Pembimbing:
dr. Tendry Septa, Sp.KJ(K)
dr. Cahyaningsih Fibri Rokhmani, Sp.KJ, M.Kes
dr. High Boy Karmulrubog Hutasoit, Sp.KJ
Disusun Oleh:
Ayu Agustira 1918012072
Riskita Fiannisa 1918012080
Joana Sirooj I 2018012130
Diah Ayu Mariam 2018012070
Pemeriksaan:
Alloanamnesis dan autoanamnesis di Ruang Gelatik RS Jiwa Provinsi
Lampung pada tanggal 21 Maret 2022.
Wawancara
Psikiatri
Anamnesis Psikiatri
Keluhan Utama
Badan gemetar sejak 1 bulan.
Riwayat Pekerjaan
Tidak bekerja
Riwayat Keluarga
● Pasien anak kedua dari dua bersaudara, memiliki
1 kakak laki-laki kandung yang berusia 16 tahun
dan sedang duduk di bangku SMA.
● Pasien memiliki 3 saudara sambung dari ibu
sambungnya.
● Saat ini pasien tinggal bersama ayah dan kakak
nya, dan ibu sambung beserta saudara
sambungnya tinggal di kabupaten yang berbeda
sejak pasien sakit.
● Tidak ada riwayat penyakit gangguan jiwa
sebelumnya pada keluarga.
Riwayat Keluarga
Riwayat Tumbuh Kembang
Prenatal dan Perinatal
Pasien bisa duduk di usia 7 bulan, mencoba berdiri usia 1 tahun dan
bisa bicara beberapa kata seperti “mamam” dan mulai bisa
memanggil ayah dan ibu. Pasien sudah bisa merangkak maupun
berjalan.
Riwayat Tumbuh Kembang
Masa Kanak Pertengahan (3-13 tahun)
Pasien merupakan anak yang pendiam dan sulit bergaul, dan tidak
punya teman. Pasien sering mendapat perilaku tidak baik dari
teman-temannya. Saat usia 10 tahun ibu pasien meninggal dunia.
Riwayat Sosial Ekonomi Situasi Kehidupan
Keluarga Sekarang
Ayah pasien bekerja sebagai wiraswasta Pasien datang diantar oleh
dan ibu kandung pasien sudah ayahnya dengan keluhan utama
meninggal dunia. Kebutuhan sehari-hari badan gemetar.
pasien dipenuhi oleh ayahnya.
Riwayat Psikososial
Kesadaran
Pasien berbicara spontan, Gangguan Persepsi
pembicaraan lancar, artikulasi
jelas, volume kecil, kualitas Halusinasi
cukup, kuantitas sedikit. ● Didapatkan riwayat halusinasi auditorik
dan visual.
Suasana Perasaan Ilusi
● Tidak ada.
Derealisasi
Mood : Disforia ● Tidak ada.
Afek : Tumpul Depersonalisasi
Keserasian : Mood dan afek serasi ● Tidak ada
Status Mental
Sensorium & Kognisi
Pikiran
● Orientasi : Orientasi orang baik,
Bentuk Pikir
● Tidak Realistis. orientasi situasi, tempat dan waktu baik.
● Daya Ingat : Daya ingat segera baik,
Produktivitas Pikir
● Produktivitas pikir baik Daya ingat pendek baik, Daya ingat
menengah buruk, Daya ingat panjang
Arus Pikir
● Arus pikir lancar. buruk.
● Konsentrasi : Konsentrasi baik.
Isi Pikir
● Waham rujukan (+), ● Kapasitas membaca dan menulis :
Baik.
Delusion of control (+),
● Visuospasial : Baik.
Obsesi (-), Preokupasi ( -),
● Pikiran Abstrak : Buruk.
Fobia (-).
● Pengendalian Impuls : Pengontrolan
impuls Baik.
Status Mental
Daya Nilai
Taraf Dapat Dipercaya
Daya Nilai Sosial : Baik.
Uji Daya Nilai : Baik. Kesan dapat dipercaya.
Tilikan
Derajat dua (pasien menyangkal Reality Testing Ability (RTA)
bahwa dirinya sakit).
Terganggu.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
Status Internus
Laboratorium
Identitas Pasien
• Datang ke poliklinik RSJ Provinsi Lampung
diantar ayah dengan keluhan badan gemetar sejak 1
An. I, laki-laki usia 14 tahun, bulan lalu yang memberat disertai banyak
beragama Islam, belum menikah, mengeluarkan air liur dan mata sering mendelik ke
sudah sekolah, tinggal di atas.
• Pasien sulit tidur dan ingin kabur dari rumah.
Bandarlampung • Pasien sering mendengar bisikan dan mengatakan
ada yang mati.
Keluhan Utama • Pasien sempat memukul ayahnya.
• Sebelumnya terdapat penurunan dosis obat dan
kadang terlambat minum obat beberapa hari.
Badan gemetar seluruh
tubuh
Ikhtisar Penemuan Bermakna
• Sejak 2 SD pasien dibully karena pendiam dan sulit bergaul sehingga sering pulang menangis
dan melamun dan sering mondar mandir
• Semenjak kematian ibunya 4 th lalu, pasien semakin murung dan sering melamun.
• Pasien memiliki ibu sambung dan saudara sambung yang berdasarkan keterangan kakak
pasien, ibu sambung memberikan perhatian yang berbeda dibanding pada saudara sambungnya
• pasien sering memukul ibu sambung dan adik sambungnya
• Saat wawancara, keluhan badan gemetar telah berkurang dan mengaku sempat mata melihat
keatas dan mulut berair
• Pasien mengaku sering melihat perempuan yang bersembunyi di tempat lain dan mau
menyetrum pasien.
• Pasien merasa diperintah untuk memukul orang lain.
• Pasien merasa orang lain ingin menyerangnya
• Pasien merasa sering diperhatikan dan dibicarakan oleh orang lain. Pasien mengaku tidak
memiliki teman.
Ikhtisar Penemuan Bermakna
• Pasien memiliki riwayat penyakit psikiatri sejak 2020 dengan diagnosisgangguan perilaku dan
rutin control ke poli RSJ.
• Saat ini pasien kelas 8 SMP dan selalu naik kelas namun berada di rangking bawah karena
kesulitan dalam mengikuti pelajaran.
• Pemeriksaan status mental: sikap terhadap pemeriksa kooperatif, pasien bisa duduk diam saat
pemeriksaan namun terdapat gerakan involunter yaitu sering menggerak-gerakan kaki. Kontak
mata dengan pemeriksa baik dan adekua. Pasien berbicara spontan, pembicaraan lancar,
artikulasi jelas, volume kecil, kualitas cukup, kuantitas sedikit. Mood disforia, afek tumpul
dengan mood dan afek serasi. Terdapat riwayat halusinasi auditorik dan visual dan saat ini sudah
tidak ada. Bentuk pikir tidak realistis, produktivitas pikir baik, arus pikir lancar, isi pikir terdapat
waham rujukan dan delusion of control. Pada pemeriksaan sensorium dan kognisi, daya ingat
menengah dan panjang buruk, konsentrasi baik, kalkulasi baik, pikiran abstrak buruk. Daya nilai
baik, uji daya nilai baik, RTA terganggu, dan tilikan derajat 2. Berdasarkan pemeriksaan fisik
didapatkan tremor (+) dan laboratorium tidak ditemukan kelainan
Formulasi Diagnosis
Aksis I
DD: epilepsy dan psikosis yang diinduksi obat-obatan, gangguan afektif bipolar, episode
kini manik dengan gejala psikotik (F 31.2)
Aksis V: GAF 60 – 51
Daftar Masalah
Organobiologik Psikologik
persepsi dan isi pikir berupa waham yang bermakna serta menimbulkan suatu
disability (hendaya) dalam pekerjaan dan kehidupan sosial pasien, sesuai dengan
pengertian gangguan jiwa. Pada pasien didapatkan halusinasi auditori dan visual,
terdapat gangguan isi pikir berupa waham kendali (delusion of control), waham
rujukan dan waham curiga yang berlangsung sejak tahun 2020 dan memberat sejak
1 bulan yang lalu, sehingga pada pasien dapat ditegakkan diagnosis Skizofrenia
Paranoid.
GANGGUAN JIWA
Sindrom atau pola perilaku, atau psikologik yang secara klinis bermakna
Skizofrenia menurut PPDGJ III adalah suatu sindrom dengan variasi penyebab dan
perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan
pengaruh genetik, fisik dan budaya. Skizofrenia merupakan satu gangguan psikotik yang
kronik, sering mereda, namun hilang timbul dengan manifestasi klinik yang amat luas
variasinya. penyesuaian pramorbid, gejala dan perjalanan penyakit yang amat bervariasi.
KRITERIA DIAGNOSIS (PPDGJ III)
: inimal 1 gejala yang amat jelas atau minimal 2 gejala kurang tajam
M
Halusinasi auditorik
Waham
Delusion
Delusion of control
Delusion of influence
Delusion of passivity
Delusion of perception
ATAU paling sedikit 2 gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas :
Halusinasi auditorik
2)Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak
nyata/tidak menonjol
PENENTUAN DIAGNOSIS
Pada pasien terdapat gejala yang mendukung diagnosis skizofrenia paranoid yaitu :
Halusinasi
Pasien mengaku mendengar bisikan-bisikan mengenai hal-hal religius
auditorik
Halusinasi visual Pasien mengaku melihat orang yang dia kenal di dalam ruangan
Pasien merasa cemburu ada yang bergema di dalam pikirannya yang menyatakan
Thought echo
sesuatu tentang keagamaan
TATALAKSANA FARMAKOLOGI
● Haloperidole merupakan antipsikotika generasi pertama (APG-I) yang termasuk dalam kelompok
butirofenon yang efektif untuk mengatasi gaduh gelisah
● Haloperidole dapat meningkatkan metabolisme dopamin pada daerah yang kaya dopamin,
bekerja sebagai dopamin antagonis
● Dosis : 5 mg/injeksi intramuskulus, dapat diulang setiap setengah jam dengan dosis maksimum
20 mg/hari
Risperidone
● Risperidone merupakan antipsikotika generasi kedua (APG-II) yang termasuk dalam kelompok
benzisoksazol.
● Risperidone merupakan antagonis kuat baik terhadap serotonin (terutama 5-HT2A) dan reseptor
D2
● Dosis : 4-8 mg
Clozapine
● Clozapine merupakan APG-II yang afinitas terhadap D2 rendah sedangkan terhadap 5-HT2
tinggi, yang menyebabkan rendahnya efek samping ekstrapiramidal.
Trihexyphenidyl
● Antikolinergik yang berguna untuk mengurangi efek samping ekstrapiramidal dari antipsikotika.
Asam Valproat
Psikoedukasi Pasien
Psikoedukasi Keluarga
DAFTAR PUSTAKA
American Psychiatric Association. 2013. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 th Edition.
Arlington, VA: American Psychiatric Association.
Amir N. 2015. Buku Ajar Psikiatri: Skizofrenia Edisi ke-3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
hlm: 184–220.
Cerqueira MAB, Mahartini NN, Yasa IWPS. 2019. Pemeriksaan widal untuk mendiagnosis Salmonella typhi di
Puskesmas Denpasar Timur 1. 10(3) : 777-780.
Elvira SD dan Hadisukanto G. 2017. Buku Ajar Psikiatri. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama. Edisi 1. Jakarta: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Kern RS, et al. 2009. Psychosocial Treatments to Promote Functional Recovery in Schizophrenia. Schizophrenia
Bulletin 35(2):347–361 DOI:10.1093/schbul/sbn177.
Kusumawardhani dkk. 2013. Buku Ajar Psikiatri. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Maslim R. 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III dan DSM-5. Jakarta:
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya.
Sadock BJ and Sadock VA. 2009. Kaplan and Sadock’s Synopsis of Psychiatry ninth edition. Philadelphia :
Lippincott Williams and Wilikins.
Stahl SM. 2013. Stahl’s Essential Psychopharmacology Neuroscientific Basis and Practical Application fourth
edition. New York : Cambridge Medicine Press.
THANK YOU!