Kimia
Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa
www.shutterstock.com/ Hanna Kuprevich
PETA KONSEP
• Materi dan Energi
• Sifat Materi
• Perubahan Materi
• Penggolongan Materi
Perubahan Materi
• Pemisahan Campuran
dan Pemisahan
Campuran • Penentuan Kadar Suatu Unsur dan Senyawa
Materi dan Energi
Materi merupakan penyusun segala macam benda, sedangkan energi adalah segala
sesuatu yang menyertai perubahan materi.
1. Materi
istilah “materi” (dalam bahasa Inggris disebut matter) merujuk pada bahan yang menyusun benda.
Mobil, sebagai contoh, terdiri atas berbagai macam materi antara lain; baja, karet, dan aluminium.
Dalam ilmu fisika, benda didefinisikan sebagai sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai
massa. Massa adalah ukuran kelembaman, yaitu ukuran bertahannya suatu benda terhadap suatu
gaya. Massa suatu benda bergantung pada jumlah materi penyusun benda itu. Seringkali istilah
massa disalahartikan dengan berat. Berat adalah ukuran gaya tarik gravitasi yang dialami oleh suatu
benda. Hubungan berat dan massa dinyatakan dalam persamaan berikut.
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Dengan kata lain, energi bersifat kekal.
www.shutterstock.com/PhotoStock10
Sifat Materi
1. Sifat Fisis
Sifat fisis menyatakan keadaan
fisis materi. Tergolong sifat fisis, yaitu
wujud (titik leleh dan titik didih),
massa jenis, kalor jenis, indeks bias,
daya larut, kekerasan, sifat dapat
tempa (malleability), sifat dapat tarik
(ductility), warna, rasa, dan bau.
Beberapa sifat fisis besi
2. Sifat Kimia
Sifat kimia menyangkut perubahan suatu materi menjadi materi lain. Contoh, beberapa
sifat kimia dari besi. Mudah berkarat, Dapat larut (bereaksi dengan) asam keras menghasilkan
gas hidrogen, Pada suhu tinggi bereaksi dengan belerang
Sifat Materi
Perubahan yang menghasilkan materi baru kita sebut perubahan kimia, sedangkan yang
tidak menghasilkan materi baru disebut perubahan fisika.
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika hanya mengubah sifat fisis zat, tetapi zat itu sendiri tidak berubah.
Contohnya, es yang mencair. Ada dua jenis perubahan fisika, yaitu perubahan wujud dan
pelarutan.
Perubahan wujud
Ada 3 bentuk zat, yaitu padat, cair, dan gas. Gas Adapun gas,
Cairan Dalam zat cair, mempunyai struktur
Padatan Partikel zat padat
partikel masih tersusun partikel yang dapat
tersusun rapat dan relatif
rapat, tetapi masih dapat bergerak bebas sehingga
diam di tempatnya.
bergerak terbatas. bentuk dan volumenya
tidak tetap.
Perubahan Materi
“
Perubahan wujud: mencair/meleleh,
menguap, mengembun, membeku,
menyublim, dan deposisi.
“
Kurva pemanasan
air, AB adalah zat
padat, pada BC es
berubah wujud, CD
air dalam wujud
cair, dan DE air
menguap. dokumen penerbit
www.shutterstock.com/ udaix
Perubahan Materi
Pelarutan
www.shutterstock.com/Sergey Merkulov
Perubahan Materi
Pembakaran (combustion)
Materi
Koloid logam
Suspensi Metaloid
Non logam
Penggolongan Materi
Susunan partikel dalam beberapa zat. (a) Helium (gas mulia), logam mempunyai
partikel berupa atom, sedangkan (c) oksigen dan beberapa unsur nonlogam lain
mempunyai partikel berupa molekul.
dokumen penerbit
Penggolongan Materi
Partikel Senyawa
Senyawa yang partikelnya berupa molekul disebut senyawa molekul, sedangkan yang
partikelnya berupa ion disebut senyawa ion.
Susunan partikel
dari beberapa
zat: (a) air, (b)
karbon dioksida,
dan (c) garam
dapur.
dokumen penerbit
Penggolongan Materi
Campuran terdiri atas dua jenis zat atau lebih. Campuran dapat berupa larutan, koloid, atau
suspensi. Larutan merupakan campuran yang homogen, tidak dapat dibedakan lagi antara pelarut
dan terlarut, walaupun menggunakan mikroskop ultra. suspensi merupakan campuran heterogen,
dapat dibedakan antara komponen yang satu dengan yang lainnya tanpa menggunakan mikroskop
ultra. Koloid adalah bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Secara
makroskopis koloid tampak homogen, tetapi tampak heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra.
Contoh larutan, koloid, dan suspensi dalam kehidupan :
Suspensi : Campuran terigu dalam air, campuran serbuk pasir dengan air,
Pemisahan Campuran
1.
Maserasi
Berasal dari kata macerare (bahasa Latin, yang artinya merendam). Maserasi dilakukan
dengan pemisahan atau ekstraksi campuran berdasarkan perbedaan kelarutannya melalui
proses perendaman pada suhu kamar tanpa mengalami proses lain kecuali pengocokan (jika
diperlukan).
2. Filtrasi
Partikel yang ukurannya lebih besar dari lubang saringan akan tertahan.
dokumen penerbit
Pemisahan Campuran
3. Distilasi
www.shutterstock.com/udaix
Pemisahan Campuran
4.
Sentrifugasi
Sentrifugasi atau pemutaran adalah pemisahan campuran berdasarkan sifat salah satu zat
yang dapat mengalami sedimentasi
5.
Sublimasi
Sublimasi adalah pemisahan campuran berdasarkan sifat zat yang dapat menyublim atau
tidak dari campurannya.
6. Kromiumatografi
Kromiumatografi adalah teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase bergerak (fase mobile) dan fase diam (fase stationer) pada sebuah
larutan atau campuran.
Penentuan Kadar Suatu Unsur atau
Senyawa
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif adalah analisis kimia yang bertujuan untuk mengetahui atau
mengidentifikasi “jenis zat” apa saja yang terkandung dalam suatu campuran berdasarkan sifat
kimia dan fisikanya.
Reaksi kering
Uji warna nyala dapat menjadi satu-satunya indikator pemastian suatu unsur tanpa
memerlukan analisis yang lebih lanjut dalam pengidentifikasian. Seperti unsur astatin (At)
yang hanya berwarna putih pada saat diuji warna nyalanya (dibakar)
Reaksi basah
Reaksi basah merupakan jenis identifikasi zat secara kualitatif yang umumnya sering
digunakan. Contohnya adalah senyawa NO3– hanya membentuk cincin cokelat jika
direaksikan dengan senyawa fero sulfat dan H2SO4
Penentuan Kadar Suatu Unsur atau
Senyawa
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan analisis
kimia yang bertujuan untuk menentukan “kadar
zat” berupa banyaknya jumlah atom, ion, gugus, Gravimetri Penguapan adalah
atau senyawa yang terdapat dalam suatu menghilangkan komponen-komponen
campuran. Contoh analisis kuantitatif. yang tidak diinginkan dengan cara
menguapkan senyawanya, lalu zat yang
Analisis Gravimetri tertinggal ditentukan massanya.
Gravimetri Elektrolisis adalah metode
Analisis gravimetri merupakan penetapan pemisahan campuran dengan
menggunakan sel elektrolisis.
kuantitas atau jumlah cuplikan melalui pengukuran
massa zat. Prinsip utama dalam metode ini, zat yang Gravimetri Pengendapan akan ditentukan
kadarnya (cuplikan) direaksikan dengan
dianalisis merupakan senyawa murni yang ditentukan
suatu pereaksi sehingga terbentuk
kadarnya (massa) dalam campuran. Analisis gravimetri senyawa yang mengendap.
dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu penguapan,
elektrolisis, dan pengendapan.
Faktor gravimetri dan rumus pada
analisis gravimetri
Penentuan Kadar Suatu Unsur atau
Senyawa
Penentuan Kadar Suatu Unsur atau
Senyawa
Analisis Volumetri
Analisis volumetri adalah teknik penetapan jumlah cuplikan melalui perhitungan volume.
Dalam teknik ini, kadar, dan komposisi dari cuplikan ditetapkan berdasarkan volume pereaksi
(volume diketahui) yang ditambahkan ke dalam larutan zat uji, sampai komponen yang
ditetapkan dapat bereaksi secara kuantitatif dengan pereaksi tersebut. Berikut adalah rumus
umum titrasi
Pada saat titik ekuivalen, mol ekuivalen asam akan Mol ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian
sama dengan mol ekuivalen basa. Hal ini dapat antara normalitas (N) dengan volume, maka
ditulis sebagai berikut. rumus tersebut dapat ditulis sebagai
berikut
Penentuan Kadar Suatu Unsur atau
Senyawa
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada
asam atau jumlah ion OH– pada basa sehingga rumus tersebut menjadi.
N = normalitas
V = volume
M = molaritas
n = jumlah ion H+(pada asam) atau OH– (pada basa)