Anda di halaman 1dari 11

HYGIENE DAN SANITASI PADA MUSEUM

KELOMPOK 4
NUR AFIFA AMATULLAH TUSSOLEHA
IRMA WALIA
RIFDAH SYARIF ULAYYA
PUTRI AMELIA
Pengertian Hygiene dan Sanitasi
Hygiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan, serta berbagai usaha untuk
mempertahankan atau memperbaiki kesehatan. Hygiene juga mencakup upaya perawatan kesehatan diri,
termasuk ketepatan sikap tubuh. Upaya hygiene mencakup perlunya perlindungan bagi pekerja yang
terlibat dalam pengolahan musium atau yang merawat musium agar terhindar dari debu atau yg dapat
melukai pengunjung, baik sakit yang terjadi pada umumnya, serta sakit yang disebabkan oleh kecelakaan
kerja.

Sanitasi adalah penciptaan atau pemeliharaan kondisi yang mampu mencegah terjadinya
kontaminasi pada benda- benda musium yang dapat melukai seseorang karna benda-benda yang sangat
sakral dan harus di bersikan dengan hati-hati dan di rawat.
Contoh Tindakan Hygiene dan Sanitasi

Contoh Hygiene
 1. Menggunakan kos tangan setiap kali membersikan barang-barang antik seperti kris dan patung-
patung yang sakral.
2. Mencuci dan melap beda pustaka dengan baik.
3. Menjaga kebersihan pada alat-alat yang akan di gunakan untuk membersikan patung-patung .
4. Menjaga kebersihan juga pada diri sendiri .

Contoh Sanitasi
1. Kegiatan konservasi koleksi museum dilakukan dengan peralatan khusus, dilengkapi laboratorium
yang memadai
2. Arca-arca batu umumnya ‘dimandikan’ dengan air yang dicampur zat tertentu
3. Koleksi kayu juga memerlukan tindakan konservasi. Kerusakan pada koleksi kayu kebanyakan
disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti biologi (misalnya serangan serangga), manusia (misalnya
vandalisme), dan kelembaban udara.
 
 Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan
benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang
upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

 Fungsi Museum
Sebagai tempat pelestarian
Sebagai sumber informasi

 Jenis-jenis Museum

 Museum Umum, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan
atau lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi.

 Museum Khusus, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia
atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang ilmu atau satu
cabang teknologi.
 Prinsip-prinsip Penyajian Koleksi
Penataan koleksi di ruang pameran museum harus memiliki :
- Sistematika atau alur cerita pameran, sangat diperlukan dalam penyajian koleksi di ruang pameran,
karena akan mempermudah komunikasi dan penyampaian informasi koleksi museum kepada
masyarakat.
- Koleksi yang mendukung alur cerita, yang disajikan di ruang pameran harus dipersiapkan
sebelumnya, agar sajian koleksi terlihat hubungan dan keterkaitan yang jelas antar isi materi pameran.

 Metode Pameran
Metode dan teknik penyajian koleksi di museum terdiri dari :
a. Metode pendekatan intelektual,adalah cara penyajian benda-benda koleksi museum yang mengungkapkan
informasi tentang guna, arti dan fungsi benda koleksi museum.
b. Metode pendekatan romantik (evokatif), adalah cara penyajian benda-benda koleksi museum yang
mengungkapkan suasana tertentu yang berhubungan dengan benda-benda yang dipamerkan.
c. Metode pendekatan estetik, adalah cara penyajian benda-benda koleksi museum yang
mengungkapkan nilai artistik yang ada pada benda koleksi museum.
 Penataan Koleksi
Penataan dalam suatu pameran dapat disajikan secara :
a. Tematik, yaitu dengan menata materi pameran dengan tema dan subtema.
b. Taksonomik, yaitu menyajikan koleksi dalam kelompok atau sistem klasifikasi.
c. Kronologis, yaitu menyajikan koleksi yang disusun menurut usianya dari yang tertua hingga sekarang.

 Panil-panil Informasi
Panil-panil informasi atau label secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
a. Teks dinding (introductory label) yang memuat informasi awal / pengenalan mengenai pameran
yang diselenggarakan, tema dan subtema pameran, kelompok koleksi.
b. Label individu yang berisi nama dan keterangan singkat mengenai koleksi yang dipamerkan.
Informasi yang disampaikan berisi keterangan yang bersifat deskriptif, dan informasi yang dibutuhkan
sesuai dengan alur cerita.
 
A.Cara merawat museum

Agar koleksi yang dipamerkan di dalam museum tetap terawat, diperlukan pengaturan suhu, kelembaban
dan penyinaran yang tepat. Biasanya suhunya 20-25 derajat, kelembabannya 65, penyinarannya 50 lux,
ultravioletnya 30.

Jika suhu, kelembapan, dan penyinaran museum tidak sesuai dengan standar, atau berlebih, maka
dampaknya akan menyebabkan koleksi tersebut cepat rusak. Sebagai contoh pada koleksi lukisan, jika
penyinaran yang terlalu tinggi akan menyebabkan lukisan koleksi museum pudar warnanya dan cepat rapuh
seratnya. Sedangkan kelembapan yang tinggi, akan membuat jamur tumbuh cepat sehingga cepat merusak
koleksi. Sementara jika suhu ruangan terlalu tinggi, maka koleksi lukisan akan mengalami pengeringan kadar
cat sehingga mudah rusak.
Perawatan koleksi museum

Perawatan koleksi museum, minimal setiap 6 bulan hingga satu tahun sekali, pengelola
membersihkan benda dari debu yang mengering. “Penanganan debu yang kering, debu diangkat dengan
vacuum cleaner sesuai dengan kadar seratnya, kalau tekstil terlebih dahulu diberikan pelapisan dengan
kain kasa,”
Hygiene dan Sanitasi Pada museum
1. Menjaga barang-barang antic agar tetap bersih
2. Merawat barang-barang museum agar tetap tidak mudah rusak
3. dan museum juga harus selalu di bersikan
4. merawat museum agar yg berkunjung tidaak mudaah saakit karenaa debu
5. merwat benda sacral dengan hati-hati
6. peti-peti tempat menyimpan benda sacralharus terus di bersikan
7. harus tersediah tempat pembuangan sampah
8. patung-patung ada di museum harus lalu bersih dan tidak ada debu yang menempel
9. koleksi kayu adalah debu, lapuk, keropos, patah, noda, dan jamur dan ini harus di jaga dan tahan
lama
10.koleksi kertas adalah debu, noda, degradasi warna, serangga, dan jamu makanya harus selalu di
rawat
11.Permasalahan koleksi tekstil adalah asam (menyebabkan kain mudah terlipat dan keriput). Dan ini
salalu di perhatikan
Manfaat hygiene dan sanitasi pada Museum
Sistem hygiene dan sanitasi pada museum adalah system yang diterapkan untuk menjaga kebersihan
baik terhadap pengunjung, lingkungan museum, maupun pegawai museum tersebut. Sistem sanitasi dan
hygiene pada musiem mencakup beberapa bagian yaitu, kebersihan perlatan , benda-benda pustaka, beda
sakraal, patung,keris, hingga para pegawai.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai