Disusun Oleh:
Monicha (2124072)
ETIKA DAKWAH
BI-ALHIKMAH DAN
ETIKA DAKWAH BI-
ALHAL
PENGERTIAN ETIKA DAKWAH
2) Memperbaiki (membuat manjadi lebih baik atau pas) dan terhindar dari
kerusakan
3) Ungkapan untuk mengetahui sesuatu yang utama dengan ilmu yang utama
1) Perlu adanya konsep dan strategi dakwah yang tepat untuk membentuk ketahanan diri dan
keluarga melalui pengefektifan fungsi nilai-nilai agama, karena dengan dasar agama yang
kuat dapat dijadikan filter pertama dan utama untuk menghadapi berbagai trend budaya yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
2) Mempertahankan nilai-nilai budaya luhur yang dapat melestarikan tradisi positif yang pada
dasarnya tidak bertentangan dengan paham dan ajaran agama (Islam) yang menanamkan
nilai-nilai baik dan suci.
3) Perlu dukungan dan keikutsertakan semua lapisan masyarakat untuk menciptakan dan
memiliki komitmen yang sama dalam melihat seberapa bergunanya nilai-nilai baru itu untuk
sebuah komunitas dan kemajuan masyarakat.
HIKMAH ETIK DAKWAH
1. Rambu-rambu etis dalam berdakwah atau yang disebut dengan kode etik dakwah bil hikmah maupun bil
hal apabila diaplikasiakn dengan sungguh-sungguh akan berdampak pada mad’u atau oleh sang da’i. pada
mad’u akan memperoleh simpati atau respon yang baik karena dengan menggunakan etika dakwah yang
benar akan tergambaar bahwa islam itu merupakan agama yang harmonis, cinta damai, dan yang penuh
dengan tatanan-tatanan dalam kehidupan masyarakat.
2. Kemajuan ruhani, dimana bagi seorang juru dakwah ia akan selalu berpegang pada rambu-rambu etis
islam, maka secara otomatisia akan memiliki akhlak yang mulia. Sebagai penuntun kebikan, kode etik
dakwah bukan menuntun sang da’i pada jalan kebaikan tetapi mendorong dan memotivasi membentuk
kehidupan yang suci dengan memprodusir kebaikan dan kebajikan yang mendatangkan kemanfaatan bagi
sang da’i khususnya dan umat manusia pada umumnya.
3. Membawa pada kesmpurnaan iman. Iman yag sempurna akan melahirkan kesempurnaan diri. Dengan
bahasa lain bahwa keindahan etika adalah manifestasi kesempurnaan iman. Kerukunan antar umat
beragama, untuk membina keharmonisan secara ekstern dan intern pada diri sang da’i.