Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA TN.A DENGAN HARGA DIRI RENDAH KRONIK


DAN HIPERTERMIA DIRUANG KRONIS PRIA II
RSJD ABEPURA
PEMBIMBING :
Ns. Nasrah, M.Kep, Sp. Kep.J (KLINIK)
Dwi Astuti, S.Kep., Ns., M.Kes (AKADEMIK)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4
TINJAUAN TEORI

DEFINISI
PENYEBAB
Harga diri rendah merupakan 1. FAKTOR PREDISPOSISI
perasaan tidak berharga, tidak - Kesehatan Dahulu TANDA DAN GEJALA
• Adanya riwayat gangguan pada klien atau keluarga.
berarti, dan rendah diri yang • Adanya gangguan fisik atau penyakit termasuk
gangguan pertumbuhan dan perkembangan. MAYOR MINOR
berkepanjangan akibat evaluasi - Riwayat Psikososial
Subjektif : Subjektif :
negatif terhadap diri sendiri dan • Pada pasien Harga Diri Rendah riwayat psikososial
yang perlu diketahui adalah pernah atau tidak - Merasa malu/minder - Merasa sulit
kemampuan diri melakukan atau mengalami dan atau menyaksikan
penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari
- Merasa tidak berarti berkonsentrasi
(Keliat dkk, 2011; Pardede, lingkungan, kekerasan dalam rumah tangga, dan - Menilai diri negatif - Menolak penilaian
tindakan kriminal.
2019). • Merasakan pengalaman masa lalu lain yang tidak
positif tentang diri
menyenangkan baik bio, psiko, sosio, kultural, maupun sendiri
spiritual.
- Riwayat Sosio Kultural
Perpisahan dengan anggota keluarga, kegagalan mencapai Objektif : Objektif :
tugas perkembangan, pendidikan, pekerjaan kurang baik, - Sulit membuat
- Berjalan menunduk
kegagalan menjalankan peran, pengalaman sosial.
2. FAKTOR PRESIPITASI - Kontak mata kurang keputusan
Masalah khusus tentang harga diri rendah disebabkan oleh - Berbicara pelan dan - Menghindari orang lain
setiap situasi yang dihadapi individu dan pasien tak mampu
lirih
menyelesaikan masalah yang dihadapi.Situasi atas stressor ini
dapat mempengaruhi terjadinya harga diri rendah.
TINJAUAN TEORI

DEFINISI PENYEBAB
Hipertermia adalah suhu 1. Dehidrasi
inti tubuh diatas kisaran 2. Terpapar lingkungan panas
TANDA DAN GEJALA
normal diduga karena
3. Proses penyakit (mis. infeksi, MAYOR MINOR
kegagalan termoregulasi kanker) Subjektif : Subjektif :
(NANDA, 2018 dalam - Mengeluh badan panas - Mengeluh bibir dan kulit
4. Ketidaksesuaian pakaian dengan
Keliat,dkk 2019) kering
suhu lingkungan
5. Peningkatan laju metabolisme Objektif : Objektif :
6. Respons trauma - Suhu tubuh lebih dari - Kulit merah
7. Aktivitas berlebihan 37,8 C oral atau 38,8 C - Takikardia
rektal - Takipnea
- Kulit terasa hangat
- mengigil
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

IDENTITAS KLIEN KELUHAN UTAMA SAAT MASUK RUMAH SAKIT :


Klien masuk melalui IGD RSJD diantar oleh keluarga
pada tanggal 22/07/2022 jam 13.20 WIT, karena klien
Nama Klien (Inisial) : Tn. A dirumah gelisah sudah 2 minggu, sering marah-marah
Tanggal Dirawat : 23 /07/2022 apabila permintaan atau keinginannya tidak dipenuhi.
Tanggal Pengkajian : 11/08/2022 KELUHAN SAAT DI KAJI :
Umur : 42 Tahun Klien lebih banyak berdiam diri dan hanya berbicara
seperlunya serta lebih banyak menunduk saat
Pendidikan : Sarjana wawancara. Klien juga lebih banyak mengungkapkan
No RM : 007572 ketidak mampuan dan perasaan negatif tentang
Penanggung Jawab : Ny. O dirinya. Saat ini klien dalam kondisi demam dan sakit
dada.
FAKTOR STRESSOR Penilaian Terhadap Stressor

Ibu klien mengatakan, sejak kecil klien Kognitif Fisiologis


merasa tidak diperhatikan oleh bapaknya
1. Menilai diri tidak berguna 1. Nafsu
karena selalu sibuk dengan pekerjaannya. 2. Merasa tidak punya kemampuan positif makan berkurang/meningkat
Segala permintaan klien selalu tidak 3. Merasa tidak mampu melakukan apapun 2. Sulit tidur
4. Tidak dapat Berkonsentrasi 3. Lemas
dipenuhi, dengan alasan bahwa 5. Menilai diri negatif 4. Nyeri kepala, pusing
orangtuanya tidak mau memanjakan klien 5. Mual
dengan fasilitas yang ada, klien juga Afektif 6.
7.
Postur tubuh membungkuk
Demam
mendapatkan bullin dari teman-temannya
1. Merasa malu
karena tidak memiliki fasilitas seperti 2. Merasa sedih Perilaku
teman-temannya, hal ini membuat klien 3. Murung
merasa malu ataupun minder bermain 4. Merasa tidak berguna 1. Menghindari orang lain
5. Rasa kesal 2. Menunduk
dengan teman-temannya sehingga klien 6. Marah 3. Bergerak lamban
selalu mengurung diri di dalam rumah. 7. Merasa gagal 4. Bicara pelan
8. Merasa tidak berarti 5. Kontak mata kurang
Pernah melakukan kekerasan fisik terhadap 6. Aktivitas menurun
bapaknya hingga mengakibatkan bapaknya Sosial 7. Merusak diri
pingsan dan sudah terjadi 2 kali, hal ini 8. Perilaku tidak asertif
9. Pasif
membuat keluarga klien memisahkan 1. Lebih senang menyendiri
2. Membatasi interaksi dengan orang lain
tempat tinggalnya dari keluarga. 3. Lebih banyak diam
MEKANISME
KOPING

Koping adaptif : Klien mampu berkomunikasi dengan perawat dan kooperatif.


Koping maldaptif : Reaksi klien lambat
Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi
BIOLOGIS
Heteroanamnesa (ibu klien), mengatakan klien Ibu Klien mengatakan sejak 3 bulan
pernah mengalami gangguan jiwa sejak tahun terakhir sudah tidak bisa diarahkan dan
1997, klien juga sudah pernah berobat ke rumah tidak ingin minum obat karena
sakit jiwa yang ada diluar Papua. Pengobatan
mengganggap obat itu racun sehingga
sebelumnya tidak berhasil karena klien menolak
minum obat sejak 1 bulan yang lalu. Klien klien putus obat.
menganggap obat adalah racun sehingga gejala- Masalah Keperawatan : Terapi Inefektif
gejala klien bertambah dan klien pernah di rawat
di RSJD Abepura sebanyak 5 kali.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
FISIK
Tanda-Tanda Vital

Tekanan Darah : 116/84 mmhg


Nadi : 92 x/m
Suhu : 38,2 ̊ C
Pernapasan : 20 x/m
SpO2 : 98 %
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 58 kg
Keluhan Fisik : Klien mengatakan demam sudah dua hari dan sakit dada.

Masalah keperawatan : Hipertermia


PSIKOSOSIAL 2.
Konsep Diri

• Gambaran diri / Citra Tubuh


Klien mengatakan anggota tubuhnya yang paling ia sukai adalah kaki karena
kaki bisa berjalan, sedangkan anggota tubuh yang tidak ia sukai adalah
1. mulutnya karena bicara tidak jelas.
• Identitas diri
Klien mengatakan namanya Tn. J umur 42 tahun, tidak bekerja, klien adalah
Genogram seorang laki-laki anak ke empat dari empat bersaudara, klien adalah lulusan
sarjana hukum dari Uncen, belum menikah, klien tidak ingin berintrasi dengan
orang lain karena klien malu dengan penyakitnya.
• Peran diri
Peran selama di rumah, berperan sebagai anak dan klien tidak puas dengan
perannya karena tidak bekerja padahal klien seorang sarjana hukum dan ketika
di rumah sakit berperan sebagai salah satu pasien di ruang kronis pria II.
• Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh, dan dapat segera kembali kerumah agar
bisa bertemu dengan keluarga dan teman-teman. Klien juga berharap agar bisa
bekerja dan bisa di terimah di lingkungan tempat tinggalnya.
•Klien anak ke 4 dari empat bersaudara berjenis laki-laki dan memliki kakak • Harga diri
ketiga-tiganya berjenis laki-laki. klien tinggal bersama dengan keduaorang tuanya Klien mengatakan tidak percaya diri dan tidak memiliki kemampaun dan takut
• Klien di Asuh oleh kedua orang tuannya tidak di terimah masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
•Pola Komunikasi klien sering menyendiri di kamaarnya saat di rumah Masalah keperawatan : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
•Pengambil keputusan adalah Bapaknya.
PSIKOSOSIAL

4.
3. Hubungan Sosial
Spiritual

-Orang yang berarti -Nilai dan keyakinan


Klien mengatakan orang terdekatnya adalah ibunya.karena Klien mengatakan beragama kristen dan klien
ibunyalah yang mengurus dirinya dan tidak memiliki teman meyakini adanya Tuhan tetapi klien tidak yakin
dekat. terhadap Tuhan, klien merasa putus asa karena Tuhan
-Peran serta dalam kelompok/masyarakat tidak memberikan sesuai apa yang dia inginkan.
Saat di jarang mengikuti kegiatan kelompok di lingkungan - Kegiatan ibadah
tempat tinggalnya Klien jarang melakukan kegiatan keagamaan selama di
-Hambatan dalam hubungan orang lain rumah sakit, klien hanya berdoa sendirian sebelum
Saat di rumah sakit sulit berintraksi dengan orang lain, makan.
merasa malu karena takut dikucilkan dan merasa berbeda Masalah keperawatan : Distress Spiritual
dengan orang lain.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
STATUS
MENTAL 4. Alam perasaan
Klien merasa minder dan putus asa karena tidak
1. Penampilan melakukan kegiatan apapun lagi.
Klien penampilannya tidak rapi, baju klien tampak tidak terkancing Masalah keperawatan : Gangguan Konsep
dan kerah bajunya tidak rapi. Klien mandi jika diperintahkan, mandi Diri : Harga Diri Rendah
1x sehari. Kuku klien tampak panjang dan kotor serta gigi klien
tampak tidak bersih. 5. Afek
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri Tumpul, dibuktikan dengan saat diberikan
2. Pembicaraan pertanyaan dari perawat klien tidak langsung
Saat klien berbicara frekuensinya lambat, intonasinya tidak menjawab dan saat ditegaskan baru klien
jelas, volume suaranya rendah, sedikit berbicara dan memberi respon dengan wajah yang kadang
inkoheren. murung, kadang tersenyum.
Masalah keperawatan : Gangguan Komunikasi Verbal Masalah keperawatan : Gangguan Alam
Perasaan
3. Aktivitas motorik
Klien tampak gelisah saat diajak berbicara, klien tampak
memainkan jari tangannya (agitasi), aktivitas motoriknya lambat,
dan terjadi penurunan aktivitas interaksi.
Masalah keperawatan : Gangguan aktivitas motorik
STATUS MENTAL
10. Tingkat kesadaran
6. Interaksi selama wawancara 8. Proses pikir Klien tampak bingung, dan disorientasi waktu.
Saat dilakukan pengkajian, kontak mataSaat dilakukan pengkajian, pembicaraan klien Dibuktikan dengan klien tidak mampu
klien kurang, tidak mau menatap lawan ialah blocking dibuktikan dengan saat menyebutkan waktu.
bicara, dan klien lebih sering menunduk
diberikan pertanyaan, klien kadang – kadang Masalah keperawatan : Gangguan Proses
dan menyilangkan tangan dan tampak terdiam tiba-tiba saat menjawab. Pikir : Waham Curiga
waspada. Masalah keperawatan : Gangguan Proses
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir 11. Memori
Interaksi Klien mampu mengingat kejadian jangka
pendek dan jangka panjang. Dibuktikan
9. Isi pikir
7. Persepsi dengan klien mampu mengingat kejadian saat
Klien menganggap obat adalah racun
Klien mengatakan tidak melihat atau sehingga jika disuruh minum obat berarti klien di bawa ke rumah sakit, klien mampu
mendengar objek yang tidak ada dirinya ingin dibunuh. mengingat saat klien masih kuliah, klien
wujudnya. menyebutkan bahwa klien adalah lulusan
Masalah keperawatan : Gangguan Proses sarjana hukum dari UNCEN. Klien juga mampu
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan Pikir : Waham Curiga
mengingat kejadian saat ini dibuktikan dengan
masalah keperawatan
klien mampu menyebutkan kegiatan yang
dilakukan saat pagi hari yaitu sarapan pagi
setiap hari..
Masalah keperawatan :
Tidak ditemukan masalah keperawatan
STATUS MENTAL
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung 13. Kemampuan penilaian
Klien tidak mampu berkonsentrasi saat Kemampuan penilaian ringan: Klien mampu mengambil
keputusan, dibuktikan saat diberikan kesempatan untuk
diberikan pertanyaan, dibuktikan dengan
memilih mandi dahulu sebelum makan atau makan
klien kadang tidak menjawab pertanyaan dahulu sebelum mandi, klien memilih makan dulu dengan
sesuai dengan apa yang ditanyakan, sehingga bantuan perawat setelah diberikan penjelasan
perawat mengulang pertanyaan yang Masalah keperawatan : Tidak ditemukan masalah
diberikan. keperawatan
Klien tidak mampu berhitung, saat diberikan
14. Daya tilik diri
pertanyaan 3 + 4 klien menjawab 5
Klien merasa tidak sakit dan tidak perlu minum obat
Masalah keperawatan : Gangguan karena obat itu racun.
kosentrasi Masalah keperawatan : Gangguan Konsep Diri : Harga
Diri Rendah
Kebutuhan Persiapan Pulang
Kemampuan klien memenuhi kebutuhannya
Klien makan secara mandiri. Untuk perawatan kesehatan, pakaian, transportasi,
tempat tinggal dan uang masih membutuhkan bantuan dari keluarga.

Kegiatan hidup sehari-hari


- Klien mandi 2x sehari secara mandiri, makan 3x sehari secara
mandiri, BAK/BAB dan ganti pakaian dibantu minimal.
- Klien mengatakan puas dengan pola makan, nafsu makan baik,
frekuensi makan 3x sehari dan frekuensi kudapan 2x sehari.
- Klien mengatakan sering tidur siang, waktu tidur malam jam
10 malam dan bangun di jam 6 pagi.

Kemampuan klien dalam


Klien belum mampu mengantisipasi kebutuhan sendiri, mengatur pengunaan obat, dan
melakukan pemeriksaan kesehatan secara mandiri. Klien mampu membuat keputusan
atas keinginannya sendiri.

System pendukung
Klien mendapat dukungan dari keluarga, dibuktikan dengan klien pernah dibawa
berobat sampai ke luar Papua dan keluarga menjenguk klien selama di RSJD Abepura.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

SWAB ANTIGEN SaRS COVID-19


REAKTIF (13/ 08/ 2022)
ASPEK MEDIS
TERAPI MEDIS
NAMA OBAT DOSIS RUTE JAM PEMBERIAN
Haloperidol 5 mg/ 12 jam PO 07.00 – 19.00
DIAGNOSA MEDIS : F.20 Clozapin 25 mg/ 12 jam PO 07.00 – 19.00
Paracetamol 500 mg / 8 jam PO 07.00 – 13.00 – 19. 00
(SKIZOFRENIA PARANOID) Thryhexylpenidyl 2 mg / 12 jam PO 07.00 – 19.00

+ COVID 19 VIT C 500 mg / 24 jam PO 07.00


VIT B COM 1 tab / 24 jam PO 07.00
Curcuma 1 tab / 12 jam PO 07.00 – 19.00
Meviton 1 tab / 24 jam PO 19.00
ANALISA DATA
No DATA MASALAH
1. S :
- Ibu klien mengatakan, klien jarang diperhatikan oleh ayahnya sejak kecil, sehingga klien
merasa malu dan minder
- Klien mengatakan, dirinya tidak mampu melakukan apapun
O : Klien tampak :
Gangguan konsep diri :
- Berjalan menunduk
Harga diri rendah
- Kontak mata kurang
- Lesu
- Berbicara pelan
- Lebih senang menyendiri

2. S :
- Klien mengatakan demam sudah 2 hari
O : Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 116/84 mmhg Hipertermia
Nadi : 92 x/m
Suhu : 38,2 ̊ C
Pernapasan : 20 x/m
ANALISA DATA
No DATA MASALAH
3. S :
- Klien mengatakan, dirinya berbeda dengan orang lain
- Sulit berinteraksi dengan orang lain
- Tidak mempunyai teman (heteroanamnesa)
O : Klien tampak :
Isolasi Sosial
- Menarik diri
- Lesu
- Kontak mata kurang
- Afek tumpul

4. S :
- Klien mengatakan obat adalah racun
O : Klien tampak :
- Bingung
- Waspada
Waham Curiga
- Inkoheren
- Menarik diri
- Perilaku seperti isi waham : tidak mau minum obat
- Disorientasi waktu
ANALISA DATA

No DATA MASALAH

5. S :-
O:
- Penampilan tidak rapi Defisit perawatan

- Kuku klien tampak panjang dan kotor diri

- Gigi klien tampak kotor

6. S :
- Klien sudah pernah berobat dan tidak berhasil (heteroanamnesa)
- Klien tidak mau minum obat , karena menganggap obat adalah racun Ketidakefektifan
(heteroanamnesa) pemeliharaan
O: kesehatan
- Klien di isolasikan di rumah yang terpisahkan dari keluarga
- Klien sudah pernah di opname di RSJD Abepura sebanyak 5x
ANALISA DATA

No DATA MASALAH
7. S :
- Klien tidak minum obat sejak 3 bulan terakhir
Terapi Infektif
- Klien mengatakan obat adalah racun
O : - nanpak menolak minum obat

8. S :
- Klien mengatakan ia tidak yakin terhadap Tuhan
- Merasa putus asa karena Tuhan tidak memberikan sesuai apa yang dia inginkan.
O : Klien tampak : Distress Spiritual

- Klien jarang melakukan kegiatan keagamaan selama di rumah sakit


- Klien senang sendirian
POHON MASALAH
DAFTAR MASALAH
1. Gangguan Konsep diri : Harga Diri Rendah
2. Hipertermia (D.0130)
3. Isolasi Sosial
4. Waham Curiga
5. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan
6. Defisit perawatan diri : Mandi, Berdandan
dan berhias, Berpakaian
7. Terapi Inefektif
8. Distress Spiritual
9. Gangguan Alam Perasaan
10. Gangguan Proses Interaksi
11. Gangguan komunikasi verbal

Diagnosa Keperawatan Prioritas

Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah


Hipertermia (D.0130)
STANDAR PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANAAN
KOMUNIKASI PASIEN (SP P) KOMUNIKASI KELUARGA (SP K)

SP 1 P : Kaji tanda dan gejala harga diri SP 1 K : Kaji masalah klien yang dirasakan
keluarga dalam merawat klien
rendah
SP 2 K : Mendiskusikan cara merawat harga diri
SP 2 P : Mendiskusikan aspek positif dan rendah
kemampuan yang masih dimiliki SP 3 K : Melatih keluarga merawat harga diri
klien rendah klien
SP 4 K : Melibatkan seluruh anggota keluarga
SP 3 P : Membantu memilih aspek positif
menciptakan suasana lingkungan yang
dan kemampuan yang dimiliki aman
SP 4 P : Melatih aspek positif atau SP 5 K : Menjelaskan tanda dan gejala harga diri
kemampuan yang di pilih klien rendah kronik yang memerlukan
rujukan, serta melakukan follow up ke
pelayanan kesehatan secara teratur
CATATAN PERKEMBANGAN

HARI 1
TANGGAL & DIAGNOSIS IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
JAM KEPERAWATAN
11/08/2022 Harga Diri Rendah Kronis 1. Tindakan keperawatan: 16.00 Wit
08.00 Wit a. Mengkaji tanda dan gejala serta penyebab harga S: Klien mengatakan
diri rendah kronik “Selamat Siang suster, saya suka menonton televisi,
b. Mendiskusikan aspek positif dan kemampuan bermain musik dan menyapu rumah.
yang pernah dan masih dimiliki klien O: Nampak Klien mampu menyebut kemmpuan yang
c. Membantu klien menilai aspek positif dan masih dimiliki
kemampuan yang masih dimiliki dan dapat A: Harga diri rendah
digunakan / dilakukan T/ Mengkaji dan mendiskusikan aspek Positif yang
masih dimiliki klien.
K/ Klien mampu menyebut kemampuan yang masih
dimiliki.
P E/Validasi tanda dan gejala Harga diri rendah,SP1P
mendiskusikan aspek positif yang dimiliki klien
RTL :SP2P Memilih aspek positif pertama merpikan
tempat tidur.
CATATAN PERKEMBANGAN

HARI 1
TANGGAL & DIAGNOSIS IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
JAM KEPERAWATAN
11/08/2022 Hipertermia s/d penyebaran 1. Identifikasi penyebab hipertermia S: Klien mengatakan:
JAM 08.00-15.00 WIT infeksi (D.0130) 2. Monitor suhu tubuh - “Tadi malam sulit tidur karena badan panas tapi sudah dingin
3. Monitor kadar elektrolit sehabis minum obat”
4. Sediakan lingkungan yang dingin - “Tenggorokan terasa sakit”
5. Longgarkan atau lepaskan pakaian - “Dada terasa sakit”
6. Basahi dan kipasi permukaan tubuh O: Tanda-tanda vital:
7. Ganti linen setiap hari atau lebih - TD:100/60 mmgh
sering - RR 22x/m
8. Anjurkan tirah baring - ND:80x/m
9. Kolaborasi pemberian cairan dan - SB:37,50 C
elektrolit intravena - SpO2: 98 %
A: Hipertermia belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi nomor 2-9
CATATAN PERKEMBANGAN

HARI 2
TANGGAL & DIAGNOSIS IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
JAM KEPERAWATAN
12/08/2022 Harga Diri Rendah Kronis 1. Tindakan keperawatan: 16.00 WIT
08.00 Wit a. Mengevaluasi tanda dan gejala harga S: Klien mengatakan:
diri rendah “Pagi suster, ingat suster,
b. Memvalidasi kemampuan klien untuk Pagi ini saya merapikan tempat tidur
menyebutkan aspek positif dan O : Klien nampak mempraktekkan merapikan tempat tidur
kemampuan yang pernah dan masih A : Harga diri rendah
dimiliki klien T/ Membantu klien memilih aspek positif yang pertama
c. Membantu klien memilih aspek dilakukan
positif atau kemampuan yang akan K/ Klien mampu melakukan aspek positif pertama merapikan
dilatih tempat tidur.
P : E/Validasi tanda dan gejala Harga diri rendah,SP1P,SP2P.
RTL : SP3P Memilih aspek positif kedua menyapu yang akan di
latihkan
CATATAN PERKEMBANGAN

HARI 2
TANGGAL & DIAGNOSIS IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
JAM KEPERAWATAN
12/08/2022 1. Identifikasi penyebab hipertermia S: Klien mengatakan:
Hipertermia s/d penyebaran
Jam 08.00-15.00 WIT 2. Monitor suhu tubuh “Tadi malam masih sulit tidur badan panas .
infeksi (D.0130)
3. Monitor kadar elektrolit - “Tenggorokan terasa masih sakit”
4. Sediakan lingkungan yang dingin “ Dada sesak
5. Longgarkan atau lepaskan pakaian O: Tanda-tanda vital:
6. Basahi dan kipasi permukaan tubuh Fisiologis
7. Ganti linen setiap hari atau lebih - TD:100/60 mmgh
sering - RR 22x/m
8. Anjurkan tirah baring - ND:80x/m
9. Kolaborasi pemberian cairan dan - SB:37,50 C
elektrolit intravena - SpO2: 98 %
Nampak tidak bergairah dan lelah
A: Hipertermia belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 2-9
CATATAN PERKEMBANGAN

HARI 3 & 8
TANGGAL DIAGNOSIS IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
& JAM KEPERAWATAN
13/08/2022 Hipertermia s/d penyebaran Klien dipindah di ruang isolasi karena hasil rekatif Alih rawat di ruang Isolasi
covid 19 (D.0130)

18/08/2022 Harga Diri Rendah Kronis 1. Mengkaji masalah klien yang dirasakan keluarga dalam merawat 18.00 WIT
16.00 WIT klien S: Keluarga klien mengatakan:
2. Menjelaskan proses terjadinya harga diri rendah yang dialami - “Sore”suster
klien - “Terimakasih, dengan adanya kunjungan seperti
3. Mendiskusikan cara merawat harga diri rendah dan memutuskan ini saya merasa lebih siap untuk merawat Tn.A
cara merawat yang sesuai dengan kondisi klien nanti jika sudah diperbolehkan pulang. Jujur saya
4. Melatih keluarga merawat harga diri rendah klien sendiri merasa kurang dan tidak tahu cara merawat
a. Mendiskusikan aspek positif dan kemampuan yang dimiliki klien orang berkebutuhan seperti Tn.A. jujur saya
b. Membimbing klien melakukan aspek positif dan kemampuan sendiri sebenarnya merasa takut saat akan
dimiliki klien: memilih, melatih, dan memberi motivasi berinteraksi dengan anak saya sendiri. Ternyata
c. Memberi pujian atas keberhasilan klien peran orang tua dan keluarga itu sangat penting
bagi kesembuhan Tn.A.”
CATATAN PERKEMBANGAN

HARI 3 & 8
TANGGAL DIAGNOSIS IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
& JAM KEPERAWATAN
18/08/2022 Harga Diri Rendah Kronis 1. Melibatkan seluruh anggota - “Tn.A mengalami yang namanya Harga Diri Rendah. Cara merawatnya dengan
16.00 WIT keluarga menciptakan suasana memberi pujian terhadap kemampuan yang dimiliki oleh Tn.A, hindari
lingkungan yang nyaman: menghina, melibatkan dalam kegiatan di dalam rumah”
mengurangi kritik, - “Baik, terimaksih”
memfasilitasi keberhasilan, dan - “Aamiin, terimakasih”
memberi pujian O: Keluarga tampak mengerti penjelasan suster
2. Menjelaskan tanda dan gejala A: Harga diri rendah
harga diri rendah kronik yang T/ SP Keluarga:: Mengkaji masalah kelurga dalam merawat klien
memerlukan rujukan, serta K: Kelurga mampu mengetahui proses terjadinya harga diri rendah
melakukan follow up ke Keluargal mampu berdiskusi cara merawat klien
pelayanan kesehatan secara Kleluarga mampu merawat harga diri rendah.
teratur P: E/Validasi :
1. Menjelaskan proses terjadinya harga diri rendah
2. Mendiskusikan cara merawat klien harga diri rendah
3. Melatih keluarga merawat Harga diri rendah
TANDA DAN GEJALA
Tanggal

NO TANDA GEJALA 11/ 12/ 13/


08 08 08
I Kognitif
1 Menilai diri tidak berguna √ √
2 Merasa tidak punya kemampuan positif
3 Merasa tidak mampu melakukan apapun √
4 Kurang konsentrasi √ √ √
II Afektif
1 Merasa malu √
2 Merasa sedih
3 Murung √
4 Merasa tidak berguna
5 Rasa kesal
6 Marah
III Fisiologis
1 Nafsu makan berkurang/meningkat
2 Sulit tidur √ √
3 Lemas √
4 Nyeri kepala, pusing
5 Mual
6 Demam √ √
IV Perilaku
1 Menghindari orang lain
2 Menunduk √ √ √
3 Bergerak lamban
4 Bicara pelan √ √ √
5 Kontak mata berkurang √ √ √
6 Aktivitas menurun √ √
7 Merusak diri
8 Perilaku tidak asertif
9 Pasif
V Sosial
1 Lebih senang menyendiri √
2 Membatasi interaksi dengan orang lain √
3 Lebih banyak diam √
TOTAL TANDA DAN GEJALA 15 8 4
KEMAMPUAN KLIEN
Kemampuan Tanggal
11 12 13 18

I Kemampuan Ners Individu


1 Mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih √ √ √
dimiliki
2 Mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan √
3 Mampu menetapkan kemampuan yang akan dilatih √
4 Mampu melatih kemampuan yang dipilih √
II Kemampuan Ners Keluarga
1 Mampu mengenal masalah HDRK √
2 Mampu mengambil keputusan dalam merawat HDRK √
3 Mampu merawat klien dengan HDRK √
4 Mampu menciptakan lingkungan yang mendukung meningkatkan harga diri √
klien
5 Mampu Menyebutkan sumber-sumber pelayanan kesehatan yang tersedia √
(Follow-up)
III Kemampuan Ners Kelompok (TAK)
I TAK Stimulasi Persepsi
1 Identifikasi hal positif pada diri
2 Melatih kemampuan/ hal positif pada diri
Total kemampuan Ners 2 2 2 5
JADWAL KEGIATAN HARIAN KLIEN
WAKTU
Tanggal
Pagi Sore Malam 11/8/22 12/8/22 13/8/22
No. Kegiatan Frekuensi

1. Merapihkan 1x 06.30 - - M M M
tempat tidur
2 Menyapu 2x 07.00 16.00 - M M M

3 Mendengarkan T T T
musik
4 Menonton T T T
5
6
DOKUMENTASI
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai