Anda di halaman 1dari 5

PERANG BALI

(1846-1850)
Kelompok 12
PERANG BALI I (1846-1848)
Perang Bali I merupakan ekspedisi militer pertama yang dilancarkan
Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger ke kerajaan Buleleng, Bali pada tahun
1846. Perang ini lahir sebagai langkah Hindia Belanda mewujudkan Pax
Netherlandica (perdamaian di bawah Belanda) di nusantara.

Upaya tersebut melahirkan perjanjian tahun 2022 dengan kerajaan


Klungkung, Badung dan Buleleng. Salah satu isinya berbunyi: "Raja-raja Bali
mengakui bahwa kerajaan-kerajaan di Bali berada di bawah pengaruh
Belanda."
PERANG BALI II (1848-1849)
Perang Bali II disebut juga Perang Jagaraga terjadi pada tahun 1848.
Perang tersebut berlangsung antara pasukan Belanda melawan pasukan Bali.
Belanda memanfaatkan isu hak tawan karang, di mana raja-raja Bali dapat
merampas kapal yang karam di perairannya, yang tak dapat disetujui oleh
hukum internasional.

Pasukan Belanda beranggotakan 2.400 prajurit, sepertiga terdiri atas orang


Eropa, sisanya adalah orang Jawa dan Madura.Orang Bali berjumlah 16.000
jiwa, termasuk 1.500 orang yang bersenjatakan senapan api di bawah
pimpinan I Gusti Ketut Jelantik.
PERANG BALI III (1849-1850)
Perang Bali III disebut juga Perang Kusamba merupakan perang yang
terjadi antara Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger dengan Kerajaan Bali
pada tahun 1849.

Pimpinan ekspedisi ketiga dipegang oleh Jend. Andreas Victor Michiels,


yang dipanggil dari Pesisir Barat Sumatra. Pada bulan November 1848, ia
mendapatkan kesempatan inspeksi ke Bali. Dengan urusan tersebut, yang
sejauh itu bisa diketahui, ia kemudian ditempatkan untuk memimpin angkatan
perang sebanyak 100 kapal, 5.000 prajurit terlatih dan 3.000 pelaut di bulan
Maret 1849.
Sekian & Terimakasih
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai