
bebas untuk memilih nilai nilai hidup yang sesuai
dengan kata hatinya
5. Waktu Pelaksanaan Pendidikan
Menurut jangka waktunya, perencanaan pendidikan
disusun dalam 3 rentang waktu pelaksanaan
pendidikan yaitu:
● Perencanaan Jangka Panjang 11-30 Tahun
● Perencanaan Jangka Menengah 5-10 Tahun
● Perencanaan Jangka Pendek 1-4 Tahun

Perencanaan pendidikan diperlukan agar pendidikan


dapat dilaksanakan berdasarkan acuan dan tidak
dilaksanakan secara sembarangan. jangka waktu
perencanaan juga ditentukan tujuan pendidikan.
Jadi sesuai dengan jenis jangka waktu perencanaan
pendidikan, tujuan pendidikan juga memiliki 3 jenis
yaitu tujuan pendidikan jangka pendek, tujuan
pendidikan jangka menengah, dan tujuan
pendidikan jangka panjang.
6. Aspek Tujuan
Pendidikan bertujuan untuk mencapai kedewasaan. Mendirikan
mengimplikasikan adanya tanggung jawab pendidikan terhadap anak
Batas pendidikan sehubungan dengan tujuan, tercapai Manakala
tujuannya yang telah dihabiskan semua tercapai.misalnya dalam
usaha mencapai tujuan sementara pandai makan dengan sendok,
garpu, maka pada pendidikan tersebut dicapai mana call anak telah
mampu makan dengan menggunakan sendok garpu.harus mampu
membuat anak didik mampu untuk mendidik diri sendiri apabila si
anak telah mencapai dewasa dengan kata lain mendidik agar dapat
berdiri sendiri, dan mendidik diri sendiri.
7. Aspek Lingkungan
Lingkungan dalam pengertian umum berarti situasi di
sekitar kita. Dalam pendidikan, lingkungan merupakan
segala sesuatu yang berada di luar diri anak.
Lingkungan tempat mendapatkan Pendidikan dibagi
menjadi 4
● Lingkungan Alam fisik
● Lingkungan budaya
● Lingkungan social
● Lingkungan spiritual
KESIMPULAN
Pendidikan sebagai perbuatan manusia tidak begitu saja dapat dilaksanakan tanpa
memperhatikan batas batas yang mempengaruhinya. Pendidik sebagai orang yang
membimbing.

untuk mencapai tujuan pendidikan tidak boleh diabaikan dalam praktik pendidikan.seperti
pada alat pendidikan berupa perintah, larangan, hukuman, menciptakan dan memelihara
tata tertib, memberi kesempatan untuk turut serta atau untuk melihat dalam suatu kegiatan.

Peran orangtua sangat diperlukan untuk memberikan informasi kepada anak, Orang tua
adalah pusat kehidupan rohani si anak dan sebagai penyebab berkenalnya dengan alam
luar.maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya akan terpengaruh oleh sikapnya
terhadap orangtuanya di kehidupnya dahulu. Jadi, orangtua atau ibu dan bapak
memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anak.
Terima Kasih,
apakah ada
pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai