Anda di halaman 1dari 12

JOURNAL REVIEW SEMINAR PEDODONSIA

Kasus Mikrodonsia Generalisata tanpa Sindrom Dengan Hipodonsia


(laporan kasus)

Diambil dari jurnal: Non-syndromic occurrence of true generalized microdontia with hypodontia
A case report, Yuan Chen, DDS, Fangjie Zhou, DDS, Yiran Peng, DDS, PhD, Luxian Chen, DDS,
Yan Wang, DDS, 2019, Clinical Case Report Medicine

Revina Nadya E.
160112170047
 
Dosen Pembimbing:
Prof.Dr. drg. Hj. Williyanti Suwondo, Sp.Ped.(K)
drg. Masayu Sesiliana
Gigi berukuran lebih kecil
Mikrodonsia dari normal

Impaksi Makanan, Maloklusi


Pseudo-Microdontia dan Estetika

Mikrodonsia Lokalisata
Gigi
berbentuk
Mikrodonsia Generalisata peg-shaped
di I2 RA
Tidak adanya satu sampai
Hipodonsia lima gigi kecuali gigi molar
ketiga

Melibatkan Genetik dan


Lingkungan

Tidak adanya
benih gigi pada
pasien
hipodonsia
karena mutasi
EDA (GEN)
Laporan Kasus

Seorang anak perempuan berusia 9 tahun mengeluhkan


tidak adanya gigi dan interdental , tidak ada anggota
keluarga yang memiliki kelainan serupa

Pasien tidak memiliki kelainan ektraoral dan tidak ada


kelainan hormon

Secara intraoral pasien pada periode gigi campuran dan


mukosa mulut normal
 Semua gigi berukuran kecil
 Gigi 24 dan 43 erupsi
dengan jarak antar gigi yang
sebagian terlalu jauh
 Bentuk cups dari gigi M2 RA  Pasien memiliki crossbite
relative lebih besar dari anterior pada kaninus kanan RA
biasanya

 Gigi sulung M1 RB pada bagian


distal dan oklusal terdapat
karies disertai periodontitis
periapikal, gigi sulung M2 RB
terdapat karies profunda
Pemeriksaan Radiologi
gigi molar permanen
pertama maksila
memiliki akar dan
kanal tunggal secara
bilateral

Gambaran panoramik pada pasien


 gigi 17, 13-15, 23–25, 27, 37, 33–35,
43–45, dan 47 belum erupsi atau
erupsi sebagian
 benih gigi permanen untuk bilateral
gigi I2 RA tidak ada secara kongenital
Pasien di diagnosis mikrondonsia
generalisata, hipodonsia dan M1 RA yang
mempunyai akar dan kanal tunggal

Dibuatkan removable space maintaner

*Gigi m2 RB yang terdapat periodontitis apical


diekstraksi.
*Bagian distal dari gigi sulung m2 kiri direstorasi
dengan komposit.
*Rencana perawatan yaitu Ortodontik, Implan
gigi,dan Restorasi
Diskusi
• Kelainan gigi: ukuran, jumlah, bentuk dan struktur dapat terjadi pada
setiap perkembangan gigi
• Prevalensi Mikrodonsia 1,5-2% dan lebih sering terjadi pada wanita

• Insisif kedua RA sering berbentuk konus atau Peg Shaped

• Perawatan untuk mikrodonsia membutuhkan restorasi estetik dan


perawatan ortodontik untuk menutup celah di antara gigi
• Prevalensi Hipodonsia sebesar 2,6 hingga 11,3%
• Hipodonsia ditemukan dengan kelainan : supernumerary, mikrodonsia,
taurodism, enamel hipoplasia

• Tidak ada gigi insisif lateral secara bilateral lebih sering terjadi

• Gen adalah faktor yang mempengaruhi hipodonsia diikuti dengan


sindrom lain
• Faktor lain yang menyebabkan hipodonsia adalah lingkungan
Kesimpulan

Hipodonsia anomali gigi yang umum


mikrodonsia generalisata tanpa adanya penyakit sistemik cukup unik

kasus pertama yang melaporkan kejadian simultan dari anomali gigi ini
pada pasien yang sama

Etiologi masih belum jelas diketahui dan pasien memerlukan banyak


rencana perawatan untuk ke depannya
• TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai