AN SEJARAH
SUMATERA
UTARA
Mengenal Sejarah dan Kebudayaan Suku Batak
Daerah-daerah Sumatera Utara yang akan kami kaji tentang peninggalan-peninggalan sejarah yang
terdapat di daerah itu, yaitu sebagai berikut :
Selain dari peninggalan-peninggalan dari daerah yang disebutkan di atas, kami juga akan menjelaskan
beberapa kebudayaan Batak yang masih diakui eksistensinya hingga saat ini dan bahkan masih
dipergunakan di suatu daerah.
Humbang Hasundutan
Kabupaten Humbahas merupakan
pemekaran dari kabupaten Tapanuli Utara
yang dibentuk tahun 2003. Salah satu
kecamatan di Humbahas, yaitu kecamatan
Bakkara (Bakti Raja) merupakan tempat
lahirnya raja-raja batak seperti
Sisingamangaraja. Hal ini yang menjadikan
Humbahas menjadi tempat yang kaya
akan peninggalan sejarah Batak.
Sebelum memperkenalkan lebih jauh tentang kebudayaan Batak,
kami akan memperkenalkan salah satu raja Batak paling terkenal
yaitu Sisingamangaraja XII.
Bernama asli Ompu Pulo Batu, lahir di Bakkara pada 1849 dan
wafat pada 1907 pasca tragedi Aek Sibulbulon. Sisingamangaraja
XII mendapat penghargaan dari presiden Soekarno bukan hanya
karena kepahlawanannya, namun juga dikenal karena beliau
memperjuangkan HAM, mengharamkan segala bentuk perbudakan
serta memerdekakan hak-hak individu.
Sisingamangaraja XII pernah berperang melawan missionary
Belanda sebagai ebntuk penolakan penyebaran agama Kristen di
tanah Batak. Ia khawatir dengan masuknya agama Kristen,
kebudayaan serta adat istiadat suku Batak akan mmemudar bahkan
hilang dari tengah-tengah masyarakat Batak.
Walau terkenal dengan kekebalannya, Sisingamangaraja XII
akhirnya meninggal dunia pada 17 juni 1907 Bersama putrinya
Lopian dan kedua putranya. Kemudian dikebumikan Belanda secara
militer di Silindung lalu kemudian makamnya dipindahkan ke
Soposurung, Balige. Selain dikukuhkan sebagai salah satu pahlawan
nasional, nama Sisingamangaraja juga diabadikan sebagai nama
jalan diseluruh kawan Republik Indonesia.
Sisingamangaraja meninggalkan
Gambar Istana sebuah istana seluas 100 m x 100 m
Peninggalan dan saking luasnya, terdaoat 3 buah
Sisingamangaraj
a XII
rumah yang masing-masing
bernama Rumah Bolon, Sopo Bolon
dan Sopo Parsaktian. Menurut
informasi, istana Sisingamangaraja
XII ini sempat dibakar oleh pasukan
Tuanko Rao (Bonjol) pada 1825 dan
kemudian dibakar kembali oleh
pasukan Belanda pada 1878. jadi,
bangunan istana sekarang
merupakan hasil renovasi oleh
Gambar makam pemerintah Indonesia.
Sisingamangaraja
XII di Soposurung, Sekarang, makam dan Istana
Balige. Peninggalan Sisingamangaraja XII ini
menjadi salah satu destinasi wisata
yang ramai dikunjungi.
Sistem Kebudayaan di
Humbahas
Tor-Tor
Tarian adat Batak yang
dipertunjukkan pada acara adat.
Jabu Bolon
Rumah adat batak Toba yang
Gondang
menjadi salah satu ciri khas Salah satu alat musik khas suku
kebudayaan Humbahas. Batak.
Di daerah Humbahas, dulu mayoritas
masyarakatnya menganut kepercayaan
Dinamisme dan Animisme.
Sistem Kepercayaan animisme merupakan sebuah
sistem pemujaan terhadap roh leluhur.
Siallagan bolon dan juga kursi dan meja batu yang dahulunya
digunakan para raja untuk bersidang.
Pada zaman dahulu ada seorang raja suku batak yang bernama
raja Rahat. Ia memiliki putra tunggal yang meninggal
dimedan perang. Karena raja sangat menyayangi putra itu, ia
sangat sedih hingga jatuh sakit. Pada saat itu, raja Rahat
merupakan raja yang sangat dicintai oleh rakyatnya jadi
banyak sekali orang berbondong-bonding untuk
mengusahakan kesembuhan sang raja.
Hingga pada suatu waktu datang seorang sibaso menyarankan
pada datu untuk membuat patung yang mirip dengan
anaknya raja Rahat yaitu Manggale. banyak ritual yang
terjadi dalam pembuatan patung yang terbuat dari kayu ini
hingga pada suatu saat patung ini di jadikan sebagai alat
pemanggil roh anak raja Rahat dan dinamakan patung sigale-
gale. Pada saat pemanggilan roh, sibaso melakukan ritual
dengan memainkan musik sabungunan. Melihat patung itu
bergerak dan seperti anak sang raja, raja pun pulih dari sakit
nya.
Batu Guru/ Hingga diadakan lah sebuah kompetisi berupa adu kesaktian antar
masyarakat. Seseorang bernama Datu Parulas atau Datu Parultop
melakukan ritual dan berbicara dengan batu itu.
Batu Garu Setelah upacara dan ritual selesai dilakukan, batu tersebut pun
diam ditempat hingga saat ini. Karena kemampuannya, batu
tersebut pun dinamakan Batu Guru Datu Parulas atau Datu
Parultop.
Sebuah makam Raja Batak yang terbuat dari
batu alam berukir kepala manusia dan beberapa
makam kerabat raja disekitarnya. Keunikan situs
sejarah ini adalah makam yang tidak tertanam
di dalam tanah seperti makam umum lainnya
tetapi berada diatas permukaan tanah. Terletak
di desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Pulau
Samosir. Ada 3 raja yang dimakamkan di
komplek ini, raja pertama dan kedua belum
memeluk agama tetapi menganut kepercayaan
animisme yang dikenal dengan parmalin.
Didalam adat batak Toba, animisme
mempercayai kekuatan magic itu kayu dan batu.
Makam Raja Jadi kayu diberdayakan menjadi rumah
Sidabutar (Museum rumah batak) dan meninggal sipemilik
rumah akan dikubur dalam makam batu.
Dalam kepercayaan masyarakat Batak,
kesaktian Raja Sidabutar terletak pada rambut
gimbalnya. Rambut tersebut tidak boleh
dipotong dan jika rambut tersebut lepas tidak
dibuang tapi diikat diujung tombak, Namanya
Tunggal Pangaluan dan disimpan di museum
rumah Batak. Diatas makam tersebut terdapat
02 selendang dengan warna putih (warna surga
melambangkan kesucian), Merah (warna Bumi
melambangkan ketenangan), dan Hitam (warna
bawah tanah melambangkan kematian). Ketiiga
ini menjadi lambing spiritual adat Batak.
Pertama kali makam dibuka, makam ini sempat tertimbun tanah dengan upacara adat selama
dua mingu dipestakan dengan potong kuda dan kerbau. Bila diperhatikan, salah satu
bangunan makam terdapat ornament dua ekor cicak menghadap ke empat buah payudara.
Ornament cicak melambangkan bahwa orang Batak harus bisa hidup seperti cicak, mudah
beradaptasi dan menempel dimana-mana. Sementara ornament empat payudara merupakan
symbol orang Batak harus memiliki banyak anak dan mempunyai istri Tomok (subur). Pada
zaman dahulu, orang Batak memiliki banyak anak karena mereka percaya bahwa semakin
banyak anak akan semakin banyak rezeki. Makna keempat payudara tersebut adalah kemana
pun orang Batak pergi, mereka tidak boleh melupakan ibu/istri termasuk tanah kelahirannya.
Menurut cerita masyarakat:
Batu Hobon adalah tempat benda-benda pusaka Raja
Uti. Diyakini pula, didalam Batu Hobon ini tersimpan
Lak-Lak (Sejenis Kitab) yang berisi ajaran dan nilai-
nilai luhur.Berdasarkan Perwahyuan yang datang
pada keturunannya, diperkirakan suatu saat benda-
benda yang tersimpan dalam batu itu akan
dikeluarkan sendiri oleh Raja Uti, yang menurut
kepercayaan setempat tidak pernah mati
(baca:Moksa). Dia akan tetap hidup dalam pribadi-
pribadi pilihan yang tentunya masih keturunannya.
Menurut Sains:
Batu Hobon merupakan sejenis kubah batu lava dasitan
1. Ogung dan Gondang Saparangguan (Seperangkat gendag batak dan ogung emas
tempaannya yang berubah wujud dari Ogung Tembaga)
2. Hujur Sumba Baho (Tombak bertuah)
3. Piso Solam Debata (Pedang bertuah)
4. Pagar Pompang Bala Saribu Tontang Bala Seratur (Ramuan Penangkal Penyakit)
5. Tintin Sipajadi-Jadi Sipabosur naung Male obat ni nimauas (Cincin ajaib yang lapar jadi
kenyang dan yang haus jadi lega)
6. Pungga Haomasan (Batu gosok emas)
7. Galapang atau Gembok
8. Tawar Sipagabang-gabang, Sipagubung-gubung, sipangolu namate, siparata naung
busuk (obat yang mampu menghidupkan yang sudah mati, serta menyegarkan kembali
yang telah busuk
Kabupaten Toba
Menurut sejarah leluhur serta mitologi
penciptaan dan penyebaran orang Batak Toba
di Tano Batak, kabupaten Toba adalah salah
satu wilayah perkembangan suku Batak Toba.
Hingga saat ini, kabupaten Toba menjadi
salah satu daerah dengan kekayaan
peninggalan sejarah Batak yang dijaga dan
dilestarikan hingga saat ini.
Habangsa
Habangsa dan Ogung adalah benda pusaka yang turun
dan temurun dari marga Butarbutar. Dimana dulunya ini
milik dari Raja Namora Jogi Sirait/istri boru
Ogung
Simanjuntak. Diberikan kepada marga butarbutar
karena mereka lah yang diyakini Raja Namora Jogi
Sirait untuk menyimpannya. Habangsa dipercaya dapat
mengobati segala penyakit dan dapat mendatangkan
rezeki melimpah dengan cara mendudukinya. Orang
yang diutamakan untuk duduk di Habangsa adalah
wanita yang mau melahirkan agar tidak sulit dalam
melahirkan. Sementara Ogung dulu dipercaya dapat
Mual Bolon/Mual Guru Duraman
Sigumpar Mual sigala-gala ini merupakan
peninggalan sejarah dari penjajahan
Belanda. Mual ini tidak lagi digunakan
masyarakat karna sudah ada air ke
rumah, mual ini tidak terawat dan
terurus. Mual ini berada di Kecamatan
Nassau.
Mual SiGala-Gala
Berdasarkan informasi dan cerita dari Kepala Desa Narumonda 2 bahwa di bawah Mual
ini terdapat tumbuhan kelapa. Diceritakan oleh Kepala Desa setempat bahwa pernah
mereka mengganti riolnya dan mencabut tumbuhan kelapa tadi, namun mual
dimaksud menjadi kering/tidak berair sama sekali, sehingga merekapun mengganti
rionya dengan tumbuhan kelapa tadi kembali, dan air pada Mual ini-pun tidak pernah
menjadi kering lagi sama sekali, meskipun dalam keadaan kemarau. Mual ini juga
diperkirakan sudah berusia sekitar ratusan tahun. Selain itu, air yang terdapat pada
Mual ini juga dikatakan juga memiliki khasiat sebagai penyembuh sakit (obat) bagi
yang membutuhkan.
Simalungun adalah sebuah kabupaten di Sumatera
Utara yang menjadi rumah bagi suku Batak
Simalungun. Di tempat ini terdapat banyak
peninggalan-peninggalan sejarah terutama dari
sejarah suku batak Simalungun. Terdapat enam
sub suku dari suku Batak, yaitu suku batak Toba,
batak Simalungun, batak Pakpak, batak Angkola,
batak Karo dan batak Mandailing. Terdapat empat
Kabupaten marga asli suku batak Simalungun, yakni
Damanik, Purba, Saragih dan Sinaga atau kerap
Simalungun
disingkat SISADAPUR. Adapun keempat marga
tersebut berasal dari marga raja-raja yang pernah
memerintah di Tanah Simalungun.
PESANGGRAHAN
(Rumah Presiden IR. Soekarno di Parapat)
Penganak
dari rumah. dibelakangnya. Berfungsi sebagai
penghasil suara.
Tapanuli merupakan daerah dengan
mayoritas etnis batak yang berada di
provinsi Sumatera Utara. Terdapat 3
bagian Tapanuli yaitu Kabupaten Tapanuli
Utara, Tapanuli Tengah dan Tapanuli
Kabupaten Selatan. Ada begitu banyak sekali
peninggalan sejarah yang terdapat di
Tapanuli daerah ini. Karena di daerah ini lah tempat
asli suku batak. Selain dari peninggalan
sejarah yang berhubungan dengan suku
batak, ada banyak pula peninggalan
sejarah lain yang terdapat di Tapanuli.
Salib Kasih Tarutung
EFELIN
03 SIGALINGGING
STEFANI ENJELINA
07 BUTAR BUTAR
JONATAN PEDRIK
HUTABARAT 08
RIPKA THASIA SEMBIRING
CHRISTINA RODAME
09 HUTASOIT
EKARISTI PIANGCA
10
GITA MATEKENA
ALEKSANDER
11 LUMBANRAJA