Anda di halaman 1dari 33

KASUS KOMUNIKASI

TERAPEUTIK PADA
KELUARGA,
KELOMPOK, DAN
TENAGA
KESEHATAN
NAMA 1. PRAMADHITA A.P. BOTUTIHE 2119037
KELOMPOK IV
2. FLORIANA NGINAL 2119038
3. MESYA J. ENTENGO 2119036
4. ASMAWATI YUSUF 2119032
5. FRANSISKAWATI BAWOLE 2119033
6. ELAN S. SAMAI 2119034
7. HASFIANA ANENE 2119031
8. JUL KIFLI 2119039
9. ALOYSIUS N. JIMMY 2119040

2
Pengertian Komunikasi Terapeutik, Keluarga, Komunikasi terapeutik adalah
komunikasi yang dilakukan atau
dan Kelompok dirancang untuk tujuan terapi.
Seseorang penolong atau perawat
dapat membantu klien mengatasi
masalah yang dihadapinya melalui
komunikasi (Suryani, 2005).
Friedman (2009) mendefinisikan
bahwa keluarga adalah kumpulan
dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan
dan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari
keluarga.

menurut De Vito (2011) kelompok


adalah sekumpulan individu yang cukup
kecil untuk berkomunikasi dengan relatif
mudah, yaitu para anggota saling
berhubungan satu sama lain dengan
beberapa tujuan yang sama dan memiliki
semacam organisasi atau struktur di
antara mereka.

3
UNSUR UNSUR KOMUNIKASI
TERAPUETIK

01
KOMUNIKATOR
04
KOMUNIKASI
(PEMBAWA

02 05
BERITA)

MESSAGE FEEDBACK
(PESAN ATAU
BERITA)

03
CHANNEL
(SALURAN)
4
BENTUK BENTUK
KOMUNIKASI DALAM
KELUARGA

Komunikasi ayah dan Komunikasi anak dan


anak anak yang lainnya

1 2 3 4

Komunikasi orang tua Komunikasi orang tua


yaitu suami-istri dan anak

5
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
KELUARGA DAN KELOMPOK

Citra diri dan citra Lingkungan Fisik


orang lain

Suasana Psikologis Kepemimpinan

6
Faktor-faktor yang Memengaruhi
Komunikasi Terapeutik pada Kelompok

Kohesivitas anggota
kelompok
Ukuran kelompok

Kepemimpinan
kelompok

Tujuan kelompok Jaringan komunikasi


(networking)

7
Solusi Komunikasi Yang Efektif Untuk Mengurangi
Hambatan Dalam Komunikasi Terapeutik

Ada lima hal yang harus diperhatikan agar komunikasi di


dalam keluarga tercipta secara efektif,yaitu:
1. RESPEK
2. EMPATI
3. AUDIBEL
4. JELAS
5. TEPAT
6. RENDA HATI

8
Manfaat dari Komunikasi Yang Baik
Antara Perawat Dengan Keluarga klaen
PERKENALAN

MEMBERIKAN KELUHAN
MOTIVASI

SOLUSI PERMASALAHAN

9
Kasus Komunikasi Terapeutik Terhadap
Keluarga dan kelompok

Tahap kerja
Tahap pra interaksi

Tahap orientasi Tahap terminasi

1
0
Kasus Komunikasi Terapeutik
Terhadap Keluarga
A. Tahap pra interaksi
1. Evaluasi diri
Beberapa pertanyaan yang dapat membantu saudara mengepaluasi diri :
Apa penegtahuan yang saya miliki ?
Apa yang saya ketahui tentang latar belakang sosial budaya klien ?
Apa yang akan saya ucapkan saat betemu dengan klien
Bagaimana respons saya selanjutnya jika pasien diam, menolak,marah,
atau inkoheren ?
Bagaimana oengalaman interaksi saya dengan klien ?
Apakah ada kegagalan saya berintekasi dengan pasien ?
Bagaimana tingkat kecemasan saya ?
Jika cemas ringan, laksanakan interkasi.
1
1
Kasus Komunikasi Terapeutik
Terhadap Keluarga
A. Tahap pra interaksi
2. Penetapan perkebangan interaksi dengan
klien
Bebrapa pertanyaan berikut dapat di gunakan untuk menetapkan tahan
perkebangan interaksi dan pasien
• Apakah saat ini pertemuan/kontak pertama ?
• Apakah peetemuan lanjutan ?
• Apa tujuan pertemuan ini ?
• pengkajian/obserfasi/pemantuan/ tindakan keperawatan/ terminasi ?
• Apa tindakan yang akan saya lakukan ? bagaiman cara melakukanya ?

1
2
Kasus Komunikasi Terapeutik
Terhadap Keluarga
A. Tahap pra interaksi
3.Teknik
Rencana interaksi apa yang akan saudara ucapkan, kaitkan dengan tujuan
komunikasi
melakukan interaksi dengan klien. Hal ini berhubungan dengan tahanpan
interaksi yang akan di lakukan. Teknik observasi apa saja yang perlu
saudara lakukan selama berhubungan dengan pasien.apa-apa langkah
tindakan keperawatan yang akan saudara lakukan sesuaikan dengan
standar operasional prosedur( SOP)

1
3
Kasus Komunikasi Terapeutik
Terhadap Keluarga
B. Tahap oreantasi
“Assalamualaikum ….
selamat siang saudara-saudara sekalian.bagaimana perasaan saudara-
saudara pada hari ini? Seperti janji kita minggulalu,hari ini kita bertemu
untuk membahas tentang pengalaman saudara menggunnakan cara
mengontrol suara-suara.kita akan bercakap-cakap selama 45 menit disini”

1
4
Kasus Komunikasi Terapeutik
Terhadap Keluarga
C. Tahap Kerja
“baiklah saudara sekalian,sekarang masing-masing orang diminrta menceritakan
pengalaman menggunkan cara-cara mengontrol halusinansi yang telah
dipelajari.siapa yang mau menyampaikan kegiatanya? “ (kalau tidak ada pasien yang
mau menyampaikan,dibuat bergiliran). Apa yang telah saudara gunakan? Bagaiman
hasilnya ? bagus...! (semua anggota kelompok mendapat kesempatan untuk
menyampaikan pendapatnya). “ya bagus sekali,semua sudah mencoba untuk
menyampaikan pendapatnya. Jadi kegiatan-kegitan tadi bisa saudara-saudara lakukan
jika suara-suara muncul.

1
5
Kasus Komunikasi Terapeutik
Terhadap Keluarga
D. TahapTerminasi
Evaluasi subjektif/objektif : “Bagaimana perasaan bapak, ibu dan adik-adik semua?
Coba jelaskan bagaimana cara mencegah penularan penyakit TBC ?”Rencana tindak
lanjut : “Setelah semuanya paham, saya harap segera melakukan upaya kebersihan
lingkungan dan mengatur ventilasi serta pencahayaan yang cukup”Kontrak yang akan
dating : “Besok saya akan dating lagi untuk melihat perubahan rumah ibu/bapak
terutama ventilasi dan pencahayaannya.

1
6
Kasus Komunikasi Terapeutik
Terhadap Kelompok
A. Tahap pra interaksi
1. Evaluasi diri
Beberapa pernyataan yang dapat membantu saudara mengevaluasi diri
Apa pengetahuan yang saya miliki ?
Apa yang saya ketahui tentang latar belakang sosial budaya klien ?
Apa yang akan saya ucapkan saat bertemu dengan klien ?
Bagaimana respons saya selanjutnya jika pasien diam, menolak, marah,
atau inkhoren ?
Bagaimana pengalaman interaksi saya dengan klien ?
Apakah ada kegagalan saya berinteraksi dengan pasien ?
Bagaimana tingkat kecemasan saya ?
Jika cemas ringan, laksanakan interaksi.

1
7
Kasus Komunikasi Terapeutik
Terhadap Kelompok
A. Tahap pra interaksi
2. Penetapan perkembangan interaksi dengan
klien
Beberapapertanyaanberikutdapatdigunakanuntukmenetapkantahapperkem
banganinteraksidenganpasien.
• Apakahsaatinipertemuan/kontakpertama ?
• Apakahpertemuanlanjutan ?
• Apatujuanpertemuanini?
pengkajian/observasi/pemantauan/tindakankeperawatan/terminasi?
• Apatindakan yang akansayalakukan ?bagaimanacaramelakukannya ?

1
8
Kasus Komunikasi Terapeutik
Terhadap Kelompok
A. Tahap pra interaksi
3. Rencana interaksi
Tekhnik komunikasi apa yang akan saudara ucapkan, kaitkan dengan tujuan melakukan
interaksi dengan klien. Hal ini berhubungan dengan tahapan interaksi yang akan
dilakukan. Tekhnik observasi apa yang perlu saudara lakukan selama berhubungan
dengan pasien. Apa Langkah-langkah tindakan keperawatan yang akan saudara lakukan
sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)

1
9
Kasus Komunikasi Terapeutik
Terhadap Keluarga
B. Tahap oreantasi
“Asaalamu’alaikum.
Selamat siang saudara-saudara sekalian. Bagaimana perasaan saudara-saudara pada
hari ini ?Seperti janji kita minggu lalu, hari ini kita bertemu untuk membahas tentang
pengalaman saudara menggunakan cara mengontrol suara-suara. Kita akan bercakap-
cakap selama 45 menit disini”.

2
0
Kasus Komunikasi Terapeutik
Terhadap Keluarga
C. Tahap Kerjasaudara
“Baiklah sekalian, sekarang masing-masing orang diminta untuk
menceritakan pengalaman menggunakan cara-cara mengontrol halusinasi yang telah
dipelajari. Siapa yang maumenyampaikan kegiatannya ?” (kalua tidak ada pasien
yang mau menyampaikan, dibuat bergiliran). Apacara yang telah saudara gunakan?
Bagaimana hasilnya ?Bagus..!” (semua anggota kelompok mendapat kesempatan
untuk menyampaikan pendapatnya).
“Ya bagus sekali, semua sudah mencoba untuk menyampaikan pendapatnya. Jadi
kegiatan-kegiatanta di bisa saudara-saudara lakukan jika suara-suara itu muncul.

2
1
Kasus Komunikasi Terapeutik
Terhadap Keluarga
D. TahapTerminasi
“Bagaimana perasaan saudara-saudara setelah kitad iskusi ?” Apa pendapat saudara-
saudara terhadap hasil diskusi kita hari ini ?”
“Empat cara mengontrol halusinasi dapat saudara gunakan terus agar suara-suara itu
tidak mengganggulagi. Kita bertemu lagi di balai desa ini minggu depan dihari dan
jam yang sama untuk membicarakan aktivitas sehari-hari yang dapat saudara lakukan
di rumah. Assalamu’alaikum. Selamat siang”.

2
2
Komunikasi Terapeutik
Terhadap Tenaga Kesehatan
P : Assalamualaikum, mohon maaf menggangu waktunya. Apakah benar
ini dengan dokter M ?
D : Waalaikumsalam iya benar
P : Saya perawat A dari ruangan Mawar RS Seiya Sekata ingin
melaporkan keadaan pasien yang bernama Tn.P umur 42 tahun, tanggal
masuk 28 November 2020 sudah 3 hari perawatan, DPJP : dr.M , diagnose
medis : Post Operasi Apendiksitis. Nyeri tetap ada selama selama dirawat
dibagian bekas operasi pasien terpasang infuse NaCl 10 tetes/menit,
kesadaran composmentis. Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl,
albumin 15, ureum 237 mg/dl .
D : Iya sus, ada apa?

2
3
Komunikasi Terapeutik
Terhadap Tenaga Kesehatan
P : Tn,P , merasakan nyeri berat pada bekas operasinya dikarenakan pasien
mengkonsumsi makanan pedas ketika makan malam semalam . Saya sudah
menganjurkan pasien latihan tarik napas untuk mengurangi rasa nyerinya dan saya
berikan analgestik .
D : Nah, tolong terapi latihan tarik nafas diteruskan ya sus . Berikan juga obat
antiemetic obat perenteral untuk mengurangi rasa nyeri di bekas operasi bapak
tersebut .
P : Baik dok, saya ulangi rekomendasi dari dokter. Latihan tarik nafas diteruskan dan
berikan obat antiemetic untuk mengurangi rasa nyeri
D : Ya sus, benar
P : Baik dokter terimaksih atas waktunya, Assalamualaikum .
D : Waalaikumsalam

2
4
Hambatan Dari Komunikasi
Terapeutik Pada Tenaga
Kesehatan
Hambatan Kolaborasi Dokter Dan Perawat
Dalam prakter asuhan keperawatan, perawat belum dapat melaksanakan fungsi
kolabosi dengan baik khusunya dengan dokter walaupun banyak pekerjaan yang
seharusnya dilakukan dokter dikerjakan oleh perawat, walaupun kadang tidak ada
pelimpahan tugasnya dan wewenang. Hal ini karena masih banyaknya dokter yang
memandang bahwa perawat merupakan tenaga vokasional.
Degradasi keperawatan ke posisi bawahan dalam hubungan kolaborasi perawat-dokter,
secara empiris hal ini menunjukan bahwa dokter berada di tengah proses pengambilan
keputusan dan perawat melaksanakan keputusan tersebut

2
5
Praktik Komunikasi Pada
Keluarga

Keluarga Tn Bani 55 tahun berjumlah 5


orang terdiri atas istri dan anak 3 orang. Saat ini
keluarga mengalami masalah kesehatan. Istri
dan anaknya menderita TBCparu. Anda
merencanakan untuk melakukan prevensi dan
promosi kesehatan untukmencegah meluasnya
masalah pada anggota keluarga lainnya

2
6
PERSIAPAN
Alat dan Bahan (Materi)
a. Ilustrasi kasus atau kondisi riil keluarga di masyarakat
b. Proposal kegiatan
c. Format SP komunikasi
d. Skenario SP komunikasi
e. Instrumen observasi
f. Kelompok/keluarga di masyarakat
g. Setting : rumah keluarga/RT/RW
h. Leaflet /lembar balik/poster/LCD
PERSIAPAN LINGKUNGAN
Mendesain lingkungan/setting tempat untuk interaksi (sesuai setting lokasi dalamkasus
misal: ruang perawatan, klinik, ruang konsultasi, atau rumah).
2
7
PEMBAGIAN PERAN
a. Membentuk kelompok.
b. Menentukan peran: model pasien/keluarga, dan peran perawat, serta
observer

PEMBAGIAN PERAN
a. Fase orientasi
b. Fase kerja
c. Fase terminasi

2
8
STRATEGI PELAKSANAAN
(SP) KOMUNIKASI
Situasi Keluarga

Keluarga Tn Bani 55 tahun berjumlah 5


orang terdiri atas istri dan anak 3 orang. Saat ini
keluarga mengalami masalah kesehatan. Istri
dan anaknya menderita TBCparu. Anda
merencanakan untuk melakukan prevensi dan
promosi kesehatan untukmencegah meluasnya
masalah pada anggota keluarga lainnya

2
9
Diagnosis Keperawatan:
Kurang pengetahuan keluarga.
Rencana Keperawatan:
1. Lakukan pendekatan keluarga.
2. Lakukan promosi kesehatan dalam bentuk penyuluhan kesehatan
keluargadengan masalah TBC.

Tujuan
Pengetahuan keluarga meningkat dan kooperatif dalam mencegah terjadinya
masalah

3
0
SP KOMUNIKASI

Fase Orientasi.
Salam terapeutik : “Selamat pagi bapak, ibu,dan semuanya. Saya Ibu Tri” (sambal
melihat respons keluarga).
K :......
Evaluasi dan validasi : “Bagaimanakah kabarnya hari ini ? Saya lihat ibu tampak lemas
dan sering batuk”
.K :.......
Kontrak : “Hari Ini saya akan memberikan penyuluhan tentang TBC dan cara
pencegahannya. Waktunya 30-45 menit,apakah bapak-ibu siap ? Tempatnya di ruang
tamu ini saja, ya ?”

3
1
SP KOMUNIKASI
Fase Kerja. (Tuliskan Kata-kata sesuai Tujuan dan Rencana yang akan
Dicapai/Dilakukan)
Perawat : “Sebelum saya menjelaskan cara pencegahan penyakit TBC, lebih dahulu
saya jelaskan tentang apa itu penyakit TBC”.
Keluarga : (Respons)
Perawat : “Penyakit TBC adalah . . . “sampai seluruh materi disampaikan.
Pasien : (mendengarkan)
Perawat : (Melakukan komunikasi dalam rangka promosi kesehatan keluarga sampai
selesai sesuai materi yang dibuat dalam proposal kegiatan)

3
2
THANKS

3
3

Anda mungkin juga menyukai