Pendahuluan
Keputusan sumber pembiayaan ~ keputusan terhadap
sumber dana yang bisa diperoleh perusahaan
2
Sumber Pembiayaan
Jangka Pendek
Ada 2 hal pokok dalam pengelolaan sumber pembiayaan
jangka pendek:
1. Bagaimana pembiayaan jangka pendek itu harus
digunakan oleh perusahaan?
Kebijakan pembiayaan modal kerja
3
Pembiayaan Modal Kerja Konservatif
Waktu
4
Pembiayaan Modal Kerja Moderat
Waktu
5
Pembiayaan Modal Kerja Agresif
Waktu
6
Biaya Efektif
Persamaan suku bunga dasar:
Bunga (Rp) nilai pokok x tingkat bunga x waktu
bunga bunga 1
RATE x
nilai pokok x waktu nilai pokok waktu
7
Sumber Pembiayaan
Jangka Pendek
Berdasarkan spontanitas terhadap kegiatan perusahaan:
1. Pendanaan spontan (spontaneous financing):
Jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya
tingkat kegiatan perusahaan
2. Pendanaan tidak spontan (non-spontaneous financing)
Jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya
tingkat kegiatan perusahaan.
Berdasarkan jaminan yang diberikan:
1. Unsecured Source
Sumber pembiayaan jangka pendek yg tidak mempunyai jaminan
Pinjaman diberikan atas dasar kepercayaan kreditur thd debitur
2. Secured Source
Sumber pembiayaan/pinjaman yang hanya bisa diperoleh jika debitur
menyerahkan jaminan kepada kreditur
Jaminan biasanya berupa piutang dagang dan persediaan
8
Sumber Pembiayaan
Jangka Pendek
Sumber Pembiayaan jangka pendek:
Akrual (Accruals)
Hutang Dagang (Trade credit)
Hutang Bank
Commercial Paper
Jaminan Piutang
Jaminan Persediaan
9
1. Akrual
Hutang yang sudah dibebankan tapi belum
dibayarkan
Berasal dari gaji pegawai dan pajak yang belum
dibayarkan (hutang gaji & hutang pajak).
Kewajiban jangka pendek yang timbul terus-
menerus.
Semakin lama gaji/pajak ditahan oleh perusahaan,
semakin besar jumlah sumber pembiayaan.
Keuntungan:
Lebih mudah diperoleh
Tidak ada biaya
10
2. Hutang Dagang
Merupakan sumber pembiayaan yang berasal dari
sesama perusahaan (pemasok/supplier).
Merupakan hutang jangka pendek yang dominan dalam
perusahaan.
Keuntungan:
Lebih mudah diperoleh karena sudah menyatu dengan
operasi perusahaan
Bersifat informal, tidak memerlukan perjanjian
Jumlah hutang dagang akan terus tumbuh mengikuti
perkembangan kebutuhan perusahaan
Tidak ada biaya (jika tidak ada diskon/ memanfaatkan
diskon)
11
2. Hutang Dagang
Mengevaluasi Tawaran Potongan Kas
Potongan kas bisa dilakukan oleh perusahaan
yang memberikan penjualan kredit (kreditor).
Tujuan potongan tersebut adalah agar debitur
melunasi hutangnya lebih cepat.
Biaya ditanggung oleh kreditor.
Tetapi jika ada tawaran potongan kas dan
perusahaan (debitur) tidak memanfaatkannya,
maka ada biaya kesempatan (opportunity cost)
yang hilang, yaitu biaya hilangnya kesempatan
untuk memperoleh potongan tunai/diskon.
12
2. Hutang Dagang
Biaya hutang dagang (Tingkat bunga efektif):
Potongan 360
RATE x
100% Potongan Periode kredit Periode potongan
15
2. Hutang Dagang
Contoh:
Syarat pembayaran 2/10, n/30,
perusahaan membayar pada hari ke-60,
berapa RATE?:
2 360
RATE x 0,1469 14,69%
100 2 60 10
360
2% 60 - 10
RATE 1 1 15,66%
100% 2 %
16
3. Hutang Bank
Merupakan sumber pembiayaan yg berasal dari lembaga
keuangan
Bank menggunakan 2 pendekatan dalam memberikan pinjaman:
1. Secured lending
Bank hanya memberikan pinjaman jika ada agunan/jaminan
Syarat barang yang menjadi agunan/jaminan
Barang itu berharga
Barang itu mudah dipindahtangankan
Mudah diidentifisir
2. Cashflow lending
Bank memberikan pinjaman karena yakin debitur sanggup
membayar pinjaman setelah menganalisis kondisi cash flow
perusahaan yang bersangkutan
17
3. Hutang Bank
Karakteristik pembiayaan:
a. Line of Credit
Perjanjian informal/formal antara bank dengan peminjam dengan
batasan kredit (plafond) tertentu.
Commitment fee (untuk pinjaman yang tidak dipakai)
Suku bunga tidak tetap, biasanya ditetapkan di atas prime rate (suku
bunga utama yang diberikan kepada nasabah istimewa/ nasabah yang
besar dan kuat)
Ada jaminan dan tanpa jaminan
18
3. Hutang Bank
Perhitungan bunga:
Efek penggandaan:
1
Bunga Waktu
RATE 1 1
Nominal 19
3. Hutang Bank
Contoh 1:
Perusahaan akan meminjam Rp100juta
pada Bank selama 3 bulan, tingkat bunga
12% per tahun. Compensating balances
(CB) yang disyaratkan 10%. Berapa
RATE?
Bunga = Rp100juta x 12% x 90/360 =
Rp3juta
CB = 10% x Rp100juta = Rp10juta
3juta 1
RATE x 13,33%
100juta 10juta 90/360
20
3. Hutang Bank
Contoh 2:
Jika perusahaan menginginkan jumlah yang dipinjam
Rp100juta (setelah dikurangi CB) berapa RATE?
Total dana yang dipinjam = X
X – 10%(X) = Rp100juta
X (1 - 0,1) = Rp100juta
0,9 X = Rp100juta
X = Rp100juta/0,9 = 111.111.111
3
Bunga Rp111.111. 111 x 12% x Rp3.333.33 3,33
12
3.333.333 1
RATE x 13,33%
111.111.11 1 11.111.111 90
360 21
3. Hutang Bank
Contoh 3:
Jika perusahaan sudah memiliki rekening
tabungan di bank tsb sebesar Rp20juta,
berapa RATE?
Bunga = Rp100juta x 12% x 90/360 = Rp3juta
3.000.000 1
RATE x 12%
100.000.00 0 90
360
22
3. Hutang Bank
Dalam memberikan kredit, pihak bank biasanya
menerapkan diskonto (bunga dibayar di muka)
Bunga akan langsung dipotong dari kredit yang
akan diterima, sehingga perhitungan RATE
3.333.333 1
RATE x 13,79%
111.111.11 1 11.111.111 - 3.333.333 90
Perhitungan TBE (memakai contoh 1):
360
3juta 1
RATE x 13,79%
100juta 10juta - 3juta 90/360
23
3. Hutang Bank
Jika perusahaan menginginkan total jumlah kredit yang
diterima tetap Rp100juta, maka perhitungan RATE:
Total dana yang dipinjam = X
X – 10%(X) – (12%x 90/360 x X) = Rp100juta
X (1 - 0,1 – 0,03) = Rp100juta
0,87X = Rp100juta
X = Rp100juta/0,87 = 114.942.529
3
Bunga Rp114.942. 529 x 12% x Rp3.448.27 6
12
Perhitungan RATE:
3.448.276 1
RATE x 13,79%
114.942.52 9 11.494.253 - 3.448.276 90
360 24
3. Hutang Bank
Memilih bank:
Kesediaan menanggung resiko
Kebijakan kredit yang lebih longgar
Nasehat dan penyuluhan
Loyalti kepada nasabah
Spesialisasi
Jumlah kredit maksimum
Perusahaan besar kurang tepat menjalin hubungan kredit
dengan bank kecil
Jasa-jasa lainnnya
Transfer, manajemen kas, ketersediaan valas
25
4. Commercial Paper
Merupakan surat berharga komersial jangka pendek
yang berisi janji debitur untuk membayar sejumlah
pinjaman (plus bunga) yang tidak dijamin dengan
agunan tertentu.
Dijual melalui perantara keuangan (financial
intermediary, ex: perbankan) atau langsung ke
investor yang bersangkutan (disintermediasi)
Gambar proses intermediasi dan distermediasi:
26
4. Commercial Paper
Keuntungan menerbitkan CP (bagi perusahaan)
Suku bunga lebih rendah dari bank, sekitar 0,5% – 1% lebih
rendah
Tidak ada saldo kompensasi (compensating balances)
Perusahaan dapat memperoleh dana lebih besar dari hutang
bank sehingga bisa menjadi pembiayaan tunggal atas
kebutuhan-kebutuhan pembiayaan jangka pendeknya.
Prestise, hanya perusahaan yang besar saja yang dapat
menerbitkan CP
Kelemahan CP
CP memiliki “resiko”, karena pasar menuntut pelunasan dana
yang dipinjam
Bunga diskonto
27
4. Commercial Paper
Perhitungan tingkat bunga efektif:
Akan selalu dikenakan bunga diskonto (bunga
dibayar dimuka)
Terdapat biaya-biaya lainnya, seperti biaya agen
(jika melalui perantara), biaya penjualan, adm, dll
Bunga Pokok x Tingkat Bunga x Waktu
Bunga Biaya2 1
RATE x
Pokok Bunga Biaya2 Waktu
Perhitungan harga jual CP:
Nominal
Harga Jual CP
1 Tingkat bunga Waktu
28
4. Commercial Paper
Contoh:
Perusahaan berencana menjual Commercial
Papernya senilai Rp100juta yang berjangka waktu
270 hari, tingkat bunga 12%/tahun, biaya agen
Rp1juta, berapa RATE dan harga jual CP?
Bunga = Rp100juta x 12% x 270/360 = Rp9juta
9juta 1juta 1
RATE x 14,81%
100juta 9juta 1juta 270/360
100 juta
Harga Jual CP 91.851.548
1 0.12
270
360
29
Secured Sources
Sumber pembiayaan jangka pendek yang
mempunyai jaminan (agunan) berupa aktiva.
Tujuannya: untuk menjaga kepentingan
pihak kreditur.
Terdiri dari:
1. Pembiayaan dengan jaminan piutang
(Account Receivable Financing)
2. Pembiayaan dengan jaminan persediaan
(Inventory Financing)
30
1. Account Receivable Financing
Piutang merupakan salah satu aktiva perusahaan yang
paling likuid.
Piutang dapat dijadikan sebagai jaminan karena umumnya
perusahaan memiliki piutang yang relatif cukup besar.
Dengan piutang yang dimilikinya, perusahaan tidak dapat
menjadikannya benar-benar produktif, sebelum ditagih
menjadi kas.
Untuk dapat menjadikan investasi dalam piutang tsb
produktif, maka piutang tersebut dapat dijadikan
jaminan dalam memperoleh sumber pembiayaan jangka
pendek.
Terdiri dari:
a. Pledging Account Receivable
b. Factoring Account Receivable
31
a. Pledging Account Receivable
Perusahaan menjaminkan piutang yang dimilikinya
Jumlah kredit yang diberikan, dinyatakan dalam
persentase dari nilai yang tertera dalam piutang yang
dijaminkan.
Kelemahan Pledging
Kreditur tidak memiliki akses dan pengawasan langsung terhadap
piutang yang dijadikan jaminan.
Jumlah pinjaman yang diberikan tidak sebesar jumlah piutang
yang dijaminkan (maksimal 75% dari nilai piutang).
Bunga 2% - 5% lebih tinggi dari tingkat bunga prime rate.
Kreditur akan mengenakan tambahan biaya kepada debitur atas
kesediaannya menanggung resiko (sekitar 1% - 2% dari nilai
piutang).
Keuntungan Pledging:
Fleksibel, dapat dimanfaatkan terus-menerus.
32
a. Pledging Account Receivable
Perhitungan RATE:
Bunga Kredit yang diterima x Tingkat Bunga x Waktu
Bunga Biaya Penilaian Piutang 1
RATE x
Kredit yang diterima Waktu
Contoh:
Rata2 penjualan perusahaan ABG Rp100juta/bulan, jangka waktu
kredit 2 bulan. Penjualan dilakukan dengan kredit. Perusahaan
membutuhkan tambahan biaya dan ingin menjaminkan piutangnya
sebagai agunan. Bank setuju memberikan pinjaman sebesar 70% dari
nilai piutang yang dijaminkan. Tingkat bunga 3% diatas prime rate.
Prime rate yang berlaku saat ini 10%/tahun. Disamping itu Bank juga
membebankan biaya penilaian piutang sebesar 1%. Berapakah kredit
yang diterima Perusahaan serta RATE?
33
a. Pledging Account Receivable
Perhitungan RATE:
Kredit yang diterima:
= Rp100juta x 70% = Rp70juta
Bunga = Kredit yang diterima x tingkat bunga x
waktu
Bunga = Rp70juta x 13% x 60/360 = Rp1.516.667
Biaya penilaian piutang = 1% x Rp100juta =
Rp1juta
1.516.667 1.000.000 1
RATE x 21,57%
70juta 60/360
34
b. Factoring Account Receivable
Perusahaan menjual piutangnya ke perusahaan factoring
(perusahaan anjak piutang)
Perusahaan factoring (anjak piutang) adalah perusahaan/bank-
bank komersial dengan bidang usaha khusus dalam mengelola
piutang.
Ada tiga pihak yang terlibat (gambar):
Pihak yang menjual piutang dan membutuhkan dana tunai (pihak 1)
Pihak yang membeli piutang dan memberikan kas kepada pihak 1 (pihak 2)
Pihak yang berhutang pada pihak 1 (pihak 3)
Kelayakan factoring sangat ditentukan oleh reputasi perusahaan
yang berhutang (pihak 3).
Factor harus mengevaluasi pihak 3, apakah pihak 3 mempunyai
kemampuan membayar piutang atau tidak, jika tidak, maka
piutang tsb merupakan piutang berisiko tinggi dan tidak layak
dibeli.
35
b. Factoring Account Receivable
Perusahaan factoring akan menanggung segala resiko yang
berkaitan dengan penagihan dan penerimaan piutang.
Sebagai balas jasa, perusahaan factoring akan
membebankan komisi (fee) atas biaya pelayanan dan
resiko penagihan yang dilakukan.
Besarnya fee 1% - 3% dari nilai piutang.
Biaya cadangan (6%-10%) dari nilai piutang
Perhitungan biaya efektif:
Bunga B.Penagiha n 1
RATE x
Kredit yang diterima Waktu 36
b. Factoring Account Receivable
Contoh:
Perusahaan membutuhkan dana jangka pendek
untuk keperluan modal kerja. Perusahaan
bermaksud memfactorkan piutang berjangka
waktu 90 hari sejumlah Rp150juta. Perusahaan
factoring menyetujui dengan syarat perusahaan
harus membayar biaya penagihan sebesar 2%
serta cadangan sebesar 10%. Disamping itu,
perusahaan anjak piutang menetapkan bunga
pinjaman sebesar 18%/tahun. Berapa pinjaman
yang diterima dan biaya pinjaman yang akan
ditanggung perusahaan?
37
b. Factoring Account Receivable
Biaya penagihan = 2% x Rp150juta = Rp3juta
Cadangan = 10% x Rp150juta = R15juta
Bunga = tk.bunga x (Nilai piutang - b.penagihan - cadangan) x
waktu
= 18% x (150juta – 3juta – 15juta) x 90/360
= Rp5.940.000
Kredit yang diterima
= Rp150juta – (Rp3juta + Rp15juta + Rp5,94juta)
= Rp126.060.000
Bunga B.Penagiha n 1
RATE x
Kredit yang diterima Waktu
5.940.000 3.000.000 1
RATE x 28,37%
126.060.00 0 90/360 38
b. Factoring Account Receivable
Manfaat Factoring (dari sisi factor):
Factor biasanya merupakan lembaga keuangan (bank/non
bank). Lembaga ini biasanya mempunyai informasi yang lebih
baik mengenai risiko kredit dibandingkan perusahaan biasa.
Alternatif investasi
Manfaat factoring (dari sisi perusahaan):
Perusahaan bisa memperoleh dana dengan jaminan piutang,
tidak ada jaminan nyata (barang riil)
Perusahaan terbebas dari pengurusan masalah administrasi
piutang.
Perusahaan terbebas dari risiko piutang macet
Prosedur relatif sederhana dan cepat.
Jika perusahaan dan factor telah berhubungan lama,
penjualan piutang bisa dilakukan secara kontinyu, proses lebih
cepat
39
b. Factoring Account Receivable
Siapa Membutuhkan Factoring?
Situasi dimana factoring digunakan:
1. Untuk memperoleh dana dan memperkuat cash-flownya.
2. Kadang kondisi usaha memburuk sehingga rasio keuangan
kurang bagus.
3. Kadang ada perusahan yang tumbuh pesat tetapi tidak
mempunyai divisi kredit.
4. Perusahaan tumbuh pesat, kebutuhan dana melebihi dana
yang ada.
5. Proses factoring berlangsung relatif cepat.
Perusahaan yang membutuhkan dana factoring adalah
perusahaan yang tidak dilayani oleh bank, baik karena
perusahaan tidak bankable (tidak layak dimata bank) atau
karena tidak mau pergi ke bank.
40
2. Inventory Financing
Persediaan merupakan aktiva yang relatif likuid,
sehingga bisa dijadikan sumber pembiayaan.
Perusahaan bisa menjaminkan semua persediaannya,
atau jenis persediaan tertentu
Jumlah pinjaman sangat tergantung pada sifat dan
nilai persediaan yang dijadikan jaminan
Jika persediaan yang dijaminkan relatif mudah untuk
dijual, semakin besar nilainya.
Semakin besar nilai persediaan, semakin besar jumlah
pinjaman yang mungkin diperoleh.
Pemberi pinjaman akan mengevaluasi nilai persediaan,
pinjaman yang diberikan dinyatakan dalam persentase
tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.
41
2. Inventory Financing
Inventory Financing:
Floating Lien Agreement
Perusahaan hanya memperlihatkan sejumlah fisik persediaan yang akan dijadikan jaminan,
tetapi tidak menyerahkan kepemilikan persediaannya tsb, sehingga debitur bebas menambah
atau mengurangi persediaan.
Persediaan yang dijadikan agunan terdiri atas persediaan yang sudah ada dan yang akan datang
(sudah dipesan tapi belum diterima perusahaan)
Chattel Mortgage Agreement
Persediaan yang dijadikan jaminan dibatasi pada jenis-jenis tertentu yang mudah diidentifikasi
dan diawasi oleh kreditur
Kepemilikan persediaan tetap pada perusahaan.
Perusahaan harus mendapatkan persetujuan kreditur jika ingin menjual persediaan yang
dijaminkan tersebut.
Field Warehouse Financing Agreement
Persediaan yang dijaminkan dipisahkan letaknya dengan persediaan lainnya yang dimiliki
debitur, tapi letaknya tetap di gudang debitur.
Pengawasan persediaan yang dijaminkan dilakukan oleh pihak ketiga (field warehousing firm).
Bila perusahaan ingin menjual persediaan harus mendapatkan persetujuan kreditur.
Terminal Warehouse
Persediaan yang dijaminkan benar-benar dipindahkan secara fisik dari gudang milik debitur ke
gudang lain yang ditunjuk secara khusus oleh kreditur.
42
Evaluasi Sumber Pembiayaan
Jangka Pendek
1. Strategi pembiayaan secara keseluruhan
Strategi pendanaan agresif, moderat, atau konservatif.
Bila memilih strategi agresif, perusahaan akan menggunakan
pembiayaan jangka pendek yang lebih besar
2. Biaya efektif dan total biaya keseluruhan
3. Ketersediaan
Alternatif yg memberikan biaya yang murah selayaknya dipilih.
Jika perusahaan tidak bisa mengakses alternatif tsb, maka perusahaan
tidak bisa menggunakannnya.
Ex: CP hanya bisa digunakan oleh perusahaan besar yang sudah punya
nama.
4. Fleksibilitas
Pendanaan spontan menyediakan sumber dana yang spontan, sehingga
cenderung meningkatkan fleksibilitas.
Hutang bank barangkali akan mengurangi fleksibilitas jika bank
menerapkan banyak ketentuan.
43
Pembiayaan Modal Kerja Konservatif
Waktu
44
Pembiayaan Modal Kerja Moderat
Waktu
45
Pembiayaan Modal Kerja Agresif
Waktu
46
Keuntungan & Kelemahan
Sumber Pembiayaan Jangka Pendek
1. Kecepatan
2. Fleksibilitas
Jangka waktu lebih cepat
3. Biaya hutang
Biaya hutang jangka pendek lebih rendah
4. Resiko hutang
Resiko hutang jangka pendek lebih besar
47
Evaluasi Sumber Pembiayaan
Jangka Pendek
1. Strategi pembiayaan secara keseluruhan
Strategi pendanaan agresif, moderat, atau konservatif.
Bila memilih strategi agresif, perusahaan akan menggunakan
pembiayaan jangka pendek yang lebih besar
2. Biaya efektif dan total biaya
3. Ketersediaan
Alternatif yg memberikan biaya yang murah selayaknya dipilih.
Jika perusahaan tidak bisa mengakses alternatif tsb, maka perusahaan
tidak bisa menggunakannnya.
Ex: CP hanya bisa digunakan oleh perusahaan besar yang sudah punya
nama.
4. Fleksibilitas
Pendanaan spontan menyediakan sumber dana yang spontan, sehingga
cenderung meningkatkan fleksibilitas.
Hutang bank barangkali akan mengurangi fleksibilitas jika bank
menerapkan banyak ketentuan.
48