Anda di halaman 1dari 36

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN DALAM
KONDISI KONFLIK

Disusun :
Dewi Noor Susanti,
S.T., M.M.

Universitas Putra Bangsa Kebumen Pengambilan Keputusan Manajerial


Prodi Manajemen
POKOK BAHASAN

 Pendahuluan
 Jenis-jenis konflik
 Faktor-faktor penyebab timbulnya konflik
 Akibat-akibat konflik
 Game Theory
 Tujuan teori permainan
 Implementasi teori permainan
PENDAHULUAN
 Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik
dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu
dalam suatu interaksi.

 Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik terjadi apabila


alternatif keputusan yang harus dipilih atau diambil berasal dari
pertentangan atau persaingan dari dua atau lebih pengambil
keputusan. Suatu keputusan diambil dalam kondisi konflik apabila
yang kita hadapi bukan situasi atau kondisi atau peluang tetapi
pihak-pihak atau organisasi lain yang juga memiliki kepentingan
dalam keputusan yang hendak kita ambil.
Jenis-Jenis Konflik

Adapun jenis-jenis konflik adalah:


a. Konflik dilihat dari fungsi
b. Konflik dilihat dari pihak yang terlibat
di dalamnya
c. Konflik Dilihat dari Posisi Seseorang
dalam Struktur Organisasi
Konflik Dilihat dari Fungsi

Konflik fungsional (Functional Conflict), yang


merupakan konflik yang mendukung pencapaian
tujuan kelompok atau organisasi dan berguna
untuk memperbaiki kinerja kelompok.
Konflik disfungsional (Dysfunctional Conflict), yang
merupakan konflik yang merintangi tujuan
kelompok.
Konflik dilihat dari pihak yang terlibat
di dalamnya
• Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). Konflik
ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling
bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas
kemampuannya.
• Konflik antar-individu (conflict among individuals). Terjadi
karena perbedaan kepribadian (personality differences) antara
individu yang satu dengan individu yang lain.
• Konflik antara individu dan kelompok (conflict among
individuals and groups). Terjadi jika individu gagal menyesuaikan
diri dengan norma - norma kelompok tempat ia bekerja.
• Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict
among groups in the same organization). Konflik ini terjadi
karena masing - masing kelompok memiliki tujuan yang berbeda
dan masing-masing berupaya untuk mencapainya.
Lanjutan…
• Konflik antar organisasi (conflict among organizations).
Konflik ini terjadi jika tindakan yang dilakukan oleh
organisasi menimbulkan dampak negatif bagi organisasi
lainnya. Misalnya, dalam perebutan sumberdaya yang
sama.
• Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda
(conflict among individuals in different organizations).
Konflik ini terjadi sebagai akibat sikap atau perilaku dari
anggota suatu organisasi yang berdampak negatif bagi
anggota organisasi yang lain. Misalnya, seorang manajer
public relations yang menyatakan keberatan atas
pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis.
Konflik Dilihat dari Posisi Seseorang
dalam Struktur Organisasi
• Konflik vertikal, yaitu konflik yang terjadi antara
karyawan yang memiliki kedudukan yang tidak sama
dalam organisasi. Misalnya, antara atasan dan
bawahan.
• Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjadi antara
mereka yang memiliki kedudukan yang sama atau
setingkat dalam organisasi. Misalnya, konflik antar
karyawan, atau antar departemen yang setingkat.
Lanjutan…
• Konflik garis-staf, yaitu konflik yang terjadi antara
karyawan lini yang biasanya memegang posisi komando,
dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai
penasehat dalam organisasi.
• Konflik peran, yaitu konflik yang terjadi karena seseorang
mengemban lebih dari satu peran yang saling
bertentangan. Di samping klasifikasi tersebut di atas, ada
juga klasifikasi lain, misalnya yang dikemukakan oleh
Schermerhorn, et al. (1982), yang membagi konflik atas:
substantive conflict,emotional conflict, constructive
conflict, dan destructive conflict.
Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Konflik

a. Komunikasi
b. Struktur
c. Variabel Pribadi
Akibat-Akibat Konflik

a. Akibat negatif
• Menghambat komunikasi,
• Mengganggu kohesi (keeratan hubungan),
• Mengganggu kerjasama atau “team work”,
• Mengganggu proses produksi, bahkan dapat
menurunkan produksi,
• Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan,
• Individu atau personil mengalami tekanan (stress),
mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan,
mangkir, menarik diri, frustasi, dan apatism
Lanjutan Akibat…
b. Akibat Positif dari konflik,
• Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis,
• Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan,
• Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi
perubahan dan perbaikan dalam sistem dan
prosedur, ekanisme, program, bahkan tujuan
organisasi
• Memunculkan keputusan-keputusan yang
bersifat inovatif,
• Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap
perbedaan pendapat.
Hal-hal yang Perlu Diperhati-kan dalam
Mengatasi Konflik
• Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif,
• Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi,
• Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang
menyangkut hak karyawan,
• Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik
yang muncul,
• Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis,
• Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/
unit kerja,
• Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon
merupakan mata rantai organisasi yang saling mendukung, jangan
ada yang merasa paling hebat,
• Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling
pengertian antar unit/departemen/ eselon.
Game Theory

 Menururt Dimiyati (1992), teori permainan (game


theory) adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan pembuatan keputusan pada saat ada dua
pihak atau lebih berada dalam kondisi persaingan atau
konflik. Pihak-pihak yang bersaing ini disumsikan bersifat
rasional dan cerdas, artinya masing-masing pihak akan
melakukan strategi tindakan yang rasional untuk
memenangkan persaingan itu, dan masing-masing pihak
juga mengetahui strategi pihak lawannya, selanjutnya pihak
ini disebut pemain.
 Menurut Ayu (1996), game theory merupakan suatu
pendekatan matematis untuk merumuskan situasi
persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Game
theory melibatkan dua atau lebih pengambil keputusan atau
yang disebut pemain. Setiap pemain dalam game theory
mempunyai keinginan untuk menang.
Tujuan teori permainan
Tujuan teori ini adalah menganalisa proses pengambilan
keputusan dari persaingan yang berbeda-beda dan
melibatkan dua atau lebih pemain/kepentingan. Kegunaan
dari teori permainan adalah metodologi yang disediakan
untuk menstruktur dan menganalisa masalah pemilihan
strategi. Terdapat dua jenis strategi permainan yang dapat
digunakan pada game theory, yaitu :
1.Pure strategy (setiap pemain mempergunakan strategi
tunggal)
2.Mixed strategy (setiap pemain menggunakan campuran
dari berbagai strategi yang berbeda-beda)
Ada beberapa unsur atau konsep dasar yang sangat
penting dalam penyelesaian setiap kasus dengan teori
permainan, yaitu :
a. Jumlah Pemain
Jumlah pemain yaitu jumlah kelompok pemain berdasarkan masing-
masing kepentingan atau tujuannya
b. Ganjaran / Pay-off
Ganjaran / pay-off adalah hasil akhir yang terjadi pada akhir
permainan berkenaan dengan ganjaran ini, permainan digolongkan
menjadi 2 macam kategori, yaitu permainan jumlah-nol (zero-sum
games) dan permainan jumlah-bukan-nol (non-zero-sum games).
c. Strategi Permainan
Strategi permainan dalam teori permainan adalah suatu siasat atau
rencana tertentu dari seorang pemain, sebagai reaksi atas aksi yang
mungkin dilakukan oleh pemain yang menjadi saingannya.
permainan diklasifikasikan menurut jumlah strategi yang tersedia
bagi masing-masing pemain.
Lanjutan…

d. Matriks Permainan
Matriks permainan disebut juga matriks ganjaran
yaitu sebuah matriks yang semua unsur berupa
ganjaran dari para pemain yang terlibat dalam
permainan tersebut.
e. Titik Pelana (Saddle Poin)
Titik pelana adalah suatu unsur didalam matriks
permainan yang sekaligus sebagai maksimin baris
dan minimaks kolom
Implementasi Teori Permainan

Teori permainan dapat diterapkan dalam berbagai bidang,


meliputi kemiliteran, bisnis, social, ekonomi dan ekologi. Sebagai
contoh pada dunia bisnis, seorang direktur suatu perusahaan
didalam memperkenalkan sebuah produk baru berusaha
mengetahui kemungkinan strategi paling baik atau suatu
kombinasi strategi untuk merebut market share yang lebih besar,
sementara saingannya juga mencoba meperkenalkan produk
sejenis dengan strategi yang berbeda dengan direktur pemasaran
tersebut, antara lain: penurunan harga, pemberian hadiah,
peningkatan mutu produk, memilih media advertasi yang efektif.
Disinilah peranan teori permainan untuk menentukan strategi
mana yang akan diputuskan oleh direktur pemasaran tersebut
untuk merebut pasar.
Konsep teori permainan terdiri dari beberapa
unsur-unsur dasar, yaitu:
a. Angka-angka dalam matriks pay-off, atau biasa disebut matriks
permainan, menunjukkan hasil-hasil (pay-off) dari strategi–strategi
permainan yang berbeda-beda, hasil-hasil ini dinyatakan dalam suatu
bentuk ukuran efektifitas seperti uang, persentasemarket share, atau
utilitas.
b. Maximizing player adalah pemain yang berada di baris dan yang
memenangkan/memperoleh keuntungan permainan sedangkan
minimizing player adalah pemain yang berada di kolom dan yang
menderita kekalahan/kerugian.
c. Strategi permainan adalah rangkaian kegiatan atau rencana yang
menyeluruh dari seorang pemain, sebagai reaksi atas perilaku
pesaingnya. Dalam hal ini, strategi atau rencana tidak dapat dirusak
oleh pesaing lainya.
d. Aturan-aturan permainan adalah pola dimana para pemain memilih
strategi.
Lanjutan…
e. Nilai permainan adalah hasil pay-off yang diperkirakan oleh pemain
sepanjang rangkaian permainan dimana masing-masing pemain
menggunakan strategi terbaiknya. Permainan dikatakan adil apabila
nilai permainan sama dengan nol dan sebaliknya.
f. Dominan adalah kondisi dimana pemain dengan setiap pay-offnya
dalam strategi superior terhadap setiap pay-off yang berhubungan
dalam suatu strategi alternative. Aturan dominan digunakan untuk
mengurangi ukuran matriks pay-off dan upaya perhitungan.
g. Strategi optimal adalah kondisi dimana dalam rangkaian kegiatan
permainan seorang pemain berada dalam posisi yang paling
menguntungkan tanpa menghiraukan kondisi pesaingnya.
h. Tujuan dari model adalah mengidentifikasi strategi atau rencana
optimal untuk setiap pemain
Strategi Permainan

a. Strategi Murni (Pure Strategy)


Pemecahan optimal dikatakan dicapai jika tidak ada
satupun pemain akan memperoleh manfaat dari
perubahan strateginya. Dalam kasus ini, permainan
tersebut dikatakan stabil.Kriteria pemecahan masalah
yang digunakan adalah kriteria minimaks-maksimin.
b. Strategi Campuran (Mixed Strategy)
Strategi campuran (mixed strategy) digunakan apabila
tidak ditemukan saddle point.
CONTOH KASUS STRATEGI MURNI
Dua perusahaan bersaing utk mendapatkan keuntungan
dari pangsa pasar yg ada, dgn mengandalkan strategi yg
dimiliki, dimana perusahaan A mengandalkan 2 strategi,
dan perusahaan B menggunakan 3 strategi.
PENYELESAIAN
Lanjutan penyelesaian...
 Utk pemain kolom (perusahaan B), pilih nilai yg
paling besar utk setiap kolom, selanjutnya pilih
nilai yg paling baik atau paling kecil perusahaan B
yaitu 4 (rugi yg paling kecil).
Lanjutan penyelesaian...

KESIMPULAN :
 Pemain baris dan pemain kolom sudah memiliki pilihan
strategi yang sama yaitu nilai 4  optimal
 Pilihan tersebut berarti bhw meskipun A menginginkan
keuntungan yg lebih besar, tapi tetap hanya akan
memperoleh keuntungan maksimal 4 dengan strategi
harga mahal (S2). Demikian juga dengan B, kerugian
yang paling minimal adalah 4, dengan merespon
strategi A, dengan strategi harga mahal (S3).
 Penggunaan strategi lain berdampak menurunnya
keuntungan A dan meningkatnya kerugian B.
KETERANGAN
 Perusahaan A
Saat pershn A memilih strategi S1, maka perusahaan B
akan memilih S1, shg payoff pershn A adalah 1. Saat A
memilih strategi S2, maka pershn B akan pilih S3, shg
payoff pershn A paling optimal jika memilih strategi
harga mahal (S2).
 Perusahaan B
Saat pershn B memilih strategi S1, maka pershn A akan
pilih S2, shg kerugian yg diderita pershn B adalah 8. Saat
pershn B memilih strategi S3, maka pershn A akan pilih
strategi S2 jg, shg kerugian pershn B adalah 4. Persh B
akan optimal jika pilih strategi harga mahal jg (S3).
CONTOH KASUS STRATEGI
CAMPURAN
 Dari kasus diatas, dan karena adanya perkembangan yg
tjd di pasar, maka persh. A skrg menambah satu lagi
strategi bersaingnya dgn jg mengeluarkan produk
berharga sedang, dimana hslnya dlm tabel berikut :
PENYELESAIAN
Langkah 1 :
 Cari maksimin dan minimaks seperti strategi murni.
 Diperoleh angka penyelesaian berbeda, A2, B5
Lanjutan penyelesaian...
Langkah 2
 Masing-masing pemain menghilangkan strategi
yang menghasilkan keuntungan dan kerugian
terburuk
 Bagi perusahaan A, S2 adalah strategi terburuk,
karena dapat menimbulkan kerugian (ada nilai
minus).
 Bagi perusahaan B, S3 adalah paling buruk karena
bisa menimbulkan kerugian terbesar.
Lanjutan penyelesaian...
Langkah 3 :
 Diperoleh kombinasi baru, yaitu :
Lanjutan penyelesaian...
Langkah 4 :
Lanjutan penyelesaian...
Langkah 5 :
 Mencari besaran probabilitas setiap strategi untuk
menghitung saddle point yang optimal.
 Untuk perusahaan A

Bila strategi A direspon B dengan S1 :


2p + 6(1-p) = 2p + 6 – 6p = 6 – 4p
Bila strategi A direspon B dengan S2 :
5p + 1(1-p) = 5p + 1 – p = 1 + 4p
Bila digabung :
6 – 4p = 1 + 4p P = 5/8 = 0,625
5 = 8p
Lanjutan penyelesaian...

 Apabila p = 0, 625, maka 1 – p = 0,375


Masukkan nilai tersebut pada kedua persamaan :

 Keuntungan yg diharapkan adalah sama = 3,5; berarti


memberikan peningkatan keuntungan 1,5 mengingat
keuntungan perusahaan A hanya 2 (langkah 1).
Lanjutan penyelesaian...
 Untuk perusahaan B
Bila strategi B direspon A dengan S1 :
2q + 5(1 – q) = 2q + 5 – 5q = 5 – 3q
Bila strategi B direspon A dengan S3 :
6q + 1(1 – q) = 6q + 1 – 1q = 1 + 5q
Bila digabung :
5 – 3q = 1 + 5q
4 = 8q  q = 4/8 = 0,5
maka 1-q = 0,5
Lanjutan penyelesaian...
 Masukkan ke persamaan :

 Kerugian minimal yang diharapkan sama, yaitu 3,5. Pada


langkah pertama kerugian minimal adalah 5, dengan
demikian perusahaan B bisa menurunkan kerugian
sebesar 1,5.
KESIMPULAN

 Strategi campuran memberikan saddle point


3,5.
 Nilai tersebut memberi peningkatan
keuntungan bagi perusahaan A dan
penurunan kerugian perusahaan B masing-
masing sebesar 1,5.

Anda mungkin juga menyukai