Anda di halaman 1dari 12

Modul 3

Penalaran dan Sistem Matematika


Dosen Pembimbing
Drs. Abdul Aziz, MM

You can enter a subtitle here if you need it


Kelompok 3
Anggota Kelompok :
1. Ela Nurlaela ( 836403359 )
2. Ririn Aliyusni ( 836405377 )
3. Purwanti Ensina ( 836405868 )
Kagiatan Belajar 1
Penalaran Matematika
Penalaran Induktif : Dalam matematika digunakan untuk memperoleh dugaan-
dugaan tentang rumus atau teorema. Rumus atau toerema dugaan yang diperoleh
dengan penalaran induktif tersebut belum dikatakan absah sebagai teorema atau
rumus . Teorema / rumus dugaan itu harus dibuktikan secara deduktif untuk menjadi
teorema/rumus yang absah
Penalaran Deduktif : merupakan salah satu penalaran pokok/utama dalam
matematika . Penalaran ini banyak digunakan dalam membuktikan atau menurunkan
rumus/dalil/teorema dari definisi, aksioma/postulat dan rumus/teorema yang telah
dibuktikan sebelumnya. Teorema yang telah dibuktikan secara deduktif tidak dapat di
sangkal lagi kebenaranya dan berlaku secara umum da daerah asal (domain)nya .
Namun demikian, mengingat beberapa prasyarat yang harus dipenuhi dan untuk
kepentingan pembelajaran di tingkat Pendidikan Dasar, penalaran deduktif hanya
dibicarakan secara selintas, bahkan hamper tak ada pembuktian rumus dengan
penalaran deduktif
Contoh 3.1 Buatlah sebuah segitiga
lancip dan ukurlah besar tiap-tiap
sudutnya dengan busur derajat.
Berapa derajatkah jumlah besar
ketiga sudutnya? Buatlah pula
sebuah segitiga siku-siku dan
sebuah segitiga tumpul. Ukurlah
besar sudut-sudutnya dengan busur
derajat. Berapakah jumlah ketiga
Matematika dapat dipandang sebagai suatu sudut dari tiap-tiap segitiga
cabang ilmu yang menekankan pada tersebut?
kreativitas. Untuk mengembangkan daya
kreativitas diperlukan beberapa aspek
pemikiran, diantaranya adalah
penalaran .Salah satu ciri utama
matematika terletak pada penalaran nya.
Agar kita dapat memahami penalaran dalam = Jumlah besar ketiga sudut dalam
matematika . Contoh berikut: suatu segitiga adalah 1800
JUMLAH SUDUT SEGITIGA = 1800
+=

A A
A
600 60 0

950

1 30 0
C 600 600
C 450
B
B C B

1. Segitiga Siku-siku 2. Segitiga Sama sisi 3. Segitiga Sembarang


600 + 900 + 300 = 1800 600 + 600 + 600 =1800 950 + 400 + 450 = 1800
+=
KEGIATAN BELAJAR 2
SISTEM MATEMATIKA

1. Suatu himpunan yang tidak kosong dengan suatu operasi


membentuk suatu system, apabila operasi elemen-elemen
pada himpunan itu bersifat tertutup
2. Suatu operasi elemen-elemen dari suatu himpunan
dikatakan tertutup apabila hasil operasi setiap dua elemen
dari himpunan itu merupakan suatu elemen dari
himpunan itu pula
3. Suatu himpunan dengan suatu operasi yang membentuk
suatu system , kemungkinan memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
1.Sifat tertutup 2.Sifat Asosiatif
Jika bilangan a dan b penjumlahan
bilangan-bilangan asli Jika a , b dan c
sebarang, maka (a+b) bilangan-bilangan asli
adalah suatu bilangan sebarang , maka (a+b)
asli pula + c = a + (b+c)

4.Sifat tertutup
3.Sifat Komutatif perkalian
Penjumlahan Jika a dan b bilangan –
Jika a dan b bilangan – bilangan asli sebarang,
bilangan asli sebarang, maka(a x b) suatu
maka a + b = b + a bilangan asli pula
5.Sifat Asosiatif
perkalian
Jika a , b dan c
bilangan-bilangan asli
6.Sifat Komutatif
sebarang , maka (a x
Perkalian
b) x c = a x (bxc) 7.Elemen identitas
Jika a dan b bilangan
– bilangan asli (elemen netral)
sebarang, maka a x b perkalian
Sistem bilangan asli
=bxa
dengan perkalian memiliki
elamen identitas, yaitu 1,
sebab untuk sebarang
bilangan asli a berlaku a x
1 = 1 x a +a
10.Elemen invers
penjumlahan
9.Elemen identitas (lawan)
penjumlahan Untuk sebarang
8.Sifat distributif bilangan bulat a
perkalian terhadap Sistem bilangan
bulat memiliki mempunyai invers
penjumlahan penjumlahan (lawan),
Jika a, b dan c elemen identitas,
yaitu 0, sebab untuk yaitu suatu bilangan
sebarang bilangan- bulat –a, sebab a + (-
bilangan asli, maka a sebarang bilangan
bulat a, a + 0 = 0 + a a) = (-a) + a = 0
x (b + c) = a x b + a x
c distributive kanan , =a
(a x b) x c = a x c + b
x c distributive kiri
11.Elemen invers perkalian (balikan)
Untuk sebarang bilangan rasional a, dengan a ≠ 0, ada
invers pekalian (balikan) dari a (ditulis a-1),
sedemikian hingga a x a-1 = a-1 x a = 1

Dalam hal ini a-1 =

Jika suatu system tidak memiliki elemen identitas maka


selanjutnya tak ada pembahasan tentang invers.Tidak setiap
system memiliki sifat-sifat tersebut. Invers penjumlahan di
sebut lawan . Invers prrkalian disebut balikan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai