Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

FARMASI RUMAH SAKIT


di
RSU HAJI MEDAN
LAPORAN KASUS
HIPERTENSI
Oleh:
Cici Luvi Mega Meriani Simaremare (2129013115)
Feny Ariani Agoes (2129013100)
Maysusana (2129013117)
Nanda Idul Fitrah (2129013119)
Putri Miftahul Jannah (2129013132)
Syamsul Qhamal (2129013181)
Soniya Rizkika Sanjaya (2129013198)
Sri Nur Ashari (2129013106)
Suriani Nasution (2129013135)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS TJUT NYAK DHIEN
MEDAN
2022
PENDAHULUAN

 Penyakit degeneratif yang paling banyak


menimbulkan kematian adalah penyakit
kardiovaskuler yang menduduki urutan pertama
penyebab kematian di Indonesia.
 Hipertensi merupakan faktor resiko utama
kematian karena gangguan kardiovaskuler
 Berdasarkan hasil RISKESDAS tahun 2007
hipertensi menduduki peringkat ke 3 penyebab
kematian semua umur.

Tujuan dilaksanakan PKPAdi RSU Haji Medan adalah:


1. Memantau rasionalitas penggunaan obat pada pasien dengan
diagnosa Hipertensi.
2. Mengetahui pengkajian ketepatan penggunaan obat ke pasien
Hipertensi.
HIPERTENSI
DEFINISI

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan


salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan
kardiovaskular (CVD), misalnya seperti serangan
jantung atau stroke.

Jenis Hipertensi

 Tidak diketehui
Hipertensi primer penyebabnya
 90-95% dari semua
(esensial) hipertensi

 diketahui penyebabnya
 Umumnya disebabkan oleh
Hipertensi Sekunder
keturunan dan penyakit
penyerta lainnya
KLASIFIKASI HIPERTENSI
Pilihan terapi yang digunakan untuk penatalaksanaan
Hipertensi
Bagan Penatalaksanaan Antihipertensi
PENATALAKSANAAN UMUN
  Pasien
Identitas OS Nama Riadianto
1
Jenis Kelamin Laki-laki
RM 37 / 94 / 54
Umur 56 tahun
BB Datang 65 kg
BB Pulang -
TB 170 cm

Tanggal masuk RS 13-06-2022

Tanggal keluar RS 21-06-2022  Keluhan utama OS


Lemah pada anggota
Jabal Rahmah/BPJS Kelas I gerak kiri, mata
Ruangan/ kelas A5
sebelah kiri buram,
luka dipunggung,
Diagnosa Hipertensi, DM tipe 2, GERD demam, susah nafas

RM: Rekam Medik; BB: Berat Badan; TB : Tinggi Badan


Riwayat Penyakit dan Pengobatan OS

Pasien
Pekerjaan Pengsiunan Nakes (perawat)

Riwayat Penyakit Terdahulu Hipertensi + Diabetes tipe 2

Riwayat Penyakit Keluarga Hipertensi

Riwayat Alergi Tidak Ada

Riwayat Pengobatan 1. Metformin 500 mg

Hasil Radiologi dari RSUCM Tidak Ada


Hasil Pemeriksaan UMUM

HR T (°C)
BP (mmHg) RR (x/menit)
Tanggal (x/menit) (Normal:3
(Normal:<140/90) (Normal:70- 80) (Normal:12-20) 6,5- 37)

Pasien
13-06-2022 190/95 85 23 37
14-06-2022 130/80 86 20 36,7
15-06-2022 138/80 88 20 36
16-06-2022 130/80 86 20 36,3
17-06-2022 120/80 92 25 37

18-06-2022 130/85 80 20 37
19-06-2022 120/80 80 20 37
20-06-2022 134/76 103 20 36,8
21-06-2022 134/76 103 20 36,8
BP : Blood Pressure (Tekanan darah); HR : Heart rate (Nadi); RR : Respiratory Rate (Frekuensi Nafas); T : Temperature (Suhu)
Hasil Pemeriksaan LAB

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN

HEMATOLOGI (Darah Lengkap)


Hemoglobin 9,0 g/Dl 13~18
Hematokrit 27,1 % 40~50
Leukosit 23,30 ribu/mm3 4~11
Trombosit 513 ribu/mm3 150~440
Eritrosit 3,43 juta/uL 4,50~5,50
PDW 15,2 fL 9,0~13
RDW-CV 16,8% 11,5~`14,5
MPV 6,9 fL 7,2~11,1
PCT 0,354 % 0,150~0,400
Index Eritrosit
MCV 79 fL 80~100
MCH 26 pg 26~34
MCHC 33 g/dL 32~36
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0% 0~1
Eosinofil 0% 1~3
Neutrofil Segmen 90% 50~70
Limfosit 6% 20~45
Monosit 74% 4~8
Jumlah Total Sel
Total Lymphosit 1,32 ribu/uL 0,58~4,47
Total Basofil 0,01 ribu/uL 0~0,1
Total Monofil 0,92 ribu/uL 0,17~1,22
Total Eosinofil 0,05 ribu/uL 0~0,61
Total Neutrofil 21,0ribu/uL 1,88~7,82
Hasil Pemeriksaan LAB

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hasil Klinik

Fungsi Hati

AST (SGOT) 34,1 U/L 5~37

ALT (SGPT) 13,5 U/L 5~41

Karbohidrat    

Glukosa Darah Adrandom 151 mg/dL <200

IMUNOSEROLOGI    

Swab antigen Rapid Covid 19 Negatif  

ELEKTROLIT    

Natrium (Na) 129 mEg/L 135~155

Kalium (K) 3,30 mEg/L 3,3 ~ 4,9

Klorida (Cl) 88,00 mEg/L 96 ~ 113


Riwayat terapi Obat

  Pasien

  NamaObat,Bentuk,     Tanggal penerimaan obat (jumlah)

no dan Kekuatan Signa rute 13/06 14/06 15/06 16/06


Sediaan
P S S M P S S M P S S M P S S M

2. Infuse RL 20gtt/i               18       18          

3. Citicoline 1/12 jam IV       22 10     22 10     22 10     22

4. Ranitidine 1/12 jam IV       22 10     22 10     22 10     22

5. Ceftriaxone 1 gr 1/12 jam IV       22 10     22 10     22 10     22

6. Metronidazole 1/8 jam IV         10   18 22 10   18   10   18 22

7. Ketorolak 1/12 jam IV         10   18 22 10     22 10     22

8. Amlodipine tab 1/10 mg O 08               07       07      

9. Candesartan tab 1/8 mg O 08                       07      

10. Curcuma syr 3 x CI O 08 12 18             12 18   07      

  Sucralfate syr 3 x CI O 08 12 18             12 18   07   18  

  Aspilet tab 1x1 O     18           08       07   18  

  Lantus 1 x 10 iu SC                                
Riwayat terapi Obat

  Pasien

  Nama Obat ,Bentuk     Tanggal penerimaan obat (jumlah)


no dan Kekuatan Signa rute
17/06 18/06 19/06 20/06
Sediaan
P S S M P S S M P S S M P S S M

1. Infuse RL 20tts/I                                  

2. Citicoline 1/12 jam IV 10     22 10     22 10     22 10     22

3. Ranitidine 1/12 jam IV 10     22 10     22 10     22 10     22

4. Ceftriaxone 1 gr 1/12 jam IV 10     22 10     22 10     22 10     22

5. Metronidazole 1/8 jam IV         10   18 22 10   18 22 10   18 22

6. Ketorolak 1/12 jam IV 10     22 10     22 10     22 10     22

7. Amlodipine tab 1/10 mg O 10               07              

8. Candesartan tab 1/8 mg O 10                   18       18  

9. Curcuma syr 3 x CI O 10   16     12 16   07 12 18   10 12    

10. Sucralfate syr 3 x CI O 10   16   08 12 16   07 12 18   10 12    

11. Aspilet tab 1x1 O 10       08       07              

12. Lantus 1 x 10 iu SC 10               07              
Lanjutan

  Nama Obat,     Tanggal penerimaan obat (jumlah)

no Bentuk, Signa rute 21/06


dan
P S S M
Kekuatan

Sediaan

1. Laxadine syr 3 x 2 O 08 14   20

cth

2. Ranitidine tab 2x1 O 08   16  

3. Ciprofloxacin 2x1 O 08   16  

tab

4. Citicoline tab 2x1 O 08   16  


Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (OS)

SOAP FARMASI (13-06-2022)

Subjective Lemah pada anggota gerak kiri, mata sebelah kiri buram, luka
dipunggung, demam, susah nafas
Riwayat penyakit : hipertensi dan lambung.

Objective TD : 190/95 HR: 85x/menit, RR: 23x/menit, T : 37◦C

Assesment  Pemberian sucralfate dengan ranitidin secara bersamaan


dapat mengurangi bioavaibilitas dari ranitidine.

Planing  Pantau tekanan darah darah pasien


 Pasien disarankan mengkomsumsi aspilet
 Pasien disarankan melakukan pemeriksaan HbA1C
 Konsultasi kedokter untuk pengobatan luka dipunggung
SOAP FARMASI (14-06-2022)
Subjective Mati rasa pada anggota gerak kiri, mata sebelah kiri buram, luka
dipunggung, demam, susah nafas
Riwayat penyakit : hipertensi dan lambung.
Objective TD : 140/70 mmHg, RR : 20x/mnt, KGD : 154 mg/dl
Assesment  Pemberian sucralfate dengan ranitidin secara bersamaan dapat
mengurangi bioavaibilitas dari ranitidine
 Ketorolak kontra indikasi : hipersensisivitas terhadap asetosal /aspirin
dan berinteraksi jika diberikan secara bersamaan. Maka harus dipantau
dalam penggunaannya.

Planing  Pantau tekanan darah dan kadar gula darah pasien


 Disarankan penggunaan sucralfate syr dan ranitidine inj diberi jarak 2
jam
 Disarankan penggunaan ketorolak dengan aspilet diberi jarak
 Pasien disarankan melakukan pemeriksaan HbA1C
 Disarankan untuk selalu membersihkan luka pasien, dan berkonsultasi
ke dokter untuk pengobatan luka dipunggung.

SOAP FARMASI (15-06-2022)


Subjective Mati rasa pada anggota gerak kiri, mata sebelah kiri buram, luka
dipunggung, demam, susah nafas
Riwayat penyakit : hipertensi dan lambung.

Objective TD : 129/80 RR:20x/mnt KGD : 137 mg/dl


Assesment  Obat rasional
Planing  Pantau tekanan darah darah dan kadar gula darah pasien
 Pasien disarankan melakukan pemeriksaan HbA1C
 Disarankan untuk selalu membersihkan luka pasien, dan
berkonsultasi ke dokter untuk pengobatan luka dipunggung.
 
SOAP FARMASI (16-06-2022)
Subjective Merasa sakit dipunggung dan tidak bisa bergerak.
Objective TD : 130/80 mmHg, RR:20x/mnt, KGD : 208 mg/dl
Assesment  Obat rasional
Planing  Pantau tekanan darah darah dan kadar gula darah pasien
 Disarankan pasien untuk menggunakan insulin untuk
mengontrol kadar gula darah sesuai anjuran dokter
 Disarankan untuk selalu membersihkan luka pasien, dan
berkonsultasi ke dokter untuk pengobatan luka dipunggung.
 
SOAP FARMASI (17-06-2022)
Subjective Merasa sakit dipunggung, tidak bisa bergerak dan susah BAB
Objective TD : 190/80 RR:25x/mnt, KGD : 200 mg/dl
Assesment  Pemberian sucralfate dengan ranitidin secara bersamaan
dapat mengurangi bioavaibilitas dari ranitidine
 Ketorolak kontra indikasi : hipersensisivitas terhadap
asetosal /aspirin dan berinteraksi jika diberikan secara
bersamaan. Maka harus dipantau dalam penggunaannya.
Planing  Pantau tekanan darah darah dan kadar gula darah pasien
 Disarankan penggunaan ketorolak dengan aspilet diberi
jarak
 Disarankan pemberian obat lactoluse untuk mengatasi
konstipasi (susah bab),sesuai anjuran dokter
 Lantus diberikan pada pagi hari 15 menit sebelum makan
atau malam hari sebelum tidur
 Disarankan untuk selalu membersihkan luka pasien, dan
berkonsultasi ke dokter untuk pengobatan luka dipunggung.
 
SOAP FARMASI (18-06-2022)
Subjective Merasa sakit dipunggung, tidak bisa bergerak dan susah BAB
Objective TD : 120/80 RR:20x/mnt
Assesment  Pemberian ketoro;ak lebih dari 5 hari harus dipantau
penggunaannya pada pasien.
 Ketorolak kontra indikasi : hipersensisivitas terhadap asetosal
/aspirin dan berinteraksi jika diberikan secara bersamaan. Maka
harus dipantau dalam penggunaannya.

Planing  Pantau tekanan darah darah dan kadar gula darah pasien
 Disarankan penggunaan ketorolak dengan aspilet diberi jarak
 Disarankan untuk memberikan terapi obat lactulose untuk
mengurangi efek samping dari sucralfate

SOAP FARMASI (19-06-2022)


Subjective Merasa sakit dipunggung, tidak bisa bergerak dan susah BAB

Objective TD : 120/75 RR:20x/mnt

Assesment  Terjadi efek samping dari sucralfate yaitu konstipasi ( susah


bab)
Planing  Pantau tekanan darah darah dan kadar gula darah pasien
 Disarankan penggunaan ketorolak dengan aspilet diberi
jarak
 Disarankan untuk memberikan terapi obat lactulose untuk
mengurangi efek samping dari sucralfate
SOAP FARMASI (20-06-2022)

Subjective Merasa sakit dipunggung, tidak bisa bergerak dan susah


BAB
Objective TD : 134/76, RR:20x/mnt , HR:103, T:36,8°C

Assesment  Terjadi efek samping dari sucralfate yaitu konstipasi


( susah bab)
Planing  Pantau tekanan darah darah dan kadar gula darah
pasien
 Disarankan penggunaan ketorolak dengan aspilet
diberi jarak
 Disarankan untuk memberikan terapi obat lactulose
untuk mengurangi efek samping dari sucralfate

SOAP FARMASI (21-06-2022)


Subjective Merasa sakit dipunggung, tidak bisa bergerak dan susah
BAB
Objective TD : 134/76 RR:20x/mnt HR:80 x/mnt T:T:36,8°C
Assesment  Sucralfat dapat menurunkan efek terapi ciprofloxacin
jika dikomsumsi bersamaan

Planing  Pantau tekanan darah darah dan kadar gula darah


pasien
 Jaga pola makan dan komsumsi makanan sehat
 Disarankan untuk pasien teratur dalam minum obat
Pengkajian Tepat Indikasi dan Obat
Diagnosa Obat Ketepatan Indikasi Pengkajian Tepat Anjuran/Intervensi

Obat

Pasien 1

Anti Hipertensi 1. Amlodipin 10 mg Tepat Tepat -

  1. Candesartan 8 mg Tepat Tepat -

  1. Aspilet Tepat Tepat -

Antibiotik 1. Ceftriaxone inj Tepat Tepat -

  1. Metronidazole inf Tepat Tepat -

  1. Ciprofloxacin tab Tepat Tepat -

Gastroprotector 1. Ranitidine inj Tepat Tepat -

  1. Sucralfate syr Tepat Tepat -

Sumber Elektrolit 1. Ringer Laktat 20gtt/i Tepat Tepat -

Analgetik OAINS 1. Ketorolac inj Tepat Tepat -

Pencahar Osmotik 1. Lactulose Tepat Tepat -

Vitamin 1. Curcuma Tepat Tepat -

Vitamin Saraf 1. Citicoline inj Tepat Tepat -

(Neuroprotektif)
Pengkajian Tepat Dosis

Nama Obat Sedian Signa Dosis Lazim Dosis Pasien Ket intervensi

Pasien 1

Amlodipin Tablet 1 x 10 mg 1 x 10 mg 1 x 10 mg Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

Candesartan Tablet 1 x 8 mg 1 x 8 mg 1 x 8 mg Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

Aspilet Tablet 1 x 100 1 x 100 mg 1 x 100 mg Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

mg

Ranitidine injeksi 1/8 jam Injeksi intravena lambat: 50 mg 1/8 jam Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

diencerkan sampai 20 mL dan

diberikan selama tidak kurang

dari 2 menit; dapat diulang

setiap 6-8 jam.

Sucralfate suspens 3 x 1 4 X 1 gr/hari ( 2 sendok takar ) 3x1 Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan
i

Ringer Laktat Injeksi 1/8 jam ml/kg/hari 1/8 jam Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan
Lanjutan
Citicoline Injeksi 1/8 jam 500-1000 mg 1/8 jam Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

Laxadine Sirup 3 x 2 cth 1-2 x 15 mg 3x2    

Curcuma Sirup 3x1 3 x 1/ sendok takar 3x1 Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

Lantus Injeksi 1 x 10IU Dosis awal 0,2U/kg BB, 1 x 10IU Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

subkutan selanjutnya dosis disesuaikan

dengan kondisi pasien

Ceftriaxone 1 gr Injeksi 1/12 jam 2000 mg 1/12 jam Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

Metronidazole Infus 1/8 jam 500 mg tiap 8 jam selama 3 hari 1/8 jam Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

Ranitidine injeksi 1/8 jam Injeksi intravena lambat: 50 mg 1/8 jam Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

diencerkan sampai 20 mL dan

diberikan selama tidak kurang

dari 2 menit; dapat diulang

setiap 6-8 jam.

Ringer Laktat Injeksi 1/8 jam ml/kg/hari 1/8 jam Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

Citicoline Injeksi 1/8 jam 500-1000 mg 1/8 jam Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan
PEMBAHASAN

Berdasarkan JNC 8, target terapi dan


pemilihan regimen dalam penetalaksanaa
hipertensi disertai DM adalah golongan
obat ACEI/ARB (Tunggal/kombinasi), dengan
target terapi <140/90 mmHg.

Pasien mendapatkan aspilet sebagai anti


platelet yang berfungsi untuk mencegah
penggumpalan darah dipembuluh darah,
untuk mencegah penyakit kardiovaskular
(hipertensi). Pasien juga mendapatkan obat
anagetik OAINS yaitu ketorolac untuk
mengatasi nyeri skala 4 yang dideritanya.
pemberian ketorolac bersamaan dengan
aspilet dapat menyebabkan hipersensivitas.
Maka dari itu harus dipantau dalam
penggunaannya.
PENUTUP

Kesimpulan
1. Telah dilakukan Rasionalitas Penggunaan Obat pada pasien
inisial Tn. R dengan diagnosa hipertensi disertai Dm dapat
diperoleh bahwa penggunaan obat sudah rasional. Namun
harus dipantau untuk obat aspilet dan ketorolac.
2. Telah mengetahui cara melakukan pengkajian ketepatan
penggunaan obat ke pasien.

Saran
Disarankan untuk melakukan kegiatan penyuluhan secara
rutin guna meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap
penyakit dan obat.
PENATALAKSANAAN UMUM
  Pasien
Identitas OS 2
Nama Amir A Siregar
Jenis Kelamin Laki-laki
RM 36 / 90 / 87
Umur 61 tahun
BB Datang 60 kg
BB Pulang -
TB 160 cm

Tanggal masuk RS 14-06-2022

Tanggal keluar RS

AR-RIJAL/BPJS Kelas II  Keluhan utama OS:


Ruangan/ kelas A5 Lemah anggota gerak
kiri, sulit berbicara,
mata kiri tidak bisa
Diagnosa Stroke Iskemik
melihat kearah dalam,
diare,nyeri lambung
RM: Rekam Medik; BB: Berat Badan; TB : Tinggi Badan
Riwayat Penyakit dan Pengobatan OS

Pasien
Pekerjaan Wiraswasta

Riwayat Penyakit Terdahulu Hipertensi + GERD

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada

Riwayat Alergi Tidak Ada

Riwayat Pengobatan 1. Amlodipine 10 mg ( tidak teratur )

Hasil Radiologi dari RSUCM Tidak Ada


Hasil Pemeriksaan UMUM

HR T (°C)
BP (mmHg) RR (x/menit)
Tanggal (Normal:<140/90) (x/menit) (Normal:12-20) (Normal:3
(Normal:70- 80) 6,5- 37)

Pasien
14-06-2022 193/94 77 29 36,4
15-06-2022 154/85 78 22 36,7
16-06-2022 132/77 77 21 36,3
17-06-2022 125/80 88 20 36

18-06-2022 150/85 109 21 36


19-06-2022 144/89 93 21 36

20-06-2022 144/89 93 21 36
BP : Blood Pressure (Tekanan darah); HR : Heart rate (Nadi); RR : Respiratory Rate (Frekuensi Nafas); T : Temperature (Suhu)
Hasil Pemeriksaan LAB

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN

HEMATOLOGI (Darah Lengkap)


Hemoglobin 15,2 g/dL 13~18
Hematokrit 44,1 % 40~50
Leukosit 8.60 ribu/mm3 4~11
Trombosit 210 ribu/mm3 150~440
Eritrosit 4.42 juta/uL 4,50~5,50
PDW 16,0 fL 9,0~13
RDW-CV 12,2 % 11,5~`14,5
MPV 10,2 fL 7,2~11,1
PCT 0,215 % 0,150~0,400
Index Eritrosit
MCV 100 fL 80~100
MCH 35 pg 26~34
MCHC 35 g/dL 32~36
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0% 0~1
Eosinofil 2% 1~3
Neutrofil Segmen 64 % 50~70
Limfosit 26% 20~45
Monosit 7% 4~8
Jumlah Total Sel
Total Lymphosit 2,25 0,58~4,47
Total Basofil 0,00 0~0,1
Total Monofil 0,64 0,17~1,22
Total Eosinofil 0,18 0~0,61
Total Neutrofil 5,5 1,88~7,82
IMUNOSEROLOGI
Swab Antigen Rapid Covid 19 (-) (-)

Glucosa AD Random 139 mg/dl <200


Riwayat terapi Obat

  Pasien

  Nama Obat, Bentuk,     Tanggal penerimaan obat (jumlah)

No dan Kekuatan Signa rute 14/06 15/06 16/06 17/06


Sediaan P S S M P S S M P S S M P S S M

1. Infuse RL 20gtt/i                              

2. Ranitidine 1/12 jam IV       22 10     22 10     22 10     22

3. citicoline 1/8 jam IV       22 10    18 22 10    18 22 10    18 22

4. Amlodipine tab 1/10 mg O        07       07       07      

5. Alprazolam 2 x 0,5 mg O              22        22 07    18

6 Candesartan 1/16mg O         22     22    22


Lanjutan
Pasien
Tanggal penerimaan obat (jumlah)
No NamaObat,Bentuk, dan Signa rute 18/06 19/06 20/06
Kekuatan Sediaan
P S S M P S S M P S S M

1. Infuse RL 20gtt/i

2. Ratidine inj 1/12 jam IV 10 22 10 22 22

3. Citicoline inj 1/8 jam IV 10 18 22 10 18 22 10 18 22

4. Amlodipine 10 mg 1x1 O 07 18 07 18 07

5. Alprazolam o,5 mg 2x1 O 07 07 07 18

6. Candesartan 16 mg 1x1 O 22 22 22

7. Pletaal 100 mg 2x1 O 07 18 07 18 07 18

8. Aspilet 1x1 O 18 18 18

9. Gabapentin 100 mg 2x1 O 07 18 07 18


Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (OS)

SOAP FARMASI (14-06-2022)


Subjective kebas-kebas pada anggota gerak kanan, mata sebelah kanan
buram, lemas, kebas di mulut, pusing, nyeri lambung.
Riwayat penyakit : Hipertensi

Objective TD : 193/97 RR: 29 x/mnt HR:77 x/mnt T: 36,4°C


Assesment  Obat rasional
Planing  Pantau tekanan darah darah pasien
 Citicolin diberikan tiap 8 jam sekali
 Bantu dan libatkan keluarga dalam beraktivitas
 Disarankan untuk menambah terapi obat hipertensi gol
Acei/Arb, dan CCB contohnya (captropil/candesartan Dan
amlodipin)
SOAP FARMASI (15-06-2022)
Subjective kebas-kebas pada anggota gerak kanan, mata sebelah kanan
buram, lemas, kebas di mulut, pusing, nyeri lambung.
Riwayat penyakit : Hipertensi

Objective TD : 154/85 RR: 22 x/mnt HR:78 x/mnt T: 36,7°C


Assesment  Obat rasional
Planing  Pantau tekanan darah darah pasien
 Citicolin diberikan tiap 8 jam sekali
 Bantu dan libatkan keluarga dalam beraktivitas

SOAP FARMASI (16-06-2022)


Subjek kebas-kebas pada anggota gerak kanan, mata sebelah kanan
buram, lemas, kebas di mulut, pusing, nyeri lambung.
Riwayat penyakit : Hipertensi

Objek TD : 132/77 RR:21 x/mnt HR:77 x/mnt T: 36,3°C


Assesment  Pemberian pletaal dengan aspilet secara bersamaan dapat
menyebabkan peningkatan perdarahan
Plan  Pantau tekanan darah darah pasien
 Penggunaan pletaal dan aspilet harus diberi jarak dan tidak
boleh bersamaan.
 Disarankan untuk memberikan penambahan terapi obat
gabapentin untuk menghilangkan kebasnya, konsultasikan ke
dokter.
SOAP FARMASI (17-06-2022)
Subjek kebas-kebas pada anggota gerak kanan, mata sebelah kanan
buram, lemas, kebas di mulut, pusing, nyeri lambung.
Riwayat penyakit : Hipertensi
Objek TD : 125/80 RR:20 x/mnt HR:88 x/mnt T: 36°C
Assesment  Pemberian pletaal dengan aspilet secara bersamaan dapat
menyebabkan peningkatan perdarahan.
Plan  Pantau tekanan darah darah pasien
 Penggunaan pletaal dan aspilet harus diberi jarak dan tidak
boleh bersamaan.
 Disarankan untuk memberikan penambahan terapi obat
gabapentin untuk menghilangkan kebasnya, konsultasikan ke
dokter.

SOAP FARMASI (18-06-2022)


Subjective kebas-kebas pada anggota gerak kanan, mata sebelah kanan
buram, lemas, kebas di mulut, pusing, nyeri lambung.
Riwayat penyakit : Hipertensi

Objective TD : 150/85 RR: 21 x/mnt HR:109 x/mnt T: 36°C


Assesment  Pemberian pletaal dengan aspilet secara bersamaan dapat
menyebabkan peningkatan perdarahan.

Planing  Pantau tekanan darah darah pasien


 Penggunaan pletaal dan aspilet harus diberi jarak dan tidak
boleh bersamaan.
 Bantu dan libatkan keluarga dalam beraktivitas
SOAP FARMASI (19-06-2022)
Subjective kebas-kebas pada anggota gerak kanan, mata sebelah kanan
buram, lemas, kebas di mulut, pusing, nyeri lambung.
Riwayat penyakit : Hipertensi

Objective TD : 144/89 RR:21 x/mnt HR:93 x/mnt T: 36°C


Assesment  Pemberian pletaal dengan aspilet secara bersamaan dapat
menyebabkan peningkatan perdarahan.

Planing  Pantau tekanan darah darah pasien


 Penggunaan pletaal dan aspilet harus diberi jarak dan tidak
boleh bersamaan.
 

SOAP FARMASI (20-06-2022)


Subjective kebas-kebas pada anggota gerak kanan, mata sebelah kanan
buram, lemas, kebas di mulut, pusing, nyeri lambung.
Riwayat penyakit : Hipertensi

Objective TD : 144/89 RR:21 x/mnt HR:93 x/mnt T: 36°C


Assesment  Pemberian pletaal dengan aspilet secara bersamaan dapat
menyebabkan peningkatan perdarahan.
Planing  Pantau tekanan darah darah pasien
 Penggunaan pletaal dan aspilet harus diberi jarak dan tidak
boleh bersamaan.
 Istirahat yang cukup, atur pola makan dan banyak berolah
raga
 
Pengkajian Tepat Indikasi dan Obat

Diagnosa Obat Ketepatan Indikasi Pengkajian Tepat Anjuran/Intervensi

Obat

Pasien 2

Anti Hipertensi 1. Amlodipin 10 mg Tepat Tepat -

  2. Candesartan 8 mg Tepat Tepat -

  3. Aspilet Tepat Tepat -

  4. Pletaal Tepat Tepat -

Gastroprotector 1. Ranitidine inj Tepat Tepat -

Sumber Elektrolit 1. Ringer Laktat 20gtt/i Tepat Tepat -

Analgetik OAINS 1. Ketorolac inj Tepat Tepat -

Vitamin Saraf 1. Citicoline inj Tepat Tepat -

(Neuroprotektif)

Anti konvulsan 1. Gabapentin Tepat Tepat -

Anti Ansietas 1. Alprazolam Tepat Tepat -


Pengkajian Tepat Dosis

Nama Obat Sedian Signa Dosis Lazim Dosis Pasien Ket intervensi

Pasien 2

Amlodipin Tablet 1 x 10 mg 1 x 10 mg 1 x 10 mg Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

Candesartan Tablet 1 x 8 mg 1 x 8 mg 1 x 8 mg Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

Aspilet Tablet 1 x 100 mg 1 x 100 mg 1 x 100 mg Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

Pletaal Tablet 2 x 100 mg 2 x 100 mg 2 x 100 mg Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

Gabapentin Tablet 2 x 100 mg 900 – 1800 mg 2 x 100 mg Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

Alprazolam Tablet 2 x 0,5 mg Dosis awal 3 x 0,5 mg, 2 x 0,5 mg Dosis awal 3 x 0,5 Terapi Dilanjutkan
dapat ditingkatkan mg, dapat

maksimal 3-4 x 1 ditingkatkan


mg/hari maksimal 3-4

x 1 mg/hari
Lanjutan

Ranitidine injeksi 1/8 jam Injeksi intravena lambat: 1/8 jam Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

50 mg diencerkan

sampai 20 mL dan

diberikan selama

tidak kurang dari 2

menit; dapat diulang

setiap 6-8 jam.

Ringer Laktat Injeksi 1/8 jam ml/kg/hari 1/8 jam Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan

Citicoline Injeksi 1/8 jam 500-1000 mg 1/8 jam Dosis Sesuai Terapi Dilanjutkan
PEMBAHASAN

Berdasarkan algoritma untuk penatalaksanaan recurrent stroke


ischemic maka terapi obat hipertensi
yang diberikan sebagai standar phamacotheraphy adalah CCB
(Calsium Chanel Bloker) tunggal/kombinasi.

Pasien mendapatkan neuroprotektor atau vitamin saraf berupa


citicolin yang
juga tergolong sebagai aktivator serebral.
Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya stroke berulang pada OS ,
AHA & PERDOSSI merekomendasi terapi pencegahan sekunder
dengan cara modifikasi gaya hidup dan juga pemberian obat-obatan
yang meliputi antiplatelet atau antikoagulan,
Antihipertensi.
Pemberian aspilet dan pletaal harus diberikan jarak dalam
penggunaannya .karna dapat menyebabkan peningkatan perdarahan
jika dikomsumsi bersamaan.
PENUTUP

Kesimpulan
1. Telah dilakukan Rasionalitas Penggunaan Obat pada
pasien inisial Tn. A dengan diagnosa stroke iskemik
recurrent dapat diperoleh bahwa penggunaan obat sudah
rasional.
2. Telah mengetahui cara melakukan pengkajian ketepatan
penggunaan obat ke pasien.

Saran
Disarankan untuk melakukan kegiatan penyuluhan secara
rutin guna meningkatkan pengetahuan masyarakat
terhadap penyakit dan obat.
Dokumentasi

Visite Pasien 1
Bapak Riadianto

Visite Pasien 2
Bapak Amir
WASSALAM
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai