Anda di halaman 1dari 9

Pratika pelaksanaan standar asuhan keperawatan

(SAK) kecemasan
Strategi pelaksanaan pada Klien Manajemen relaksasi
(hipnotis 5 jari)

Dosen Pengampu: Herry Prasetyo, MN


Disusun oleh:

Vena Verdiana (P1337420220046)


Uun Nindia Utami (P1337420220047)
Helmalia Restu Mahesti (P1337420220048)
Gesti Gwina Gyan Ginanti (P1337420220049)
Syevina Ega Maulinda (P1337420220050)
Uut Elisa (P1337420220051)
Akhmad Jauhar Zahron (P1337420220052)
Kresentia Nirmala Anindyanari (P1337420220053)
DEFINISI

Kecemasan atau Ansietas merupakan pengalaman individu yang bersifat subyektif yang
sering bermanifestasi sebagai perilaku yang disfungsional yang diartikan sebagai perasaan
“kesulitan” dan kesusahan tehadap kejadian yang tidak diketahui dengan pasti (Varcarolis,
2007)

Ansietas menurut Kaplan (2005), adalah sebagai “kesulitan” atau “kesusahan” dan
merupakan konsekuensi yang normal dari pertumbuhan, perubahan, pengalaman baru,
penemuan identitas dan makna hidup
PENYEBAB
Menurut (Zakiah Daradjat dan Kholi Lur Romchman, 2010: 167) mengemukakan beberapa
penyebab dari kecemasan yaitu:
a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam dirinya.
Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya terlihat jelas didalam
pikiran.
b. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang
berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani.
c. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk. Kecemasan ini
disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan dengan apapun yang
terkadang disertai dengan perasaan takut yang mempengaruhi kesehatan kepribadian
penderitanya.
TANDA & GEJALA
•Respons fisik :
Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, anoreksia, diare/konstipasi,
gelisah, berkeringat, tremor, sakit kepala, sulit tidur
• Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang luar, berfokus pada apa yang
menjadi perhatiannya
• Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan tidak aman
• Respons Emosi :
Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita berlebihan, ketidakberdayaan
meningkat secara menetap, ketidakpastian, kekhawatiran meningkat, fokus pada diri sendiri,
perasaan tidak adekuat, ketakutan, distressed, khawatir, prihatin
POHON MASALAH
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Menurut Hawari (2008):
a. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress,
dengan cara: Makan makan yang bergizi dan seimbang, Tidur yang cukup, Cukup olahraga, Tidak merokok, Tidak
meminum minuman keras.
b. Terapi psikolofarmaka
merupakan pengobatan untuk cemas dengan memaki obat obtan yang berhasiat memulihkan fungsi gangguan neuro-
transmitter (sinyal penghanatr saraf)
c. Terapi somatic
Gejala atau keluhan fisik (somatic) sering dijumpai sebagai gejala ikutan atau akibat dari kecemasan yang
berkepanjangan. Untuk menghilangkan keluhan keluhan somatic (fisik) itu dapat diberikan obat-oabatn yang
ditujukan pada organ pada tubuh yang bersangkutan.
d. Terapi psikoreligius
Untuk meningkatkan keimanan seseorang yang erat hubunganya dengan kekebalan dan daya tahan dalam
menghadapi berbagai problem kehidupan yang merupakan stresor psikososial.
Lanjutan Penatalaksanaan

e. Psikoterapi
Psikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu, antar lain:
1. Psikoterapi suportif, untuk memberikan motivasi, semangat dan dorongan agar pasien yang bersangkutan tidak
merasa putus asa dan diberika keyakinan serta percaya diri
2. Psikoterapi reedukatif, memberikan pendidikan ulang dan koreksi diri bila diulang bahwa ketdak mampuan
mengatasi kecemasan
3. Psikoterapi rekontruktif, untuk dimaksudkan memperbaiki kembali (rekontruksi) kepribadian yang teah
menglami goncangan akibat stresor.
4. Psikoterapi kognitif, untuk memulihkan fungsi kognitif pasien, yaitu kemampuan untuk berfikir secara rasonal,
konsentrasi dan daya ingkat.
5. Psikoterapi psikodinamik, untuk menganalisa dan menguraikan proses dinamika kejiwaan yang dapat
menjelaskan mengapa seseorang tidak mampu menghadapi stresor psikososial sehingga mengalami kecemasan.
6. Psikoterapi keluarga, untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan, agar faktor keluarga tidak lagi menjadi faktor
penyebab dan faktor krluarga dapat dijadikan sebagai faktor pendukung.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai