Anda di halaman 1dari 48

1

Pendahuluan
 Keputusan sumber pembiayaan ~ keputusan terhadap
sumber dana yang bisa diperoleh perusahaan

Sumber pembiayaan (asal dana)


1. Dari luar perusahaan : Kewajiban (Liabilities)
2. Dari dalam perusahaan : Modal sendiri (Equities)

Sumber pembiayaan (jangka waktu):


1. Pembiayaan jangka pendek (short-term financing)
2. Pembiayaan jangka panjang (long-term financing)

 Pemilihan sumber pembiayaan perlu diperhatikan, karena


akan mempengaruhi strategi, tingkat resiko, keuntungan, dll.

2
Sumber Pembiayaan
Jangka Pendek
 Ada 2 hal pokok dalam pengelolaan sumber pembiayaan
jangka pendek:
1. Bagaimana pembiayaan jangka pendek itu harus
digunakan oleh perusahaan?
 Kebijakan pembiayaan modal kerja

2. Sumber-sumber pembiayaan jangka pendek mana saja


yang baik/sesuai?
 Memperhitungkan:
1. Biaya efektif
2. Ketersediaan jumlah dana dan waktu pengembalian yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan
3. Pengaruh penggunaan suatu sumber pembiayaan terhadap
total biaya yang harus ditanggung perusahaan dan
ketersediaan sumber-sumber alternatif.

3
Pembiayaan Modal Kerja Konservatif

Pembiayaan jangka pendek


Modal kerja variabel

Modal kerja permanen


Rp

Pembiayaan jangka panjang


Aktiva tetap

Waktu
4
Pembiayaan Modal Kerja Moderat

Pembiayaan jangka pendek


Modal kerja variabel

Modal kerja permanen


Rp

Pembiayaan jangka panjang


Aktiva tetap

Waktu
5
Pembiayaan Modal Kerja Agresif

Pembiayaan jangka pendek


Modal kerja variabel

Modal kerja permanen


Rp

Pembiayaan jangka panjang


Aktiva tetap

Waktu
6
Biaya Efektif
 Persamaan suku bunga dasar:
Bunga (Rp)  nilai pokok x tingkat bunga x waktu

 Tingkat bunga efektif (RATE):

bunga bunga 1
RATE   x
nilai pokok x waktu nilai pokok waktu

7
Sumber Pembiayaan
Jangka Pendek
Berdasarkan spontanitas terhadap kegiatan perusahaan:
1. Pendanaan spontan (spontaneous financing):
 Jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya
tingkat kegiatan perusahaan
2. Pendanaan tidak spontan (non-spontaneous financing)
 Jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya
tingkat kegiatan perusahaan.
Berdasarkan jaminan yang diberikan:
1. Unsecured Source
 Sumber pembiayaan jangka pendek yg tidak mempunyai jaminan
 Pinjaman diberikan atas dasar kepercayaan kreditur thd debitur
2. Secured Source
 Sumber pembiayaan/pinjaman yang hanya bisa diperoleh jika debitur
menyerahkan jaminan kepada kreditur
 Jaminan biasanya berupa piutang dagang dan persediaan

8
Sumber Pembiayaan
Jangka Pendek
Sumber Pembiayaan jangka pendek:
 Akrual (Accruals)
 Hutang Dagang (Trade credit)
 Hutang Bank
 Commercial Paper
 Jaminan Piutang
 Jaminan Persediaan

9
1. Akrual
 Hutang yang sudah dibebankan tapi belum
dibayarkan
 Berasal dari gaji pegawai dan pajak yang belum
dibayarkan (hutang gaji & hutang pajak).
 Kewajiban jangka pendek yang timbul terus-
menerus.
 Semakin lama gaji/pajak ditahan oleh perusahaan,
semakin besar jumlah sumber pembiayaan.
 Keuntungan:
 Lebih mudah diperoleh
 Tidak ada biaya

10
2. Hutang Dagang
 Merupakan sumber pembiayaan yang berasal dari
sesama perusahaan (pemasok/supplier).
 Merupakan hutang jangka pendek yang dominan dalam
perusahaan.

Keuntungan:
 Lebih mudah diperoleh karena sudah menyatu dengan
operasi perusahaan
 Bersifat informal, tidak memerlukan perjanjian
 Jumlah hutang dagang akan terus tumbuh mengikuti
perkembangan kebutuhan perusahaan
 Tidak ada biaya (jika tidak ada diskon/ memanfaatkan
diskon)

11
2. Hutang Dagang
Mengevaluasi Tawaran Potongan Kas
 Potongan kas bisa dilakukan oleh perusahaan
yang memberikan penjualan kredit (kreditor).
 Tujuan potongan tersebut adalah agar debitur
melunasi hutangnya lebih cepat.
 Biaya ditanggung oleh kreditor.
 Tetapi jika ada tawaran potongan kas dan
perusahaan (debitur) tidak memanfaatkannya,
maka ada biaya kesempatan (opportunity cost)
yang hilang, yaitu biaya hilangnya kesempatan
untuk memperoleh potongan tunai/diskon.

12
2. Hutang Dagang
 Biaya hutang dagang (Tingkat bunga efektif):
Potongan 360
RATE  x
100%  Potongan Periode kredit  Periode potongan

 Perhitungan di atas menggunakan tingkat


bunga sederhana (tidak memasukkan efek
penggandaan). Jika ingin memasukkan efek
penggandaan, maka tingkat bunga efektif bisa
dihitung sebagai berikut:
360
  Periode kredit - Periode potongan 
Potongan
RATE   1   1
 100%  Potongan 
13
2. Hutang Dagang
Contoh:
 Syarat pembayaran 2/10, n/30 (asumsi:
1 tahun= 360 hari)
 Berapa tingkat bunga efektif hutang
dagang bila melewatkan periode diskon?
2% 360
RATE  x  36,73%
100%  2 % 30  10
360
2% 30 - 10 
 
RATE   1    1  43,86%
 100%  2 % 
14
2. Hutang Dagang
Memperpanjang Masa Pembayaran
 Jika tidak memanfaatkan potongan kas,
perusahaan bisa menurunkan opportunity cost
dengan cara memperpanjang masa pembayaran
(stretching), dengan cara membayar sesudah
jatuh tempo.
 Besar kecilnya biaya hutang dagang
tergantung pada besar kecilnya potongan kas
dan memiliki hubungan terbalik dengan
panjangnya periode atau masa berlakunya
diskon tsb.

15
2. Hutang Dagang
Contoh:
 Syarat pembayaran 2/10, n/30,
perusahaan membayar pada hari ke-60,
berapa RATE?:
2 360
RATE  x  0,1469  14,69%
100  2 60  10
360
 2%  60 - 10 
RATE   1    1  15,66%
 100%  2 % 

16
3. Hutang Bank
 Merupakan sumber pembiayaan yg berasal dari lembaga
keuangan
 Bank menggunakan 2 pendekatan dalam memberikan pinjaman:
1. Secured lending
 Bank hanya memberikan pinjaman jika ada agunan/jaminan
 Syarat barang yang menjadi agunan/jaminan
 Barang itu berharga
 Barang itu mudah dipindahtangankan
 Mudah diidentifisir

2. Cashflow lending
 Bank memberikan pinjaman karena yakin debitur sanggup
membayar pinjaman setelah menganalisis kondisi cash flow
perusahaan yang bersangkutan

17
3. Hutang Bank
Karakteristik pembiayaan:
a. Line of Credit
 Perjanjian informal/formal antara bank dengan peminjam dengan
batasan kredit (plafond) tertentu.
 Commitment fee (untuk pinjaman yang tidak dipakai)
 Suku bunga tidak tetap, biasanya ditetapkan di atas prime rate (suku
bunga utama yang diberikan kepada nasabah istimewa/ nasabah yang
besar dan kuat)
 Ada jaminan dan tanpa jaminan

b. Transactions Loans/kredit transaksi (notes payable)


• Kredit yang ditujukan untuk tujuan/keperluan tertentu
• Berupa surat hutang yang menyatakan jumlah yang dipinjam, tingkat
bunga pinjaman, jangka waktu dan skedul pembayaran, jaminan (kalau
ada) dan kondisi2 lainnya
c. Compensating balances (saldo kompensasi/rekening penyeimbang)
• Saldo minimum yg harus dipertahankan si peminjam di bank tsb.
 Jumlahnya 10% - 20% dari jumlah pinjaman .

18
3. Hutang Bank
 Perhitungan bunga:

Bunga  Pokok x Tingkat Bunga x Waktu


 Perhitungan tingkat bunga efektif:
Bunga 1
RATE  x
Pokok  CB Waktu

 Efek penggandaan:
1
 Bunga  Waktu
RATE   1   1
 Nominal  19
3. Hutang Bank
Contoh 1:
 Perusahaan akan meminjam Rp100juta
pada Bank selama 3 bulan, tingkat bunga
12% per tahun. Compensating balances
(CB) yang disyaratkan 10%. Berapa
RATE?
 Bunga = Rp100juta x 12% x 90/360 =
Rp3juta
 CB = 10% x Rp100juta = Rp10juta

3juta 1
RATE  x  13,33%
100juta  10juta 90/360
20
3. Hutang Bank
Contoh 2:
 Jika perusahaan menginginkan jumlah yang dipinjam
Rp100juta (setelah dikurangi CB) berapa RATE?
 Total dana yang dipinjam = X
 X – 10%(X) = Rp100juta
 X (1 - 0,1) = Rp100juta
 0,9 X = Rp100juta
 X = Rp100juta/0,9 = 111.111.111

3
Bunga  Rp111.111. 111 x 12% x  Rp3.333.33 3,33
12
3.333.333 1
RATE  x  13,33%
111.111.11 1  11.111.111 90
360 21
3. Hutang Bank
Contoh 3:
 Jika perusahaan sudah memiliki rekening
tabungan di bank tsb sebesar Rp20juta,
berapa RATE?
 Bunga = Rp100juta x 12% x 90/360 = Rp3juta

3.000.000 1
RATE  x  12%
100.000.00 0 90
360

22
3. Hutang Bank
 Dalam memberikan kredit, pihak bank biasanya
menerapkan diskonto (bunga dibayar di muka)
 Bunga akan langsung dipotong dari kredit yang
akan diterima, sehingga perhitungan RATE

3.333.333 1
RATE  x  13,79%
111.111.11 1  11.111.111 - 3.333.333 90
 Perhitungan TBE (memakai contoh 1):
360

3juta 1
RATE  x  13,79%
100juta  10juta - 3juta 90/360
23
3. Hutang Bank
 Jika perusahaan menginginkan total jumlah kredit yang
diterima tetap Rp100juta, maka perhitungan RATE:
 Total dana yang dipinjam = X
 X – 10%(X) – (12%x 90/360 x X) = Rp100juta
 X (1 - 0,1 – 0,03) = Rp100juta
 0,87X = Rp100juta
 X = Rp100juta/0,87 = 114.942.529
3
Bunga  Rp114.942. 529 x 12% x  Rp3.448.27 6
12
 Perhitungan RATE:
3.448.276 1
RATE  x  13,79%
114.942.52 9  11.494.253 - 3.448.276 90
360 24
3. Hutang Bank
Memilih bank:
 Kesediaan menanggung resiko
 Kebijakan kredit yang lebih longgar
 Nasehat dan penyuluhan
 Loyalti kepada nasabah
 Spesialisasi
 Jumlah kredit maksimum
 Perusahaan besar kurang tepat menjalin hubungan kredit
dengan bank kecil
 Jasa-jasa lainnnya
 Transfer, manajemen kas, ketersediaan valas

25
4. Commercial Paper
 Merupakan surat berharga komersial jangka pendek
yang berisi janji debitur untuk membayar sejumlah
pinjaman (plus bunga) yang tidak dijamin dengan
agunan tertentu.
 Dijual melalui perantara keuangan (financial
intermediary, ex: perbankan) atau langsung ke
investor yang bersangkutan (disintermediasi)
 Gambar proses intermediasi dan distermediasi:

 Jangka waktu jatuh tempo tertentu (30-270 hari).


 Biasanya hanya perusahaan besar dan mempunyai
kredibilitas baik yang bisa mengeluarkan CP.

26
4. Commercial Paper
Keuntungan menerbitkan CP (bagi perusahaan)
 Suku bunga lebih rendah dari bank, sekitar 0,5% – 1% lebih
rendah
 Tidak ada saldo kompensasi (compensating balances)
 Perusahaan dapat memperoleh dana lebih besar dari hutang
bank sehingga bisa menjadi pembiayaan tunggal atas
kebutuhan-kebutuhan pembiayaan jangka pendeknya.
 Prestise, hanya perusahaan yang besar saja yang dapat
menerbitkan CP
Kelemahan CP
 CP memiliki “resiko”, karena pasar menuntut pelunasan dana
yang dipinjam
 Bunga diskonto

27
4. Commercial Paper
 Perhitungan tingkat bunga efektif:
 Akan selalu dikenakan bunga diskonto (bunga
dibayar dimuka)
 Terdapat biaya-biaya lainnya, seperti biaya agen
(jika melalui perantara), biaya penjualan, adm, dll
Bunga  Pokok x Tingkat Bunga x Waktu
Bunga  Biaya2 1
RATE  x
Pokok  Bunga  Biaya2 Waktu
 Perhitungan harga jual CP:
Nominal
Harga Jual CP 
1  Tingkat bunga Waktu
28
4. Commercial Paper
Contoh:
 Perusahaan berencana menjual Commercial
Papernya senilai Rp100juta yang berjangka waktu
270 hari, tingkat bunga 12%/tahun, biaya agen
Rp1juta, berapa RATE dan harga jual CP?
 Bunga = Rp100juta x 12% x 270/360 = Rp9juta

9juta  1juta 1
RATE  x  14,81%
100juta  9juta  1juta 270/360

100 juta
Harga Jual CP   91.851.548
1  0.12 
270
360
29
Secured Sources
 Sumber pembiayaan jangka pendek yang
mempunyai jaminan (agunan) berupa aktiva.
 Tujuannya: untuk menjaga kepentingan
pihak kreditur.

Terdiri dari:
1. Pembiayaan dengan jaminan piutang
(Account Receivable Financing)
2. Pembiayaan dengan jaminan persediaan
(Inventory Financing)
30
1. Account Receivable Financing
 Piutang merupakan salah satu aktiva perusahaan yang
paling likuid.
 Piutang dapat dijadikan sebagai jaminan karena umumnya
perusahaan memiliki piutang yang relatif cukup besar.
 Dengan piutang yang dimilikinya, perusahaan tidak dapat
menjadikannya benar-benar produktif, sebelum ditagih
menjadi kas.
 Untuk dapat menjadikan investasi dalam piutang tsb
produktif, maka piutang tersebut dapat dijadikan
jaminan dalam memperoleh sumber pembiayaan jangka
pendek.
 Terdiri dari:
a. Pledging Account Receivable
b. Factoring Account Receivable

31
a. Pledging Account Receivable
 Perusahaan menjaminkan piutang yang dimilikinya
 Jumlah kredit yang diberikan, dinyatakan dalam
persentase dari nilai yang tertera dalam piutang yang
dijaminkan.
 Kelemahan Pledging
 Kreditur tidak memiliki akses dan pengawasan langsung terhadap
piutang yang dijadikan jaminan.
 Jumlah pinjaman yang diberikan tidak sebesar jumlah piutang
yang dijaminkan (maksimal 75% dari nilai piutang).
 Bunga 2% - 5% lebih tinggi dari tingkat bunga prime rate.
 Kreditur akan mengenakan tambahan biaya kepada debitur atas
kesediaannya menanggung resiko (sekitar 1% - 2% dari nilai
piutang).
 Keuntungan Pledging:
 Fleksibel, dapat dimanfaatkan terus-menerus.

32
a. Pledging Account Receivable
 Perhitungan RATE:
Bunga  Kredit yang diterima x Tingkat Bunga x Waktu
Bunga  Biaya Penilaian Piutang 1
RATE  x
Kredit yang diterima Waktu
Contoh:
 Rata2 penjualan perusahaan ABG Rp100juta/bulan, jangka waktu
kredit 2 bulan. Penjualan dilakukan dengan kredit. Perusahaan
membutuhkan tambahan biaya dan ingin menjaminkan piutangnya
sebagai agunan. Bank setuju memberikan pinjaman sebesar 70% dari
nilai piutang yang dijaminkan. Tingkat bunga 3% diatas prime rate.
Prime rate yang berlaku saat ini 10%/tahun. Disamping itu Bank juga
membebankan biaya penilaian piutang sebesar 1%. Berapakah kredit
yang diterima Perusahaan serta RATE?

33
a. Pledging Account Receivable
Perhitungan RATE:
 Kredit yang diterima:
 = Rp100juta x 70% = Rp70juta
 Bunga = Kredit yang diterima x tingkat bunga x
waktu
 Bunga = Rp70juta x 13% x 60/360 = Rp1.516.667
 Biaya penilaian piutang = 1% x Rp100juta =
Rp1juta

1.516.667  1.000.000 1
RATE  x  21,57%
70juta 60/360
34
b. Factoring Account Receivable
 Perusahaan menjual piutangnya ke perusahaan factoring
(perusahaan anjak piutang)
 Perusahaan factoring (anjak piutang) adalah perusahaan/bank-
bank komersial dengan bidang usaha khusus dalam mengelola
piutang.
 Ada tiga pihak yang terlibat (gambar):
 Pihak yang menjual piutang dan membutuhkan dana tunai (pihak 1)
 Pihak yang membeli piutang dan memberikan kas kepada pihak 1 (pihak 2)
 Pihak yang berhutang pada pihak 1 (pihak 3)
 Kelayakan factoring sangat ditentukan oleh reputasi perusahaan
yang berhutang (pihak 3).
 Factor harus mengevaluasi pihak 3, apakah pihak 3 mempunyai
kemampuan membayar piutang atau tidak, jika tidak, maka
piutang tsb merupakan piutang berisiko tinggi dan tidak layak
dibeli.

35
b. Factoring Account Receivable
 Perusahaan factoring akan menanggung segala resiko yang
berkaitan dengan penagihan dan penerimaan piutang.
 Sebagai balas jasa, perusahaan factoring akan
membebankan komisi (fee) atas biaya pelayanan dan
resiko penagihan yang dilakukan.
 Besarnya fee 1% - 3% dari nilai piutang.
 Biaya cadangan (6%-10%) dari nilai piutang
 Perhitungan biaya efektif:

Bunga  (nilai piutang - fee - cadangan) x Tk. Bunga x Waktu

Bunga  B.Penagiha n 1
RATE  x
Kredit yang diterima Waktu 36
b. Factoring Account Receivable
Contoh:
 Perusahaan membutuhkan dana jangka pendek
untuk keperluan modal kerja. Perusahaan
bermaksud memfactorkan piutang berjangka
waktu 90 hari sejumlah Rp150juta. Perusahaan
factoring menyetujui dengan syarat perusahaan
harus membayar biaya penagihan sebesar 2%
serta cadangan sebesar 10%. Disamping itu,
perusahaan anjak piutang menetapkan bunga
pinjaman sebesar 18%/tahun. Berapa pinjaman
yang diterima dan biaya pinjaman yang akan
ditanggung perusahaan?

37
b. Factoring Account Receivable
 Biaya penagihan = 2% x Rp150juta = Rp3juta
 Cadangan = 10% x Rp150juta = R15juta
 Bunga = tk.bunga x (Nilai piutang - b.penagihan - cadangan) x
waktu
= 18% x (150juta – 3juta – 15juta) x 90/360
= Rp5.940.000
 Kredit yang diterima
= Rp150juta – (Rp3juta + Rp15juta + Rp5,94juta)
= Rp126.060.000

Bunga  B.Penagiha n 1
RATE  x
Kredit yang diterima Waktu

5.940.000  3.000.000 1
RATE  x  28,37%
126.060.00 0 90/360 38
b. Factoring Account Receivable
 Manfaat Factoring (dari sisi factor):
 Factor biasanya merupakan lembaga keuangan (bank/non
bank). Lembaga ini biasanya mempunyai informasi yang lebih
baik mengenai risiko kredit dibandingkan perusahaan biasa.
 Alternatif investasi
 Manfaat factoring (dari sisi perusahaan):
 Perusahaan bisa memperoleh dana dengan jaminan piutang,
tidak ada jaminan nyata (barang riil)
 Perusahaan terbebas dari pengurusan masalah administrasi
piutang.
 Perusahaan terbebas dari risiko piutang macet
 Prosedur relatif sederhana dan cepat.
 Jika perusahaan dan factor telah berhubungan lama,
penjualan piutang bisa dilakukan secara kontinyu, proses lebih
cepat

39
b. Factoring Account Receivable
Siapa Membutuhkan Factoring?
Situasi dimana factoring digunakan:
1. Untuk memperoleh dana dan memperkuat cash-flownya.
2. Kadang kondisi usaha memburuk sehingga rasio keuangan
kurang bagus.
3. Kadang ada perusahan yang tumbuh pesat tetapi tidak
mempunyai divisi kredit.
4. Perusahaan tumbuh pesat, kebutuhan dana melebihi dana
yang ada.
5. Proses factoring berlangsung relatif cepat.
 Perusahaan yang membutuhkan dana factoring adalah
perusahaan yang tidak dilayani oleh bank, baik karena
perusahaan tidak bankable (tidak layak dimata bank) atau
karena tidak mau pergi ke bank.

40
2. Inventory Financing
 Persediaan merupakan aktiva yang relatif likuid,
sehingga bisa dijadikan sumber pembiayaan.
 Perusahaan bisa menjaminkan semua persediaannya,
atau jenis persediaan tertentu
 Jumlah pinjaman sangat tergantung pada sifat dan
nilai persediaan yang dijadikan jaminan
 Jika persediaan yang dijaminkan relatif mudah untuk
dijual, semakin besar nilainya.
 Semakin besar nilai persediaan, semakin besar jumlah
pinjaman yang mungkin diperoleh.
 Pemberi pinjaman akan mengevaluasi nilai persediaan,
pinjaman yang diberikan dinyatakan dalam persentase
tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.

41
2. Inventory Financing
Inventory Financing:
 Floating Lien Agreement
 Perusahaan hanya memperlihatkan sejumlah fisik persediaan yang akan dijadikan jaminan,
tetapi tidak menyerahkan kepemilikan persediaannya tsb, sehingga debitur bebas menambah
atau mengurangi persediaan.
 Persediaan yang dijadikan agunan terdiri atas persediaan yang sudah ada dan yang akan datang
(sudah dipesan tapi belum diterima perusahaan)
 Chattel Mortgage Agreement
 Persediaan yang dijadikan jaminan dibatasi pada jenis-jenis tertentu yang mudah diidentifikasi
dan diawasi oleh kreditur
 Kepemilikan persediaan tetap pada perusahaan.
 Perusahaan harus mendapatkan persetujuan kreditur jika ingin menjual persediaan yang
dijaminkan tersebut.
 Field Warehouse Financing Agreement
 Persediaan yang dijaminkan dipisahkan letaknya dengan persediaan lainnya yang dimiliki
debitur, tapi letaknya tetap di gudang debitur.
 Pengawasan persediaan yang dijaminkan dilakukan oleh pihak ketiga (field warehousing firm).
 Bila perusahaan ingin menjual persediaan harus mendapatkan persetujuan kreditur.
 Terminal Warehouse
 Persediaan yang dijaminkan benar-benar dipindahkan secara fisik dari gudang milik debitur ke
gudang lain yang ditunjuk secara khusus oleh kreditur.

42
Evaluasi Sumber Pembiayaan
Jangka Pendek
1. Strategi pembiayaan secara keseluruhan
 Strategi pendanaan agresif, moderat, atau konservatif.
 Bila memilih strategi agresif, perusahaan akan menggunakan
pembiayaan jangka pendek yang lebih besar
2. Biaya efektif dan total biaya keseluruhan
3. Ketersediaan
 Alternatif yg memberikan biaya yang murah selayaknya dipilih.
 Jika perusahaan tidak bisa mengakses alternatif tsb, maka perusahaan
tidak bisa menggunakannnya.
 Ex: CP hanya bisa digunakan oleh perusahaan besar yang sudah punya
nama.
4. Fleksibilitas
 Pendanaan spontan menyediakan sumber dana yang spontan, sehingga
cenderung meningkatkan fleksibilitas.
 Hutang bank barangkali akan mengurangi fleksibilitas jika bank
menerapkan banyak ketentuan.

43
Pembiayaan Modal Kerja Konservatif

Pembiayaan jangka pendek


Modal kerja variabel

Modal kerja permanen


Rp

Pembiayaan jangka panjang


Aktiva tetap

Waktu
44
Pembiayaan Modal Kerja Moderat

Pembiayaan jangka pendek


Modal kerja variabel

Modal kerja permanen


Rp

Pembiayaan jangka panjang


Aktiva tetap

Waktu
45
Pembiayaan Modal Kerja Agresif

Pembiayaan jangka pendek


Modal kerja variabel

Modal kerja permanen


Rp

Pembiayaan jangka panjang


Aktiva tetap

Waktu
46
Keuntungan & Kelemahan
Sumber Pembiayaan Jangka Pendek
1. Kecepatan
2. Fleksibilitas
 Jangka waktu lebih cepat
3. Biaya hutang
 Biaya hutang jangka pendek lebih rendah
4. Resiko hutang
 Resiko hutang jangka pendek lebih besar

47
Evaluasi Sumber Pembiayaan
Jangka Pendek
1. Strategi pembiayaan secara keseluruhan
 Strategi pendanaan agresif, moderat, atau konservatif.
 Bila memilih strategi agresif, perusahaan akan menggunakan
pembiayaan jangka pendek yang lebih besar
2. Biaya efektif dan total biaya
3. Ketersediaan
 Alternatif yg memberikan biaya yang murah selayaknya dipilih.
 Jika perusahaan tidak bisa mengakses alternatif tsb, maka perusahaan
tidak bisa menggunakannnya.
 Ex: CP hanya bisa digunakan oleh perusahaan besar yang sudah punya
nama.
4. Fleksibilitas
 Pendanaan spontan menyediakan sumber dana yang spontan, sehingga
cenderung meningkatkan fleksibilitas.
 Hutang bank barangkali akan mengurangi fleksibilitas jika bank
menerapkan banyak ketentuan.

48

Anda mungkin juga menyukai