Anda di halaman 1dari 19

OMSK Tipe Benigna OMSK Tipe Maligna

Nama lain Penyakit tubotympani Penyakit atticoantral


Perforasi Sentral Atik atau marginal
Inflamasi Tympani anterior Tympani posterior
Sekret Banyak, mucoid, tidak berbau Sedikit, purulent, berbau busuk
Granulasi Jarang Sering
Polip Berwarna pucat Berwarna merah seperti daging
Kolesteatoma Tidak ada Selalu ada
Komplikasi Jarang Sering
Audiogram Tuli konduksi ringan – sedang Tuli konduksi atau campuran
DEFINISI
 Rhinitis idiopatik yang TIDAK disebabkan oleh infeksi, perubahan
hormonal, paparan obat, alergi, atau eosinofilia
 Alergen spesifik tidak dapat diidentifikasi dengan tes alergi
 Diagnosis ditegakkan secara eksklusi
PATOFISIOLOGI
 Neurogenik
• Aktivitas saraf parasimpatik yang berlebihan menyebabkan
vasodilatasi dan hipersekresi kelenjar hidung
 Neuropeptida
• Hiperaktivitas serabut sensorik tipe C  Pelepasan neuropeptide
yang meningkatkan permeabilitas vascular dan sekresi kelenjar
 Nitric Oxide (NO)
• Kadar NO yang tinggi  Kerusakan epitel hidung  Peningkatan
aktivitas n. trigeminus, refleks vascular, dan kelenjar hidung
ANAMNESIS
 Gejala yang dominan adalah hidung tersumbat bergantian kanan
dan kiri, tergantung pada posisi tubuh
• Muncul karena rangsangan non spesifik (bukan allergen)
• Asap rokok, bau menyengat, parfum, udara dingin, makanan
pedas, stress emosional, perubahan suhu luar
 Bersin paroksismal pada pagi hari setelah bangun tidur
 Sekret hidung mucoid atau serous
• Membasahi banyak tissue atau sapu tangan
• Keluar saat kepala menunduk
RHINOSKOPI ANTERIOR
 Mukosa tampak edema
 Secret mucoid atau serous
 Konka Nasalis
• Warna merah gelap, merah
tua, atau pucat
• Permukaan licin / berbenjol
• Hipertrofi atau normal
DIFFERENTIAL
DIAGNOSIS
Rhinitis Alergi Rhinitis Vasomotor
Etiologi Alergen Rangsangan non spesifik
Patofisiologi Hipersensitivitas tipe 1 Gangguan saraf otonom
Bersin (sneezing) Jelas Kurang jelas
Hidung gatal Jelas Kurang jelas
Gangguan mata Mungkin ada Tidak ada
Sekret Serous Serous atau mucoid
Konka nasalis inferior Livid atau pucat Merah tua
Skin prick test Positif Negatif
IgE dan eosinofil Meningkat Normal
TATA LAKSANA
 Tata Laksana Farmakologi
• Antihistamin-dekongestan oral : Dosis lazim 3 x 1 tab
• Steroid nasal spray : Dosis lazim 1 x 2 spray
 Tata Laksana Non Farmakologi
• Menghindari stimulus dan factor pencetus
• Cuci hidung dengan NaCl 0,9%
• Reduksi konka : Kauterisasi atau konkotomi parsial
• Neurectomy n. vidianus (n. canalis pterygoidei)
CONTOH DEKONGESTAN
ORAL
Antipiretik Dekongestan Antihistamin
Cronase - PSE 120 mg Loratadine 5 mg
Demacolin PCT 500 mg PSE 7,5 mg CTM 1 mg
Fludane PCT 500 mg FPA 12,5 mg CTM 2 mg
Rhinofed - PSE 60 mg Triprolidin 2,5 mg
Rhinos SR - PSE 120 mg Loratadin 5 mg
Tremenza - PSE 60 mg Triprolidin 2,5 mg
Trifedrin - PSE 30 mg Triprolidin 2,5
mg
PCT Parasetamol ; CTM Klorfeniramin maleat ; FPA Fenilpropanolamin ; PSE Pseudoefedrin
CONTOH STEROID NASAL
SPRAY

Flutikason Furoat Triamsinolon Asetonid


Avamys® Nasacort®
BENDA ASING LARING
 Obstruksi Total
• Mati mendadak karena asfiksia
• Disfonia sampai afonia, apnea, sianosis
 Obstruksi Parsial
• Disfonia sampai afonia
• Tersedak : Posisi tangan memegang tenggorokan
• Batuk disertai sesak napas
• Wheezing, sianosis, sensasi benda asing di tenggorokan
MANEUVER HEIMLICH
BENDA ASING PADAT DI
LARING

Sumbatan
Sumbatan Total
Ringan

Organik Non Organik Organik Non Organik

Tidak Tajam Tajam Tidak Tajam Tidak Tajam Tajam Tidak Tajam

Maneuver Maneuver
Heimlich Heimlich
Gagal Gagal

Laringoskopi Laringoskopi Laringoskopi


Trakeostomi Trakeostomi Trakeostomi
SEGERA SEGERA SEGERA
Krikotirotomi Krikotirotomi Krikotirotomi
Kortikosteroid Kortikosteroid Kortikosteroid
(> 2 tahun) (> 2 tahun) (> 2 tahun)
Antibiotik Antibiotik Antibiotik
Gagal Gagal

Laringoskopi Servikotomi Laringoskopi Servikotomi


SEGERA SEGERA
Kortikosteroid Kortikosteroid
Antibiotik Antibiotik
BENDA ASING TRAKEA
 Palpatory Thud
• Getaran di daerah tiroid karena corpal menyentuh plica vocalis
• Lebih jelas saat pasien tidur telentang dengan mulut terbuka
 Audible Slap
• Palpatory thud yang terdengar saat auskultasi
• Lebih jelas saat pasien tidur telentang dengan mulut terbuka
 Asthmatoid Wheezing
• Wheezing yang terdengar saat membuka mulut
• Tidak berhubungan dengan asma
BENDA ASING PADAT DI
TRAKEA

Sumbatan
Sumbatan Berat
Ringan

Organik Non Organik Organik Non Organik

Tidak Tajam Tajam Tidak Tajam Tidak Tajam Tajam Tidak Tajam

Bronkoskopi
Bronkoskopi
Bronkoskopi Bronkoskopi Bronkoskopi SEGERA Bronkoskopi
SEGERA
SEGERA SEGERA SEGERA Kortikosteroid SEGERA
Kortikosteroid
Antibiotik
Gagal Gagal Gagal Gagal

Trakeostomi Trakeostomi Trakeostomi Servikotomi /


Torakotomi

Bronkoskopi Bronkoskopi Bronkoskopi


SEGERA SEGERA SEGERA
Kortikosteroid Kortikosteroid Kortikosteroid
Antibiotik Antibiotik Antibiotik
BENDA ASING BRONKUS
 Lebih sering pada bronchus dextra karena lebih pendek, lebih
vertikal, dan lebih lebar
 Batuk berdahak atau tidak berdahak
 Suara dasar vesicular melemah unilateral
JENIS OBSTRUKSI
BRONKUS
Jenis Obstruksi Udara Masuk Udara Keluar Dampak
A Obstruksi parsial Bisa Bisa Wheezing
B Katup satu arah Bisa Tidak bisa Emfisema
C Obstruksi total Tidak bisa Tidak bisa Atelektasis
D Katup satu arah Tidak bisa Bisa Atelektasis
BENDA ASING PADAT DI
BRONKUS

Sumbatan Total Sumbatan Parsial

Organik Non Organik Organik Non Organik

Tidak Tajam Tajam Tidak Tajam Tidak Tajam Tajam Tidak Tajam

Bronkoskopi Bronkoskopi Bronkoskopi Bronkoskopi


Bronkoskopi
SEGERA SEGERA SEGERA SEGERA Bronkoskopi
SEGERA
Kortikosteroid Kortikosteroid Kortikosteroid Kortikosteroid SEGERA
Kortikosteroid
Antibiotik Antibiotik Antibiotik Antibiotik
Gagal Gagal

Fisioterapi Torakotomi Torakotomi

Anda mungkin juga menyukai