Anda di halaman 1dari 10

IL M U P E NE R A P A N SP 2KP

DESIMINASI

M PE M B E RI A N P E L A Y A N A N
(SISTE )
E R A W A T A N P R O F E S IO N A L
KEP
ST UD I PROF ESI NE RS UNJA
PROGRAM
KELOMPOK I
PENDAHULUAN
Berdasarkan kajian sekarang ini, ditemukan banyak kendala - kendala dalam
penerapan SP2KP di indonesia. Kendala tersebut antara lain: beban kerja perawat yang
tinggi, belum memadainya tenaga perawat profesional yang berkompeten, lemahnya
supervisi klinis, tumpang tindihnya ketrampilan perawat, terbatasnya fasilitas dan dana
untuk pengembangan.
Menanggapi permasalahan tersebut, pemerintah Repubilk Indonesia, melalui
kementerian kesehatan memperkenalkan pengembangan konsep dari MPKP, yaitu sistem
pemberian pelayanan keperawatan profesional (SP2KP).
PENGERTIAN SP2KP

SP2KP adalah sistem pemberian pelayanan keperawatan professional yang merupakan


pengembangan dari MPKP (model praktek keperawatan profesional) dimana dalam SP2KP ini
terjadi kerjasama profesional antara perawat primer (PP) dan perawat asosiate (PA) serta
tenaga kesehatan lain.
PERAN MANJERIAL DAN KEPEMIMPINAN
Tanggung jawab kepal ruangan , yaitu mengatur pembagian tugas jaga perawat, memantau dan
mengevaluasi penampilan kerja semua tenaga yang ada di ruangan, membuat DP3 dan usulan kenaikan
pangkat, melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan untuk membahas kebutuhan di
ruangan, mengorientasi pegawai baru, residen, mahasiswa kedokteran dan keperawatan yang akan praktik di
ruangan, menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan klien/ keluarga dan tim kesehatan
lain, melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA dalam hal implementasi MPKP termasuk sikap dan tingkah
laku professional, merencanakan dan memfasilitasi ketersedian fasilitas yang dibutuhkan di ruangan dan
merencanakan dan melaksanakan evaluasi mutu asuhan keperawatan.
Clinical care management bertugas untuk membimbing PP dan
PA dalam implementasi SP2KP untuk melakukan ronde
keperawatan, memberi masukan saat diskusi kasus pada PP dan
PA, bekerja sama dengan kepala ruangan, dan mengevaluasi
implementasi SP2KP.
PP (perawat primer) bertugas mengarahkan dan mengkoordinasikan PA dalam memberikan asuhan
keperawatan pada kelompok klien, melaksanakan tindakan keperawatan dan melakukan evaluasi (follow
up) perkembangan pasien, mendampingi dokter visite klien dibawah tanggung jawabnya, melakukan
evaluasi asuhan keperawatan dan membuat catatan perkembangan klien setiap hari, melakukan
pertemuan dengan klien atau keluarga minimal 2 hari sekali untuk membahas kondisi keperawatan klien,
memberikan pendidikan kesehatan kepada klien atau keluarga & membuat perencanaan pulang dan
bekerja sama dengan clinical care manager CCM dalam mengidentifikasikan isu yang memerlukan
pembuktian sehingga tercipta evidence based practice (EBP).
Perawat asosiet (PA) bertugas untuk membaca renpra yang telah ditetapkan PP, mengevaluasi
tindakan keperawatan yang sudah dilaksanakan dan memastikan seluruh tindakan keperawatan sesuai
dengan rencana, membina hubungan terapeutik dengan klien/keluarga, menerima klien baru dan
memberikan informasi berdasarkan format orientasi klien/keluarga jika PP tidak ada di tempat, mengikuti
visite dokter bila PP tidak di tempat, memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan,
mengomunikasikan kepada PP/PJ dinas bila menemukan masalah, membantu tim lain yang
membutuhkan, memberikan resep dan menerima obat dari keluarga klien yang menjadi tanggung
jawabnya dan berkoordinasi dengan PP
PERBEDAAN SP2KP
SP2KP lebih terstruktur dan terorganisir, karena SP2KP merupakan bantuk
pengembangan dari MPKP yang lebih profesional dan lebih baik dalam
memberikan tingkat pelayanan asuhan keperawatan terhadap klien. Dalam model
MPKP tidak terdapat PP (perawat primer), jika di SP2KP mengenal PP dan PA
(perawat associate).
CONFERENCE
Diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan konsultasi, dilakukan
sebelum dan sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dan ada unsur
pendidikannya.

Pre conference : Diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan


keperawatan pada pasien

Post conference : Diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan


keperawatan pada klien.
TIMBANG TERIMA

Timbang terima/operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan atau


menerima sesuatu atau laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Operan klien harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan tindakan mandiri perawat, tindakan
kolaboratif yang sudah & belum dilakukan, serta perkembangan klien saat itu.

Anda mungkin juga menyukai