Anda di halaman 1dari 31

Pendahuluan

Angka kematian trauma


kepala di Indonesia pada
tahun 2005 berkisar 6,2­11,2%; ± 2x lipat lebih tinggi
dibandingk literatur internasional yang berkisar 3–8%.
Kelompok usia dewasa muda merupakan yang paling
rentan mengalami cedera kepala.
Tingginya angka kematian akibat trauma kepala tidak
hanya ditentukan oleh tingkat keparahannya, tapi juga
ketepatan dan kecepatan penanganannya.
Penanganan trauma kepala secara cepat dan tepat
dapat menurunkan angka kematian dan kecacatan.
Arifin MZ, et al. Perdarahan Epidural dan Fraktur Kompresi Tengkorak. Sagung Seto CV 2012 .
Patofisiologi
Cedera Kepala Primer :
 Rusaknya neuron di grey-white matter junctions yang
terjadi ‘on site’ di lokasi trauma,bersifat irreversible

Cedera Kepala Sekunder :


 Iskemia serebri
 TTIK
 Penekanan mekanik/herniasi
CEDERA KEPALA SEKUNDER
Perlu antisipasi sedini mungkin karena dapat
memperburuk kerusakan otak
Iskemia Serebri adalah suatu cedera otak
sekunder yang dapat terjadi akibat :
 Hipoksia
 Hipoperfusi
 Edema serebri
 Vasospasme
TEKANAN TINGGI INTRAKRANIAL
Doktrin Monro-Kellie
menyebutkan bahwa
volume darah, LCS dan
otak selalu berada dalam
kesetimbangan dalam
mempertahankan
tekanan intrakranial
10-15 mmHg.
Kurva Volume –Tekanan intrakranial
Herniasi Otak
Klasifikasi Cedera Kepala
Klasifikasi berdasarkan :
A) Mekanisme :
 Tumpul : Kecepatan tinggi
(KLL)

Kecepatan rendah(assault)

 Tajam: Luka tembak

Penetrating injury lain


B) Morfologi :
 Skull Fracture
Vault: 1) Linear/stellate.
2) Depressed/nondepressed.
3) Open / closed.

Basilar 1) with/without CSF leak.


2) with/without nerve VII palsy
 Intracranial Lesions
Focal 1) Epidural
2) Subdural
3) Intracerebral
Diffuse 1) Mild concussion.
2) Classic concussion.
3) Diffuse axonal injury
Skull Base Fracture
Pnemocephalus
Linear Fracture
Depressed Fracture
EDH SDH
Lesi
Intra
kranial

ICH IVH
Berdasarkan berat-ringannya klinis dinilai memakai
GCS (glasgow coma scale)

 Cedera Kepala Ringan GCS = 14-15


 Cedera Kepala Sedang GCS = 9-13
 Cedera Kepala Berat GCS = 3-8
Glasgow Coma Scale (GCS)
Eye opening (E)
4. Spontaneous
3. To speech
2. To pain
1. None
Motor response (M)
6. Obeys command
5. Localizes pain
4. Normal flexion (Withdrawal)
3. Abnormal flexion (Decorticate)
2. Abnormal extension (Decerebrate)
1. None
Verbal response (V)
5. Oriented
4. Confused conversation
3. Inappropriate words
2. Incomprehensible sound
1. None

2014 2000
Data EMG Bedah FK UNPAD-RSHS 2010-2011

Total Pasien
2069
Data EMG Bedah FK UNPAD-RSHS 2013-2014

Total Pasien
2108
Data Bedah Saraf FK UNPAD-RSHS 2013-2014
Dari Dept Bedah saraf 2013-
2014 didapat kan data-data:
Dalam 1,5 tahun, kejadian
cedera kepala ringan ,
sedang, berat: 2108 kasus
Rata-rata perbulan 117 kasus
Kasus KLL 1379 (65,5%)
kasus
Slide berikut akan
menjabarkan lebih detail
Arifin MZ, et al. Perdarahan Epidural dan Fraktur Kompresi
Tengkorak. Sagung Seta CV 2012.
Jenis Kelamin

Pria
(1668) Wanita
79% (440) Total
21% (2108)
Derajat Cedera Kepala

Ringan
(1498) Sedang
(450) Berat
71%
21% (160)
8%
Etiologi

KLL
motor Jln kaki Alkohol KLL
(1324) (300) (203) mobil Lain2
62,9% 14,2% (55) (226)
9,6%
2,6% 10,7%
Kecelakaan Lalulintas Motor
KLL Motor

Helm (+)
(440) Helm (–)
33,2% (884)
66,8%
Hasil Akhir

S 15 1 4 3
G 4 9 ) G C ) CS 1
C S
S 1 2
8 ) 10
(1 1 49 G 0) C ( 8 S S 9
(3 (8 G 106) S 11 GC (56) GC 20) vere
(
GC (1 Se 60)
(1
Aplikasi Klinis
Terapi

4)
( 7
3 %
f
ti 17,7 t if
e ra rva %
Op n se 82,3
Ko 34)
(17
Kapan Dirawat Inap?
1) Indikasi Rawat Inap:
2) CT Scan abnormal / indikasi CT Scan tapi tidak ada
3) Semua cedera tembus
4) Riwayat hilang kesadaran >15’
5) Kesadaran menurun
6) Sakit kepala sedang-berat
7) Intoksikasi alkohol/obat
8) Fraktur tengkorak
9) Rhinorea/Otorea
10) Cedera multipel bermakna
11) Amnesia
12) Tidak ada keluarga di rumah
13) Tidak mungkin kembali ke RS segera
Kapan pasien dipulangkan?
Tidak memenuhi kriteria rawat.
Berikan informasi kemungkinan kembali ke RS segera
bila keadaan memburuk.
Berikan jadwal ke Poliklinik ( 1 minggu )
Pulang dengan nasihat dan pesan !
Nasihat pulang
Segera kembali ke rumah sakit secepatnya bila :
Ada penurunan kesadaran/pasien sulit dibangunkan
Ada kejang
Pupil mata menjadi tidak sama ukurannya
Lumpuh sebelah
Nyeri kepala makin bertambah walau sudah minum
obat
Muntah2 makin hebat
Operasi oleh ahli Bedah Saraf
I. Indikasi operasi :
II. Depressed fraktur > 1
tabula
III. Midline shift > 5mm
IV. Perdarahan Intrakranial
(EDH/SDH/ICH) > 25cc
V. Cedera penetrasi
Kesimpulan
1) Cedera kepala sering terjadi pada KLL.
2) Cedera otak sekunder perlu diantisipasi sedini
mungkin mengingat cedera sekunder sangat
memperburuk klinis pasien
3) Penangan pertama dg ABCD
4) Perlu diputuskan sedini mungkin apakah perlu
dlilakukan terapi operatif atau cukup konservatif
(non-operatif)
5) Merujuk sedini mungkin ke ahli Bedah Saraf
mengingat golden period adalah 6 jam

Anda mungkin juga menyukai