Anda di halaman 1dari 46

Keselamatan Kerja di

Perkantoran

Oleh : Abdul Rohim Tualeka


Latar Belakang

Bekerja selama kurang lebih 8 jam di ruang


perkantoran tidak selalu berarti aman.
Sebagai tempat kerja, perkantoran juga tidak terlepas dari
risiko bahaya yang mungkin terjadi. Risiko tersebut dapat
membahayakan keselamatan dan kesehatan karyawan di
perkantoran.
Analisis risiko keselamatan kerja digunakan untuk
mengendalikan risiko bahaya untuk melindungi karyawan.
Latar Belakang

Analisis risiko Keselamatan Kerja di Perkantoran diawali


dengan melakukan risk Assessment meliputi identifikasi
bahaya,identifikasi risiko kemudian penilaian risiko;
setelah itu dilakukan manajemen risiko yang diawali
dengan penilaian risiko, penentuan opsi pengendalian
risiko berdasarkan kelayakan social,ekonomi dan hukum.
Baik Risk Assessment maupun risk management dilakukan
dengan komunikasi risiko (Risk Communication).
Risk Assessment Keselamatan di
Perkantoran
Risk Assessment atau penilaian risiko merupakan penentuan
tingkat risiko dari bahaya yang ada di kantor dengan tahapan:
1.Identifikasi Bahaya
2.Identifikasi Risiko berdasar peluang dan
konsekuensi
3.Penilaian Risiko untuk menentukan tingkat risiko
Identifikasi Bahaya di
Perkantoran
 Frekuensi kecelakaan kerja di area perkantoran bisa dibilang lebih
kecil daripada di area outdoor. Namun, perlu diingat bahwa
masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya yang bersifat
dampak jangka pendek, tetapi juga dampak jangka panjang. Risiko
seperti ini sering kali luput dari perhatian.
 Faktor risiko bahaya yang mungkin terjadi di perkantoran dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu keselamatan dan kesehatan pekerja.
Risiko keselamatan misalnya terjatuh, terbentur, bahaya kebakaran,
bencana alam, dan sebagainya. Sementara itu, risiko kesehatan
seperti beban kerja berlebih, masalah kesehatan karena perilaku
yang tidak sehat, dan sebagainya.
Identifikasi Bahaya di
Perkantoran
 Hal ini sangat berpengaruh bagi kehidupan seorang karyawan
karena waktu yang dihabiskan di area perkantoran hampir atau
bahkan lebih dari sepertiga waktu sehari. Jika perilaku atau
kebiasaan yang tidak sehat dilakukan atau dialami tiap hari,
dampaknya signifikan pada jangka panjang.
 Saat ini, jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di sektor
formal, khususnya pekerja perkantoran, memang lebih sedikit
daripada yang bekerja di sektor informal. Meskipun potensi
bahaya yang terjadi hanya dari ringan ke sedang, usaha K3 perlu
terus dilakukan. Pasalnya, K3 perkantoran membutuhkan
identifikasi dan pengendalian khusus.
Identifikasi Potensi Bahaya K3 di Perkantoran

Ada beberapa jenis bahaya yang mungkin dialami karyawan selama


bekerja atau berada di lingkungan kerja. .
1. Bahaya Fisik
Bahaya fisik merupakan bahaya di tempat kerja yang dapat
mengancam keselamatan secara fisik. Bahaya ini paling
umum ditemui dan dapat menyebabkan cedera, penyakit,
atau kematian.
2. Bahaya Kimia
Bahaya kimia dapat terjadi karena paparan bahan-bahan kimia. Tiap
tempat kerja pasti tak lepas dari bahan kimia, misalnya produk
pembersih hingga produksi bahan kimia dalam skala penuh. Bahan
kimia harus ditangani dengan benar, mulai dari penyimpanan dan
penggunaannya. Bahaya kimia dapat menyebabkan penyakit,
kebakaran, maupun kerusakan properti.
Identifikasi Potensi Bahaya K3 di Perkantoran

3. Bahaya Ergonomi
Bahaya yang termasuk dalam kelompok ergonomi, antara lain Musculoskeletal
Disorders (MSDs), penanganan material secara manual, pencahayaan, sistem
kerja shift, dan peralatan yang digunakan untuk bekerja. Bagi sebagian jenis
pekerjaan, peralatan merupakan faktor yang sangat memengaruhi keselamatan dan
kesehatan di tempat kerja.
4. Bahaya Biologi
Saat bekerja, karyawan rentan mengalami masalah kesehatan karena penyebab
bahaya biologis, di antaranya bakteri, virus, serangga, dan hewan. Potensi bahaya
lain seperti jamur yang dapat terjadi karena ruangan terlalu lembab. Pada masa
sekarang, masalah kesehatan seperti pandemi dapat menjadi potensi bahaya di
area perkantoran.
5. Bahaya Psikososial
Ada potensi bahaya lain yang kerap diabaikan di tempat kerja, yaitu bahaya
psikososial. Dalam kelompok ini termasuk bahaya kesehatan karena stres,
kekerasan, perundungan, dan berbagai perilaku yang mungkin terjadi di area
perkantoran.
Penyebab Bahaya di Tempat Kerja

Lack of Control atau lemahnya pemantauan


Hal ini karena Program yang tidak sesuai, Standar yang tidak sesuai serta ketidakpatuhan pada standar
sehingga menjadi titik awal terjadinya Penyebab Dasar dan penyebab langsung. Inspeksi (adalah suatu
proses pengamatan dengan mata, bisa dilihat datanya) yang dilakukan hanya akan membantu
menemukan Penyebab Langsung saja, namun apabila Audit Berkala (adalah untuk
mengidentiikasi hasil nformasi dokumen dengan norma yang telah ditentukan) dan Investigasi
(adalah pencarian, pengamatan,interogasi,penyelidikan untuk mengungkapkan kebenaran atau
untuk membangun fakta dengan bantuan bukti, untuk menahan kerugian, mengurangi peluang
terjadinya kecelakaan) dilakukan maka akan membantu menemukan Penyebab Dasar bahkan
Lemahnya Pemantauan atau Pengendalian sehingga bisa segera dilakukan perbaikan dan
kecelakaan yang sama tidak terulang lagi.
 Standar Keselamatan Kerja di
Perkantoran
(Permenkes 48/2016:Standar K3
Perkantoran)

a. Persyaratan keselamatan kerja


Perkantoran; dan

b. Kewaspadaan bencana
perkantoran.
 
Persyaratan Keselamatan Kerja Perkantoran
meliputi:
(Permenkes 48/2016:Standar K3 Perkantoran)
a. pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan ruang
perkantoran;
b. desain alat dan tempat kerja;
c. penempatan dan penggunaan alat perkantoran;
dan/atau
d. pengelolaan listrik dan sumber api.
Kewaspadaan Bencana
Perkantoran Meliputi:
(Permenkes 48/2016:Standar K3
Perkantoran)

a. manajemen tanggap darurat gedung;


b. manajemen keselamatan dan kebakaran gedung;
c. persyaratan dan tata cara evakuasi;
d. penggunaan mekanik dan elektrik;
e. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
Penyebab Bahaya di Tempat Kerja


Basic Causes/ Penyebab Dasar:
 Pada kondisi ini faktor penyebab dasar menjadi faktor awal yang tidak terlihat oleh kasat mata
namun menjadi dasar terjadinya Penyebab Langsung. Penyebab Dasar terbagi menjadi 2 yaitu :
Faktor Pribadi dan Faktor Pekerjaan.
 Contoh Faktor Pribadi :Kemampuan fisik atau phisiologi tidak layak, Kemampuan mental tidak
layak, Stress fisik atau phisiologi, Stress mental, Kurang pengetahuan, Kurang keahlian, Motivasi
kerja yang tidak tepat
 Contoh faktor pekerjaan:Pengawasan/ kepemimpinan yang kurang, Engineering yang kurang/ salah,
Pengadaan (purchasing) yang kurang / tidak standar, Maintenance yang kurang, salah pakai.
Penyebab Bahaya di Tempat Kerja

 Immediate Cause/ Penyebab Langsung


 Merupakan penyebab terjadinya kecelakaan yang dapat dilihat oleh kasat mata, pada level ini
Penyebab Langsung hanya memiliki 2 sebab yaitu : Unsafe Act (Tindakan Tidak Aman) dan Unsafe
Condition ( Kondisi Tidak Aman )
  Contoh Tindakan Tidak Aman: Operasi tanpa otorisasi, Gagal memperingatkan, Gagal
mengamankan, Kecepatan tidak layak, Membuat alat pengaman tidak berfungsi, Memakai alat,
Memakai APD tidak layak, Penempatan tidak layak, Pengangkatan yang tidak sesuai prosedur,•
Posisi tidak aman, Servis alat yang sedang beroperasi, Bercanda, main-main, bersenda guru
berlebihan, Mabok alcohol dan obat obatan terlarang, Gagal mengikuti prosedur
 Contoh Kondisi yang Tidak Aman : Pelindung/pembatas tidak layak, APD kurang, kondisi tidak
layak, Peralatan rusak, Ruang kerja sempit/terbatas, Sistem peringatan kurang, Bahaya kebakaran
Kebersihan kerapian kurang, Kebisingan, Terpapar radiasi, Temperatur extrim, Penerangan tidak
layak, Ventilasi tidak layak
Penyebab Bahaya di Tempat Kerja

 Incident :
 Incident ini terjadi karena adanya kontak dengan sumber energy yang melebihi ambang batas. Beberapa
diantaranya :
 STRUCK AGAINST : menabrak/bentur benda diam/bergerak
 STRUCK BY : terpukul/tertabrak oleh benda bergerak
 FALL TO : jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON : jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN : tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON : terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
 CAUGHT BETWEEN : terpotong, hancur, remuk
 CONTACT WITH : listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS : terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE : kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE : masalah pencemaran
lingkungan
Penyebab Bahaya di Tempat Kerja

Loss/ Kerugian:
Loss/ Kerugian bias terjadi pada Manusia, Peralatan , Material,
Proses Produksi dan Lingkungan. Biasanya di poisi ini terjadi
hilangnya nyawa atau rusaknya peralatan atau rusaknya bahan
produksi sehingga membuat proses produksi menjadi terhenti dan
atau terjadi pencemaran / kerusakan lingkungan.
 Fenomena Kecelakaan
Identifikasi Risiko Keselamatan di
Perkantoran

Pengertian (definisi) risiko K3 (risk) ialah potensi


kerugian yang bisa diakibatkan apabila berkontak
dengan suatu bahaya ataupun terhadap kegagalan
suatu fungsi. Penilaian Risiko merupakan hasil
kali antara nilai frekuensi dengan nilai keparahan
suatu risiko.
7 Risiko Kantor Paling Umum
Seperti pengaturan kerja lainnya, lingkungan berbasis kantor
menimbulkan banyak bahaya yang berdampak bisnis dan
berpotensi membahayakan pekerja. Berikut adalah beberapa
risiko paling umum yang ditemukan dalam situasi kerja kantor:
 Tergelincir dan tersandung pada tumpahan dan benda
 Penanganan material berat secara manual
 Tempat kerja yang dirancang dengan buruk
 Jatuh dari ketinggian
 Bahaya yang berhubungan dengan stres
 Bahaya listrik dan kebakaran
 Bekerja sendiri
Identifikasi Risiko Keselamatan di
Perkantoran

Untuk menentukan kagori suatu risiko


apakah itu rendah, sedang, tinggi
ataupun ekstrim dapat menggunakan
metode matriks risiko seperti pada tabel
matriks risiko di bawah:
Penilaian Risiko Kerja Perkantoran
Peluang

Konsukensi
Penilaian Risiko Kerja Perkantoran

Tingkat Risiko

Penilaian tingkat
risiko
Komunikasi Risiko Saat Risk Assessmen Keselamatan Kerja
di Perkantoran

Dalam penentuan bahaya, risiko dan penilaian risiko (risk


assessment) dilakukan komunikasi risiko dalam bentuk
FGD antara karyawan, pimpinan kantor dan ahli K3 atau
komisi K3 di kantor. Komunikasi risiko merupakan
komunikasi timbal balik antara semua pihak yang terkait
dengan bahaya serta risiko yang dibahas.
 Manajemen Risiko Keselamatan
di Kantor
Manajemen risiko dilakukan dengan penentuan opsi
pengendalian risiko, kelayakan pengendalian risiko secara
ekonomi,social dan hukum.
Pengendalian Risiko dilakukan dengan:
1. Pencegahan
Dilakukan terhadap peluang, dengan menurunkan
peluang ekstrim dan tinggi menjadi rendah dengan cara
teknik,administrasi dan APD.
2. Mitigasi
Dilakukan terhadap konsekuensi, dengan menurunkan
konsekuensi tinggi dan ekstrim menjadi rendah dengan
cara pengalihan risiko dengan outsorching dan asuransi.
7 Risiko Kantor Paling Umum dan Cara Menanganinya

Seperti pengaturan kerja lainnya, lingkungan berbasis kantor menimbulkan


banyak bahaya yang berdampak bisnis dan berpotensi membahayakan
pekerja. Berikut adalah beberapa risiko paling umum yang ditemukan dalam
situasi kerja kantor dan tips tentang cara menghadapinya:
Tergelincir dan tersandung pada tumpahan dan benda – masalah ini dapat
diatasi dengan menjaga praktik tata graha yang baik. Pastikan tidak ada kabel
yang tertinggal, area yang cukup terang, dan bersihkan jalur dan trotoar dari
penghalang.
Penanganan material berat secara manual – nilai sendiri apakah Anda dapat
mengangkat material berat tersebut atau tidak. Jangan ragu untuk meminta
bantuan jika diperlukan.
Tempat kerja yang dirancang dengan buruk – pantau praktik ergonomis staf
saat duduk dan menggunakan komputer. Pelajari lebih lanjut tentang praktik
ergonomis yang baik.
 Jatuh dari ketinggian – jatuh dari ketinggian berapa pun dapat
menyebabkan memar dan patah tulang. Periksa apakah kursi dan
tangga berfungsi dengan baik. Mintalah bantuan dari personel yang
berwenang jika memungkinkan.
 Bahaya yang berhubungan dengan stres – ini termasuk intimidasi,
kurangnya kontrol pekerjaan, dll. Personil SDM harus
mengembangkan kebijakan dan memulai pelatihan tentang stres dan
cara mengatasinya.
 Bahaya listrik dan kebakaran – kedua bahaya ini sering terjadi karena
kesalahan peralatan dan ledakan mesin yang menyebabkan luka bakar,
kebakaran, dan bahkan kematian. Semua karyawan harus dilatih untuk
melaporkan semua bahaya yang dapat menyebabkan bahaya bagi
pekerja.
 Bekerja sendiri – pekerjaan kantor tertentu memerlukan beberapa staf
untuk bekerja sendiri. Manajer harus melakukan inspeksi keselamatan
dan memeriksa kondisi medis pekerja tunggal sebelum mulai bekerja.
 Manajemen Risiko Keselamatan
di Kantor
Dalam 1 risiko bisa terdapat beberapa opsi
pengendalian sehingga harus dilakukan studi
kelayakan semua opsi itu dari aspek social,
ekonomi dan hukum. Dari aspek social
diantaranya kenyamanan karyawan dengan
diterapkan opsi tersebut, aspek ekonomi
diantaranya dari harga untuk penerapan opsi itu
lebih murah atau terjangkau, aspek hukum
diantaranya penerapan opsi itu tidak bertentaNgan
dengan hukum atau peraturan yang berlaku di
perusahaan.
 Untuk menjaga keselamatan pekerja di area perkantoran,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
Memastikan lantai bebas dari bahan yang licin, cekungan,
berlubang, dan miring, sehingga dapat menyebabkan cedera
dan kecelakaan.
Penyusunan lemari kabinet tidak menghalangi pergerakan
karyawan di dalam ruangan. Bagian yang berat berada di
bawah.
Sedapat mungkin ruangan bebas dari benda-benda yang
tajam, baik berupa siku lemari atau benda lain.
Ruangan bebas dari hal yang dapat menyebabkan elektrikal
syok.
Ada sejumlah prosedur yang harus ditaati oleh karyawan
di area perkantoran, di antaranya:
Tidak berlari di dalam ruangan
Karyawan yang membawa barang dengan ukuran berat dan
tinggi harus menggunakan troli serta menggunakan lift
barang jika tersedia.
Tangga tidak digunakan untuk menyimpan barang karena
dapat mengganggu lalu lintas.
Menghindari bahaya tersandung dengan mengganti karpet
dan ubin yang rusak.
Risk Assessment dan Risk Managemen Kebakaran di Kantor

1. Aktivitas dan jenis risiko:Konsleting listrik


2. Potensi Bahaya: Kebakaran
3. Dampak klinis:Cacat sementara,cacat permanen,kematian
4. Skoring:
Severity: 4
Frekuensi: 1
Nilai Risiko: 4
5. Pengendalian: Menurunkan 4 menjadi 1 dengan outsourching dan asuransi
Kantor harus mempekerjakan ahli K3 kebakaran yang mahir melakukan
analisis rsiko kebakaran, pemantauan instalasi listrik
secara berkala,pelatihan penangguangan kebakaran,ketersediaan alat
pemadam kebakaran,pelatihan penggunaan alat pemadam kebakaran,
membuat standar operasional prosedur penanggulangan kebakaran
Risk Assessment dan Risk Managemen Benana Alam

1. Aktivitas dan jenis risiko: Goncangan,Retakan tanah


2. Potensi Bahaya: Gedung ambruk
3. Dampak klinis:Cacat sementara,cacat permanen,kematian
4. Skoring:
Severity: 4
Frekuensi: 1
Nilai Risiko: 4
5. Pengendalian:
1. Pencegahan: Membangun fisik kantor tahan bencana
2. Mitigasi
a. Mempekerjakn Ahli mitigasi bencana
b. Pelatihan menghadapi bencana
c. Sosialisasi untuk penyadaran menghadapi bencana
d. Asuransi
Komunikasi Risiko Saat Risk Management Keselamatan di
Perkantoran

Dalam melakukan manajemen risiko di perkantoran yang


diawali dengan penilaian risiko, penentuan opsi
pengendalian, studi kelayakan secara social, ekonomi
dan hukum dilakukan dengan komunkasi risiko yang
melibatkan karyawan yang berisiko mengalami bahaya
tersebut, pimpinan kantor serta ahli K3 maupun
manajemen K3 perusahaan.
Template Risk Assessmen
Kantor

https://safetyculture.com/checklists/offic
e-risk-assessment/
Template Risk Assessmen
Kantor

Untuk menciptakan lingkungan


berbasis kantor yang lebih aman untuk
meningkatkan produktivitas karyawan.
Menangkap bahaya secara real-time
kapan saja, di mana saja dengan alat
penilaian risiko yang kuat.
Apa itu Penilaian Risiko Kantor?

Penilaian risiko kantor adalah proses sistematis


yang dilakukan oleh manajer dan administrator
kantor untuk memastikan bahwa lingkungan kerja
bebas dari ancaman kesehatan dan keselamatan.
Proses ini memerlukan pemeriksaan rutin terhadap
fasilitas dan peralatan lokasi, kesadaran karyawan
terhadap aturan keselamatan, dan kepatuhan
terhadap langkah-langkah keamanan. Penilaian
risiko kantor dapat membantu bisnis menciptakan
lingkungan berbasis kantor yang lebih aman,
nyaman, dan lebih hemat biaya.
Template Penilaian Risiko Kantor

Template penilaian risiko kantor digunakan untuk mengamati semua


kemungkinan bahaya kantor dan mengidentifikasi aktivitas kerja kantor yang
tampak berisiko. Ini digunakan untuk memandu manajer kantor untuk
melakukan hal berikut:
Menilai aktivitas kerja yang tampaknya berisiko;
Buat daftar semua bahaya yang diidentifikasi terkait dengan aktivitas tertentu
itu;
Tentukan orang-orang yang terpengaruh oleh risiko ini (misalnya staf,
pelanggan, pengunjung);
Periksa matriks risiko untuk menilai tingkat keparahan, kemungkinan, dan
peringkat risiko;
Menyarankan resolusi dan rencana implementasi; dan
Tanda tangani dengan tanda tangan digital untuk memvalidasi inspeksi.
Apa itu Template Penilaian Risiko Kantor?

Template penilaian risiko kantor adalah alat yang


membantu manajer kantor dalam memastikan
penyelesaian tugas yang melibatkan
pemeriksaan sistematis aktivitas kantor untuk
mengidentifikasi bahaya dan risiko terkait. Ini
digunakan untuk mencatat kemungkinan risiko
dan tindakan pengendalian yang sesuai untuk
mencegah insiden kantor, kecelakaan, atau
nyaris celaka.
Apa Tujuan dari Penilaian Risiko Kantor Umum?
 Penilaian risiko kantor sangat penting untuk memastikan
lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi pekerja kantor.
Merupakan kewajiban hukum pengusaha untuk menyediakan
tempat kerja bebas bahaya yang sesuai dengan standar, aturan,
dan peraturan yang dikeluarkan berdasarkan UU K3.
Implementasi yang tepat dari penilaian risiko kantor umum dapat:
 membantu meningkatkan keamanan kantor;
 meningkatkan produktivitas dan efisiensi karyawan;
 memberikan informasi untuk pelatihan keselamatan kantor; dan
 membantu mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya untuk
menerapkan tindakan korektif untuk menghilangkan atau
meminimalkan tingkat risiko.
Apa Resiko Bekerja di Kantor?
Keselamatan di tempat kerja adalah yang terpenting dalam setiap bisnis.
Umumnya, orang berpikir, tempat kerja kantor adalah tempat yang bebas
bahaya, tetapi sebaliknya, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, ada
puluhan ribu masalah kesehatan terkait pekerjaan dan cedera yang
diderita pekerja kantor setiap tahun. Mengidentifikasi penyebab bahaya
ini dapat membantu karyawan mencegah insiden yang tidak terduga. Di
bawah ini adalah enam kategori utama bahaya di tempat kerja.
Fisik – bahaya ini melibatkan suhu; kualitas udara; ventilasi; kebisingan;
dan terpeleset, tersandung, dan jatuh. Temperatur dapat mengubah mood
seorang karyawan jika mulai merasa tidak nyaman, hal ini dapat
mengakibatkan rendahnya produktivitas dan semangat kerja. Kekacauan
dapat menyebabkan kecelakaan termasuk terpeleset, tersandung, dan
jatuh.
 Keselamatan – bahaya ini melibatkan kondisi kerja yang tidak aman
termasuk risiko kebakaran dan listrik.
 Biologis – bahaya ini mencakup virus atau bakteri yang dapat
menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Karyawan dapat menderita
penyakit menular melalui paparan berlebihan terhadap kotoran manusia,
jamur, atau zat sitotoksik.
 Ergonomis – bahaya ini melibatkan karyawan yang menghabiskan
berjam-jam sehari duduk di meja yang dapat menyebabkan gangguan
muskuloskeletal (MSD).
 Psikososial – bahaya ini mencakup kesehatan mental dan kesejahteraan
karyawan seperti stres, pelecehan, atau kekerasan di tempat kerja.
 Kimia – bahaya ini dapat mengakibatkan dampak fisik dan kesehatan.
Paparan bahan kimia berbahaya seperti Formaldehyde, 2-Butoxyethanol,
Sodium Hydroxide, dan lainnya saat melakukan pekerjaan rumah tangga
dapat menyebabkan iritasi kulit, iritasi sistem pernapasan, dan kebutaan.
7 Risiko Kantor Paling Umum dan Cara Menanganinya
Seperti pengaturan kerja lainnya, lingkungan berbasis kantor menimbulkan
banyak bahaya yang berdampak bisnis dan berpotensi membahayakan pekerja.
Berikut adalah beberapa risiko paling umum yang ditemukan dalam situasi kerja
kantor dan tips tentang cara menghadapinya:
Tergelincir dan tersandung pada tumpahan dan benda – masalah ini dapat diatasi
dengan menjaga praktik tata graha yang baik. Pastikan tidak ada kabel yang
tertinggal, area yang cukup terang, dan bersihkan jalur dan trotoar dari
penghalang.
Penanganan material berat secara manual – nilai sendiri apakah Anda dapat
mengangkat material berat tersebut atau tidak. Jangan ragu untuk meminta
bantuan jika diperlukan.
Tempat kerja yang dirancang dengan buruk – pantau praktik ergonomis staf saat
duduk dan menggunakan komputer. Pelajari lebih lanjut tentang praktik
ergonomis yang baik.
 Jatuh dari ketinggian – jatuh dari ketinggian berapa pun dapat
menyebabkan memar dan patah tulang. Periksa apakah kursi dan
tangga berfungsi dengan baik. Mintalah bantuan dari personel yang
berwenang jika memungkinkan.
 Bahaya yang berhubungan dengan stres – ini termasuk intimidasi,
kurangnya kontrol pekerjaan, dll. Personil SDM harus mengembangkan
kebijakan dan memulai pelatihan tentang stres dan cara mengatasinya.
 Bahaya listrik dan kebakaran – kedua bahaya ini sering terjadi karena
kesalahan peralatan dan ledakan mesin yang menyebabkan luka bakar,
kebakaran, dan bahkan kematian. Semua karyawan harus dilatih untuk
melaporkan semua bahaya yang dapat menyebabkan bahaya bagi
pekerja.
 Bekerja sendiri – pekerjaan kantor tertentu memerlukan beberapa staf
untuk bekerja sendiri. Manajer harus melakukan inspeksi keselamatan
dan memeriksa kondisi medis pekerja tunggal sebelum mulai bekerja.
5 Langkah Mudah Cara Melakukan Penilaian Risiko Kantor

Untuk mengelola kesehatan dan keselamatan bisnis, pemberi kerja


bertanggung jawab untuk mengendalikan dan menangani risiko di
tempat kerja. Pikirkan tentang apa yang dapat membahayakan
orang dan putuskan apakah kontrol yang ada membantu
mencegah bahaya bagi pekerja. Health and Safety Executive
(HSE) telah mengembangkan lima langkah dasar untuk melakukan
penilaian risiko kantor secara lebih efektif:
Identifikasi bahaya dengan melakukan penelusuran dan kunjungan
lapangan;
Catat siapa yang bisa dirugikan oleh bahaya dan bagaimana
caranya;
Dokumentasikan semua kontrol yang ada dan tentukan apa lagi
yang dibutuhkan;
Prioritaskan bahaya apa yang perlu dimitigasi kemudian ambil
tindakan dan
Dokumentasikan dan tinjau semua temuan. Pantau semua risiko
yang ditindaklanjuti
Menciptakan Lingkungan Kerja Kantor yang Lebih Aman dengan
iAuditor
Contoh Penilaian Risiko Kantor
 Penilaian risiko kantor dapat dilakukan
untuk menganalisis risiko yang terkait
dengan aktivitas pekerjaan kantor. Ini
membantu mengevaluasi skenario untuk
secara proaktif menerapkan tindakan
pengendalian dan mencegah masalah apa
pun yang berpotensi membahayakan
pekerja atau dapat berdampak negatif
pada bisnis.
Berikut adalah skenario di mana manajer kantor melakukan penilaian risiko
kesehatan dan keselamatan kantor setelah aktivitas menyiapkan stasiun kerja
untuk karyawan baru. Manajer menggunakan template penilaian risiko kantor
untuk mencatat rincian inspeksi dan melakukan hal berikut:
Dokumentasikan potensi risiko yang dia temukan di lokasi. (misalnya bahaya
listrik dan ergonomis).
Mengevaluasi risiko dengan menggunakan matriks risiko untuk mengidentifikasi
tingkat keparahan, kemungkinan, dan peringkat risiko dari risiko yang tercatat.
Setelah evaluasi, ia merekomendasikan penerapan kontrol administratif untuk
menghilangkan risiko yang berpotensi membahayakan stafnya seperti mengikuti
10 prinsip keselamatan ergonomis.
Selesaikan penilaian dengan meminta stafnya untuk melaporkan gejala
muskuloskeletal yang mungkin mereka temui dari waktu ke waktu.
 

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai