2. Genetik
Dergun et al, Newburger et al, dan Burns et al dalam Scheinfeld (2014) digambarkan keluarga dengan beberapa
anggota yang terkena dengan penyakit Kawasaki. Dalam keluarga ini, penyakit Kawasaki terjadi pada 2 generasi atau
dalam beberapa saudara kandung.
FAKTOR RESIKO PENYAKIT
Arteriol yang berfungsi sebagai katup pengatur dari sistem arteri, memiliki dinding otot yang kuat yang
dapat menutup sama sekali arteriol tersebut sehingga memungkinkannya untuk berdilatasi beberapa kali,
dengan demikian dapat mengubah aliran darah ke kapiler.
Kapiler memiliki fungsi yaitu sebagai penukar cairan dan bahan gizi, memiliki dinding yang sangat tipis
dan permeabel terhadap zat yang bermolekul kecil. Selanjutnya dari kapiler darah kemudian berlanjut
menuju venula-venula yang kemudian bergabung menjadi pembuluh darah vena.
Vena berfungsi mengalirkan darah kembali ke jantung, memiliki tekanan dinding yang sangat
rendah dan sebagai akibatnya dinding vena tipis. Tetapi walaupun begitu, dinding vena berotot yang
memungkinkannya untuk mengecil dan membesar, sehingga vena mampu menyimpan darah dalam jumlah
kecil atau besar tergantung kepada kebutuhan bad.
PATOFISIOLOGI PENYAKIT
KAWASAKI
Fase I – Durasi Penyakit <10 hari
Perivasculitis akut arteri koroner
Mikrovaskuler angiitis arteri koroner dan aorta
Pancarditis dengan pericardial, miokard, peradangan endokardium
Peradangan pada sistem konduksi atrioventrikular.
Demam adalah manifestasi paling konsisten pada Penyakit Kawasaki. Hal ini mencerminkan peningkatan
kadar sitokin proinfalammatory (TNF, IL-1), yang juga diyakini memediasi peradangan pembuluh darah
KOMPLIKASI PENYAKIT
KAWASAKI
Komplikasi yang paling ditakutkan dari Penyakit Kawasaki adalah penyakit jantung. 20%-40%
penderita Kawasaki memiliki komplikasi pada jantung yang terjadi sekitar 7 hingga 8 minggu sejak
terjadinya demam. Penyakit Kawasaki dapat merusak pembuluh nadi koroner yang berhubungan langsung
dengan jantung. Pada awalnya, pembuluh darah melebar namun lama kelamaan akan menyempit di bagian
dalam atau tersumbat.
Akibatnya, aliran darah yang membawa sari makanan terganggu sehingga terjadilah kematian otot pada
jantung yang disebut myokard infark. Matinya otot jantung ini lama kelamaan bisa menyebabkan gagal
jantung yang berakibat pada kematian.
KESIMPULAN
Penyakit Kawasaki merupakan penyakit pada anak kecil yang menyebabkan vaskulitis sistemik
luas. Penyakit ini biasa terjadi pada anak-anak berusia dibawah 5 tahun. Penyakit ini menyebabkan
cedera pembuluh darah kecil dan sedang dan dapat menimbulkan konsekuensi kardiovaskular yang
dapat mengancam hidup. Etiologi dari penyakit ini belum ditemukan namun diduga akibat adanya
agen infeksius (bakteri/ virus) yang didukung oleh beberapa faktor risiko yang pada intinya dapat
melemahkan sistem imun tubuh seperti genetik, usia, makanan, musim dan sebagainya
Asuhan keperawatan yang ditegakkan berupaya untuk menekan respon tubuh terhadap
penyakit. Sedangkan penatalaksanaan medis yang pertama dilakukan adalah menghentikan
inflamasi dan meminimalisasi risiko inflamasi arteri koroner dan terjadinya aneurisma, dan
mencegah thrombosis dengan menggunakan beberapa terapi medis.