Anda di halaman 1dari 13

Nasikh wa mansukh

Nama anggota Kelompok 5: -Bela Rahma Shifa_210313197


- Luthfi Amalia Ivana_210313234
- Zaki m.abdillah_210313324
Naskh Mansukh

Hikmah
Pengertian Nasikh Mempelajari
Mansukh Naskh Mansukh

Rukun dan syarat Perbedaan


Naskh Pendapat Ulama

Contoh ayat Naskh Bentuk Naskh


Mansukh
Pengertian Nasikh
Mansukh

Pengertian Nasikh Mansukh


 Secara etimologi Nasikh adalah isim fa’il memiliki arti yang
menghapus.sedangkan Mansukh adalah isim fa’il memiliki arti
yang di hapus.
 Ada 4 makna nasikh
- menghapuskan [izalah]
- mengganti [tabdi]
- mengalihkan/mengubah (tahwil) seperti mengalihkan warisan
seorang kepada orang lain
- memindahan dari suatu tempat ke tempat lain.
Diantarannya memindahkan suatu kitab ini karena beberapa
hikmah,diantarannya memindahkan suatu kitab.Dalam
pengertian ini tidak munkin terjadi didam al-qur’an.
Rukun dan Syarat
Naskh
Rukun dan Syarat
Naskh
 Berikut Rukun Naskh:
- Adat naskh adalah pertanyataan yang menunjukan adanya pembatalan
hukum yang telah ada.
- Nasikh yaitu dalil kemudian yang menghapus hukum yang telah ada.
Pada hakikatnnya,nasikh itu berasal dari ALLAH, karena dialah yang
Membuat hukum dan dia pula lah yang menghapusnya.
- Mansukh, hukum yang dibatalkan,dihapuskan dan dipindahkan.
- Mansukh ‘ annh, yaitu orang yang membebani hukum.
 Adapun Syarat –Syarat naskh adalah :
-Yang dibatalkab adalah hukum syara
- Pembatalan itu datanya dari tuntutan syara
-Pembatalan hukum tidak disebabkan oleh berakhirnya waktu
pemberlakuan hukum.
- Tuntutan yang mengandung naskh harus dating kemudian..
Contoh ayat Naskh
Mansukh Contoh ayat Naskh
Mansukh

 Ayat Mansukh:

 Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman ,Apabila kamu mengadakan
pembicaraan khusus dengan Rasul, hendaklah kamu mengeluarkan
sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang
demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tidak
memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sungguhnya Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang.”( Qs. Al-Mujadillah:12)
Contoh ayat Naskh
Mansukh

 Di Nasikh oleh ayat:

 Arttinya:
“Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum
pembicaraan dengan Rasul? maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat
kepadamu maka dirikanlah shalat,tunaikanlah zakat, taaatlah kepada Allah dan Rasul-Nya;dan Allah
maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Al-mujadillah:13)
Bentuk
Naskh

Bentuk Naskh dari segi tilawah dan hukum


 Ada 3 Bentuk naskh dari segi bacaan dan
hukumnya menurut para ulama:
- Ayat yang dinaskhkan tilawah dan hukumnya.
- Ayat yang dinasakhkan hukumnya tetapi
tilawahnya tetap.
- Ayat yang dinasakhkan tilawahnya tapi hukumnya tetap.
Bentuk
Naskh

Naskh Berdasarkan Kenjelasan dan cakupannya


 Naskh sharih .yaitu ayat secara jelas menghapus hukum yang
terdapat pada ayat terdahulu.
 Naskh dhimmy,yaitu jika terdapat dua naskh yang salin bertentangan
dan tidak dikompromikan,dan keduannya turun untuk sebuah masalah
yang sama,serta kedua-keduanya diketahui waktu turunya,ayat
yang datang kemudian menghapus ayat yang terdahulu.
 Naskh kull,yaitu menghapus hukum yang sebulumnya secara seluruhan
 Naskh juz’iy yaitu menghapus hukum umum yang berlaku bagi semua
individu dengan hukum yang hanya berlaku bagi sebagian individu,atau,
menghapus hukum yang bersifat muthlaq,dengan hukum yang
muqayyad.
Bentuk
Naskh

Dari sisi otoritas,para ulama membagi


naskh kedalam empat macam:

 Naskh al –quran dengan al –quran


 Naskh al – quran dengan as – sunnah
 Naskh as – sunnah dengan al – quran
 Naskh as -sunnah dengan as – sunnah
Perbedaan pendapat
ulama
Perbedaan Pendapat Ulama
 Menerim,diperkuat dengan ayat:
- Qs.Ar-Ra’ad (13):39
Yang artinya:
“Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki dan
menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan disisi-Nya-lah
terdapat Ummul- Kitab (lauh Mahfuzh),”

- Qs An-Nahl(16)101
Yang artinya:
” Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang
lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa
yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu
adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan
mereka tiada mengetahui”.
Hikmah
Mempelajari Naskh
Mansukh

Kalangan yang menolak naskh Mansukh

 Menurut Al-Ashfahani Al-Quran tidak mungin


disentuh pembatalan.
 Lebih jauh,Quraish Shihab menyimpulkan,bahwa
semua ayat Al-Quran pada dasarnya berlaku.Ayat
hukum yang tidak kondusif (berlaku) pada suatu waktu,
pada waktu yang berlainan akan tetap laku bagi
orang-orang yang memiliki kesesuaian kondisi dengan
apa yang ditunjuk oleh ayat yang bersangkutan.ini
mengandung arti bahwa islam diterapkan secara
hierarkis,sebagimana Al-quran pun diturunkan secara
bertahap
Hikmah
Mempelajari Naskh
Mansukh

Hikmah mempelajari Naskh Mansukh.


 Menurut manna Al-qaththan terhadap empat hikmah kebradaan
ketentuan naskh,yaitu:
-Menjaga kemaslahatan hamba
- pengembangan pensyariatan hukum sampai kepada tingkat
kesempurnaan siring dengan perkembangan dahwah dan kondisi
Manusia itu sendiri
- menguji kualitas keimanan mukallaf dengan cara adanya peritah yang
kemudian dihapus
- Merupakan kebaikan dan kemudian bagi umat,sebab apabila
ketentuan nasikh lebih berat daripada ketentuan manukh,berarti
mengandung konsekuensi pertambahanpahala,sebaliknya,jika
ketentuan dalam nasikh lebih mudah daripada ketentuan Mansukh
itu berarti kemudahan bagi umat
‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai