DG
JT ST EV-01
TC LR-01 LR-02 LR-03
TH PR DR
SC-O1
L1 L2 L3 RF
SR
NT
CV-1 LS
SD EV-02
PD
SC-03
SDT CST OT VD
KS
BF PU-01
` PU-03
DT RT PU-02
SH
SOT
TC : MOBIL TRUK SD : SAND TRAP
JT : JEMBATAN TIMBANG VS : VIBRATING SCREEN
ST : SORTASI CST : CONTINUOS SLUDGE TANK
LR-01 : LOADING RAMP 1 SDT : SLUDGE TANK
LR-02 : LOADING RAMP 2 BF : BUFFER TANK
LR-03 : LOADING RAMP 3 DT : DECANTER
SR : STERILIZER SH : SOLID HOPPER
RF : ROTARY FEEDER RT : RECLAIMED TANK
CV-01 : CONVER 1 OT : OIL TANK
CV-02 : CONVEYOR 2 VD : VACUUM DRYER
CV-03 : CONVEYOR 3 SOT : STORAGE OIL TANK
EV-01 : ELEVATOR 1 DR : DEPRICARPER
EV-02 : ELEVATOR 2 PD : POLISHING DRUM
EV-03 : ELEVATOR 2 NT : NUT SILO
BS : BUNCH SHEREDER RM : RIPPLE MILL
DG : DIGESTER LS : LIGHT TENERA DRY SEPARATOR
PR : PRESS WB : WATER CLAY BATH
Sortasi
Pada stasiun sortasi dilakukan penyortiran buah
yang akan masuk kedalam proses, buah yang
belum matang sempurna akan dikembalikan
(ditolak) begitu juga dengan buah yang memiliki
berat yang kurang dari 6 Kg.
TBS masuk melalui jembatan timbang dan
langsung mengarah ke stasiun sortasi, saat TBS
dibongkar dari truk pengangkut para pekerja
memperhatikan buah yang tidak lolos seleksi dan
langsung dipisahkan dari buah yang lain.
Setelah disortir TBS didorong ke dalam loading
ramp dengan menggunakan alat berat.
Loading Ramp
Ramp Cage yang terdapat pada PT. Trimitra
Lestari berjumlah 12 pintu, saat ramp cage
dibuka TBS akan jatuh dan ditampung /
dimasukan kedalam lori, satu buah lori
memiliki kapasitas 6 ton.
Lori akan disusun berjejer dan diisi dengan
TBS lalu dimasukan ke perebusan
Pada bagian samping dan bawah lori
terdapat lubang-lubang guna mengalirkan
kondensat dari proses perebusan agar dapat
dialirkan keluar
Perebusan (Sterilizer)
Air Temperature 30 oC
Sedangkan pada saat beroperasi, uap yang dihasilkan adalah sebanyak 17.000
kg/jam dengan tekanan 22 bar dan suhu 250C
Sehingga didapatkanlah entalpi steam
dan air umpan sebagai berikut:
η turbin = x 100%
η turbin = 79 %
Tugas Khusus II
Potensi Palm Oil Effluent Menjadi Energi
Palm Oil Mill Effluent (POME)
POME merupakan limbah cair yang dihasilkan dari proses pembuatan CPO,
POME tidak bisa dibuang langsung dikarenakan dapat mencemarkan
lingkungan, sehingga dilakukan proses untuk menghilangkan kandungan
Chemical Oxygen Demand (COD), Biological Oxygen Demand (BOD) dan Total
Suspended Solid. Berikut tabel baku mutu air limbah:
Parameter Konsentrasi Maksimal Volume Emisi Polutan
(mg/L) Maksimal
BOD 100 0.25
COD 350 0.88
TSS 250 0.63
Lemak Minyak 25 0.063
Total N 50 0.125
pH 6-9
Volume air 2.5 m3/t
limbah
Degradasi POME
Pabrik pengolahan kelapa sawit PT. Trimitra Lestari memiliki 70 ton TBS per jam
dan beroperasi selama 2.016 jam dan 288 hari per tahun, rasio POME yang
dihasilkan dari setiap ton TBS adalah 0,8 m3 . Maka dapat dihitung aliran limbah per
hari dengan cara berikut:
m3
m3
Menghitung Chemical Oxygen Demand
(COD) yang Terurai dan Methana
Untuk mendapatkan nilai methana yang dihasilkan dari pengolahan limbah maka harus
dicari nilai COD yang terurai dengan cara berikut:
132.492
= 42%
CH4 = CODr x 0,35 Nm3
CH4 = 132.492 x 0,35 Nm3 = 46.373,6
Konversi POME menjadi energi
POME dianggap sebagai limbah yang bisa membahayakan lingkungan, padahal setelah
dilakukan pengolahan pada kolam limbah dengan proses anerobik POME dapat
menghasilkan biogas, sehingga dapat dimanfaatkan menjadi tenaga listrik. Upaya
konversi POME menjadi energi juga sebagai salah satu cara menurunkan emisi gas
rumah kaca.
Karena biogas sebagian besar terdiri dari metana, maka biogas dapat menggantikan gas
alam untuk berbagai aplikasi, antara lain pemanasan melalui pembakaran, bahan bakar
mesin, bahan bakar kendaraan
Konversi POME Menjadi Energi
Setelah dilakukan proses degradasi terhadap POME dengan bakteri anaerob
maupun aerobik, sehingga menghasilkan biogas. Karena biogas sebagian besar
terdiri dari methana maka biogas dapat menggantikan gas alam. Metana
dapat dibakar langsung sehingga dapat menjadi bahan bakar untuk skala
rumahan maupun industri, sedangkan untuk konversi menjadi energi listrik di
proses dengan gas engine. Berikut tabel komposisi biogas:
Oksigen O2 <2
Nitrogen N2 <2
Hidrogen H2 <1
Konversi POME Menjadi Energi Listrik
Konversi POME Menjadi Energi Listrik
Sistem Bio-Digester
Sistem bio-digester terdiri dari proses pengolahan awal, POME dikondisikan untuk
mencapai nilai-nilai parameter yang dibtuhkan untuk masuk ke digester. Dilakukan
penyaringan untuk menghilangkan partikel tyang berukuran besar, netralisasi pH dilakukan
untuk mendapatkan pH yang optimal yaitu berkisar antara 6,5-7,5 dan juga dilakukan
proses penurunan suhu untuk mencapai suhu proses yakni 40-50oC.
Scrubber
Pada proses ini dilakukan penurunan konsentrasi H2S ke tingkat yang di telah
ditentukan untuk masuk kedalam gas engine, berkisar dibawah 200 ppm
Konversi POME Menjadi Energi Listrik
Dehumidifier
Proses ini berfungsi untuk menurunkan kadar air dalam biogas yang akan
dialirkan menuju gas engine, hal ini dimaksudkan unruk membantu
mengoptimalkan proses pembakaran pada gas engin, mencegah pengembunan
dan melindungi mesin dari pembentukan asam yang dapat menyebabkan korosi.
Gas Engine
setelah dilakukan proses penurunan kadar H2S dan H2S, biogas kemudian
dialirkan ke gas engine untuk dilakukan proses perubahan energi pada biogas,
sehingga dapat menggerakkan generator.
Flare Biogas
Flare berfungsi untuk membakar kelebihan biogas.
TERIMAKASIH