Anda di halaman 1dari 15

STRAIN THEORY (ANOMIE THEORY)

ROBERT K MERTON

Nefa Claudia Meliala


• Materi ini diberikan khusus untuk peserta mata kuliah
Kriminologi (LAW182113-2) Kelas B Semester Genap
2019/2020. Mohon untuk tidak menyebarluaskan dan/atau
memperbanyak bahan kuliah ini.
ANOMIE IN AMERICAN SOCIETY
• Amerika Serikat dalam pandangan Merton merupakan
masyarakat yang unik karena :
1. Budaya telah menempatkan penekanan luar biasa pada
sukses secara ekonomi.
2. Tujuan sukses secara ekonomi tersebut universal sifatnya 
ditawarkan kepada setiap orang yang dapat mencapainya.
3. Orang-orang miskin tidak diajarkan untuk menerima saja apa
yang tersedia bagi mereka, tetapi justru diajarkan untuk
mengejar mimpi  mereka diajarkan melalui kerja keras
yang termiskin sekalipun dapat mencapai posisi teratas
 American dream
• Keinginan untuk meningkat secara sosial (social mobility) ini
membawa kepada penyimpangan karena  struktur sosial (social
structure) menawarkan tujuan-tujuan (cultural goals/cultural
aspirations) yang sama untuk semua anggotanya tanpa memberi
sarana (legitimate/institutionalized means/accepted ways) yang
merata untuk mencapainya  kesempatan untuk menjadi yang
teratas tidak dibagikan secara merata sehingga sangat sedikit anggota
kelas bawah yang dapat mencapai posisi teratas tersebut.

• Kesenjangan antara tujuan-tujuan (cultural goals/cultural


aspirations) dan sarana (legitimate/institutionalized means/accepted
ways) menyebabkan strain (ketegangan/tekanan)  disparity
between goals and means fosters frustration, which leads to strain.
• Strain (ketegangan/tekanan)  situasi menginginkan suatu tujuan
yang tidak dapat dicapai karena tidak ada atau kurangnya sarana
 menyebabkan norma-norma runtuh karena tidak lagi efektif
membimbing tingkah laku  anomie (keruntuhan sistem norma).

• Struktur sosial merupakan akar dari masalah kejahatan 


sehingga terkadang pendekatan ini disebut structural explanation
atas kejahatan  struktur sosial membatasi akses menuju tujuan
(cultural goals/cultural aspirations) berupa kesuksesan,
kemakmuran, kekayaan melalui sarana
(legitimate/institutionalized means/accepted ways) seperti
pendidikan tinggi dan keluarga.
MODES OF ADAPTIONS
• Cara bagi anggota masyarakat untuk memecahkan strain
(ketegangan/tekanan):
1. Conformity
2. Innovation
3. Ritualism
4. Retreatism
5. Rebellion
1. Conformity

• Orang-orang yang meskipun memiliki sarana terbatas tidak


melakukan penyimpangan.

• Mereka menyesuaikan diri, melanjutkan mencapai tujuan


dengan menggunakan sarana yang ada dan percaya akan
tetap dapat mencapai tujuan sekalipun sarana yang tersedia
terbatas.
2. Innovation
• Kebanyakan tingkah laku kriminal dapat dikategorikan
innovation.

• Mencakup mereka yang tetap meyakini sukses yang dianggap


berharga namun beralih menggunakan sarana-sarana yang
tidak sah (ilegitimate means) jika menemui dinding atau
halangan terhadap sarana yang sah untuk menemui sukses
tersebut.

• Inovatif dalam konteks negatif.


3. Ritualism
• Menyesuaikan diri dengan norma-norma yang mengatur
(legitimate/institutionalized means/accepted ways).

• Meredakan strain (ketegangan/tekanan) dengan menurunkan


skala aspirasi mereka sampai di titik yang dapat mereka capai
dengan mudah.

• Dibanding mengejar tujuan budaya tentang kesuksesan,


mereka justru menghindari resiko dan hidup dalam batas-
batas rutinitas hidup sehari-hari.
4. Retreatism
• Tertekan oleh harapan-harapan sosial yang ditunjukkan oleh
gaya hidup konvensional.

• Melepaskan baik cultural succes goal maupun legitimate


means.

• Melarikan diri dengan berbagai cara yang menyimpang, eg :


alcoholism, drug addiction, vagrancy (gelandangan), bunuh
diri.
5. Rebellion
• Orang-orang yang tidak hanya menolak tapi juga berkeinginan
mengubah sistem yang ada.

• Terasing dari tujuan yang berlaku dan mengajukan


penggantian dengan perangkat tujuan dan sarana-sarana yang
baru, eg : usaha untuk merubah ideologi negara karena
keyakinan politik atau agama tertentu.
Typology of Modes of Individual
Adaptation
Modes of adaptation Culture goals Institutionalized means
Conformity + +
Innovation + -
Ritualism - +
Retreatism - -
Rebellion +- +-
KRITIK TERHADAP
TEORI ROBERT K MERTON
• Dikemukakan oleh :
1. Albert Cohen
2. Messner & Rosenfeild
ALBERT COHEN
• Merton berpendapat kejahatan bertujuan untuk memperoleh
uang sekalipun dengan menggunakan sarana yang tidak sah
(ilegitimate means).

• Teori Merton tidak dapat menjelaskan purposeless crime


(kejahatan tanpa tujuan), eg : perilaku menyimpang yang
dilakukan remaja.

• Apabila Merton berpendapat bahwa orang berusaha


mencapai cultural goal of success, Cohen berpendapat bahwa
remaja yang melakukan perilaku menyimpang bertujuan
mencari status (pengakuan) dari teman-teman sebayanya.
MESSNER & ROSENFEILD
• The American dream itself exerts pressures toward crime by
encouraging an anomic cultural environment, an environment
in which people are encouraged to adopt an “anything goes”
mentality in pursuit of personal goals.

• Karakteristik American dream :


1. the emphasis on achievement and on the winner takes all
mentality;
2. the individualism that focuses attention of rights rather than
responsibility;
3. the materialism that fetishises wealth;
4. the facts that this value permeate the whole society – which
they call universalism.

Anda mungkin juga menyukai